EVALUASI
PERKEMBANGAN
MATEMATIKA
AUD
O
L
E
H
NAMA :
PRODI :
SEKOLAH
TINGGI ILMU TARBIYAH NAHDLATUL ULAMA (STITNU)
AL MAHSUNI
DANGER
2018
KATA PENGANTAR
Sembah sujud penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena
anugerah dan rahmat-Nya jualah sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dalam
penyusunan makalah ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin, yang mana
telah memakan waktu dan pengorbanan yang tak ternilai dari semua pihak yang
memberikan bantuannya, yang secara langsung merupakan suatu dorongan yang
positif bagi penulis ketika menghadapi hambatan-hambatan dalam menghimpun bahan
materi untuk menyusun makalah ini.
Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh
dari kesempurnaan, baik dari segi penyajian materinya maupun dari segi
bahasanya. Karena itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif senantiasa
penulis harapkan demi untuk melengkapi dan menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................
C. TUJUAN ...............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................
A. HAKIKAT PENGENALAN MATEMATIKA ANAK
USIA DINI................
B. TUJUAN
PENGENALAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA DINI......
C. PRINSIP-PRINSIP
PERMAINAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI.....
D. LANDASAN
PENGENALAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI...........
E. MANFAAT
PERMAINAN MATEMATIKA UNTUK AUD.........................
F. EVALUASI
PERKEMBANGAN MATEMATIKA ANAK............................
G. KARAKTERISTIK
ANAK BERKESULITAN
BELAJAR
MENGHITUNG................................................................................
BAB III KESIMPULAN..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan merupakan suatu
perubahan yang berlangsung seumur hidup dengan bertambahnya struktur dan fungsi
tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan
bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Ciri-ciri perktumbuhan dan
perkembangan anak antara lain, menimbulkan perubahan, berkolerasi dengan
pertumbuhan, memiliki tahap yang berurutan dan mempunyai pola yang tetap.
Perkembangan tersebut meliputi perkembangan fisik, intelektual, bahasa,
sosial-emosional. Seorang anak pada usia dini dari hari ke hari akan mengalami
perkembangan, perkembangan tersebut berlangsung secara cepat dan sangat
berpengaruh terhadap perkembangannya selanjutnya. Namun tentunya tiap anak
tidak sama persis pencapaiannya, ada yang benar-benar cepat
berkembang ada pula yang membutuhkan waktu agak lama. Tidak semua anak usia
dini mengalami perkembangan secara normal, banyak kendala/ permasalahan di
dalam perkembangannya yang disebabkan oleh beberapa faktor.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1.
Apa Hakikat Pengenalan Matematika Anak Usia Dini ?
2.
Apa Tujuan Pengenalan Matematika Pada Anak Usia Dini
?
3.
Apa Saja Prinsip-Prinsip Permainan Matematika Anak
Usia Dini ?
4.
Apa Landasan Pengenalan Matematika Anak Usia Dini ?
5.
Apa Manfaat Permainan Matematika Untuk AUD ?
6.
Bagaimana Evaluasi Perkembangan Matematika Anak Usia
Dini ?
7.
Apa Saja Karakteristik Anak Berkesulitan Belajar
Menghitung ?
C.
TUJUAN
1.
Untuk Mengetahui Hakikat Pengenalan Matematika Anak
Usia Dini
2.
Untuk Mengetahui Tujuan Pengenalan Matematika Pada
Anak Usia Dini
3.
Untuk Mengetahui Prinsip-Prinsip Permainan
Matematika Anak Usia Dini
4.
Untuk Mengetahui Landasan Pengenalan Matematika Anak
Usia Dini
5.
Untuk Mengetahui Manfaat Permainan Matematika Untuk
AUD
6.
Untuk Mengetahui Evaluasi Perkembangan Matematika
Anak Usia Dini
7.
Untuk Mengetahui Karakteristik Anak Berkesulitan
Belajar Menghitung
BAB II
PEMBAHASAN
H.
HAKIKAT
PENGENALAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI
1. Definisi
Matematika adalah ilmu tentang
bilangan-bilangan, hubungan antar bilangan dan prosedur operasional yang
digunakan dalam penyelesaian persoalan mengenai bilangan (pusat pembinaan dan
pengembangan bahasa (1991).
Matematika adalah bahasa yang
melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin di sampaikan
(suriasumantri, 1982)
Matematika sebagai ilmu tentang
struktur dan hubungan-hubunganya memerlukan simbol-simbol untuk membantu
memanipulasi aturan-aturan melalui operasi yang ditetapkan (Paimin, 1998)
I.
TUJUAN
PENGENALAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA DINI
1. Tujuan Umum
Agar anak mengetahui dasar-dasar
pembelajaran berhitung/ matematika, sehingga pada saatnya nanti anak akan lebih
siap mengikuti pembelajaran matematika pada jenjang pendidikan selanjutnya yang
lebih komplek.
2. Tujuan khusus
1. Dapat berpikir logis dan sistematis
sejak dini melalui pengamatan terhadap benda-benda kongkrit, gambar-gambar atau
angka-angaka yang terdapat di sekitar anak.
2. Dapat menyesuaikan dan melibatkan
diri dalam kehidupan masyarakat yang dalam kesehariannya memerlukan
keterampilan berhitung.
3. Memiliki ketelitian, konsentrasi,
abstraksi dan daya apresiasi yang tinggi.
4. Memiliki pemahaman konsep ruang dan
waktu serta dapat memperkirakan kemungkinan urutan sesuatu peristiwa terjadi di
sekitarnya.
5. Memiliki kreativitas dan imajinasi
dalam menciptakan sesuatu secara spontan.
J.
PRINSIP-PRINSIP
PERMAINAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI
a. Permainan matematika di berikan
secara bertahap diawali dengan menghitung benda-benda atau pengalaman peristiwa
kongkrit yang dialami melalui pengamatan terhadap alam sekitar.
b. Pengetahuan dan keterampilan pada
permainan matematika diberikan secara bertahap menurut tingkat kesukaranya,
misalya dari kongkrit ke abstrak, mudah ke sukar, dana dari sederhana ke yang
lebih kompleks
c. Permainan matematika akan berhasil
jika anak-anak diberi kesempatan berpartispasi dan dirangsang untuk menyelesaikan
masalah-masalahnya sendiri.
d. Permainan matematika membutuhkan
suasana menyenangkan dan memberikan rasa aman serta kebebasan bagi anak. Untuk
itu diperlukan alat peraga/ media yang sesuai dengan tujuan, menarik, dan
bervariasi, mudah digunakan dan tidak membahayakan.
e. Bahasa yang digunakan didalam
pengenalan konsep berhitung seyogyanya bahasa yang sederhana dan jika
memungkinkan mengambil contoh yang terdapat di lingkungan sekitar anak.
f. Dalam permainan matematika anak
dapat di kelompokkan sesuai tahap penguasaan berhitung yaitu tahap konsep, masa
transisi dan lambang.
g. Dalam mengevaluasi hasil
perkembangan anak harus dimulai dari awal sampai akhir kegiatan.
K.
LANDASAN
PENGENALAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI
1. Tingkat
Perkembangan Mental Anak
2. Masa Peka
Berhitung Pada Anak
3. Perkembangan
Awal Menentukan Perkembangan Selanjutnya
L.
MANFAAT
PERMAINAN MATEMATIKA UNTUK AUD
1.
Membelajarkananak
berdasarkan konsep matematika yang benar.
2.
Menghindari
ketakutan matematika sejak awal.
3.
Membantu
anak belajar matematika secara alami melalui kegiatan bermain.
Peran guru dalam mengembangakan
kegiatan belajar matematika adalah
- Membangun rasa ingin tahu anak secara alami tentang
bentuk, ukuran, jumlah, konsep-konsep dasar lain dalam matematika.
- Peduli dan tertarik terhadap apa yang dikatakan anak.
Hal ini akan mendorong anak untuk menceritakan pengalaman dan penemuan
mereka.
- Penerimaan terhadap sejumlah kegiatan matematika yang
dilakukan anak. Hal ini akan mendorong kepercayaan diri untuk tetap
berpikir, bertanya, dan berbagi pengalaman tentang hal berbagai hal yang
dialami anak.
M.
EVALUASI
PERKEMBANGAN MATEMATIKA ANAK
Ada
beberapa alat evaluasi perkembangan matematika anak:
1. Pemberian tugas
Adalah
cara penilaian dengan memberikan tugas-tugas tertentu sesuai dengan kemampuan
yang akan diungkap. Kegiatan yang dapat dinilai melalui pemberian tugas antara
lain:
a. Hasil karya, misalnya:
1) Meronce
2) Menghubungkan benda dan angka
3) Menebalkan angka, dll
b. Hasil yang diperoleh dari mengatur
sesuatu, misalnya:
1) Menata barang
2) Mengurutkan benda sesuai dengan
urutan ukuran
3) Mengelompokkan warna, benda menurut
bentuk, ukuran, dll
2. Percakapan
Adalah
penilaian yang dilakukan melalui percakapan atau cerita antara anak dengan
guru, atau anak dengan anak. Kegiatan matematika yang dapat dievaluasi melalui
percakapan, misalnya bercerita, menceritakan kembali cerita yang disampaikan,
menceritakan tentang percobaab yang telah dilakukan, dsb.
3. Observasi/ pengamatan
Adalah
alat pengumpul data penilaian yang dilakukan dengan mencatat gejala tingkah
laku yang tampak. Misalnya: mengamati tingkah laku anak saat melakukan
percobaan.
4. Portofolio
Adalah pengumpulan hasil karya anak
secara sistematik.
5. Catatan anekdot
Adalah
bentuk pencatatan tantang gejala tingkah laku anak yang khusus, baik positif
maupun negative. Dengan catatan ini guru dapat mendeteksi anak-anak yang
mempunyai potensi pada matematika maupun anak-anak yang berkesulitan dalam
menghitung sehingga kita dapat memberikan tindak lanjut yang sesuai.
N.
KARAKTERISTIK
ANAK BERKESULITAN BELAJAR MENGHITUNG
Menurut Lerner (1981: 357) ada beberapa karakteristik anak
berkesulitan belajar berhitung, yaitu:
1. Gangguan hubungan keruangan.
Anak yang berkesulitan belajar
sering mengalami kesulitan dalam berkomunikasi, sehingga dapat terjalin
komunikasi antar mereka dalam lingkungan. Dengan kondisi tersebut dapat
menyebabkan anak mengalami gangguan dalam memahami konsep-konsep hubungan
keruangan yang dapat mengganggu pemahaman anak tentang sistem belajar secara
keseluruhan. Contoh: Anak tidak tahu bahwa angka 3 lebih dekat ke angka 4 dari
pada ke angka 6.
2.
Kesulitan
memahami konsep waktu.
Pemahaman tentang waktu biasanya
melipuit sebentar, lama, kemarin, besok dan sebagainya. Pemahaman tersebut
diperoleh anak karena adanya komunikasi dengan lingkungan sosial. Anak yang
memiliki kesulitan belajar sering tidak memiliki lingkungan yang tidak kondusif
bagi terjalinnya komunikasi yang intensif untuk memperoleh tentang konsep
semacam itu. Disamping itu, adanya gangguan fungsi otak juga dapat menyebabkan
anak mengalami kesulitan dalam memahami konsep waktu.
3.
Kesulitan
memahami konsep kuantitas (jumlah)
Pada umumnya anak-anak memahami
tentang konsep kuantitas dari pergaulan mereka dengan lingkungan sosialnya,
baik di dalam keluarga maupun di luar lingkungan keluarga. Disamping dari
lingkungan keluarga yang sulit bergaul, gangguan fungsi otak dan lingkungan
social yang tidak kondusif dapat menyebabkan anak mengalami kesulitan dalam
memahami konsep kuantitas, seperti banyak, sedikit, lima, tujuh dan sebagainya.
4.
Asosiasi
Visual-Motor.
Bentuk asosiasi visual-motor
merupakan bentuk kesulitan belajar yang lebih menekankan proses belajar mereka
dengan cara hanya menghafal bilangan tanpa memahami maknanya. Contoh dari
bentuk asosiasi visual-motor adalah anak tidak dapat menghitung benda-benda
secara berurutan sambil menyebutkan bilangannya “satu, dua, tiga, empat, lima”.
Anak mungkin baru memegang benda yang ketiga tetapi telah mengucapkan “lima”.
Ini merupakan bentuk kesulitan belajar berhitung dalam perkataan dengan
motoriknya.
5.
Kesulitan
mengenal dan memahami symbol.
Anak berkesulitan belajar matematika
sering mengalami kesulitan dalam mengenal dan menggunakan simbol-simbol
matematika seperti +, -, =, >, < dan sebagainya. Kesulitan semacam ini
disebabkan adanya gangguan memori atau ingatan dan juga adanya persepsi fisual
atau penglihatan.
Kekeliruan Umum Anak Berkesulitan
Belajar Berhitung
Menurut Mulyono (1997), ada beberpa jenis kekeliruan yang
biasa dilakuakan oleh anak berkesulitan belajar berhitung.
1.
Kekurangan
pemahaman tentang symbol.
Kesulitan tersebut terjadi karena
anak tidak memahami konsep relasi antara nilai dan simbolnya. Misalnya: >,
<, +, -, x, : dan lain sebagainya.
2.
Kekurangan
pemahaman tentang nilai tempat.
Anak yang belum memahami nilai
tempat suatu bilangan mengalami kesulitan yang berkenaan dengan penjumlahan
atau pengurangan dengan cara bersusun.
3.
Kekurangan
pemahaman dalam melakukan perhitungan.
Anak biasanya lebih suka untuk
menghafal yang berkaitan dengan konsep penjumlahan, pengurangan, perkalian atau
pembagian. Namun dengan semacam itu anak akan mengalami banyak kekeliruan jika
lupa. Untuk itu guru dapat mengajarkan teknik mengingat urutan penjumlahan dan
berusaha menanamkan kembali konsep yang belum dikuasai anak dengan cara
peragaan.
4.
Penggunaan
proses penghitungan yang keliru.
Banyak
sekali kekeliruan yang dilakukan anak dalam menghitung, seperti:
1) Mempertukarkan symbol.
Anak
sering kurang paham antara symbol penambahan, pengurangan, perkalian atau
pembagian.
2) Satuan dan puluhan dijumlahkan tanpa
memperhatikan nilai tempat.
Contoh:
34
46+
710
3) Tidak memperhatikan nilai tempat.
Contoh:
19
21+
13
Anak akan menghitung 1 + 9 +2 + 1 =
13
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan
antar bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian
persoalan mengenai bilangan (pusat pembinaan dan pengembangan bahasa (1991).
Matematika adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna
dari pernyataan yang ingin di sampaikan (suriasumantri, 1982)
Matematika sebagai ilmu tentang struktur dan
hubungan-hubunganya memerlukan simbol-simbol untuk membantu memanipulasi
aturan-aturan melalui operasi yang ditetapkan (Paimin, 1998)
EVALUASI PERKEMBANGAN MATEMATIKA ANAK
Ada
beberapa alat evaluasi perkembangan matematika anak:
1.
Pemberian
tugas
2.
Observasi/
pengamatan
3.
Portofolio
4.
Catatan
anekdot
KARAKTERISTIK ANAK BERKESULITAN BELAJAR MENGHITUNG
Menurut Lerner (1981: 357) ada beberapa karakteristik anak
berkesulitan belajar berhitung, yaitu:
1.
Gangguan hubungan keruangan.
2.
Kesulitan memahami konsep waktu.
3.
Kesulitan memahami konsep kuantitas (jumlah)
4.
Asosiasi Visual-Motor.
5. Kesulitan
mengenal dan memahami symbol.
DAFTAR
PUSTAKA
https://ilmurahmad.blogspot.co.id/2015/11/makalah-perkembangan-anak-usia-dini.html
https://failashofagmail.wordpress.com/2011/06/01/pengenalan-matematika-anak-usia-dini/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar