BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Menurut Molengraaff, Pengertian Perusahaan adalah
keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara terus-menerus, untuk memperoleh
penghasilan, bertindak keluar, dengan cara memperdagangkan, menyerahkan atau
mengadakan perjanjian-perjanjian perdagangan.
Menurut Polak, Pengertian Perusahaan dari
sudut komersil artinya baru dikatakan perusahaan apabila diperlukan perhitungan
laba rugi yang dapat diperkirakan dan dicatat dalam pembukuan.
Dengan demikian pengertian perusahaan adalah organisasi yang
didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk kegiatan melakukan
produksi dan distribusi guna memenuhi kebutuhan manusia. Kegiatan produksi dan
distribusi umumnya dilakukan untuk memperoleh keuntungan atau laba.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang
kamu ketahui mengenai perusahaan manufaktur ?
2. Apa yang
kamu ketahui mengenai perusahaan dagang ?
3. Apa yang
kamu ketahui mengenai perusahaan jasa ?
4. Apa hubungan
timbalik diantara perusahaan tersebut ?
C. Tujuan
1. Mengetahui
mengenai perusahaan manufaktur
2. Mengetahui
mengenai perusahaan dagang
3. Mengetahui
mengenai perusahaan jasa
4. Mengetahui
hubungan timbalik diantara perusahaan tersebut
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Perusahaan Manufaktur
1. Pengertian
Perusahaan Manufaktur
Manufaktur adalah suatu cabang
industri yang mengaplikasikan mesin, peralatan dan tenaga kerja dan suatu
medium proses untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi untuk dijual.
Istilah ini bisa digunakan untuk
aktivitas manusia, dari kerajinan tangan sampai ke produksi dengan teknologi
tinggi, namun demikian istilah ini lebih sering digunakan untuk dunia industri,
dimana bahan baku diubah menjadi barang jadi dalam skala yang besar.
Manufaktur ada dalam segala bidang
sistim ekonomi. Dalam ekonomi pasar bebas, manufakturing biasanya selalu
berarti produksi secara masal untuk dijual ke pelanggan untuk mendapatkan
keuntungan.
2. Jenis-
Jenis Perusahaan Manufaktur
a) Pakaian dan
Tekstil
Pakaian dan
tekstil yang berbasis di sekitar pengolahan wol mentah untuk membuat kain,
serta merajut dan menjahit untuk membuat pakaian. Industri ini mencakup
penjahit dan semua yang terlibat dengan kain dan menjahit. Ini juga mencakup
semua penggunaan produk wol dan baku lainnya untuk membuat handuk dan seprai.
Sintetis seperti polyester dimasukkan dalam manufaktur kimia. Materi, bukan
produk, adalah di pusat mendefinisikan sektor ini.
b) Minyak, Kimia
dan Plastik
Sektor ini
terlibat dalam mengganti oli bahan kimia, batubara dan minyak mentah menjadi
produk yang dapat digunakan. Bagian dari sektor ini meliputi pembuatan sabun,
resin, cat dan pestisida. Hal ini juga mencakup pembuatan obat-obatan. Karet
manufaktur dianggap sebagai bagian dari pekerjaan plastik. Tentu saja, itu juga
mencakup penggunaan minyak mentah untuk membuat plastik tertentu, serta bensin
dan bahan kimia lainnya.
c) Elektronika,
Komputer dan Transportasi
Bidang ini erat
terkait, meskipun biasanya mereka diperlakukan sebagai bidang yang berbeda.
Banyak produk di bidang ini menggunakan daya listrik, dan semua menggunakan
sumber daya. Bidang ini mencakup semua peralatan dan mikro-prosesor,
semi-konduktor dan chip. Ini juga mencakup semua peralatan audio-visual. Sektor
transportasi mendefinisikan diri, termasuk semua, kereta api mobil dan pesawat
yang tidak jatuh di bawah sektor lain, seperti pekerjaan logam atau manufaktur
kimia.
d) Makanan
Pangan,
pertanian dan peternakan penggalangan adalah yang paling sederhana dari semua
industri manufaktur. Dimasukkannya pertanian hari ke manufaktur menunjukkan
bagaimana pertanian telah berubah selama bertahun-tahun, lebih meniru sebuah
pabrik untuk produksi pangan dari pertanian organik-gaya abad yang lalu. Sektor
ini mencakup semua bentuk produksi pangan, dari peternakan ke meja makan,
termasuk hal-hal seperti pengalengan dan memurnikan.
e) Logam
Seiring dengan
minyak dan manufaktur kimia, logam juga merupakan bagian dari apa yang sering
disebut “industri berat,” sementara sisanya dari sektor kadang-kadang disebut
“industri ringan,” atau “berorientasi konsumen industri.” Logam mencakup semua
besi, manufaktur aluminium dan baja, serta keterampilan penempaan, pelapisan
ukiran, dan stamping.
f) Kayu, Kulit dan
Kertas
Produk-produk
ini semua agak sederhana untuk mendefinisikan dan memahami. Kayu mencakup semua
bentuk lantai manufaktur atau perumahan, serta menggergaji dan laminating.
Kulit mencakup semua penyamakan dan menyembuhkan (sementara penciptaan pakaian
kulit berada di bawah tekstil). Proses kertas dilambangkan oleh pembersihan dari pulp kayu mentah menjadi produk
kertas dari berbagai jenis.
3. Karakteristik
Perusahaan Manufaktur
Karakteristik perusahaan manufaktur
memiliki sifat yang berbeda dengan jenis perusahaan jasa. Konsep perbedaan
karakter ini menjadi salah satu hal yang menyebabkan perbedaan strategi kedua
jenis perusahaan ini memiliki perbedaan.
Salah satu strategi yang
mempertimbangkan masalah karakteristik perusahaan manufaktur ini terkait dengan
penetapan konsep 4P dalam pemasaran mereka. Yaitu meliputi Product, Price,
Place dan Promotion. Sebuah perusahaan manufaktur harus mempertimbangkan produk
apa yang akan mereka ciptakan serta menentukan harga jual pada produk tersebut.
Jika antara produk dan harga sudah
terselesaikan, hal selanjutnya yang perlu dipikirkan adalah tentang Place,
yaitu dimana produk tersebut hendak dipasarkan. Agar bisa meraih konsumen dalam
proses pemasaran produk tersebut, perusahaan harus bisa menciptakan komunikasi
pemasaran dalam rangka pelaksanaan proses promosi.
Hal ini demi memperkenalkan
masyarakat tentang sebuah produk dan juga nilai penting produk tersebut bagi
masyarakat. Selain itu, masyarakat juga akan diedukasi dimana bisa mendapatkan
produk yang dipasarkan tersebut.
Sebagai perusahaan yang memproduksi
barang, maka karakteristik perusahaan manufaktur lebih bersifat komplek. Sebab,
hal ini terkait dengan sistem yang dijalankan perusahaan tersebut. Untuk jenis
perusahaan jasa, tidak melewati masa produksi barang. Mereka hanya bersifat
sebagai perantara antara penyedia kebutuhan dan pengguna saja.
4. Beberapa Tahapan dalam Siklus Akuntansi Manufaktur
a)
Pencatatan Transaksi Ke Dalam Jurnal
Transaksi merupakan peristiwa yang
menyebabkan perpindahan uang atau barang dari pihak yang satu ke pihak yang
lainnya. Transaksi yang
terjadi antara perusahaan dengan karyawannya dapat berupa perpindahan uang kas
untuk gaji atau upah karyawan. Sedangkan transaksi antara perusahaan dengan
pemasok misalnya adalah perusahaan membayar rekening atas pembelian bahan baku
dari pemasok.
Dan masih banyak lagi transaksi yang
dilakukan perusahaan dengan pihak-pihak lain. Dan karena perusahaan manufaktur
biasanya berhubungan dengan lebih banyak pihak, maka hal ini juga yang dapat
menjadikan transaksi dalam siklus akuntansi manufatur terasa lebih rumit.
Sumber dan penggunaan uang atau barang
dari transaksi-transaksi tersebut kemudian dicatat ke dalam jurnal. Jurnal itu
sendri dapat dikatakan sebagai catatan kronologis dari transaksi yang dilakukan
perusahaan.
Dalam proses menjurnal, akuntan harus
mengikuti aturan pencatatan dobel atau rule of double entry. Aturan pencatatan dobel ini mengharuskan seorang
akuntan untuk mencatat setiap transaksi paling sedikit pada dua akun, yaitu di
sisi debit dan sisi kredit.
Transaksi yang telah dilakukan juga
sebaiknya disertai dengan dokumen pendukung sebagai bukti telah terjadinya
transaksi tersebut. Semisal faktur, nota, cek, dan lain sebagainya
b)
Pemindahan atau Memposting Menuju ke Buku Besar
Istilah posting digunakan untuk
menunjukkan pemindahan nilai-nilai dalam jurnal menuju rekeining-rekening yang
sesuai di buku besar. Jadi, buku besar atau general ledger merupakan
kumpulan dari catatan rekening-rekening yang digunakan dalam satu rangkaian usaha
atau aktivitas bisnis.
Setiap rekening dalam buku besar ini
dapat diibaratkan seperti keranjang khusus yang menampung catatan transaksi
yang sejenis. Sehingga, rekening-rekening yang terdapat dalam buku besar inilah
yang akan keluar dalam neraca ataupun laporan laba rugi.
Diantara rekening-rekening tersebut adalah kas, kas di bank, tanah, utang investasi, persediaan, pendapatan, modal sendiri, laba ditahan, dan masih banyak lagi. Idealnya, pemindahan atau posting dilakukan segera setelah jurnal ditutup setiap harinya. Namun pada prakteknya, ada pula yang melakukan posting setiap minggu atau bulanan bergantung dari kebijiakan masing-masing perusahaan manufaktur.
Diantara rekening-rekening tersebut adalah kas, kas di bank, tanah, utang investasi, persediaan, pendapatan, modal sendiri, laba ditahan, dan masih banyak lagi. Idealnya, pemindahan atau posting dilakukan segera setelah jurnal ditutup setiap harinya. Namun pada prakteknya, ada pula yang melakukan posting setiap minggu atau bulanan bergantung dari kebijiakan masing-masing perusahaan manufaktur.
Sebagai tambahan, posting dari jurnal ke
buku besar tidak hanya memindahkan angka-angkanya saja, namun juga termasuk
tanggal dan referensi posting. Informasi ini dapat bermanfaat bagi akuntan
ketika suatu saat nanti ia akan menelusuri data.
c)
Penyusunan Neraca Lajur
Neraca lajur berfungsi untuk membantu
akuntan dalam mengorganisasi data akuntansi serta menghitung laba rugi
perusahaan. Selain itu, neraca lajur juga bermanfaat dalam pembuatan laporan
keuangan, pencatatan jurnal penyesuaian, dan pencatatan jurnal penutup.
Apabila perusahaan mendapatkan laba, maka
kolom laba rugi dalam neraca lajur akan menunjukkan bahwa total kredit lebih
besar dibandingkan dengan total debit. Selain itu, dalam kolom neraca, total
debitlah yang lebih besar daripada total kredit. Dan juga sebaliknya apabila
perusahaan menderita rugi.
Sedangkan jika perusahaan tidak
mendapatkan laba sekaligus tidak menderita rugi, maka total debitnya sama
dengan total kredit, baik di kolom laba rugi maupun kolom neraca.
d)
Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang utama adalah
neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan modal. Namun dalam siklus
akuntansi manufaktur, laporan yang dihasilkan dapat disertai dengan laporan
manufaktur, harga pokok barang yang dijual, daftar pendapatan, dan lain
sebagainya. Pengertian Perusahaan Dagang
B.
Perusahaan Dagang
1. Pengertian
Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang adalah perusahaan
yang bentuk transaksinya yaitu membeli barang atau produk dan menjual kembali
produk tersebut tanpa mengolah atau mengubah sifat produk bersangkutan.
Seandainya melakukan pengolahan, hal tersebut terbatas pada pengemasan kembali,
pemberian label, membungkus, memperkecil unit penjualan (misalnya pengecer gula
pasir). Barang yang diperdagangkan dapat berupa hasil bumi atau produk hasil
pengolahan(manufactured product).
2. Ciri-Ciri
perusahaan dagang
1)
Melakukan
transaksi pembelian barng dagang, baik secara tunai maupun kredit.
2)
Melakukan
pembayaran utang usaha yang terjadi akibat adanya berbagai transaksi dalam
aktivitas perusahaan.
3)
Menerima
pembayaran piutang usaha yang terjadi akibat adanya berbagai transaksi dalam
aktivitas perusahaan.
4)
Melakukan
penyimpanan barang dagang selama belum dijual dan diserahkan kepada pembeli.
3. Laporan Perusahaan Dagang
Proses akuntansi perusahaan dagang :
a) Sistem Persediaan
Sistem
persediaan barang perusahaan jasa terdiri dari dua macam :
·
Sistem
Persediaan Perpetual
Dalam sistem persediaan perpetual, perusahaan
menyelenggarakan pencatatan yang detil atas biaya perolehan persediaan barang
dagangan yang dibeli maupun dijual. Pencatatan yang berlangsung terus menerus (perpetually) ini
menunjukkan persediaan yang seharusnya ada untuk setiap jenis persediaan.
Dengan kata lain, dengan system ini persediaan secara terus menerus
dimutahirkan(updated). Istem ini diyakini dapat menciptakan pengawasan
yang lebih baik atas persediaan.
·
Sistem
Persediaan Periodik
Dalam suatu system persediaan periodic, perusahaan tidak
menyelenggarakan pencatatan detil atas persediaan yang dimilikinya
sepanjag periode. Penentuan beban perolehan barang yang terjual hanya dilakukan
pada setiap akhir periode. Itulah sebabnya system ini disebut system periodik.
Pada akhir periode, perusahaa melakukan perhitungan fisik persediaan yang ada
dalam persediaan (yang belum terjual) untuk menentukan besarnya biaya perolehan
persediaan yang ada pada akhir tahun (persediaan akhir).
b) Pembelian Barang Dagangan
Mencatat harga
beli barang dagangan yang dibeli selama satu periode (sama dengan harga
bersih). Akun persediaan (sebuah akun
asset), digunakan hanya untuk mencatat pembelian persediaan barang dagangan,
yaitu barang yang dibeli sebuah perusahaan dagang untuk dijual kembali kepada
para konsumen.
c) Potongan Pembelian
Potongan pembelian adalah suatu potongan yang ditawarkan
sebuah perusahaan kepada konsumennya jika pembayaran dilakukan lebih cepat.
d) Retur dan Pengurangan Harga
Pembelian
Perusahaan pemasok pada umumnya memberi kesempatan pembeli
untuk mengembalikan barang yang telah dibelinya karena barang rusak. Hal
seperti itu disebut retur pembelian. Dalam hal tertentu, pemasok menawarkan
kepada pembeli untuk tidak mengembalikan barang yang tidak sesuai dengan
pesanan tersebut, tetapi pemasok memberi pengurangan harga dari jumlah yang
tercantum dalam faktur. Hal semacam itu disebut pengurangan harga pembelian.
Bila situasi di atas terjadi, maka pembeli akan mencatat kedua hal tersebut
yang akan mengurangi biaya perolehan persediaan dalam pembukusn si pembeli.
e) Biaya Pengangkutan
Dalam transaksi perdagangan barang, pengangkutan barang dari
tempat penjual ke tempat pembeli kerap kali harus dilakukan dengan alat
transportasi tertentu. Bermacam-macam alat transportasi tersedia untuk disewa.
Siapa yang berkewajiban menanggung biaya transportasi, tergantung dengan
kesepakatan di antara penjual dan pembeli yang biasanya dituangkan dalam suatu
perjanjian penjualan. Pihak pengangkut akan mengajukan tagihan biaya angkut
kepada penjual atau pembeli tergantung pada isi perjanjian tersebut.
Ketentuan pengankutan bias berupa FUB shipping point atau
FOB Destination. FOB adalah singkatan dari free ono board. Syarat FOB shipping
point adalah bahwa penjual menanggung pengangkuan dan menyerahkan barang kepada
pihak pengangkut dan pembeli dibebaskan dari beban yang timbul hingga tempat
pihak pengangkut. Selanjutnya beban angkutan dari tempat pengangkut ke tempat
pembeli menjadi tanggungan si pembeli.
Sebaliknya dalam syarat FOB destination, penjual mengantarkan
barang ke tempat pembeli dengan biaya transportasi yang sepenuhnya menjadi
tanggungan si penjual.
f) Penjualan Barang Dagangan
Aktivita utama sebuah perusahaan dagang adalah melakukan
pembelian dan penjualan barang dagangan. Setelah selesai melakuka pembelian
seperti dilukiskan di atas, tahap berikutnya adalah perusahaan melakukan
penjualan barang dagangan. Perusahaan mencatat pendapatan penjualan seperti
halnya perusahaan jasa, yaitu ketika pendapatan sudah diperoleh, sesuai dengan
prinsip pengakuan pendapat. Biasanya perusahaan memperoleh pendapatan pada saat
barang ditransfer dari penjual kepada pembeli. Pada saat itu transaksi
penjualan telah selesai dan harga jual telah ditetapkan.
Penjualan dapat dilakukan secara tunai atau secara kredit.
Setiap transaksi penjualan harus didukung dengan transaksi tertulis. Apabila
penjualan dilakukan secara tunai, maka catatan pada kertas yang diproses oleh
Register Kas (cash register tapes) meruapakan bukti bahwa
penjualan tunai telah terjadi. Bila penjualan dilakukan secara kredit, lembar
asli faktur dikirimkan kepada pembeli, sedangkan tembusannya disimpan oleh
penjual sebagai dasar untuk melakukan pencatatan transaksi di bagian akuntansi.
Jumlah penghasilan yang diperoleh perusahaan dari penjualan
barang dagangan disebut pendapatan penjualan. Setiap transaksi penjualan
menimbulkan beban karena perusahaan harus menyerahkan barang milinya kepada
pembeli. Beban ini disebut beban pokok penjualan, yaitu harga perolehan
persediaan barang dagangan yang dijual kepada konsumen.
g) Potongan Penjualan dan Retur &
Pengurangan Harga
Di atas telah dibahas, bahwa retur pembelian dan pengurangan
harga pembelian mengurangi biaya perolehan barang yang dibeli (persediaan). Hal
yang sama juga berlaku bila terjadi retur penjualan dan pengurangan harga serta
potongan penjualan, maka jedua hal tersebut akan mengurangi pendapatan bersih
dari penjualan. Akun retur dan & pengurangan harga penjualan dan akun
potongan penjualan merupakan akun kontra (pengurang) terhadap pendapatan
penjualan. Akun retur & pengurangan harga dan akun potongan penjualan
memiliki saldo normal debit (berlawanan dengan akun penjualan yang bersaldo
normal kredit).
Biasanya perusahaan menyelenggarakan akun tersendiri untuk
potongan penjualan da akun tersendiri pula untuk retur & pengurangan harga
penjualan, sehingga mudah diketahui besarnya masing-masing. Pendapatan
penjualan bersih ditetapkan sebagai
berikut : Pendapatan Penjualan Bersih = Pendapatan Penjualan Potongan Penjualan Retur & Pengurangan Harga Penjualan.
berikut : Pendapatan Penjualan Bersih = Pendapatan Penjualan Potongan Penjualan Retur & Pengurangan Harga Penjualan.
h) Pendapatan Penjualan, Beban Pokok
Penjualan dan Laba Kotor
Penjualan bersih, beban pokok penjualan, dan laba kotor
adalah tiga elemen yang menentukan profitabilitas. Pendapatan penjualan bersih
dikurangi dengan beban pokok penjualan disebut laba kotor. Laba kotor dan laba
bersih merupakan parameter keberhasilan perusahaan. Suatu tingkat laba kotor
yang cukup tinggi diperlukan bagi sebuah perusahaan.
C.
Perusahaan
Jasa
1. Pengertian Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa adalah perusahaan
yang bergerak dalam bidang penyediaan berbagai pelayanan yang memberi
kenyamanan atau kenikamatan kepada masyarakat yang memerlukannya. Walaupun
dalam menyediakan jasa diperlukan barang berwujud fisik, pemakai fasilitas fisik
tidak membayar untuk barang fisik tersebut tetapi untuk jasa yang diberikan
oleh barang fisik tersebu
2. Ciri-Ciri Perusahaan Jasa
1) Ketidakberwujudan (intangibility) :
jasa tidak dalam bentuk fisik sehingga tidak dapat disimpan dan harus segera
dikonsumsi pada saat diperoleh.
2) Ketidakterpisahkan (inseparability) :
konsumen tidak terlibat dalam jasa tersebut tetapi jasa diberikan dalam hal
tertentu seperti acara televisi.
3) Keanekaragaman (heterogeneity) :
jenis dan kualitas layanan berbeda-beda.
4) Keterlenyapan (perishability) :
manfaat pada jasa akan habis denga cepat sehingga konsumsi jasa akan dilakukan
konsumen secara berulang.
3. Laporan Perusahaan
Jasa
Tahap pertama adalah tahap
pengidentifikasian yaitu mengidentifikasi transaksi-transaksi yang
mengakibatkan perubahan posisi keuangan perusahaan. Selanjutnya tahap kedua
adalah tahap pencatatan yaitu mencatat semua bukti-bukti transaksi yang telah
dianalisis ke dalam jurnal umum. Setelah selesai, tahap berikutnya adalah tahap
penggolongan yaitu menggolongkan dan memposting pos-pos jurnal ke akun
masing-masing dalam buku besar untuk menghitung jumlah/nilai dari tiap-tiap
jenis akun.
Pada akhir periode, memasuki tahap
pengikhtisaran, saldo akun-akun dalam buku besar disusun dalam suatu daftar
yang disebut neraca saldo guna memeriksa keseimbangan antara jumlah saldo debet
dan saldo kredit akun-akun buku besar. Neraca saldo ini juga mengawali
penyusunan neraca lajur. Saldo-saldo akun yang desusun dalam neraca saldo tadi
masih bersifat sementara, karena belum menunjukkan saldo yang sesungguhnya.
Agar saldo menunjukkan saldo yang sesungguhnya, maka perlu penyesuaian dengan
berdasar pada informasi pada akhir periode. Dengan penyesuaian ini akan
memberikan gambaran jumlah pendapatan dan beban selama satu periode dan saldo
harta dan hutang yang sesungguhnya pada akhir periode. Berdasarkan neraca saldo
dan penyesuaian itu, diselesaikanlah neraca lajur yang merupakan konsep untuk
membantu mempermudah penyusunan laporan keuangan. Neraca lajur ini memuat
lajur: Neraca saldo, Penyesuaian, Ikhtisar Rugi Laba dan Neraca.
Lajur ikhtisar rugi laba diisi dari
neraca saldo disesuaikan, khusus akun nominal atau akun pendapatan dan beban.
Setelah itu, lajur debet dan kredit dijumlahkan. Jika debet lebih besar
daripada jumlah kredit, maka selisihnya disebut saldo rugi, dan sebaliknya.
Saldo rugi bersifat mengurangi modal sedangkan saldo laba akan menambah modal.
Dalam lajur neraca diisi dari angka neraca saldo disesuaikan, khusus akun
harta, utang dan modal. Apabila lajur debet dan kredit dijumlahkan dan ditambah
pindahan saldo rugi/ laba, maka jumlah debet dan kredit kolom neraca sama. Akun
pendapatan, beban dan prive merupakan akun nominal atau sementara, sehingga
harus dipindahkan kea kun modal melalui ikhtisar rugi laba ke dalam jurnal
penutup, sehingga akun yang bersifat sementara tadi akan bersaldo nol. Setelah
itu, untuk memeriksa keseimbangan jumlah saldo debet dan kredit akun-akun buku
besar setelah penutupan, maka disusunlah neraca saldo setelah penutupan yang
berisi akun-akun riil saja (harta, utang dan modal ).
Tahap akhir dari proses akuntansi
adalah tahap pelaporan, yaitu menyusun laporan keuangan yang terdiri dari
laporan Rugi Laba, laporan Perubahan modal dan Laporan Neraca, yang diambil
berdasarkan neraca lajur. Pada awal periode perlu diperiksa akun-akun yang
tidak disusun secara proses akuntansi berlangsung, tetapi muncul pada saat
penyesuaian. Untuk menjaga konsistensi tekhnik pembukuan dan menghindari
kemungkinan kesalahan, maka akun-akun ini perlu dihapuskan dan menghidupkan
kembali akun yang dipakai dalam proses pencatatan. Proses ini dicatat dalam
jurnal pembalik dengan cara mencatat balik penyesuaiannya.
D.
Hubungan Timbal Balik antara Perusahaan Manufaktur, Dagang
dan Jasa
·
Manufakturv
a.
Persediaan Bahan Baku
b.
Persediaan Dalam Proses
Produksi
c.
Persediaan Bahan
Pembantu
d.
Persediaan Barang Jadi
e.
Pembelian
f.
Ada Harga Pokok
Penjualan (HPP)
g.
Ada Akuntansi Biaya
·
Dagang
a.
Menjual barang yang
diperoleh dari pemasok.
b.
Tujuannya menjual
kembali barang tanpa mengubah bentuk.
c.
Memliki persediaan
barang jadi.
d.
Dalam menetukkan harga
pokok barang relative mudah.
e.
Tidak menggunakan
laporan harga pokok produksi.
·
Jasa
a.
Tidak Memiliki
Persediaan
b.
Pembelian langsung di
masukkan dalam Peralatan atau perlengkapan
c.
Tidak ada Harga Pokok
Penjualan (HPP)
Persamaannya:
a.
Merupakan unit usaha
yang melakukan aktifitas ekonomi untuk memenuhi kebutuhan manusia.
b.
Tujuan utamanya
mendapatkan keuntungan atau laba yang sebesar-besarnya dari aktifitas ekonomi
tersebut.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Manufaktur adalah suatu cabang industri yang mengaplikasikan
mesin, peralatan dan tenaga kerja dan suatu medium proses untuk mengubah bahan
mentah menjadi barang jadi untuk dijual
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang bentuk transaksinya
yaitu membeli barang atau produk dan menjual kembali produk tersebut tanpa
mengolah atau mengubah sifat produk bersangkutan
Perusahaan jasa adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang
penyediaan berbagai pelayanan yang memberi kenyamanan atau kenikamatan kepada
masyarakat yang memerlukannya
DAFTAR PUSTAKA
https://rifahanazaimah.wordpress.com/2016/10/02/makalah-perusahaan/
https://mariaulfah31.blogspot.com/2016/06/siklus-akuntansi-perusahaan-manufaktur.html?showComment=1564477404109#c2513964731881364353
http://100hight.blogspot.com/2013/10/contoh-makalah-perusahaan-manufaktur.html
http://noviaekasari.blogspot.com/2012/11/makalah-akuntansi-pada-perusahaan.html
MAKALAH
KEGIATAN
BISNIS PERUSAHAAN MANUFAKTUR, DAGANG DAN JASA SERTA HUBUNGAN DIANTARANYA
Disusun
Oleh:
NAMA
KELOMPOK
SMK NEGERI 2 SELONG
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Sembah sujud penulis
panjatkan ke hadirat Allah SWT karena anugerah dan rahmat-Nya jualah sehingga
makalah ini dapat terselesaikan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis telah
berusaha semaksimal mungkin, yang mana telah memakan waktu dan pengorbanan yang
tak ternilai dari semua pihak yang memberikan bantuannya, yang secara langsung
merupakan suatu dorongan yang positif bagi penulis ketika menghadapi
hambatan-hambatan dalam menghimpun bahan materi untuk menyusun makalah ini.
Namun penulis menyadari
bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, baik dari segi penyajian
materinya maupun dari segi bahasanya. Karena itu saran dan kritik yang bersifat
konstruktif senantiasa penulis harapkan demi untuk melengkapi dan
menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................
DAFTAR ISI ......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................
A.
Latar Belakang....................................................................................
B.
Rumusan
Masalah...............................................................................
C.
Tujuan..................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................
A.
Perusahaan
Manufaktur.......................................................................
B. Perusahaan Dagang.............................................................................
C. Perusahaan Jasa...................................................................................
D. Hubungan Timbal Balik antara
Perusahaan Manufaktur, Dagang dan Jasa
BAB III PENUTUP............................................................................................
A.
Kesimpulan..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar