KATA PENGANTAR
Sembah sujud penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena
anugerah dan rahmat-Nya jualah sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dalam
penyusunan makalah ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin, yang mana
telah memakan waktu dan pengorbanan yang tak ternilai dari semua pihak yang
memberikan bantuannya, yang secara langsung merupakan suatu dorongan yang
positif bagi penulis ketika menghadapi hambatan-hambatan dalam menghimpun bahan
materi untuk menyusun makalah ini.
Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh
dari kesempurnaan, baik dari segi penyajian materinya maupun dari segi
bahasanya. Karena itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif senantiasa
penulis harapkan demi untuk melengkapi dan menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .........................................................................................
DAFTAR ISI .......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................
A. Latar
Belakang ...............................................................................................
B. Rumusan
Masalah...........................................................................................
C. Tujuan Penyusunan
Makalah...........................................................................
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................
A. Pengertian
Sistem Pencernaan Makanan ........................................................
C. Struktur
Dan Fungsi Sistem Pencernaan Pada Manusia ................................
BAB III PENUTUP.............................................................................................
A.
Kesimpulan......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................
MAKALAH
SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
DISUSUN OLEH
NAMA
: SITI ROBIATUL ADAWIYAH
KELAS
: VIII - F
MTs NEGERI 1 LOMBOK TIMUR
TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua organisme memerlukan suplai
tetap zat-zat berenergi tinggi, yang dikenal sebagaimakanan, untuk meyediakan bahan bakar bagi kebutuhan-kebutuhan
fungsionalnya. Tumbuhan hijau merupakan autotrof (pembuat makanan sendiri) yang
umum ditemukan. Tumbuhan tersebut mensintesis makanannya dari zat-zat anorganik
sederhana, misalnya CO2 dan H2O dengan bantuan sinar
matahari. Fungi memperoleh makanannya dengan cara menyerap zat-zat langsung
dari lingkungan di sekitarnya, dan demikian pula halnya denga bakteri
nonfotosintetik. Akan tetapi, protozoa (sebuah filum dalam kingdom Protista)
dan hewan (heterotrof multiseluler) umumnya menangkap zat makanan dalam jumlah
yang relatif besar, berupa organisme utuh (mangsa) atau bagian-bagian
organisme. Pemerolehan zat-zat makanan berukuran besar itu dikenali
sebagai penagkapan bongkah (bulk
capture). Biasanya terdapat aparatis rumit bagi pemecahan makanan secara
mekanis, sebab ptongan-potongan yang lebih kecil lebih mudah diproses dan
diasimilasi. Akan tetapi, tujuan yang sama dapat tercapai melalui cara-cara
kimiawi.
B. Rumusan Masalah
D. Apa
pengertian sistem pencernaan makanan ?
F. Jelaskan
struktur dan fungsi sistem pencernaan pada manusia !
C. Tujuan
1. Mengetahui
pengertian sistem pencernaan makanan ?
3. Mengetahui
struktur dan fungsi sistem pencernaan pada manusia !
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Pencernaan Makanan
Pencernaan makanan adalah aktivitas
saluran makanan (tractus digectivus)
dan kelenjar-kelenjarnya dalam suaatu proses memersiapkan makanan untuk dapat
diserap oleh usus. Suatu kehidupan yang dihayati oleh organisme akan dapat
dipertahankan bila makanan dalam jumlah cukup dapat dipasok dan dapat digunakan
bagi berlangsungnya suatu reaksi oksidatif yang dapat menghsilkan energi dan
juga bagi keperluan tubuh atau bagian tubuh guna perbaikan, pertumbuhanm dan
reproduksi.
1.
Karbohidrat
Karbohidrat
merupakan zat makanan sumber penghasil energi yang sangat diperlukan tubuh,
Selain sumber energi, karbohidrat berfungsi sebagai bahan pembentuk protein dan
lemak dan berperan untuk menjaga keseimbangan asam dan basa. Setiap satu garam
karbohidrat dapat menghasilkan energi sebesar 4,1 kalori.
2.
Protein
Setiap
sel hidup tersusun dari protein. Protein merupakan bagian penting dlam plasma
sel. Selain sebagi komponen pokok, protein juga tersedia sebagai cadangan makanan (misalnya pada biji-bijian). Sementara pada hewan dan
manusia, protein tidak dapat disimpan sebagai cadangan makanan. Protein
dan senyawa mengandung Nitrogen (N) akan diekskresikan melalui ginjal. Fungsi
utama protein dalam tubuh adalah sebagai zat pembangun, pembentuk sel (pada
reproduksi, perbaikan sel dan tumbuhan), pembentukan senyawa lain (lemak,
antibodi, karbohidrat, enzim dan hormon), menjaga keseimbangan asam dan basa,
seta mempertahankan viskositas (kekentalan) darah.
3.
Lemak
Lemak
merupakan sumber energi yang menghasilkan kalori paling besar bagi tubuh
dibandingkan karbohidrat dan protein. Satu gram lemak dapat menghasilkan
energi sebesar 9,3 kalori. Fungsi lemak sebagi sumber energi adalah sebagi
pelarut vitamin A, D, E, dan K.
Lemak dapat dibedakan atas tiga kelompok, yaitu:
Lemak dapat dibedakan atas tiga kelompok, yaitu:
1)
lemak
sederhana (lemak dan minyak),
2) lemak campuran (fosfolipid dan
lipoprotein),
3) lemak murni (asam lemak dan
sterol).
Selain
itu, lemak juga dapat dibedakan berdasarkan tingkat kejenuhannya, yaitu asma
lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh.
4.
Vitamin Dan Mineral
Vitamin
dan mineral juga dapat ditemukan pada berbagai jenis makanan. KUmudian zat
tersebut dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah kecil, tetapi keberadaannya mutlak
diperlukan. Pada keempat vitamin (A, D, E, dan K) tersebut, semua tergolong
vitamin yang larut dalam air. Vitamin adalah bukan sumber energi, tetapi
vitamin memiliki fungsi sebagai regulator (pengatur). Buah dan sayuran segar
merupakan sumber vitamin yang baik.
Beberapa
mineral yang berwujud garam atau unsur merupakan komponen vital bagi tubuh.
Mineral untuk pembentukan, hormon, tulang, gigi, dan darah. Mineral sendiri
terbagi atas makronutrien dan mikronutrein.
5.
Air
Air
Selain kelima zat makanan yang telah diuraikan sebelumnya, air juga memiliki peranan
yang penting. Fungsi utama air diantaranya adalah mengangkut nutrien ke dalam
jaringan, mengangkut sisa-sisa metabolisme yang tidak terpakai dari jaringan
keluar tubuh, dan sebagai medium berbagai reaksi kimia dalam tubuh.
Air
dikeluarkan dari dalam tubuh pada waktu pernapasan, berkeringat, maupun melalui
urine dan feses (ginjal). Air masuk ke dalam tubuh antara lain melalui air
minum, makanan, buah, sayur dan daging.
C. Struktur Dan Fungsi Pencernaan
1.
Mulut
Mulut
adalah organ pencernaan yang pertama bertugas dalam proses pencernaan makanan.
Fungsi utama mulut adalah untuk menghancurkan makanan sehingga ukurannya cukup
lebih kecil untuk dapat ditelan ke dalam perut. Proses pencernaan dimulai sejak
makanan masuk ke dalam mulut. Di dalam mulut terdapat alat-alat yang membantu
dalam proses pencernaan. Bagian alat-alat pencernaan dimulut adalah gigi,
lidah, dan kelenjar ludah (air liur). Di dalam rongga mulut terjadi proses
pencernaan makanan secara mekanik dan kimiawi. Berikut organ-organ mulut dan
fungsinya, yaitu sebagai berikut...
a. Lidah
Lidah pada sistem pencernaan
berfungsi untuk membantu mengunyah dan menelan makanan menuju ke kerongkongan,
mengatur posisi makanan agar dapat dikunyah oleh gigi dan membantu dalam
menelan makanan. Lidah tersusun atas otot lurik yang permukaannya dilapisi
epitelum dengan banyak mengandung kelenjar lendir (makosa).
b. Gigi
Gigi berfungsi untuk menghaluskan
makanan, maka gigi dan lidah berfungsi sebagai pencernaan mekanik dalam mulut.
Tulang gigi terbuat dari dentin yang tersusun dari kalsium karbonat. Gigi
membantu enzim-enzim pencernaan makanan agar dapat dicerna dengan efisen dan
cepat. Gigi manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Perubahan gigi
manusia mulai dari gigi susu menjadi gigi tetap (permanen). Gigi akan tumbuh
pada saat berusia 6 tahun yang berjumlah 20 gigi yang tersusun seperti dibawah
ini..
1) Susunan Gigi Susu
·
Gigi
seri (dens insisivus), gigi seri berjumlah 8 buah yang berfungsi untuk
mengunyah makanan
·
Gigi
taring (dens canivus), gigi taring berjumlah 4 buah dengan fungsi merobek
makanan
·
Gigi
gerahan kecil (dens premolare), gigi gerahan kecil berjumlah 8 buah yang
berfungsi mengunyah makanan
2) Susunan Gigi Tetap (Permanen)
Ketika usia anak yang telah berumur
6 hingga 14 tahun gigi susu mulai tanggal, dan digantingkan gigi permanen. Gigi
permanen berjumlah 32 buah, ada penambahan dilihat dari jumlah gigi susu ke
gigi permanen terdapat 12 buah gigi tambahan.
3) Struktur Gigi
Struktur gigi berlapis-lapis antara lain sebagai
berikut..
·
Email
(glazur atau enamel) adalah lapisan pelindung yang keras. Email mengandung 97%
kalsium dan 3% bahan organik.
·
Tulang
gigi (dentin) adalah tulang gigi yang tersusun atas kalsium karbonat. Tulang
gigi terletak disebelah email
·
Sumsum
gigi (pulpa) adalah bagian yang paling dalam. Di pulpa terdapat kapiler,
arteri, vena, dan saraf.
·
Semen
adalah pelapis bagian dentin yang masuk ke rahang
c. Kelenjar Ludah
Kelenjar
ludah menghasikan ludah atau air liur (saliva).
Kelenjar ludah dalam rongga mulut ada tiga pasang, yaitu sebagai berikut...
·
Kelenjar parotis, terletak di bawah
telinga yang menghasilkan ludah yang berbentuk cair dan mengandung enzim
ptialin
·
Kelenjar Submandibularis, terletak di
rahang bawah yang menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir
·
Kelenjar sublingualis, terletak dibawah
lidah yang menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir.
Fungsi
Ludah, Ludah
berfungsi untuk memudahkan penelanan makanan, sehingga ludah berfungsi antara
lain sebagai berikut..
·
Untuk
membasahi dan melumasi makanan sehingga mudah dalam penelanan
·
Untuk
melindungi selaput mulut terhadap panas, dingin, asam dan basa.
d. Kerongkongan (Esofagus)
Fungsi kerongkongan adalah sebagai
saluran untuk memindahkan makanan dari mulut ke lambung. Kerongkongan dapat
melakukan peristaltik, yaitu gerakan meremas-meremas untuk mendorong makanan
sedikit demi sedikit ke dalam lambung. Makanan ada di dalam kerongkongan yang
hanya sekitar enam detik. Bagian pangkal pada kerongkongan yang disebut dengan
faring berotot lurik. Otot lurik pada kerongkongan yang bekerja secara sadar
menurut kehendak kita dalam proses menelan. Artinya jika kita menelan, makanan
telah dikunyah sesuai dengan kehendak kita. Akan tetapi, sesudahnya sampai
sebelum mengeluarkan feses, kerja otot organ pencernaan tidak menurut kehendak
kita (tidak kita sadari). Kerongkongan memiliki panjang saluran kurang lebih 25
cm.
1) Proses Gerak Lobus Menuju Ke
Lambung
Sebelum seorang makan, bagian
belakang mulut (atas) terbuka sebagai jalan masuknya udara yang berasal dari
hidung. Di kerongkongan terdapat epiglotis yang berbentuk gelambir, disaat
makanan ditelan, epiglotis akan menutup saluran trakea, sehingga makanan dapat
masuk ke saluran kerongkongan dan juga makanan tidak dapat masuk ke saluran
pernapasan. Berikut posisi epiglotis saat menelan makanan...
2) Posisi Epiglotis saat Menelan
Makanan
dapat masuk ke kerongkongan
e. Lambung
Lambung (ventrikulus) adalah kantung
besar yang terletak di sebelah kiri rongga perut sebagai tempat dalam
terjadinya sejumlah dari proses pencernaan. Lambung terdiri dari tiga bagian,
yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah yang membulat (fundus), dan pada
bagian bawah (pilorus), Kardiak berdekatan dengan hati dan berhubungan dengan
kerongkongan. Pilorus berhubungan langsung dengan usus dua belas jari. Di
bagian ujung pada kardiak dan pilorus akan terdapat klep atau sfinger yang mengatur dalam
masuknya dan keluarnya makanan ke dan dari lambung.
1)
Fungsi
Lambung
Fungsi
lambung adalah sebagai berikut...
·
Sebagai
penghasil pepsinogen. Pepsinogen adalah bentuk yang belum aktif dari pepsin.
Enzim pepsin ini berfungsi dalam mengubah molekul protein menjadi potongan-potongan
protein (pepton).
·
Dinding
pada lambung menghasilkan asam klorida (HCl) yang berfungsi untuk membunuh
mikroorganisme dalam makanan, menciptakan suasana asam dalam lambung, dan
mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
·
Permukaan
pada lambung mengeluarkan lendir yang memiliki fungsi untuk melindungi dinding
lambung dari pepsin
·
Pada
bayi, lambungnya menghasilkan dua enzim, yaitu renin, yang memiliki fungsi
untuk menggumpalkan protein susu dan kasein atas bantuan kalsium dan lipase
guna dalam memecah lemak dalam susu
f.
Usus
Halus
Usus halus terbagi atas 3 bagian
yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus
penyerapan (ileum). Pada usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas
dan saluran empedu. Pankreas menghasilkan getah pankreas yang mengandung
enzim-enzim. Enzim-enzim pankreas adalah sebagai berikut...
a.
Amilophsin
(amilase pankreas), yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula
lebih sederhana (maltosa).
b. Steapsin (lipase pankreas), yaitu
enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan glisero
c. Tripsinogen, jika belum aktif, maka
akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang mengubah protein dan pepton
menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh usus halus.
Kantong empedu berfungsi untuk
menyimpan cairan empedu yang dihasilkan dari hati. Cairan empedu mengandung
garam empu dan zat warna empedu. Garam empedu berfungsi untuk mengemulsi lemak.
Zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin) berfungsi dalam memberikan warna
kuning pada tinja dan urine. Selain dari enzim pankreas, dinding usus halus
juga menghasilkan getah usus halus yang mengandung enzim-enzim. Enzim-enzim
Usus Halus adalah sebagai berikut...
·
Maltase,
berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa
·
Laktase,
berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa
·
Sukrase,
berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa
·
Tripsen,
berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino
·
Enterokinase,
berfungsi mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin
Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan
melibatkan berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa.
Lemak dicerna menjadi asam lemak dan gliserol, serta protein dicerna menjadi
asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan
karbohidrat, lemak dan protein yang diselesaikan. Selanjutnya, pada proses
penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di usus kosong dan sebagian besar di
usus penyerap. Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa, lemak diserap dalam
bentuk asam lemak dan gliserol, dan protein diserap dalam bentuk asam amino.
Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat langsung diserap oleh
usus halus. Pada dinding usus penyerap terdapat jonjot-jonjot usus yang disebut
dengan vili. Vili berfungsi
memperluas daerah penyerapan pada usus halus sehingga sari-sari makanan dapat
terserap lebih banyak dan cepat.
Dinding vili banyak mengandung
kapiler darah dan kapiler limfe (pembuluh getah bening usus). Agar dapat
mencapai darah, sari-sari makanan harus menembus sel dinding usus halus yang
selanjutnya masuk pembuluh darah atau pembuluh limfe. Glukosa, asam amino,
vitamin dan mineral setelah diserap oleh usus halus, melalui pembuluh kapiler
darah akan dibawa oleh darah melalui pembuluh vena porta hepar ke hati. Selanjutnya, dari hati ke jantung
kemudian diedarkan ke seluruh tubuh.
Asam lemak dan gliserol bersama
empedu membentuk suatu larutan yang disebut misel. Pada saat bersentuhan dengan
sel vili usus halus, gliserol dan asam lemak akan terserap. Selanjutnya asam
lemak dan gliserol dibawah oleh pembuluh getah bening usus (pembuluh kil), dan
akhirnya masuk ke dalam peredaran darah. Sedangkan garam empedu yang telah
masuk ke darah menuju ke hati untuk dibuat empedu kembali. Vitamin yang larut
dalam lemak (vitamin A, D, E, danK) diserap oleh usus halus dan diangkat
melalui pembuluh getah bening. Selanjutnya, vitamin-vitamin tersebut masuk ke
sistem peredaran darah. Umumnya sari makanan diserap saat mencapai akhir usus
halus. Sisa makanan yang tidak diserap, secara perlahan-lahan bergerak menuju
usus besar.
g. Usus Besar (Intestinum Crasum)
Fungsi usus besar adalah untuk
mengabsorpsi air dan mineral, tempat pembentukan vitamin K (dengan batuan
bakteri Escherichia coli), serta melakukan gerak peristaltik untuk mendorong
tinja menuju anus. Bakteri Escherichia
coli yang terdapat dalam usus besar juga berperan dalam proses
pembusukan sisa makanan menjadi kotoran.
Usus besar terdiri dari bagian yang
naik, yaitu kolon asendens (kanan), kolon transversum, kolom desendens (kiri),
dan kolom sigmoid (berhubungan dengan rektum). Aspendiks (usus buntu) merupakan
suatu tonjolan kecil yang berbentuk seperti tabung, yang terletak di kolon
asendens, pada perbatasan kolon asendens dengan usus halus.
Usus besar menghasilkan lendir dan
berfungsi untuk menyerap air dan elektrolit dari tinja. Ketika mencapai usus
besar, isi usus berbentuk cairan, tetapi ketika mencapai rektum bentuknya
menjadi padat. Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi
mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri di dalam
usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K. Bakteri
ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik
bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri di dalam usus besar. Akibatnya
terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkan lendir dan air, dan
terjadilah diare.
h. Rektum dan Anus
Rektum adalah sebuah ruangan yang
berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus.
Biasanya rektum ini kosong karena tinja di simpan di tempat yang lebih tinggi,
yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam
rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar. Orang dewasa dan anak yang
lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda
mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting ini untuk menunda
buang air besar.
Anus merupakan lubang di ujung
saluran pencernaan, dimana bahan limbah air dari tubuh. Sebagian anus terbentuk
dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari anus. Suatu cincin
berotot (sfingterani) menjaga agar anus tetap tertutup.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sistem Pencernaan Makanan
Pencernaan makanan adalah aktivitas
saluran makanan (tractus digectivus)
dan kelenjar-kelenjarnya dalam suaatu proses memersiapkan makanan untuk dapat
diserap oleh usus. Suatu kehidupan yang dihayati oleh organisme akan dapat
dipertahankan bila makanan dalam jumlah cukup dapat dipasok dan dapat digunakan
bagi berlangsungnya suatu reaksi oksidatif yang dapat menghsilkan energi dan
juga bagi keperluan tubuh atau bagian tubuh guna perbaikan, pertumbuhanm dan
reproduksi.
1. Karbohidrat
2. Protein
3. Lemak
4. Vitamin Dan Mineral
5. Air
Struktur Dan Fungsi Pencernaan
1. Mulut
2.
Lidah
3.
Gigi
4.
Kelenjar Ludah
5.
Kerongkongan (Esofagus)
6.
Lambung
7.
Usus Halus
8.
Usus Besar (Intestinum Crasum)
9.
Rektum dan Anus
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.artikelsiana.com/2015/03/bagian-alat-organ-organ-pencernaan-fungsi.html
http://www.artikelsiana.com/2015/03/bagian-alat-organ-organ-pencernaan-fungsi.html
http://mapabio.blogspot.com/2011/12/zat-zat-makanan-yang-diperlukan-tubuh.html
http://nisa-allaboutknowledge.blogspot.com/2012/04/makalah-sistem-pencernaan-pada-manusia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar