KATA PENGANTAR
Bismillahi Rahmani Rahim
Segala puji bagi Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya karena kami telah
menyelesaikan Tugas Makalah Biologi Umum dengan judul “ Komponen Kimiawi Sel”.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dalam jangka waktu tertentu
sehingga menghasilkan karya yang bisa dipertanggung jawabkan hasilnya. Kami
mengucapkan terimakasih kepada pihak terkait yang telah membantu kami dalam
berbagai tantangan dalam penyusunan makalah ini.
Dalam pembuatan makalah ini, kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan disebabkan keterbatasan pengetahuan serta pengalaman. Oleh karena
itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan.
Terima kasih dan semoga makalah ini dijadikan bahan yang dapat dimanfaatkan dan
bisa memberikan sumbangsih positif bagi kita semua.
BABA I
PENDAHULUAN
Senyawa penyusun bagian – bagian sel, misalnya dinding sel,
membran, organel, dan inti sel, umumnya merupakan senyawa organik berukuran
besar. Senyawa organik penyusun sel secara garis besar dapat dikelompokan atas
4 kelompok utama, yakni : Karbohidrat, Lipid, Protein, dan Asam Nukleat.
Istilah karbohidrat meliputi gula dan polimernya.
Karbohidrat merupakan senyawa organik yang disintesiskan dari senyawa anorganik
yang mengandung unsur – unsur C, H, dan O. Karbohidrat yang paling sederhana
adalah monosakarida (gula tunggal). Disakarida adalah gula ganda yang terdiri
atas dua monosakarida yang dihubungkan melalui kondensasi. Karbohidrat yang
merupakan makromolekul adalah polisakarida, polimer yang terdiri dari banyak
gula.
Monosakarida (dari bahasa Yunani monos, berarti “tunggal” dan sacchar,
berarti gula) umumnya memiliki rumus molekul yang merupakan beberapa
kelipatan CH2O. Glukosa (C6H12O6),
monosakarida yang paling umum, memiliki peran penting dalam kehidupan. Gugus
hidroksil terikat pada setiap karbon kecuali satu, yang berikatan ganda dengan
oksigen untuk membentuk gugus karbonil. Tergantung pada lokasi gugus karbonil itu,
gula bisa sabagai aldosa (gula aldehida) atau sebagai ketosa (gula keton).
Glukosa misalnya, aldosa, fruktosa, dan isomer struktural glukosa merupakan
bagian ketosa.
BAB
II
PEMBAHASAN
KOMPONEN KIMIAWI SEL
Senyawa penyusun bagian – bagian sel, misalnya dinding sel,
membran, organel, dan inti sel, umumnya merupakan senyawa organik berukuran
besar. Senyawa organik penyusun sel secara garis besar dapat dikelompokan atas
4 kelompok utama, yakni : Karbohidrat, Lipid, Protein, dan Asam Nukleat.
a. Karbohidrat
Istilah karbohidrat meliputi gula dan polimernya.
Karbohidrat merupakan senyawa organik yang disintesiskan dari senyawa anorganik
yang mengandung unsur – unsur C, H, dan O. Karbohidrat yang paling sederhana
adalah monosakarida (gula tunggal). Disakarida adalah gula ganda yang terdiri
atas dua monosakarida yang dihubungkan melalui kondensasi. Karbohidrat yang
merupakan makromolekul adalah polisakarida, polimer yang terdiri dari banyak
gula.
Monosakarida (dari bahasa Yunani monos, berarti “tunggal” dan sacchar,
berarti gula) umumnya memiliki rumus molekul yang merupakan beberapa
kelipatan CH2O. Glukosa (C6H12O6),
monosakarida yang paling umum, memiliki peran penting dalam kehidupan. Gugus
hidroksil terikat pada setiap karbon kecuali satu, yang berikatan ganda dengan
oksigen untuk membentuk gugus karbonil. Tergantung pada lokasi gugus karbonil
itu, gula bisa sabagai aldosa (gula aldehida) atau sebagai ketosa (gula keton).
Glukosa misalnya, aldosa, fruktosa, dan isomer struktural glukosa merupakan
bagian ketosa.
Disakarida terdiri atas dua monosakarida yang dihubungkan oleh suatu ikatan
glikosidik, ikatan kovalen yang terbentuk antara dua monosakarida melalui
reaksi dehidrasi, misalnya maltosa merupakan suatu disakarida yang dibentuk melalui
penyatuan dua molekul glukosa. Juga dikenal sebagai gula malto. Maltosa
merupakan bahan untuk pembuatan bir. Laktosa, gula yang ditemukan dalam susu,
merupakan disakarida lain, yang terdiri atas sebuah molekul glukosa yang
berikatan dengan sebuah molekul galaktosa. Disakarida yang paling banyak di
alam adalah sukrosa, yaitu gula yang sehari – hari kita konsumsi. Kedua
monomernya adalah glukosa dan fruktosa. Tumbuhan organ nonfotosintetik lainnya
dalam bentuk sukrosa.
Polisakarida adalah makromolekul, polimernya dihubungkan dengan ikatan
glikosidik. Beberapa polisakarida berfungsi sebagai materi simpanan atau
cadangan yang nantinya diperlukan sebagai dihidrolisis untuk menyediakan gula
bagi sel. Polisakarida lain berfungsi sebagai materi pembangun (penyusun) untuk
struktur yang melindungi sel atau keseluruhan organisme.
Dalam setiap gram karbohidrat yang terpakai oleh jaringan
akan menghasilkan 4,1 kalori. Karbohidrat dapat disimpan dalam tubuh, yaitu
dalam hati, otot, dan sebagian kecil dalam darah. Apabila dalam makanan kita
kekurangan karbohidrat maka darah akan bersifat asam atau acidosis.
Contoh makanan yang mengandung karbohidrat paling tinggi adalah nasi, roti, dan kentang
Contoh makanan yang mengandung karbohidrat paling tinggi adalah nasi, roti, dan kentang
b. Lemak
Lemak
(lipid) terdiri atas unsur karbon dan hidrogen. Lemak adalah molekul besar yang
tersusun dari dua jenis molekul yang lebih kecil, yaitu gliserol dan asam
lemak. Asam lemak dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut :
a.
Lemak Jenuh
Asam
lemak ini berbentuk padat pada suhu ruangan. Sebagian besar lemak hewan,
seperti lemak babi dan mentega adalah jenuh.
b.
Lemak tak Jenuh
Lemak
tumbuhan dan ikan umumnya tidak jenuh karena berada dalam bentuk cair pada suhu
ruangan. Lemak tumbuhan dan ikan disebut sebagai minyak. Misalnya minyak jagung
dan minyak hati ikan cod. Kekakuan pada asam lemak tidak jenuh itu mencegah
terjadinya penggumpalan molekul lemak yang cukup dekat yang bisa mengubahnya
menjadi padat. Menu makanan yang banyak mengandung lemak jenuh merupakan salah
satu dari beberapa faktor yang dapat menyebabkan penyakit kardiovaskuler pada
manusia. Pada kondisi ini simpanan yang disebut kerak (plak) berkembang
dilapisan internal pembuluh darah yang menghambat aliran darah dan mengurangi
kelenturan pembuluh tersebut.
Lemak
tidak memiliki afinitas terhadap air. Contoh umum fenomena ini adalah pemisahan
minyak goreng (suatu asam lemak cair) dari larutan asam cuka dan botol bumbu
salad. Selain lemak, golongan lipid yang penting lainnya adalah fosfolipid dan
steroid.
Fosfolipid
(fosfor dan lipida) merupakan komponen utama membran sel.
Steroid
adalah lipid yang ditandai dengan kerangka karbon yang terdiri atas empat
cincin yang menyatu. Salah satu steroid yakni kolesterol.
Didalam
tubuh, lemak memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:
1Sebagai cadangan energi
2Lapisan lemak dibawah kulit sebagai insulator tubuh
3Dapat melindungi berbagai organ yang penting, seperti
ginjal, hati, dan sebagainya
4Dapat melarutkan berbagai vitamin yaitu, vitamin A, D, E,
dan K.
c. Protein
Struktur
Protein
Protein merupakan senyawa makromolekul
yang terbentuk dari hasil polimerisasi kondensasi berbagai asam amino. Protein
termasuk kopolimer. Setiap molekul protein mengandung sekitar 20 jenis asam
amino yang berikatan, dengan jumlah asam amino yang dapat mencapai ribuan.
Antarmolekul asam amino tersebut berikatan kovalen yang disebut ikatan peptida.
Ikatan peptida ini terjadi antara atom C (dari gugus -COOH) dan atom N dari
(gugus -NH2).
Protein yang
terbentuk dari dua molekul asam amino disebut dipeptida, dari tiga molekul asam
amino disebut tripeptida, dan dari banyak molekul asam amino disebut
polipeptida.
Rangkaian asam
amino yang membentuk protein sering dikelompokkan ke dalam empat tingkatan
struktur, yaitu primer, sekunder, tersier, dan kuarterner. Struktur primer
merupakan rantai pendek dari asam amino dan dianggap lurus. Struktur sekunder
merupakan rangkaian lurus (struktur primer) dari rantai asam amino. Namun,
setiap gugus mengadakan ikatan hidrogen sehingga rantai asam amino membentuk
struktur heliks, seperti pegas atau per. Struktur tersier terbentuk jika
rangkaian heliks (struktur sekunder) menggulung karena adanya tarik-menarik
antarbagian polipeptida sehingga membentuk satu subunit protein yang disebut
struktur tersier. Struktur kuarterner terbentuk jika antarsubunit protein (dari
struktur tersier) berinteraksi membentuk struktur kuarterner.
Gambar
Empat Struktur Protein.
Penggolongan Protein
Jenis protein yang sangat beragam dapat digolongkan
berdasarkan komposisi kimia, bentuk, dan fungsi biologis.
e. Garam – garam mineral
Didalam
sistem pencernaan makanan, garam mineral tidak mengalami proses pencernaan. Hal
ini disebabkan sifatnya yang mudah larut dalam air sehingga mudah diserap oleh
darah di kapiler jonjot – jonjot usus halus. Jika tubuh mengalami kekurangan
garam mineral tertentu akan menyebabkan penyakit defisiensi.
Berdasarkan
jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh, garam - garam mineral dapat dikelompokan
menjadi dua, yaitu: makroelemen dan mikroelemen
Makroelemen
adalah unsur – unsur yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang banyak.
Misalnya Natrium (Na), Kalsium (Ca), Kalium (K), Fosforus (P), Magnesium
(Mg), Klorin (Cl), Belerang (S), Fluorin (F), dan Iodin (I).
Mikroelemen
Mikroelemen
adalah unsur – unsur yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit misalnya
mangan (Mn), Kromium (Cr), Kobalt (Co), Molibdenum (Mo), Zink (Zn), dan Tembaga
(Cu).
Tabel
macam – macam mineral
Nama
mineral
|
Fungsi
|
Jumlah
kebutuhan per hari
|
Sumber
|
Akibat
(defisiensi dan kelebihan)
|
Kalsium
(Ca)
|
Bersama
fosfor membentuk matriks tulang dan gigi.
Membantu
proses pembekuan darah.
Proses
kontraksi otot, transmisi impuls saraf.
|
Tergantung
umur, jenis kelamnin, dan kondisi tubuh
Dewasa:
0,8 g
Anak
– anak: 1,4 g
Ibu
hamil: 1,5 g
Ibu
menyusui: 2,0 g
|
Susu,
keju, kuning telur, mentega, udang.
Sayuran
kol, bit wortel, kacang – kacangan, bawang, dan buah – buahan.
|
Penggunaannya
diatur oleh parathormon yang dihasilkan oleh kelenjar anak gondok.
Defisiensi:
karies pada gigi, ratikisa
(pertumbuhan tulang yang tidak sempurna), mudah terjadi kejang pada otot,
darah sulit membeku, osteoporosis
Kelebihan:
hiperkalsemia
|
Fosforus
(P)
|
Pembentukan
matriks tulang, kontraksi otot, metabolisme, bahan baku fosfatid, pembelahan
sel.
|
1,14
% berat tubuh (0,8 g)
|
Ikan,jagung,
dan kacang - kacangan
|
Defisiensi:
pada hakikatnya sama dengan
defisiensi Ca, demineralisasi tulang
Kelebihan:
pengikisan rahang
|
Besi
(Fe)
|
Komponen
enzim sitokrom yang berperan dalam respirasi sel, komponen inti logam dari
hemoglobin
|
15
– 30 mg
|
Sayuran
hijau: bayam dan kangkung
|
Defisiensi:
anemia
Kelebihan:
sirosis pada hati
|
Natrium
(Na)
|
Membentuk
natrium bikarbonat yang berperan dalam keseimbangan asam – basa cairan tubuh,
membantu mempertahankan iritabilitas (kepekaan terhadap rangsang) sel – sel
otot dan saraf, keseimbangan osmotik cairan ekstraseluler.
|
0,1
– 0,2 % berat tubuh
|
Garam
dapur
|
Defisiensi:
nilai osmotik cairan ekstraseluler
turun sehingga mengakibatkan terganggunya pengaturan suhu tubuh, kejang, otot
dan kelelahan.
Kelebihan:
tekanan darah tinggi
|
Kalium
(K)
|
Sebagai
katalisator pembentukan karbohidrat dan protein, kontraksi otot, tranmisi
impuls saraf. Memelihara denyut jantung, pengaturan pelepasaninsulin dari
pankreas
|
0,1
– 0,2 % berat tubuh
|
Daging
unggas, buah – buahan, dan sayur – sayuran.
|
Defisiensi:
hambatan pertumbuhan, kelemahan
otot, denyut jantung tidak normal
Kelebihan:
kejang otot bahkan kematian.
|
Iodin
(I)
|
Berperan
penting dalam penyusunan hormon tiroksin
|
0,14
% berat tubuh
|
Ikan
laut, minyak ikan, sayuran hijau, kulit kentang, dan garam beriodin.
|
Defisiensi:
kurangnya pendengaran pada janin
yang dikandung, pembengkakan kelenjar gondok, kecerdasan menurun, kerdil
Kelebihan:
aktivitas tiroid menurun
|
Belerang
(S)
|
Komponen
penyususn beberapa vitamin: tiamin, biotin, asam panthotenat, aktivator
enzim, membantu peyimpanan dan pembebasan energi
|
Tergantung
kebutuhan. asam amino sulfur
|
Telur,
daging, keju, sayuran hijau
|
Defisiensi:
berhubungan dengan asam amino
sulfur
Kelebihan:
pertumbuhan terhambat
|
Magnesium
(Mg)
|
Respirasi
intrasel, katalisator beberapa reaksi biokimia tubuh, unsur penting dalam
otot, tulang, dan eritrosit.
|
0,07
% berat tubuh
|
Padi
– padian, daging, dan susu
|
Defisiensi:
kontrol emosi dan mental turun,
perubahan yang mengarah padakerusakan ginjal dan kardiovaskuler
Kelebihan:
diare
|
Fluorin
(F)
|
Menguatkan
dan meningkatkan daya tahan gigi
|
Telur,
susu, garam, ikan laut, dan teh hijau
|
Defisiensi:
caries dentis
Kelebihan:
kepadatan gigi meningkat,
menggangu impuls saraf
|
|
Klorin
(Cl)
|
Komponen
penyusun asam lambung serta keseimbangan
|
2
g
|
Garam
dapur
|
Defisiensi:
kontraksi otot abnormal
|
f. Vitamin
Kata
vitamin berasal dari kata vital yang artinya hidup dan amin yang berarti
senyawa yang mengandung gugus N. Vitamin adalah zat organik untuk
memperlancar metabolisme tubuh. Kerja vitamin mirip dengan enzim yaitu sebagai
katalisator reaksi. Kondisi kekurangan vitamin disebut dengan avitaminosis.
Pada
umumnya vitamin tidak dapat dibuat oleh tubuh. Akan tetapi, ada beberapa
vitamin yang dapat dibuat dari zat – zat tertentu (disebut provitamin) di dalam
tubuh. Contoh vitamin yang mempunyai provitamin adalah vitamin D. Provitamin D
banyak terdapat di jaringan bawah kulit. Vitamin lain yang disintesis di dalam
tubuh adalah vitamin K dan vitamin B-12. Kedua macam vitamin tersebut
disintesis didalam usus.
Berdasarkan
kelarutannya, vitamin dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: vitamin yang larut
dalam air (vitamin B dan C) dan yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan
K). Oleh karena sifat kelarutannya tersebut vitamin yang larut dalam air tidak
dapat disimpan dalam tubuh, sedangkan vitamin yang larut dalam lemak dapat
disimpan dalam tubuh.
Tabel
macam – macam vitamin
Nama
vitamin
|
Fungsi
|
Jumlah
kebutuhan
|
Sumber
|
Akibat
(defisiensi
dan kelebihan)
|
Larut
dalam air
B
kompleks:
B1:
aneurin (thiamin)
Aneuritik
Anti
beri - beri
|
Koenzim
dalam pelepasan CO2 selama respirasi sel, absorpsi lemak,
keseimbangan air dalam tubuh, serta menjaga nafsu makan.
|
1,5
mg
|
Kulit
ari beras/ gandum, hati, jantung, ginjal, otak, susu, kuning telur, wortel,
dan ragi.
|
Defisienai:
menghambat proses glikolisis, sel
keracunan asam piruvat, kontraksi otot jantung dan tranmisi impuls pada
sistem saraf pusat melemah, nafsu makan turun, penumpukan cairan pada
jaringan sehingga menderita beri – beri
Kelebihan:
belum diketahui
|
B2:
Riboflavin
Laktoflavin
|
Enzim
pembawa hidrogen berenergi tinggi pada proses transpor elektron, tranmisi
rangsang cahaya ke saraf mata, menjaga nafsu makan, mmelihara jaringan
sekitar mulut
|
1,8
mg
|
Ragi,
telur, hati, otak, dan jantung
|
Defisiensi:
luka kulit terutama di sudut mulut
dan bibir (keilosis), terdapat pembuluh darah pada kornea mata sehingga
penglihatan kabur, katarak (lensa mata menjadi buram), dapat mengakibatkan
kebutaan
Kelebihan: belum diketahui
|
B3:
Niasin
Asam
nikotin
Antipelagra
|
Pembelahan
dan pertumbuhan sel, mencegah pelagra, dengan fosfat membentuk koenzim yang
berperan pada respirasi sel
|
20
mg
|
Ragi,
hati, ikan tuna, telur, susu, beberapa macam sayuran.
|
Defisiensi:
penyakit peagra dengan gejala 3D
(Dermatitis, diare, dimensia)
Kelebihan:
kulit disekitar leher, muka, dan
telapak tangan terkelupas, terbakar dan gataal – gatal.
|
B5:
Asam
pantotenat
|
Komponen
struktur koenzim A yang berperan dalam proses oksidasi sel
|
5
– 10 mg
|
Ragi,
hati, kuning telur, dan daging
|
Defisiensi: penyakit kulit, nafsu makan
menurun, insomnia (sulit tidur pada malam hari), dermatitis
Kelebihan:
belum diketahui
|
B6:
Piridoksin
|
Pertumbuhan,
pembentukan sel – sel darah merah, sel kulit, metabolisme lemak, bagian gugus
prostetik dari enzim dekarboksilase dan trensaminase yang berperan dalam mengubah
kelebihan asam amino
|
2
mg
|
Ragi,
gandum, jagung, hati, dan ikan
|
Difesiensi:
pelagra, anemia, obstipasi,
pertumbuhan anak terhambat, kejang otot
Kelebihan:
belum diketahui
|
B11:
Asam
folat
|
Penting
untuk pembentukan sel darah merah dan asam nukleat (RNA dan DNA)
|
0,4
mg
|
Pisang,
lemon, polong – polongan, kecabah, gandum, ragi, dan daging sapi
|
Defisiensi:
anemia, pernisiosa, radang pada
lidah, diare, pertumbuhan pada usia remaj terhambat
Kelebihan: belum diketahui
|
B12:
Sianokobalamin
Anti
anemia
Pernisiosa
|
Koenzim
dalam metabolisme asam merangsang pembentukan sel darah merah
|
0,003
mg
|
Telur,
susu, hati, ikan, udang, kerang, dan daging
|
Defisiensi:
anemia pernisiosa, mempengaruhi
saraf
Kelebihan:
belum diketahui
|
Biotin
Vitamin
H
|
Koenzim
didalam sibtesis lemak, metabolisme asam amino, pembentukan glikogen
|
0,15
– 0,3 mg
|
Kacang
– kacangan, sayuran, dan ragi
|
Defisiensi:
letih, depresi, mual (nausea),
dermatitis, nyeri otot
Kelebihan:
belum diketahui
|
C:
Asam
askorbat
|
Menjaga
elastisitas kapiler darah, pembentukan serabut kolagen, menjaga perlekatan
akar gigi pada gusi, koenzim dari beberapa reaksi katabolisme karbohidrat dan
lemak, pertumbuhan tulang
|
45
mg
|
Hati,
ginjal, sayuran hijau, buah terutama yang rasa asam, misalnya jeruk dan tomat
|
Defisiensi:
degenerasi kulit, gigi, pembuluh
darah, penyakit skorbut, kerusakan sendi
Kelebihan: pembentukan batu ginjal
|
Larut
dalam lemak
A:
retinol
Antixeroftalmia
|
Penyusun
rodopsin, memelihara jaringan epitelium
|
1
mg
|
Sayuran
hijau dan kuning, wortel, susu, margarin, minyak ikan, keju, dan mentega
|
Defisiensi:
Xeroftalmia (pengerasan
jaringan okuler), buta senja (hemeralopi), bintik bitot, buta permanen,
frinoderma
Kelebihan:
sakit kepala, muntah, tulang
retak, kulit mengelupas
|
D:
Ergosterolkalsititis
|
Mengatur
kadar kalsium di salam darah, memperbesar penyerapan ion Ca dan P berperan
dalam osifikasi
|
0,01
mg
|
Minyak
ikan, mentega, susu, kuning telur, dan ragi
|
Defisiensi:
proses osifikasi (penulangan)
terganggu sehingga menimbulkan rakitis, tulang mudah patah
Kelebihan:
tidak berakibat
|
E:
Tokoterol
Anti
sterilitas
|
Kofaktor
untuk transpor elektron dalam rantai sitokrom (respirasi sel), antioksidan
untuk mencegah kerusakan membran sel, mencegah pendarahan yang banyak pada ibu
melahirkan, mencegah keguguran
|
15
mg
|
Kecambah,
kacang hijau, susu, kuning, telur, dan hati
|
Defisiensi:
gangguan pada pematangan dan
diferensiasi sel, kematian sel, kemandulan, keguguran layuh otot karena
tranmisi impuls saraf terganggu
Kelebihan:
tidak berakibat
|
K:
Filokuinon
Anti
pendarahan
|
Penting
dalam pembekuan darah termasuk dalam pembentukan protombin didalam sel hati
|
0.03
mg
|
Sayuran
hijau, buah, daging, dibentuk sendiri di dalam usus besar
|
Defisiensi:
terganggunya pembekuan darah
Kelebihan:
menyebabkan penyakit jantung
|
g. Air
Air
tergolong sebagai zat makanan karena air selalu diperlukan sebagai bahan
pelarut dalam metabolisme tubuh. Air tidak menghasilkan energi. Kandungan air
dalam tubuh manusia sekitar 60 – 65 % berat tubuh. Didalam jaringan tubuh, air
digunakan untuk:
1. Melarutkan senyawa – senyawa lainnya
2. Mengangkut zat dari sel ke sel atau
dari jaringan ke jaringan lainnya
3. Menjaga stabilitas suhu tubuh
Air
yang diperlukan tubuh diperoleh langsung dari air minum dan secara tidak
langsung diperoleh dari bahan makanan seperti buah – buahan dan sayur –
sayuran.
KONSEP
IKATAN KIMIA
a. Elektronegativitas
Elektronegativitas merupakan sifat berkala (periodik) yang
penting. Ada dua sifat fisis atom yang mempengaruhi sifat kimiawinya, yaitu
perubahan energi akibat penambahan satu elektron pada atom netral dan perubahan
energi akibat pengurangan satu elektron dari atom netralnya. Unsur logam lebih elektropositif dibandingkan unsur
non-logam. Unsur non-logam menerima elektron (membentuk ion negatif) lebih
mudah dibandingkan unsur logam dan tidak mudah menyerahkan elektronnya. Jadi,
unsur non-logam lebih elektronegatif
dibandingkan unsur logam.
Perbedaan afinitas (kesukaan mengikat) ini menyebabkan
perbedaan sifat kimia diantara kedua golongan unsur tersebut. Dengan demikian, elektronegativitas suatu atom ialah
besarnya daya menarik elektron kedalam atomnya dalam penggabungan kimia.
b. Ikatan ionik
Teori ikatan kimia modern dijelaskan lewat penerapan
mekanika kuantum pada struktur atom. Namun, dalam bab ini kita hanya akan
membahas dengan model yang sederhana, yaitu dengan model titik-elektron Lewis (dikenalkan oleh GN Lewis tahun 1916)
Model Lewis dimulai dengan mengenali bahwa tidak semua elektron dalam atom
berpartisipasi langsung dalam pembentukan ikatan kimia. Elektron dapat dibagi
kedalam dua kelompok: kelompok teras,
yang dipegangi secara erat oleh inti dan tidak secara nyata terlibat dalam
pembentuan ikatan, dan elektron valensi (valensi
memiliki kemampuan untuk bergabung secara kimia) yang berperan dalam
pembentukan ikatan. Selanjutnya, dengan pengecualian helium, jumlah elektron
valensi dalam atom netral dari unsur utama (yang ada dalam golongan I sampai
VIII) sama dengan nomor golongan unsur tersebut dalam tabel berkala. Misalnya,
atom bromin memiiki tujuh elektron vlensi (seperti klorin), dan atom strontium
memiliki dua (seperti berilium). Sifat kimia yang sama dalam satu golongan
timbul karena jumlah elektron valensi yang sama dalam atom dari unsur – unsur
golongan tersebut. Jumlah maksimum elektron valensi adalah delapan, dan atom
dengan elektron valensi penuh seperti ini (gas mulia dari neon sampai xenon)
sangat stabil dan secara kimia tidak reaktif. Helium merupakan unsur tidak
reaktif dengan hanya dua elektron valensi. Model Lewis menggambarkan elektron
valensi dengan titik – titik, elektron terasnya tidak digambarkan. Empat titik
pertama dihambarkan sendiri – sendiri di eempat sisi lambung unsur. Jika
terdapat lebih dari empat elektron, maka titik – titik mulai diberi pasangan.
Hasilnya ialah lambang titik Lewis untuk atom tersebut.
Ø Pembentukan senyawa ionik biner
Ion
bermuatan positif (kation) terbentuk bila suatu atom menyerahkan satu atau
lebih elektron. Ion bermuatan negatif (anion) terbentuk bila atom bertambah
elektronnya. Atom – atom menyerahkan atau menerima elektron cukup mudah, baik
dalam proses fisika maupun dalam proses kimia. Terciptanya ion dinyatakan
dengan menambah atau membuang sejumlah titik dari lambang titik Lewis dan juga
dengan menuliskan muatan listrik bersih dari ion tersebut sebagai superskrip di
sebelah kanan. Jadi, “2-“ berarti bahwa ion mempunyai muatan bersih sama dengan
muatan dua elektron. Contohnya
Na
Na+
∙Ca∙
Ca2+
atom natrium ion
natrium atom
kalsium ion kalsium
Semua
elektron tentu saja sama. Tanda x semata – mata untuk membedakan dari mana
elektron itu berasal
c. Ikatan kovalen
Dalam
senyawa ionik yang terdiri atas dua unsur, kedua atom yang terlibat dalam
pembentukan ikatan ionik adalah atom logam dan atom nonlogam. Bila atom logam
menghampiri atom nonlogam, ada kecenderungan kuat bagi atom logam untuk
menyerahkan elektronnya dan bagi atom nonlogam untuk menerima elektronnya
sehinggga terbentuklah ion positif dan ion negatif, dan atom – atom kedua unsur
tersebut memperoleh kestabilan konfigurasi dengan elektron oktetnya. Namun,
bila dua atom identik saling menghampiri, kecenderungan serah – terima elektron
hampir tidak ada. Atom – atom yang identik dapat memperoleh konfigurasi
elektron gas mulia yag stabil dengan cara penggunaan bersama elektron.
Misalnya,
karbon dan klorin bergabung melalui ikatan kovalen membentuk karbon
tetraklorida, CCl4. Karbon (Golongan IV) memerlukan empat elektron
untuk melengkapi oktetnya: klorin memerlukan satu. Banyaknya ikatan kovalen
yang dapat dibentuk oleh satu atom sama dengan banyaknya elektron yang
diperlukan untuk mencapai konfigurasi elektron gas mulia. Karbon memerlukan
empat elektron dan dengan begitu membentuk empat ikatan. Setiap atom klorin
memerlukan satu elektron dan akan membentuk satu ikatan. Dalam molekul CCl4
dan atom C dan setiap atom Cl memiliki delapan elektron di sekelilingnya. Jadi,
setiap atom mencapai konfigurasi elektron gas muia yang stabil.
Ø Ikatan kovalen ganda
Penggunaan
ikatan bersama tidak terbatas pada pasangan elektron saja. Nitrogen memiliki
lima elektron valensi dan memerlukan tiga elektron lagi untuk melenhkapi
oktetnya. Dalam pembentukan N2, dua atom N tidak dapat mencapai
konfigurasi delapan elektron – elektron hanya dengan penggunaan bersama
sepasang elektron.
Setiap
atom N dalam susunan di atas hanya mempunyai enam elektron diseputarnya. Oktet
yang diinginkan hanya dapat dicapai jika tiga pasang elektron digunakan bersama
– sama. Ikatan yang terbentuk diantara dua atom N dinamakan ikatan ganda tiga (≡). Setiap atom N
dikelilingi oleh delapan elektron.
Dengan
cara yang sama, ikatan rangkap (ganda, =) terbentuk bila dua atom menggunakan
bersama dua pasang elektron. Ini terjadi pada karbon dioksida, CO2.
Atom C memerlukan empat elektron untuk melengkapi oktetnya. Jadi, atom C
membentuk empat ikatan. Setiap atom O memerlukan dua elektron, dan masing –
masing akan membentuk dua ikatan. Jadi, dalam membentuk CO2, atom C
bergabung dengan dua atom O melalui ikatan rangkap.
Ø Ikatan kovalen polar
Dalam molekul seperti H2O dan HBr yang kedua
atomnya identik, pasangan elektron pembentuk ikatan digunakan sama rata
diantara kedua atom. Ikatan seperti ini dikatakan ikatan kovalen nonpolar. Akan
tetapi, bila dua atom yang berbeda terikat secara kovalen, elektronikatan tidak
digunakan sama rata tetapi condong ke salah satu atom, maka yang terbentuk
ialah ikatan kovalen polar. Hal ini
terjadi karena salah satu atom menarik elektron lebih kuat ke arah dirinya
dibandingkan dengan ke arah atom ainnya itu. Kemampuan untuk menarik eektron
ikatan itu dinyatakan dari segi elektronegativitas.
Ikatan kovalen koordinasi terbentuk apabila salah satu atom memberikan dua
elektron sekaligus kepada atom lainnya dalam membentuk ikatan kovalen.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Air merupakan mendium sistem koloid sitoplasma, berfungsi
untuk reaksi enzimatik dan dapat terbentuk dari proses metabolisme. Sedangkan
garam-garam yang mengalami ionisasi menjadi ion, berfungsi untuk mempertahankan
tekanan osmotik dan keseimbangan asam basa dalam sel. Protein merupakan
komponen terbesar dari sel dan merupakan polimer dari asam amino yang saling
berikatan dengan ikatan peptida. Lipid merupakan senyawa yang bersifat
hidrofobik dan larut dalam pelarut organik. Karbohidrat merupakan sumber energi
dan komponen penting untuk dinding sel. Asam nukleat adalah makromolekul yang
sangat penting untuk kelangsungan hidup sel dan juga merupakan polimer
nukleotida yang saling berikatan dengan ikatan fosfodiester.
|
DAFTAR
PUSTAKA
MAKALAH
KOMPONEN KIMIAWI SEL
OLEH
:
NAMA
KLEOMPOK :
1.
M.
ANDIKA
2.
AZIAN
ZULMI
3.
SANDI
KUSUMA PUTRA
4.
IQROM
SAJIAN PUTRA
5.
NOVIA
PUJI LESTARI
KELAS
: XI SAINS-1
SMAN 2 MASBAGIK
TP.
2015/2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar