Rabu, 04 April 2018

MAKALAH EVALUASI PERKEMBANGAN MATEMATIKA AUD

MAKALAH
EVALUASI PERKEMBANGAN
MATEMATIKA AUD

O

L

E

H

NAMA    :
PRODI   :





SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH NAHDLATUL ULAMA (STITNU)
AL MAHSUNI DANGER
2018
KATA PENGANTAR

Sembah sujud penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena anugerah dan rahmat-Nya jualah sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin, yang mana telah memakan waktu dan pengorbanan yang tak ternilai dari semua pihak yang memberikan bantuannya, yang secara langsung merupakan suatu dorongan yang positif bagi penulis ketika menghadapi hambatan-hambatan dalam menghimpun bahan materi untuk menyusun makalah ini.
Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, baik dari segi penyajian materinya maupun dari segi bahasanya. Karena itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif senantiasa penulis harapkan demi untuk melengkapi dan menyempurnakan makalah ini.



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................
A.    LATAR BELAKANG..........................................................................................
B.     RUMUSAN MASALAH......................................................................................
C.    TUJUAN ...............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................
A.    HAKIKAT PENGENALAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI................
B.     TUJUAN PENGENALAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA DINI......
C.    PRINSIP-PRINSIP PERMAINAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI.....
D.     LANDASAN PENGENALAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI...........
E.     MANFAAT PERMAINAN MATEMATIKA UNTUK AUD.........................
F.     EVALUASI PERKEMBANGAN MATEMATIKA ANAK............................
G.    KARAKTERISTIK ANAK BERKESULITAN
BELAJAR MENGHITUNG................................................................................
BAB III KESIMPULAN..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................



















BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Perkembangan merupakan suatu perubahan yang berlangsung seumur hidup dengan bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Ciri-ciri perktumbuhan dan perkembangan anak antara lain, menimbulkan perubahan, berkolerasi dengan pertumbuhan, memiliki tahap yang berurutan dan mempunyai pola yang tetap. Perkembangan tersebut meliputi perkembangan fisik, intelektual, bahasa, sosial-emosional. Seorang anak pada usia dini dari hari ke hari akan mengalami perkembangan, perkembangan tersebut berlangsung secara cepat dan sangat berpengaruh terhadap perkembangannya selanjutnya. Namun tentunya tiap anak tidak sama persis pencapaiannya, ada yang benar-benar cepat berkembang ada pula yang membutuhkan waktu agak lama. Tidak semua anak usia dini mengalami perkembangan secara normal, banyak kendala/ permasalahan di dalam perkembangannya yang disebabkan oleh beberapa faktor.
B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa Hakikat Pengenalan Matematika Anak Usia Dini ?
2.      Apa Tujuan Pengenalan Matematika Pada Anak Usia Dini ?
3.      Apa Saja Prinsip-Prinsip Permainan Matematika Anak Usia Dini ?
4.      Apa Landasan Pengenalan Matematika Anak Usia Dini ?
5.      Apa Manfaat Permainan Matematika Untuk AUD ?
6.      Bagaimana Evaluasi Perkembangan Matematika Anak Usia Dini ?
7.      Apa Saja Karakteristik Anak Berkesulitan Belajar Menghitung ?
C.    TUJUAN
1.      Untuk Mengetahui Hakikat Pengenalan Matematika Anak Usia Dini
2.      Untuk Mengetahui Tujuan Pengenalan Matematika Pada Anak Usia Dini
3.      Untuk Mengetahui Prinsip-Prinsip Permainan Matematika Anak Usia Dini
4.      Untuk Mengetahui Landasan Pengenalan Matematika Anak Usia Dini
5.      Untuk Mengetahui Manfaat Permainan Matematika Untuk AUD
6.      Untuk Mengetahui Evaluasi Perkembangan Matematika Anak Usia Dini
7.      Untuk Mengetahui Karakteristik Anak Berkesulitan Belajar Menghitung
























BAB II
PEMBAHASAN


H.    HAKIKAT PENGENALAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI
1.      Definisi
Matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antar bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian persoalan mengenai bilangan (pusat pembinaan dan pengembangan bahasa (1991).
Matematika adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin di sampaikan (suriasumantri, 1982)
Matematika sebagai ilmu tentang struktur dan hubungan-hubunganya memerlukan simbol-simbol  untuk membantu memanipulasi aturan-aturan melalui operasi yang ditetapkan (Paimin, 1998)
I.       TUJUAN PENGENALAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA DINI
1.      Tujuan Umum
Agar anak mengetahui dasar-dasar pembelajaran berhitung/ matematika, sehingga pada saatnya nanti anak akan lebih siap mengikuti pembelajaran matematika pada jenjang pendidikan selanjutnya yang lebih komplek.
2.      Tujuan khusus
1.      Dapat berpikir logis dan sistematis sejak dini melalui pengamatan terhadap benda-benda kongkrit, gambar-gambar atau angka-angaka yang terdapat di sekitar anak.
2.      Dapat menyesuaikan dan melibatkan diri dalam kehidupan masyarakat yang dalam kesehariannya memerlukan keterampilan berhitung.
3.      Memiliki ketelitian, konsentrasi, abstraksi dan daya apresiasi yang tinggi.
4.      Memiliki pemahaman konsep ruang dan waktu serta dapat memperkirakan kemungkinan urutan sesuatu peristiwa terjadi di sekitarnya.
5.      Memiliki kreativitas dan imajinasi dalam menciptakan sesuatu secara spontan.


J.      PRINSIP-PRINSIP PERMAINAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI
a.       Permainan matematika di berikan secara bertahap diawali dengan menghitung benda-benda atau pengalaman peristiwa kongkrit yang dialami melalui pengamatan terhadap alam sekitar.
b.      Pengetahuan dan keterampilan pada permainan matematika diberikan secara bertahap menurut tingkat kesukaranya, misalya dari kongkrit ke abstrak, mudah ke sukar, dana dari sederhana ke yang lebih kompleks
c.       Permainan matematika akan berhasil jika anak-anak diberi kesempatan berpartispasi dan dirangsang untuk menyelesaikan masalah-masalahnya sendiri.
d.      Permainan matematika membutuhkan suasana menyenangkan dan memberikan rasa aman serta kebebasan bagi anak. Untuk itu diperlukan alat peraga/ media yang sesuai dengan tujuan, menarik, dan bervariasi, mudah digunakan dan tidak membahayakan.
e.       Bahasa yang digunakan didalam pengenalan konsep berhitung seyogyanya bahasa yang sederhana dan jika memungkinkan mengambil contoh yang terdapat di lingkungan sekitar anak.
f.       Dalam permainan matematika anak dapat di kelompokkan sesuai tahap penguasaan berhitung yaitu tahap konsep, masa transisi dan lambang.
g.      Dalam mengevaluasi hasil perkembangan anak harus dimulai dari awal sampai akhir kegiatan.
K.     LANDASAN PENGENALAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI
1.      Tingkat Perkembangan Mental Anak
2.      Masa Peka Berhitung Pada Anak
3.      Perkembangan Awal Menentukan Perkembangan Selanjutnya
L.      MANFAAT PERMAINAN MATEMATIKA UNTUK AUD
1.      Membelajarkananak berdasarkan konsep matematika yang benar.
2.      Menghindari ketakutan matematika sejak awal.
3.      Membantu anak belajar matematika secara alami melalui kegiatan bermain.
Peran guru dalam mengembangakan kegiatan belajar matematika adalah
  1. Membangun rasa ingin tahu anak secara alami tentang bentuk, ukuran, jumlah, konsep-konsep dasar lain dalam matematika.
  2. Peduli dan tertarik terhadap apa yang dikatakan anak. Hal ini akan mendorong anak untuk menceritakan pengalaman dan penemuan mereka.
  3. Penerimaan terhadap sejumlah kegiatan matematika yang dilakukan anak. Hal ini akan mendorong  kepercayaan diri untuk tetap berpikir, bertanya, dan berbagi pengalaman tentang hal berbagai hal yang dialami anak.
M.   EVALUASI PERKEMBANGAN MATEMATIKA ANAK
Ada beberapa alat evaluasi perkembangan matematika anak:
1.      Pemberian tugas
Adalah cara penilaian dengan memberikan tugas-tugas tertentu sesuai dengan kemampuan yang akan diungkap. Kegiatan yang dapat dinilai melalui pemberian tugas antara lain:
a.       Hasil karya, misalnya:
1)      Meronce
2)      Menghubungkan benda dan angka
3)      Menebalkan angka, dll
b.      Hasil yang diperoleh dari mengatur sesuatu, misalnya:
1)      Menata barang
2)      Mengurutkan benda sesuai dengan urutan ukuran
3)      Mengelompokkan warna, benda menurut bentuk, ukuran, dll
2.      Percakapan
Adalah penilaian yang dilakukan melalui percakapan atau cerita antara anak dengan guru, atau anak dengan anak. Kegiatan matematika yang dapat dievaluasi melalui percakapan, misalnya bercerita, menceritakan kembali cerita yang disampaikan, menceritakan tentang percobaab yang telah dilakukan, dsb.
3.      Observasi/ pengamatan
Adalah alat pengumpul data penilaian yang dilakukan dengan mencatat gejala tingkah laku yang tampak. Misalnya: mengamati tingkah laku anak saat melakukan percobaan.
4.      Portofolio
Adalah pengumpulan hasil karya anak secara sistematik.


5.      Catatan anekdot
Adalah bentuk pencatatan tantang gejala tingkah laku anak yang khusus, baik positif maupun negative. Dengan catatan ini guru dapat mendeteksi anak-anak yang mempunyai potensi pada matematika maupun anak-anak yang berkesulitan dalam menghitung sehingga kita dapat memberikan tindak lanjut yang sesuai.
N.    KARAKTERISTIK ANAK BERKESULITAN BELAJAR MENGHITUNG
Menurut Lerner (1981: 357) ada beberapa karakteristik anak berkesulitan belajar berhitung, yaitu:
1.      Gangguan hubungan keruangan.
Anak yang berkesulitan belajar sering mengalami kesulitan dalam berkomunikasi, sehingga dapat terjalin komunikasi antar mereka dalam lingkungan. Dengan kondisi tersebut dapat menyebabkan anak mengalami gangguan dalam memahami konsep-konsep hubungan keruangan yang dapat mengganggu pemahaman anak tentang sistem belajar secara keseluruhan. Contoh: Anak tidak tahu bahwa angka 3 lebih dekat ke angka 4 dari pada ke angka 6.
2.      Kesulitan memahami konsep waktu.
Pemahaman tentang waktu biasanya melipuit sebentar, lama, kemarin, besok dan sebagainya. Pemahaman tersebut diperoleh anak karena adanya komunikasi dengan lingkungan sosial. Anak yang memiliki kesulitan belajar sering tidak memiliki lingkungan yang tidak kondusif bagi terjalinnya komunikasi yang intensif untuk memperoleh tentang konsep semacam itu. Disamping itu, adanya gangguan fungsi otak juga dapat menyebabkan anak mengalami kesulitan dalam memahami konsep waktu.
3.      Kesulitan memahami konsep kuantitas (jumlah)
Pada umumnya anak-anak memahami tentang konsep kuantitas dari pergaulan mereka dengan lingkungan sosialnya, baik di dalam keluarga maupun di luar lingkungan keluarga. Disamping dari lingkungan keluarga yang sulit bergaul, gangguan fungsi otak dan lingkungan social yang tidak kondusif dapat menyebabkan anak mengalami kesulitan dalam memahami konsep kuantitas, seperti banyak, sedikit, lima, tujuh dan sebagainya.
4.      Asosiasi Visual-Motor.
Bentuk asosiasi visual-motor merupakan bentuk kesulitan belajar yang lebih menekankan proses belajar mereka dengan cara hanya menghafal bilangan tanpa memahami maknanya. Contoh dari bentuk asosiasi visual-motor adalah anak tidak dapat menghitung benda-benda secara berurutan sambil menyebutkan bilangannya “satu, dua, tiga, empat, lima”. Anak mungkin baru memegang benda yang ketiga tetapi telah mengucapkan “lima”. Ini merupakan bentuk kesulitan belajar berhitung dalam perkataan dengan motoriknya.
5.      Kesulitan mengenal dan memahami symbol.
Anak berkesulitan belajar matematika sering mengalami kesulitan dalam mengenal dan menggunakan simbol-simbol matematika seperti +, -, =, >, < dan sebagainya. Kesulitan semacam ini disebabkan adanya gangguan memori atau ingatan dan juga adanya persepsi fisual atau penglihatan.
Kekeliruan Umum Anak Berkesulitan Belajar Berhitung
Menurut Mulyono (1997), ada beberpa jenis kekeliruan yang biasa dilakuakan oleh anak berkesulitan belajar berhitung.
1.        Kekurangan pemahaman tentang symbol.
Kesulitan tersebut terjadi karena anak tidak memahami konsep relasi antara nilai dan simbolnya. Misalnya: >, <, +, -, x, : dan lain sebagainya.
2.        Kekurangan pemahaman tentang nilai tempat.
Anak yang belum memahami nilai tempat suatu bilangan mengalami kesulitan yang berkenaan dengan penjumlahan atau pengurangan dengan cara bersusun.
3.        Kekurangan pemahaman dalam melakukan perhitungan.
Anak biasanya lebih suka untuk menghafal yang berkaitan dengan konsep penjumlahan, pengurangan, perkalian atau pembagian. Namun dengan semacam itu anak akan mengalami banyak kekeliruan jika lupa. Untuk itu guru dapat mengajarkan teknik mengingat urutan penjumlahan dan berusaha menanamkan kembali konsep yang belum dikuasai anak dengan cara peragaan.
4.        Penggunaan proses penghitungan yang keliru.
Banyak sekali kekeliruan yang dilakukan anak dalam menghitung, seperti:
1)      Mempertukarkan symbol.
Anak sering kurang paham antara symbol penambahan, pengurangan, perkalian atau pembagian.
2)      Satuan dan puluhan dijumlahkan tanpa memperhatikan nilai tempat.
Contoh:          34
46+
710
3)      Tidak memperhatikan nilai tempat.
Contoh:
19
21+
13
Anak akan menghitung 1 + 9 +2 + 1 = 13




















BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antar bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian persoalan mengenai bilangan (pusat pembinaan dan pengembangan bahasa (1991).
Matematika adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin di sampaikan (suriasumantri, 1982)
Matematika sebagai ilmu tentang struktur dan hubungan-hubunganya memerlukan simbol-simbol  untuk membantu memanipulasi aturan-aturan melalui operasi yang ditetapkan (Paimin, 1998)
EVALUASI PERKEMBANGAN MATEMATIKA ANAK
Ada beberapa alat evaluasi perkembangan matematika anak:
1.      Pemberian tugas
2.      Observasi/ pengamatan
3.      Portofolio
4.      Catatan anekdot
KARAKTERISTIK ANAK BERKESULITAN BELAJAR MENGHITUNG
Menurut Lerner (1981: 357) ada beberapa karakteristik anak berkesulitan belajar berhitung, yaitu:
1.      Gangguan hubungan keruangan.
2.      Kesulitan memahami konsep waktu.
3.      Kesulitan memahami konsep kuantitas (jumlah)
4.      Asosiasi Visual-Motor.
5.      Kesulitan mengenal dan memahami symbol.






DAFTAR PUSTAKA

https://ilmurahmad.blogspot.co.id/2015/11/makalah-perkembangan-anak-usia-dini.html
https://failashofagmail.wordpress.com/2011/06/01/pengenalan-matematika-anak-usia-dini/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA SEBAGAI PROSES PENGUATAN MENTAL ANTI KORUPSI

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Beberapa negara di Asia memiliki beragam istilah tentang korupsi. Di China, Hong Kong dan T...