BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Guna menentukan apa saja yang perlu
diketahui oleh seorang manajer dan keterampilan-keretampilan apa yang perlu
dimilikinya kita perlu menganalisis pekerjaan manajemen. “apakah yang
sebenarnya dilakukan oleh seorang manajer?” salah satu jawaban atas pernyataan
yang diajukan adalah: “Seseorang manajer mengorganisasi sumber-sumber daya yang
tersedia padanya (didalamnya temasuk: manusia – uang, serta aktiva lain
seperti, misalnya tanah serta peralatan) guna mencapi sasaran-sasaran tertentu
dan biasanya ia juga bertugas untuk menerapkan sasaran-sasaran tersebut.
Seorang manajer mengembangkan tugas menjamin ketersediaan, keakuratan, dan
keamanan informasi serta pengaturan organisasi yang baik serta yang dibutuhkan
oleh organisasi untuk mencapai tujuan sekaligus meningkatkan eksistensi
organisasi di tengah-tengah lingkungannya.
Salah satu tugas atau peran manajer
yaitu harus bisa mengendalikan konflik dalam organisasi yang dipimpinnya sehingga
setiap konflik itu dapat diselesaikan dengan baik dan tidak ada yang merasa
dirugikan. Dalam menjalankan tugasnya manajer disyaratkan mempunyai kemampuan
multidisiplin, antara lain: teknologi, bisnis, manajemen, dan kepemimpinan.
Kemampuan seperti ini harus dimiliki oleh seorang manajer. Apalagi, tantangan
manajer tidaklah ringan.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
pengertian manajer ?
2.
Jelaskan
tingkatan-tingkatan dari manajer !
3.
Sebutkan tugas manajer ?
4.
Apa
saja peran dan fungsi manajer ?
5.
Apa
saja bentuk masalah yang terjadi pada manajer ?
6.
Sebutkan
keahlian apa saja yang dimiliki manajet ?
C.
Tujuan
1.
Untuk
mengatahui apa pengertian manajer
2.
Untuk
mengatahui tingkatan-tingkatan dari manajer
3.
Untuk
mengatahui tugas manajer
4.
Untuk
mengatahui apa saja peran dan fungsi manajer
5.
Untuk
mengatahui apa saja bentuk masalah yang terjadi pada manajer
6.
Untuk
mengatahui keahlian apa saja yang dimiliki manajet
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Manajer
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), manajer adalah (1) orang yang
mengatur pekerjaan atau kerjasama diantara berbagai kelompok atau sejumlah
orang untuk mencapai sasaran. (2) orang yang berwenang dan bertanggung jawab
membuat rencana, mengatur, memimpin, dan mengendalikan pelaksanaanya untuk
mencapai sasaran tertentu.
Menurut Oxford Learner’s Pocket Dictionary:
Third Edition (Oxford University Press), Manager (n) person who
organizes a business, sports team, etc. (Orang yang mengorganisir bisnis,
tim olahraga, dan lain-lain.
Menurut Wikipedia Indonesia, Manajer adalah seseorang
yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan
mereka guna mencapai sasaran organisasi.
Menurut Robert tanembaum, manajer adalah
sesorang yang mengarahkan
orang lain dan bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut. Pemimpin adalah
mereka yang menggunakan wewenang formal untuk mengorganisasi, mengarahkan dan
mengontrol para bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi untuk
mencapai tujuan perusahaan.
manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain
dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai tujuan/sasaran
organisasi.
B.
Tingkatan – Tingkatan Manajer
Piramida jumlah karyawan pada sebuah
organisasi dengan struktur tradisional, berdasarkan tingkatnya. Pada organisasi
berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokkan menjadi manajer puncak,
manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dalam
bentuk piramida, dimana jumlah karyawan lebih besar dibagian bawah daripada di
bagian puncak). Berikut ini adalah tingkatan manajer mulai dari bawah ke hingga
ke atas.
1.
Manajemen
lini pertama (first-line management), dikenal
pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling
rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang
terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor),
manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor
(foreman).
2.
Manajemen tingkat menengah (middle management), mencakup semua
manajemen yang berada diantara lini pertama dan manajemen puncak. Dan bertugas
sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah
diantaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
3.
Manajemen puncak (top management, dikenal pula dengan istilah
executive officer. Bertugas merencanakan kegiatan dan stratigi perusahaan
secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah
CEO (Chif Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief
Financial Officer).
Meskipun demikian, tidak semua
organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan bentuk piramida
tradisioanal ini. Misalnya pada organsasi yang lebih fleksibel dan sederhana,
dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah,
berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan permintaan
pekerjaan.
Manajer
fungsional dan manajer umum
Definisi dan Pengertian Manajer
Fungsional (Functional Manager) dan Manajer Umum (General Manager)
·
Manajer
Fungsional / Functional Manager
Manajer
fungsional adalah manajer yang memiliki tanggung jawab pada satu bagian
fungsional perusahaan atau organisasi saja dan tidak ikut campur pekerjaan
fungsional pada bagian lain.
Contohnya
adalah seperti manajer keuangan, manajer pemasaran, manajer akuntansi, manajer
operasional, manajer hrd, dan banyak lagi contoh lainnya.
·
Manajer
Umum / General Manager
Manajer
umum adalah manajer yang memiliki tanggung jawab seluruh bagian/fungsional pada
suatu perusahaan atau organisasi. Manajer umum memimpin beberapa unit bidang
fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa atau seluruh manajer fungsional. Pada
perusahaan yang berskala kecil mungkin cukup diperlukan satu orang manajer
umum, sedangkan pada perusahaan atau organisasi yang berkaliber besar biasanya
memiliki beberapa orang manajer umum yang bertanggung-jawab pada area tugas
yang berbeda-beda.
C.
Tugas Manajer
Tugas
seorang manajer diantaranya:
a)
Perencanaan
(Planning)
Tugas
pertama seorang manajer adalah memutuskan apa yang ingin dicapainya. Maksudnya
mencapai tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang dari organisasinya.
b)
Pengorganisasian
(Organizing)
Sasaran-sasaran
dan pekerjaan yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menunjukkan jumlah orang
yang diperlukan serta keterampilan-keterampilan yang diperlukan mereka –
maksudnya: posisi-posisi yang perlu diisi serta kualifikasi-kualifikasi yang
perlu dimiliki orang untuk menduduki posisi tersebut.
Dalam hal
mengorganisasi: pihak manajer memutuskan pekerjaan-pekerjaan mana yang harus
diisi serta tugas-tugas dan tanggung jawab ynag berkaitan dengan masing-masing
pekerjaan. Tetapi pekerjaan yang dilaksanakan oleh para anggota organisasi yang
bersangkutan berkaitan erat satu sama lain; maka oleh karena itu diperlukan
koordinasi tertentu.
c)
Pengkoordinasian
(Coordination)
Coordination
sesungguhnya merupakan suatu bagian esensial dari “ORGANIZATION”. Dan cara
mengkoordinasikan paling umun adalah: menyediakan atasan bersama untuk pekerja-pekerja
yang pekerjaan mereka salaing berkaitan.
d)
Penempatan
Karyawan (Staffing)
Dalam
bidang pengorganisasian, manajer yang bersangkutan menentukan posisi-posisi dan
ia memutuskan siapa saja yang menduduki posisi tersebut. Dalam aktivitas
“STAFFING” ia berupaya menemukan orang
yang tepat untuk masing-masing pekerjaan.
Sebuah
perusahaan yang mapan, sudah tentu memiliki organisasi tertentu dan orang-orang
yang mengisi posisi-posisi tersebut. Tetapi, baik organisasi maupun “STAFFING”
merupakan aktivitas-aktivitas yang berkelanjutan. Waktu sebuah perusahaan
tumbuh, atau memasuki bidang-bidang baru, perlu diciptakan dan diisi
posisi-posisi baru, dan ada kalanya perlu seluruh struktur organisasi diubah.
dan aktifitas “STAFFING” tidak mungkin dilakukan sekali saja. oleh karena itu,
orang-orang senantiasa menunggalkan organisasi yang bersangkutan atau
adakalanya mereka diberhentikan, kadang-kadang ada yang pensiun dan ada pula
yang meninggal dunia.
e)
Memberikan
Arah/Pengarahan (Direction)
Manajemen
kadang-kadang dinyatakan orang sebagai: “THE MANAGEMENT OF PEOPLE, NOT THINGS”.
Pernyatan tersebut mengandung makna bahwa sang mnajer hanya perlu menggerakkan
orang-orang lain sesuai dengan keinginan. Manajemen manusia, mengarahkan pihak
bawahan merupakan bagian penting dari tugas manajerial.
DIRECTION
bukan saja berarti menyatakan kepada orang-orang apa yang harus dilakukan
mereke, tetapi pula:
·
Memastikan
bahwa meraka mengetahui apa yang diharapkan dari mereka dalam setiap situsi
dan,
·
Membantu
mereka mengembangkan keterampilan-keterampilan mereka.
Hal yang
sangat penting adalah: bahwa direction juga mencakup upaya untuk mengembangkan
moril baik agar bawahan bersedia memberikan “segala-galanya” dan bukan sekedar
bekerja asal bekerja.
f)
Pengawasan
(Control)
Dalam hal
melaksanakan aktivitas-aktivitas “DIRECTING” sang manajer menerangkan kepada
karyawannya apa yang harus dilakukan mereka dan ia membantu meraka untuk
melaksanakan tugas sebaik mungkin dalam aktivitas “CONTROLLING” ia menentukan
kemajuan bagaimana telah dicapai dalam hal menuju ke arah sasaran-sasaran. Ia
perlu mengetahui apa yang sedang terjadi, sehingga ia dapat segera melakukan
intervensi dan mengubah prosedur-prosedur apabila perubahan-perubahan demikian
dianggap perlu untuk mencapai sasaran-sasaran.
g)
Inovasi
(Inovasion)
Inovasi
pada dasarnya perlu dimasukkan ke dalam fungsi manajemen. Pada dasarnya,
inovasi terdiri dari tindakan-tindakan mengembangkan cara-cara baru yang lebih
baik untuk melaksanakan pekerjaan. Seseorang manajer dapat menghasilkan ide-ide
baru mengkombinasikan ide-ide lama menjadi ide-ide baru, dan mengadaptasikan
mereka sesuai dengan kebutuhan atau mungkin ia dapat bertindak sebagai katalisator guna mengembangkan serta menerapkan
inovasi-inovasi.
h)
Representasi
(Representation)
Akhirnya
tugas seorang manajer mencakup tugas mewakili organisasinya dalam menghadapi
kelompok-kelompok luar:
·
Badan-badan pemerintahan
·
Lembaga-lembaga finansial
·
Perusahaan-perusahaan lain
·
Para pemasok ( para “suppliers”)
·
Para pembeli dan
·
Publik umum
Para manajer
juga perlu mempertimbangkan kepentingan para pegawai, para pembeli, pihak
pemerintah, dan masyarakat sewaktu mereka mengambil keputusan-keputusan.
Kepentingan-kepentingan kelompok tersebut harus diperhatikan oleh mereka karena
apabila hal tersebut tidak dilakukan perusahaan akan mengalami
akibat-akibatnya.
Contoh:
Apabila
para karyawan merasa bahwa upah/gaji mereka terlampau rendah, maka mereka akan
meninggalkan perusahaan dalam jumlah besar. Mereka yang masih ada dilingkungan
perusahaan yang bersangkutan akan bekerja setengah hati.
Keinginan
para pembeli, pihak pemerintah dan juga masyarakat amat penting. Maka oleh
karnanya para manajer harus mengimbangkan kepentingan semua kelompok yang
diwakili oleh mereka, sewaktu mereka mengambil keputusan-keputusan
Menurut Sugiyanto Wiryoputrao dalam buku
"Dasar-dasar Manajemen", yang menjadi tugas atau pekerjaan dari
manajer itu adalah sebagai berikut :
a. Kepala dalam organisasi.
b. Pemimpin dalam organisasi.
c. Wakil organisasi dalam bertindak
keluar.
d. Penerima informasi.
e. Penerjemah informasi untuk
disampaikan kepada bawahan.
f.
Juru
bicara atau humas organisasi.
g. Wirausaha.
h. Penangkal gangguan organisasi.
i.
Pembagi
sumber daya dalam organisasi.
j.
Negosiator
bagi organisasi.
D.
Fungsi Dan Peran Manajer
a. Fungsi
seorang manajer adalah:
1)
Memahami
visi dan misi perusahaan.
2)
Harus
menjabarkan visi dan misi tersebut kepada tujuan.
·
Tujuan dirumuskan dengan dua dasar:
a)
Visi
dan misi
b)
Antisipasi
(memperkirakan) tentang masa depan
·
Tujuan
harus memenuhi empat syarat:
a)
Measurable (dapat diukur), ada data-data dan
angka-angka
b)
Chalenging (menentang), tidak boleh mudah
dicapai sehingga motivasi kerja akan dapat dibangkitkan.
c)
Realistis (dapat diwujudkan), sesuai dengan
kemampuan
d)
Time frame (jangka waktu).
3)
Merumuskan
tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai (membuat plan atau rencana).
4)
Melakukan
usaha untuk menyediakan resources dalam
melaksanakan plan yang telah dibuat.
5)
Memimpin
pelaksanaan rencana agar para pegawai bekerja dapat dengan motivasi yang
tinggi.
6)
Mengendalikan
pelaksanaan kegiatan serta penggunaan resources
agar rencana yang dibuat dapat berjalan sebagaimana mestinya.
7)
Bersiap
untuk menghadapi kontingensi (bersiap
untuk menhadapi hal-hal yang diluar perkiraan.
b. Peran
seorang manajer adalah:
Peran dari
seorang manajer (Management Role) antara lain adalah sebagai berikut:
1. Interpersonal
Role
Manajer
harus bisa mempunyai peran berhubungan dengan pihak-pihak lain.
·
Figur
Head : manajer harus bisa mewakili unit yang dipimpinnya.
·
Leader:
manajer harus bisa memimpin bawahannya secara efektif.
·
Liaison:
manajer bisa menjadi penghubung dengan unit/organisasi yang lain.
2. Informational
Role (peran informasi)
·
Monitoring:
manajer harus bisa berperan memonitor kegiatan-kegiatan unit yang dipimpinnya
dalam rangka aktivitas produksi dan pengumpulan data.
·
Disseminator:
manajer harus berperan menyampaikan informasi yang dikumpulkanya kepada pihak
yang membutuhkannya.
·
Spoke
person : manajer harus berperan menyampaikan kebijakan/keputusan pimpinanya
yang lebih tinggi kepada bawahan yang dipimpinnya dengan cara yang mudah
dimengerti (bisa menyampaikan keinginan, aspirasi, dan usul kepada pimpinan).
3. Decision
Making
Manajer
harus berperan mengambil keputusan dari persoalan-persoalan yang muncul di unit
organisasi yang dipimpinya. Setiap keputusan mengandung resiko yang harus
diperhitungkan. Tetapi, seorang manajer tidak boleh mundur untuk mengambil
keputusan.
·
Enterperneur
(pengusaha) : manajer harus berperan melihat peluang-peluang yang muncul,
mengambil keputusan untuk memanfaatkan peluang-peluang tersebut bagi
organisasi/unit yang dipimpinya.
·
Disturbance
Handler : manajer harus berperan mengambil keputusan untuk mengatasi
gangguan-gangguan.
·
Resource
Allocator : manajer harus berperan mengambil keputusan alokasi sumber daya.
·
Negotiator
: manajer harus berperan mengambil keputusan dalam berunding dengan unit-unit
yang lain.
Menurut
Sugiyanto Wiryoputro peran dari manajer, yang disadurnya dari Ranupandojo,
yaitu sebagai berikut :
1.
Sebagai produser.
2.
Sebagai administrator.
3.
Sebagai entrepreneur.
4.
Sebagai integrator.
Henry
Mintzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh
peran yang dimainkan oleh manajer di tempat kerjanya. Ia kemudian
mengelompokkan kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok.
1. Peran antar pribadi, yaitu
melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan simbolis.
Peran ini meliputi peran sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan
penghubung.
2. Peran informasional, meliputi peran
manajer sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran sebagai juru
bicara.
3. Peran pengambilan keputusan,
meliputi peran sebagai seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber
daya, dan perunding.
Mintzberg
kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar aktivitas yang dilakukan oleh
manajer adalah berinteraksi dengan orang lain.
E.
Masalah (Problem) Manajer
Masalah
dari seorang manajer adalah:
1.
Para
manajer selalu menghadapi ketidakpastian tentang masa depan.
2.
Selalu
menghadapi masalah keterbatasan sumber daya.
Untuk
menghadapi problem tersebut, kita bisa menggunakan satu dari tiga pendekatan
berikut :
·
Enterpreneur Approach (pendekatan kewirausahaan).
Ciri
: intuitif dan agresif
Hasilnya
sangat tergantung pada ketepatan filingnya (resikonya lebih tinggi).
·
Adaptif Approach (pendekatan penyesuaian).
Ciri
: konservatif dan menunggu situasi berkembang
Hasil
dari pendekatan ini adalah tanpa pola dan perusahaan selalu menjadi follower.
·
Planning Approach (pendekatan perencanaan).
Ciri
: menggunakan pendekatan yang struktur dan sistematis
Hasil
dari pendekatan ini adalah pertumbuhan yang terencana.
F.
Keahlian (Skill) Manajer
Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap
manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan
tersebut adalah:
a.
Keterampilan
konseptual (conceptional skill)
Manajer
tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep,
ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep
tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk
mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu
rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan
atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan
keterampilan untuk membuat rencana kerja.
b.
Keterampilan
berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain
kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan
berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut
juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu
diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi
yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai
dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan
berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun
bawah.
c.
Keterampilan
teknis (technical skill)
Keterampilan
ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah.
Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan
tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat
kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain
tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan
dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:
1. Keterampilan manajemen waktu.
Merupakan
keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan
waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Waktu yang dimiliki merupakan aset
berharga, dan menyia-nyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi
produktivitas perusahaan.
2. Keterampilan membuat keputusan.
Merupakan
kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam
memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi
seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager).
Griffin
mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer
harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil
untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif
yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir,
manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta
mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Para manajer mengorganisasi dan
menempatkan pekerja-pekerja pada berbagai posisi, artinya mereka menggunakan
suatu proses dengan apa struktur dan alokasi pekerjaan ditentukan dan kemudian
mereka menempatkan orang-orang dalam jabatan tersebut.
2. Para manajer berkomunikasi dengan
pihak bawahan, dengan para kolega dan dengan para atasan. Dengan perkataan
lain: para manajer meneruskan ide-ide kepada pihak lain, untuk tujuan
menciptakan suatu hasil yang diinginkan.
3. Para manajer pemimpin dan
mensupervisi artinya mereka mengusahakan agar pihak bawahan bekerja kearah
pencapaian tujuan dan sasaran-sasaran umum.
4. Para manajer membuat keputusan-keputusan,
artinya mereka mengembangkan suatu proses dengan apa dipilih suatu arah
tindakan-tindakan daripada alternatif-alternatif yang tersedia untuk tujuan
mencapai suatu hasil yang diinginkan.
5. Para manajer memusatkan perhatian
mereka pada sasaran-sasaran.
6. Para manajer merencanakan dan
menetapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan (POLICIES) artinya, mereka
mengantisipasi masa yang akan datang dan menemukan macam-macam arah
tindakan-tindakan alternatif, setelah itu meraka menetapkan petunjuk-petunjuk
bagi keputusan-keputusan masa yang akan datang.
7. Para manajer, yang mengukur hasil
yang dicapai dan mengarahkannya ke arah tujuan tertentu yang ditetapkan
sebelumnya.
AFTAR PUSTAKA
Winardi,
DR., S.E. 2000. Kepemimpinan Dalam
Manajemen. Jakarta:
Rineka Cipta.
KATA PENGANTAR
Sembah sujud penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena
anugerah dan rahmat-Nya jualah sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dalam
penyusunan makalah ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin, yang mana
telah memakan waktu dan pengorbanan yang tak ternilai dari semua pihak yang
memberikan bantuannya, yang secara langsung merupakan suatu dorongan yang
positif bagi penulis ketika menghadapi hambatan-hambatan dalam menghimpun bahan
materi untuk menyusun makalah ini.
Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh
dari kesempurnaan, baik dari segi penyajian materinya maupun dari segi
bahasanya. Karena itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif senantiasa
penulis harapkan demi untuk melengkapi dan menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR
ISI
KATA PENGATAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
B.
Rumusan
Masalah
C.
Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Manajer
B.
Tingkatan – Tingkatan Manajer
C.
Tugas Manajer
D.
Fungsi Dan Peran Manajer
E.
Masalah (Problem) Manajer
F.
Keahlian (Skill) Manajer
G. Contoh Gambar 2 Dimensi
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
MAKALAH
M A N A J E R
Disusun Oleh
Nama
Kelompok
1.
Sri Melia
Astuti
2.
Ulfaini
3.
Uswatun
Hasanah
4.
Welly Ayu
Nabila
5.
Raka Arifantara
UNIVERSITAS
GUNUNG RINJANI
2016/2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar