KATA PENGANTAR
Sembah sujud penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena
anugerah dan rahmat-Nya jualah sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dalam
penyusunan makalah ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin, yang mana
telah memakan waktu dan pengorbanan yang tak ternilai dari semua pihak yang
memberikan bantuannya, yang secara langsung merupakan suatu dorongan yang
positif bagi penulis ketika menghadapi hambatan-hambatan dalam menghimpun bahan
materi untuk menyusun makalah ini.
Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh
dari kesempurnaan, baik dari segi penyajian materinya maupun dari segi
bahasanya. Karena itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif senantiasa
penulis harapkan demi untuk melengkapi dan menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .........................................................................................
DAFTAR ISI .......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................
A. Latar
Belakang ...............................................................................................
B. Rumusan
Masalah...........................................................................................
C. Tujuan Penyusunan
Makalah...........................................................................
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................
A.
Zak
Aditif Makanan Dan Pengaruhnya Terhadap Kesehatan........................
B.
Zak
Adiktif Nrrkotika dan Psikotropika.........................................................
C.
Zat
Adiktif Bukan Narkotika dan Psikotropika..............................................
D.
Dampak
Negatif Penyalahgunaan Zat Adiktif dan Pencegahannya...............
BAB III PENUTUP.............................................................................................
A.
Kesimpulan......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................
MAKALAH
ZAT ADITIF DAN ZAT ADIKTIF
DISUSUN OLEH
NAMA
: SITI ROBIATUL ADAWIYAH
KELAS
: VIII - F
MTs NEGERI 1 LOMBOK TIMUR
TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dewasa ini, penggunaan zat aditif
sudah tak asing lagi bagi masyarakat. Hampir setiap produk makanan dalam
kemasan yang dijual di supermarket memakai zat aditif dalam proses
pengolahannya. produsen berlomba-lomba membuat produk mereka terlihat menarik
dengan menambahkan berbagai jenis zat aditif secara berlebihan, padahal
sebenarnya mereka tahu bahwa penggunaan zat aditif secara berlebihan itu dapat
menyebabkan masalah yang cukup serius bagi kesehatan konsumen. Selain itu
mereka juga telah melanggar peraturan yang di buat pemerintah. Memperhatikan
permasalahan di atas, penulis merasa berkewajiban untuk memberitahukan
masyarakat mengenai zat aditif.
B. Rumusan Masalah
E. Jelaskan Zak Aditif Makanan Dan
Pengaruhnya Terhadap Kesehatan
F. Jelaskan Zak Adiktif Nrrkotika dan
Psikotropika
G. Jelaskan Zat Adiktif Bukan Narkotika
dan Psikotropika
H. Jelaskan Dampak Negatif
Penyalahgunaan Zat Adiktif dan Pencegahannya
C. Tujuan
1. Menjelaskan Zak Aditif Makanan Dan
Pengaruhnya Terhadap Kesehatan
2. Menjelaskan Zak Adiktif Nrrkotika
dan Psikotropika
3. Menjelaskan Zat Adiktif Bukan
Narkotika dan Psikotropika
4. Menjelaskan Dampak Negatif
Penyalahgunaan Zat Adiktif dan Pencegahannya
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Zak
Aditif Makanan Dan Pengaruhnya Terhadap Kesehatan
1.
Definisi Zat Aditif
Zat
aditif adalah suatu bahan kimia yang ditambahkan ke dalam makanan dengan maksud
dan tujuan tertentu. Biasanya zat aditif ditambahkan ke dalam makanan pada saat
proses pengolahan.
2.
Pengaruh Penggunaan Zat Aditif Bagi
Kesehatan Tubuh Manusia
Pada
sub-bab sebelumnya, saya telah membahas keuntungan dan kerugian penggunaan zat
aditif secara umum. Pada sub-bab ini, saya akan membahas secara khusus pengaruh
penggunaan zat aditif bagi kesehatan tubuh manusia. Terutama pengaruh
penggunaan zat aditif buatan.
Salah
satu kerugian dari penggunaan zat aditif yang telah di sebutkan di atas adalah
terdapat beberapa jenis zat aditif yang berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia.
Untuk memperjelasnya, berikut ini adalah akibat-akibat yang ditimbulkan dari
penggunaan zat aditif sintetis bagi kesehatan:
a.
Pewarna
Sebenarnya penggunaan pewarna pada
makanan tidak terlalu berpengaruh bagi kesehatan tubuh manusia, asalkan pewarna
tersebut adalah jenis pewarna untuk makanan dan telah mendapatkan izin dari
BPOM dan Departemen Kesehatan. Akan tetapi, akhir-akhir ini, banyak produsen
makanan yang menggunakan pewarna tekstil ataupun benda untuk membuat produk
mereka terlihat menarik. Zat pewarna tekstil dan benda inilah yang sebenarnya
bersifat racun bagi tubuh kita. Berikut adalah dampak pengunaan zat pewarna
yang tidak sesuai dengan aturan :
1.
Rhodamin
B (pewarna tekstil) dapat menyebabkan kanker dan menimbulkan keracunan pada
paru-paru, tenggorokan, hidung, dan usus.
2.
Penggunaan
zat pewarna dengan dosis terlalu tinggi dapat menyebabkan diare.
3.
Pewarna
sintetis makanan, dapat menyebabkan kanker hati dan menimbulkan alergi.
4.
Menyebabkan
hypertrophy, hyperplasia, carcinomas kelenjar tiroid.
5.
Pewarna
Tartazine dapat menyebabkan kanker, meningkatkan kemungkinan hyperaktif pada
masa kanak-kanak.
6.
Pewarna
Sunset Yellow dapat menyebabkan kerusakan kromosom.
7.
Pewarna
Ponceau 4R dapat menyebabkan anemia dan menyebabkan kepekatan pada hemoglobin.
b.
Pemanis
Adanya pemanis buatan sebenarnya
sangat membantu untuk orang yang menderita penyakit Diabetes karena pemanis
buatan tidak terlalu banyak mengandung gliserol (gula darah). Namun, jika tidak
disesuaikan dengan aturan, penggunaan pemanis buatan dapat menyebabkan :
1.
Kanker,
terutama pada siklamat yang ternyata ditemukan adanya bahan karsinogenik (bahan
yang dapat memicu timbulnya kanker).
2.
Infeksi
atau kanker kantung kemih (saccarin).
3.
Gangguan
saraf dan tumor otak (aspartan)
4.
Mutagenik
c.
Pengawet
Belakangan ini, publik diramaikan
oleh berita mengenai penggunaan formalin (pengawet mayat) pada mie basah.
Pengawet yang bukan merupakan pengawet khusus untuk makanan tentu memiliki efek
samping yang cukup besar terhadap kesehatan. Begitu juga dengan penggunaan
pengawet sintetis secara berlebihan.
1. Formalin, dapat menyebabkan kanker
paru-paru, gangguan pada alat pencernaan, penyakit jantung dan merusak sistem
saraf.
2. Terlalu banyak mengkonsumsi makanan
yang mengandung zat pengawet akan mengurangi daya tahan tubuh terhadap serangan
berbagai macam penyakit.
3. Boraks, dapat menimbulkan rasa mual,
muntah, diare, penyakit kulit, kerusakan ginjal, serta gangguan pada otak dan
hati.
4. Natamysin, bisa menyebabkan mual,
muntah, tidak nafsu makan, diare dan perlukaan kulit.
5. Kalium Asetat dapat menyebabkan
kerusakan fungsi ginjal.
6. Nitrit dan Nitrat
7. Sulfur dioksida, menyebabkan
perlukaan lambung, mempercepat serangan asma, mutasi genetik, kanker dan
alergi.
8. Kalsium dan Natrium propionate
Untuk
bahan tepung terigu, dosis maksimum yang disarankan adalah 0,32% atau 3,2
gram/kg bahan. Sedangkan untuk makanan berbahan keju, dosis maksimumnya adalah
0,3% atau 3 gram/kg bahan. Penggunaaan melebihi angka maksimum tersebut bisa
menyebabkan migren, kelelahan, dan kesulitan tidur.
9.
Natrium
metasulfat, dapat menyebabkan alergi pada kulit.
10.
Asam
sorbat.
d.
Penyedap rasa dan aroma
Penyedap rasa yang paling sering
digunakan oleh masyarakat pada umumnya adalah mono-natrium dan monosodium
glutamate (vetsin). Namun, jenis penyedap ini pula lah yang memiliki dampak
yang cukup serius bagi kesehatan tubuh, yaitu :
1. Kelainan hati
2. Trauma
3. Hipertensi
4. Stress
5. Demam tinggi
6. Mempercepat proses penuaan
7. Alergi kulit
8. Mual
9. Muntah
10. Migren
11. Asma
12. Ketidakmampuan belajar
13. Depresi
e.
Anti-oksidan
Penggunaan BHA dan BHT dapat
menyebabkan kelainan kromosom pada orang yang alergi terhadap aspirin. Selain
itu, penggunaan BHA jug adapt menyebabkan penyakit hati dan memicu kanker.
B. Zak Adiktif
Nrrkotika dan Psikotropika
1.
Zat Adiktif
Zat Adiktif adalah istilah zat-zat yang pemakaiannya dapat menimbulkan
ketergantungan fisik yang kuat dan ketergantungan psikologis yang panjang (drug
dependence). Kegunaan zat adiktif dan psikotropika sangat diperlukan dalam
bidang kesehatan sebagai obat anestesi / obat bius.
2.
Macam-Macam Zat Adiktif
a.
Rokok
Asap rokok mengandung sekitar 4.000
komponen yang berbahaya. Setiap senyawa toksik dalam asap rokok menimbulkan
akibat yang berbeda. Tiga komponen toksik utama dalam asap rokok yaitu :
Ø karbon monoksida
Ø Nikotin
Ø Tar
b. Alkohol dan
Minuman keras
Alkohol digunakan dalam pembiusan
secara luas dan tertua di dunia. Salah satu penggunaan alkohol lainnya adalah
untuk mensterilkan berbagai peralatan dalam bidang kedokteran.Jika dikonsumsi
berlebihan, akan muncul efek seperti merasa lebih bebas lagi mengekspresikan
diri, tanpa ada perasaa terhambat, dan menjadi lebih emosional. Akibat dari
gejala ini muncul gangguan pada fungsi fisik hingga motorik, yaitu bicara
cadel, pandangan menjadi kabur, sempoyongan, inkoordinasi motorik, dan bias
sampai tidak sadarkan diri.
3.
Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif
a. Narkotika
Narkotika (Menurut
Undang-Undang RI Nomor 22 tahun 1997 tentang Narkotika) adalah zat atau
obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang
dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan.
1. Macam – Macam Narkotika
Ø Narkotika Golongan I :
Narkotika yang hanya dapat digunakan
untuk tujuan ilmu pengetahuan, dan tidak ditujukanuntuk terapi serta mempunyai
potensi sangat tinggi menimbulkan ketergantungan, (Contoh :heroin/putauw,
kokain, ganja).
Ø Narkotika Golongan II :
Narkotika yang berkhasiat pengobatan
digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi atau tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi
mengakibatkan ketergantungan (Contoh : morfin, petidin).
Ø Narkotika Golongan III :
Narkotika yang berkhasiat pengobatan
dan banyak digunakan dalam terapi atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan
serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan (Contoh : kodein).
2.
Jenis-Jenis
Narkotika
a.
Ganja
Ganja dapat digunakan untuk bahan
obat penenang dan penghilang rasa sakit. Kandungan zat kimia
delta-9-tetrahydrocannabinol (THC) di dalam daun ganja dalam dosis tertentu
dipercaya dapat memengaruhi perasaan, penglihatan, dan pendengaran.
b.
Kokain
Tanaman coca (Erythroxylon coca)
yang banyak tumbuh di Pegunungan Andes, Amerika Selatan, menghasilkan daun yang
mengandung senyawa kimia alkaloid yang bernama kokain dan senyawa-senyawa
turunan yang sejenis. Pemakainya suka bicara, gembira yang meningkat menjadi
gaduh dan gelisah, detak jantung bertambah, demam, perut nyeri, mual, dan
muntah.
c.
Sedativa – hipnotika
Beberapa macam obat dalam dunia
kedokteran, seperti pil
BK dan magadon digunakan sebagai zat penenang (sedativa-hipnotika). Pemakaian
sedativa-hipnotika dalam dosis kecil dapat menenangkan, sedangkan dalam dosis
besar dapat membuat orang yang memakannya tertidur. Gejala akibat pemakaiannya
adalah mula-mula gelisah, mengamuk lalu mengantuk, malas, daya pikir menurun,
bicara dan tindakan lambat.
d.
Opium
Opium merupakan narkotika dari
golongan opioida, dikenal juga dengan sebutan candu, morfin,
heroin, dan putau. Opium diambil dari getah buah mentah Pavaper
sommiverum.
b. Psikotropika
1. Pengertian
Psikotropika menurut
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1997 adalah bahan atau zat baik
alamiah maupun buatan yang bukan tergolong narkotika yang berkhasiat psikoaktif
pada susunan saraf pusat. Yang dimaksud berkhasiat psikoaktif adalah memiliki
sifat mempengaruhi otak dan perilaku sehingga menyebabkan perubahan pada
aktivitas mental dan perilaku pemakainnya.
2. Macam-Macam
Psikotropika
a. Psikotropika golongan I : Psikotropika yang hanya dapat
digunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi
serta mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan sindroma
ketergantungan. (Contoh : ekstasi, shabu, LSD)
b. Psikotropika golongan II : Psikotropika yang
berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi, dan/atau tujuan ilmu
pengetahuan serta menpunyai potensi kuat mengakibatkan
sindroma ketergantungan.( Contoh: amfetamin, metilfenidat atau ritalin)
c. Psikotropika golongan III : Psikotropika yang
berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan
ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma
ketergantungan (Contoh : pentobarbital, Flunitrazepam).
d. Psikotropika golongan IV : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan
dan sangat luas digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan
serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindrom ketergantungan (Contoh:
diazepam, bromazepam, Fenobarbital, klonazepam, klordiazepoxide, nitrazepam,
seperti pil BK, pil Koplo, Rohip,morfin, barbiturat dan Dum, MG).
3. Jenis-Jenis
Psikotropika
a.
Barbiturat
Digunakan secara medis untuk
menenangkan orang dan sebagai obat tidur. Barbiturat mempengaruhi sistim syaraf
pusat, menyebabkan perasaan lembab. Barbiturat dapat menyebabkan orang jadi
sembrono, merasa bahagia dan kebingungan mental.
Amphetamin merupakan stimulan yang
biasanya diminum secara oral, walaupun dapat juga dilarutkan dalam air,
dihirup, atau disuntikkan. Amphetamin menyebabkan meningkatnya detak jantung,
berkurangnya nafsu makan, memperbaiki suasana hati, dan membesarnya pupil mata.
Pengguna amphetamin menyebutkan adanya "rush" rasa percaya diri.
Ekstasi dan shabu adalah hasil sintesis dari zat kimia yang disebut amfetamin.
b.
Hasil
sintesis dari amfetamin
1.
Ekstasi
Ekstasi adalah salah satu obat bius
yang di buat secara ilegal di sebuah laboratorium dalam bentuk tablet atau
kapsul. Ekstasi dapat membuat tubuh si pemakai memiliki energi yang lebih dan
juga bisa mengalami dehidrasi yang tinggi.
2.
Sabu-sabu
Nama aslinya methamphetamine.
Berbentuk kristal seperti gula atau bumbu penyedap masakan. Obat ini juga
mempunyai pengaruh yang kuat terhadap syaraf. Si pemakai shabu-shabu akan
selalu bergantung pada obat bius itu dan akan terus berlangsung lama, bahkan bisa
mengalami sakit jantung atau bahkan
kematian.
C. Zat
Adiktif Bukan Narkotika dan Psikotropika
1.
Pengertian Zat Adiktif
Zat
adiktif bukan narkotika dan psikotropika adalah zat adiktif yang menghasilkan suatu reaksi biologis pada tubuh, tetapi
tidak menghilangkan kesadaran penggunanya.Biasanya zat ini memengaruhi kerja tubuh seperti meningkatkan kewaspadaan, melemaskan otot,
atau sebagai anti depressan ringan.
2.
Jenis Zat Adiktif Bukan Narkotika
dan Psikotropika
Kopi
dan teh adalah produk yang termasuk dalam kategori ini. Kafein yang terkandung di dalam kopi dan teh (kopi memiliki
kandungan kafein yang lebih tinggi) dapat membuat kamu terjaga dan
berkonsentrasi dengan meningkatkan kewaspadaan pada otak.
Untuk barang yang dijual dengan bebas terbatas
biasanya termasuk ke dalam golonganantidepressant ringan, misalnya rokok atau minuman beralkohol. Nikotin dalam rokok dapat membuat
penggunanya merasa terrelaksasi dan tenang, begitu pula dengan alkohol pada
minuman beralkohol (walaupun jika dikonsumsi terlalu banyak akan menyebabkan
kondisi tidak sadar/mabuk).
D. Dampak
Negatif Penyalahgunaan Zat Adiktif dan Pencegahannya
1.
Dampak
pada fisik & mental
·
Mengurangi
kemampuan darah dalam menyimpan oksigen karena zat ini mengandung racun yang
berbahaya.
·
Mengakibatkan
kanker.
·
Menyebabkan
kesulitan dalam bernapas.
·
Penurunan
daya ingat.
·
kerusakan
hati/kanker hati.
·
menimbulkan
rasa kesibukan (rushing sensation).
·
Menimbulkan
semangat.
·
Merasa
waktu berjalan lambat.
·
Pusing,kehilangan
keseimbangan tubuh/ mabuk.
·
Timbul
masalah kulit di sekitar mulut dan hidung.
·
Menimbulkan
euphoria.
·
Mual,muntah,sulit
buang air besar.
·
Kebingungan
(konfusi).
·
Berkeringat.
·
Pingsan
dan jantung berdebar-debar.
·
Gelisah
dan berubah suasana hati.
·
Denyut
nadi melambat.
·
Tekana
darah menurun.
·
Otot-otot
menjadi lemah.
·
Pupil
mengecil dan gangguan penglihatan.
·
Mengurangi
bahkan menghilangkan kepercayaan diri.
·
Banyak
bicara.
·
Gangguan
kebiasaan tidur..
·
Gigi
rapuh,gusi menyusut karena kekurangan kalsium.
·
Tekanan
darah meningkat.
2. Dampak sosial (lingkungan)
·
Susah
dalam bersosialisasi.
·
Tidak
percaya diri.
·
Sulit
pengendalian diri.
·
Susah
menyambung pembicaraan.
·
Berpikiran
negatif pada diri sendiri.
·
Bergembira
secara berlebihan.
·
Lebih
banyak berdiam diri.
·
Dikucilkan
dalam masyarakat dan pergaulan orang baik-baik. Selain itu biasanya tukang
candu narkoba akan bersikap anti sosial.
·
keluarga
akan malu besar karena punya anggota keluarga yang memakai zat terlarang.
·
Kesempatan
belajar hilang dan mungkin dapat dikeluarkan dari sekolah atau perguruan tinggi
alias DO / drop out.
·
Tidak
dipercaya lagi oleh orang lain karena umumnya pecandu narkoba akan gemar
berbohong dan melakukan tindak kriminal.
·
Dosa
akan terus bertambah karena lupa akan kewajiban Tuhan serta menjalani kehidupan
yang dilarang oleh ajaran agamanya.
·
Bisa
dijebloskan ke dalam tembok derita / penjara yang sangat menyiksa lahir batin..
·
Mendorong
pemakainya untuk melakukan tindak kriminal karena harganya mahal dan sudah
ketergantungan terhadap obat itu,sehingga pemakai akan memaksakan diri untuk
mengkonsumsi obat itu.
3.
Dampak
Ekonomi
·
Akan
banyak uang yang dibutuhkan untuk penyembuhan dan perawatan kesehatan pecandu
jika tubuhnya rusak digerogoti zat beracun.
·
Masalah
keuangan. Obat-obatan yang dikonsumsi biasanya mahal.Namun, bila sudah
kecanduan maka pengguna akan melakukan apa saja untuk mendapatkannya. Mereka
bisa menjual barang pribadi atau mengambil milik orang lain dan keluarga.
·
Pemakai
tidak akan dapat menabung dan memenuhi kebutuhan pokoknya sebagai manusia
biasa,karena pemakai akan lebih mementingkan obat itu daripada kebutuhan
pokoknya.
Untuk
mencegah penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika, di bawah ini ada beberapa
tips:
•
Tingkatkan
keimanan dan ketagwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Iman yang kuat menjadikan
mental kita sehat sehingga tidak mudah tergoda untuk mengkonsumsi obat-obatan
terlarang.
•
Jangan
pemah mencoba. Pengguna obat terlarang biasanya memulai dari keinginan untuk
sekedar mencoba. Kemudian, ia mencoba lagi sehingga menjadi ketagihan. Dalam
hal ini. pengaruh lingkungan khususnya teman sangat menentukan. Teman sejati
tidak akan menjerumuskan kita untuk melakukan halhal yang tidak baik, seperti
memakai obat terlarang. Untuk itu, jika kita ditawari obat-obatan terlarang,
maka katakan dengan tegas: “tidak” dan jangan pernah tergoda untuk mencobanya.
•
Meningkatkan
komunikasi dan menjaga hubungan yang harmonis dalam keluarga Jika kita sedang
menghadapi suatu masalah. maka ungkapkan kepada keluarga, seperti ayah, ibu.
paman, bibi. atau kakak. Masalah yang kita anggap berat sekali pun. niscaya
akan dapat terpecahkan. Jika ada suatu masalah jangan sampai kita tergiur untuk
mengkonsumsi obat terlarang. Pemakaian obat tersebut memang dapat membuat kita
berhalusinasi sehingga kita bisa melupakan masalah tersebut. Tetapi ingat, itu
hanya untuk sementara waktu. Penggunaan obat terlarang tidak akan pernah
menyelesaikan masalah. Namun, itu hanya akan menambah masalah baru dan merusak
diri kita.
•
Ikut
mengawasi peredaran obat-obatan terlarang. Bila kamu mengetahui ada teman atau
orang lain yang menggunakan obat terlarang. maka sampaikan hal itu kepada
gurumu. Selanjutnya, gurumu yang akan melaporkannya kepada pihak yang berwajib
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Zat aditif adalah suatu bahan kimia yang ditambahkan ke
dalam makanan dengan maksud dan tujuan tertentu. Biasanya zat aditif
ditambahkan ke dalam makanan pada saat proses pengolahan.
Zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika adalah zat adiktif yang menghasilkan suatu reaksi
biologis pada tubuh, tetapi tidak menghilangkan kesadaran penggunanya.Biasanya zat ini memengaruhi kerja tubuh seperti meningkatkan kewaspadaan, melemaskan otot,
atau sebagai anti depressan ringan.
DAFTAR PUSTAKA
https://suhartini912.wordpress.com/2013/07/03/pengertiandampaksolusi-dari-penggunaan-zat-aditif-dan-psikotropika/
https://blog.ruangguru.com/apa-saja-yang-termasuk-zat-adiktif
https://warnetghelegar.blogspot.com/2017/12/makalah-zat-aditif-dan-adiktif.html
http://sayapm.blogspot.com/2012/04/pengaruh-zat-adiktif-bagi-kesehatan.html
saya izin memakai makalah anda untuk tugas saya. saya tau banyak teman2 saya yang juga memakai makalah anda untuk tugas2 mereka tanpa memberitahu anda. jadi, saya mohon izin untuk memakai makalah anda untuk tugas saya.
BalasHapusmantap. semoga bermanfaat
Hapus