Selasa, 30 Juli 2019

MAKALAH KEGIATAN BISNIS PERUSAHAAN MANUFAKTUR, DAGANG DAN JASA SERTA HUBUNGAN DIANTARANYA

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Menurut Molengraaff, Pengertian Perusahaan adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara terus-menerus, untuk memperoleh penghasilan, bertindak keluar, dengan cara memperdagangkan, menyerahkan atau mengadakan perjanjian-perjanjian perdagangan.
    Menurut Polak, Pengertian Perusahaan dari sudut komersil artinya baru dikatakan perusahaan apabila diperlukan perhitungan laba rugi yang dapat diperkirakan dan dicatat dalam pembukuan.
Dengan demikian pengertian perusahaan adalah organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk kegiatan melakukan produksi dan distribusi guna memenuhi kebutuhan manusia. Kegiatan produksi dan distribusi umumnya dilakukan untuk memperoleh keuntungan atau laba.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang kamu ketahui mengenai perusahaan manufaktur ?
2.      Apa yang kamu ketahui mengenai perusahaan dagang ?
3.      Apa yang kamu ketahui mengenai perusahaan jasa ?
4.      Apa hubungan timbalik diantara perusahaan tersebut ?
C.    Tujuan
1.      Mengetahui mengenai perusahaan manufaktur
2.      Mengetahui mengenai perusahaan dagang
3.      Mengetahui mengenai perusahaan jasa
4.      Mengetahui hubungan timbalik diantara perusahaan tersebut






BAB II
PEMBAHASAN

A.    Perusahaan Manufaktur
1.      Pengertian Perusahaan Manufaktur
Manufaktur adalah suatu cabang industri yang mengaplikasikan mesin, peralatan dan tenaga kerja dan suatu medium proses untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi untuk dijual.
Istilah ini bisa digunakan untuk aktivitas manusia, dari kerajinan tangan sampai ke produksi dengan teknologi tinggi, namun demikian istilah ini lebih sering digunakan untuk dunia industri, dimana bahan baku diubah menjadi barang jadi dalam skala yang besar.
Manufaktur ada dalam segala bidang sistim ekonomi. Dalam ekonomi pasar bebas, manufakturing biasanya selalu berarti produksi secara masal untuk dijual ke pelanggan untuk mendapatkan keuntungan.
2.      Jenis- Jenis Perusahaan Manufaktur
a)      Pakaian dan Tekstil
Pakaian dan tekstil yang berbasis di sekitar pengolahan wol mentah untuk membuat kain, serta merajut dan menjahit untuk membuat pakaian. Industri ini mencakup penjahit dan semua yang terlibat dengan kain dan menjahit. Ini juga mencakup semua penggunaan produk wol dan baku lainnya untuk membuat handuk dan seprai. Sintetis seperti polyester dimasukkan dalam manufaktur kimia. Materi, bukan produk, adalah di pusat mendefinisikan sektor ini.
b)      Minyak, Kimia dan Plastik
Sektor ini terlibat dalam mengganti oli bahan kimia, batubara dan minyak mentah menjadi produk yang dapat digunakan. Bagian dari sektor ini meliputi pembuatan sabun, resin, cat dan pestisida. Hal ini juga mencakup pembuatan obat-obatan. Karet manufaktur dianggap sebagai bagian dari pekerjaan plastik. Tentu saja, itu juga mencakup penggunaan minyak mentah untuk membuat plastik tertentu, serta bensin dan bahan kimia lainnya.
c)      Elektronika, Komputer dan Transportasi
Bidang ini erat terkait, meskipun biasanya mereka diperlakukan sebagai bidang yang berbeda. Banyak produk di bidang ini menggunakan daya listrik, dan semua menggunakan sumber daya. Bidang ini mencakup semua peralatan dan mikro-prosesor, semi-konduktor dan chip. Ini juga mencakup semua peralatan audio-visual. Sektor transportasi mendefinisikan diri, termasuk semua, kereta api mobil dan pesawat yang tidak jatuh di bawah sektor lain, seperti pekerjaan logam atau manufaktur kimia.
d)     Makanan
Pangan, pertanian dan peternakan penggalangan adalah yang paling sederhana dari semua industri manufaktur. Dimasukkannya pertanian hari ke manufaktur menunjukkan bagaimana pertanian telah berubah selama bertahun-tahun, lebih meniru sebuah pabrik untuk produksi pangan dari pertanian organik-gaya abad yang lalu. Sektor ini mencakup semua bentuk produksi pangan, dari peternakan ke meja makan, termasuk hal-hal seperti pengalengan dan memurnikan.
e)      Logam
Seiring dengan minyak dan manufaktur kimia, logam juga merupakan bagian dari apa yang sering disebut “industri berat,” sementara sisanya dari sektor kadang-kadang disebut “industri ringan,” atau “berorientasi konsumen industri.” Logam mencakup semua besi, manufaktur aluminium dan baja, serta keterampilan penempaan, pelapisan ukiran, dan stamping.
f)       Kayu, Kulit dan Kertas
Produk-produk ini semua agak sederhana untuk mendefinisikan dan memahami. Kayu mencakup semua bentuk lantai manufaktur atau perumahan, serta menggergaji dan laminating. Kulit mencakup semua penyamakan dan menyembuhkan (sementara penciptaan pakaian kulit berada di bawah tekstil). Proses kertas dilambangkan oleh pembersihan dari pulp kayu mentah menjadi produk kertas dari berbagai jenis.
3.      Karakteristik Perusahaan Manufaktur
Karakteristik perusahaan manufaktur memiliki sifat yang berbeda dengan jenis perusahaan jasa. Konsep perbedaan karakter ini menjadi salah satu hal yang menyebabkan perbedaan strategi kedua jenis perusahaan ini memiliki perbedaan.
Salah satu strategi yang mempertimbangkan masalah karakteristik perusahaan manufaktur ini terkait dengan penetapan konsep 4P dalam pemasaran mereka. Yaitu meliputi Product, Price, Place dan Promotion. Sebuah perusahaan manufaktur harus mempertimbangkan produk apa yang akan mereka ciptakan serta menentukan harga jual pada produk tersebut.
Jika antara produk dan harga sudah terselesaikan, hal selanjutnya yang perlu dipikirkan adalah tentang Place, yaitu dimana produk tersebut hendak dipasarkan. Agar bisa meraih konsumen dalam proses pemasaran produk tersebut, perusahaan harus bisa menciptakan komunikasi pemasaran dalam rangka pelaksanaan proses promosi.
Hal ini demi memperkenalkan masyarakat tentang sebuah produk dan juga nilai penting produk tersebut bagi masyarakat. Selain itu, masyarakat juga akan diedukasi dimana bisa mendapatkan produk yang dipasarkan tersebut.
Sebagai perusahaan yang memproduksi barang, maka karakteristik perusahaan manufaktur lebih bersifat komplek. Sebab, hal ini terkait dengan sistem yang dijalankan perusahaan tersebut. Untuk jenis perusahaan jasa, tidak melewati masa produksi barang. Mereka hanya bersifat sebagai perantara antara penyedia kebutuhan dan pengguna saja.
4.      Beberapa Tahapan dalam Siklus Akuntansi Manufaktur
a)        Pencatatan Transaksi Ke Dalam Jurnal
Transaksi merupakan peristiwa yang menyebabkan perpindahan uang atau barang dari pihak yang satu ke pihak yang lainnya. Transaksi yang terjadi antara perusahaan dengan karyawannya dapat berupa perpindahan uang kas untuk gaji atau upah karyawan. Sedangkan transaksi antara perusahaan dengan pemasok misalnya adalah perusahaan membayar rekening atas pembelian bahan baku dari pemasok.
Dan masih banyak lagi transaksi yang dilakukan perusahaan dengan pihak-pihak lain. Dan karena perusahaan manufaktur biasanya berhubungan dengan lebih banyak pihak, maka hal ini juga yang dapat menjadikan transaksi dalam siklus akuntansi manufatur terasa lebih rumit.
Sumber dan penggunaan uang atau barang dari transaksi-transaksi tersebut kemudian dicatat ke dalam jurnal. Jurnal itu sendri dapat dikatakan sebagai catatan kronologis dari transaksi yang dilakukan perusahaan.
Dalam proses menjurnal, akuntan harus mengikuti aturan pencatatan dobel atau rule of double entry. Aturan pencatatan dobel ini mengharuskan seorang akuntan untuk mencatat setiap transaksi paling sedikit pada dua akun, yaitu di sisi debit dan sisi kredit.
Transaksi yang telah dilakukan juga sebaiknya disertai dengan dokumen pendukung sebagai bukti telah terjadinya transaksi tersebut. Semisal faktur, nota, cek, dan lain sebagainya
b)        Pemindahan atau Memposting Menuju ke Buku Besar
Istilah posting digunakan untuk menunjukkan pemindahan nilai-nilai dalam jurnal menuju rekeining-rekening yang sesuai di buku besar. Jadi, buku besar atau general ledger merupakan kumpulan dari catatan rekening-rekening yang digunakan dalam satu rangkaian usaha atau aktivitas bisnis.
Setiap rekening dalam buku besar ini dapat diibaratkan seperti keranjang khusus yang menampung catatan transaksi yang sejenis. Sehingga, rekening-rekening yang terdapat dalam buku besar inilah yang akan keluar dalam neraca ataupun laporan laba rugi.

Diantara rekening-rekening tersebut adalah kas, kas di bank, tanah, utang investasi, persediaan, pendapatan, modal sendiri, laba ditahan, dan masih banyak lagi.
 Idealnya, pemindahan atau posting dilakukan segera setelah jurnal ditutup setiap harinya. Namun pada prakteknya, ada pula yang melakukan posting setiap minggu atau bulanan bergantung dari kebijiakan masing-masing perusahaan manufaktur.
Sebagai tambahan, posting dari jurnal ke buku besar tidak hanya memindahkan angka-angkanya saja, namun juga termasuk tanggal dan referensi posting. Informasi ini dapat bermanfaat bagi akuntan ketika suatu saat nanti ia akan menelusuri data.
c)        Penyusunan Neraca Lajur
Neraca lajur berfungsi untuk membantu akuntan dalam mengorganisasi data akuntansi serta menghitung laba rugi perusahaan. Selain itu, neraca lajur juga bermanfaat dalam pembuatan laporan keuangan, pencatatan jurnal penyesuaian, dan pencatatan jurnal penutup.
Apabila perusahaan mendapatkan laba, maka kolom laba rugi dalam neraca lajur akan menunjukkan bahwa total kredit lebih besar dibandingkan dengan total debit. Selain itu, dalam kolom neraca, total debitlah yang lebih besar daripada total kredit. Dan juga sebaliknya apabila perusahaan menderita rugi.
Sedangkan jika perusahaan tidak mendapatkan laba sekaligus tidak menderita rugi, maka total debitnya sama dengan total kredit, baik di kolom laba rugi maupun kolom neraca.
d)       Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang utama adalah neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan modal. Namun dalam siklus akuntansi manufaktur, laporan yang dihasilkan dapat disertai dengan laporan manufaktur, harga pokok barang yang dijual, daftar pendapatan, dan lain sebagainya.   Pengertian Perusahaan Dagang
B.     Perusahaan Dagang
1.      Pengertian Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang bentuk transaksinya yaitu membeli barang atau produk dan menjual kembali produk tersebut tanpa mengolah atau mengubah sifat produk bersangkutan. Seandainya melakukan pengolahan, hal tersebut terbatas pada pengemasan kembali, pemberian label, membungkus, memperkecil unit penjualan (misalnya pengecer gula pasir). Barang yang diperdagangkan dapat berupa hasil bumi atau produk hasil pengolahan(manufactured product).
2.       Ciri-Ciri perusahaan dagang
1)            Melakukan transaksi pembelian barng dagang, baik secara tunai maupun kredit.
2)            Melakukan pembayaran utang usaha yang terjadi akibat adanya berbagai transaksi dalam aktivitas perusahaan.
3)            Menerima pembayaran piutang usaha yang terjadi akibat adanya berbagai transaksi dalam aktivitas perusahaan.
4)            Melakukan penyimpanan barang dagang selama belum dijual dan diserahkan kepada pembeli.
3.      Laporan Perusahaan Dagang
Proses akuntansi perusahaan dagang :
a)      Sistem Persediaan
Sistem persediaan barang perusahaan jasa terdiri dari dua macam :
·         Sistem Persediaan Perpetual
Dalam sistem persediaan perpetual, perusahaan menyelenggarakan pencatatan yang detil atas biaya perolehan persediaan barang dagangan yang dibeli maupun dijual. Pencatatan yang berlangsung terus menerus (perpetually) ini menunjukkan persediaan yang seharusnya ada untuk setiap jenis persediaan. Dengan kata lain, dengan system ini persediaan secara terus menerus dimutahirkan(updated). Istem ini diyakini dapat menciptakan pengawasan yang lebih baik atas persediaan.
·         Sistem Persediaan Periodik
Dalam suatu system persediaan periodic, perusahaan tidak menyelenggarakan pencatatan detil atas  persediaan yang dimilikinya sepanjag periode. Penentuan beban perolehan barang yang terjual hanya dilakukan pada setiap akhir periode. Itulah sebabnya system ini disebut system periodik. Pada akhir periode, perusahaa melakukan perhitungan fisik persediaan yang  ada dalam persediaan (yang belum terjual) untuk menentukan besarnya biaya perolehan persediaan yang ada pada akhir tahun (persediaan akhir).
b)      Pembelian Barang Dagangan
Mencatat harga beli barang dagangan yang dibeli selama satu periode (sama dengan harga bersih). Akun persediaan (sebuah akun asset), digunakan hanya untuk mencatat pembelian persediaan barang dagangan, yaitu barang yang dibeli sebuah perusahaan dagang untuk dijual kembali kepada para konsumen.
c)      Potongan Pembelian
Potongan pembelian adalah suatu potongan yang ditawarkan sebuah perusahaan kepada konsumennya jika pembayaran dilakukan lebih cepat. 
d)     Retur dan Pengurangan Harga Pembelian
Perusahaan pemasok pada umumnya memberi kesempatan pembeli untuk mengembalikan barang yang telah dibelinya karena barang rusak.  Hal seperti itu disebut retur pembelian. Dalam hal tertentu, pemasok menawarkan kepada pembeli untuk tidak mengembalikan barang yang tidak sesuai dengan pesanan tersebut, tetapi pemasok memberi pengurangan harga dari jumlah yang tercantum dalam faktur. Hal semacam itu disebut pengurangan harga pembelian. Bila situasi di atas terjadi, maka pembeli akan mencatat kedua hal tersebut yang akan mengurangi biaya perolehan persediaan dalam pembukusn si pembeli.


e)      Biaya Pengangkutan
Dalam transaksi perdagangan barang, pengangkutan barang dari tempat penjual ke tempat pembeli kerap kali harus dilakukan dengan alat transportasi tertentu. Bermacam-macam alat transportasi tersedia untuk disewa. Siapa yang berkewajiban menanggung biaya transportasi, tergantung dengan kesepakatan di antara penjual dan pembeli yang biasanya dituangkan dalam suatu perjanjian penjualan. Pihak pengangkut akan mengajukan tagihan biaya angkut kepada penjual atau pembeli tergantung pada isi perjanjian tersebut.
Ketentuan pengankutan bias berupa FUB shipping point atau FOB Destination. FOB adalah singkatan dari free ono board. Syarat FOB shipping point adalah bahwa penjual menanggung pengangkuan dan menyerahkan barang kepada pihak pengangkut dan pembeli dibebaskan dari beban yang timbul hingga tempat pihak pengangkut. Selanjutnya beban angkutan dari tempat pengangkut ke tempat pembeli menjadi tanggungan si pembeli.
Sebaliknya dalam syarat FOB destination, penjual mengantarkan barang ke tempat pembeli dengan biaya transportasi yang sepenuhnya menjadi tanggungan si penjual.
f)       Penjualan Barang Dagangan
Aktivita utama sebuah perusahaan dagang adalah melakukan pembelian dan penjualan barang dagangan. Setelah selesai melakuka pembelian seperti dilukiskan di atas, tahap berikutnya adalah perusahaan melakukan penjualan barang dagangan. Perusahaan mencatat pendapatan penjualan seperti halnya perusahaan jasa, yaitu ketika pendapatan sudah diperoleh, sesuai dengan prinsip pengakuan pendapat. Biasanya perusahaan memperoleh pendapatan pada saat barang ditransfer dari penjual kepada pembeli. Pada saat itu transaksi penjualan telah selesai dan harga jual telah ditetapkan.
Penjualan dapat dilakukan secara tunai atau secara kredit. Setiap transaksi penjualan harus didukung dengan transaksi tertulis. Apabila penjualan dilakukan secara tunai, maka catatan pada kertas yang diproses oleh Register Kas (cash register tapes) meruapakan bukti bahwa penjualan tunai telah terjadi. Bila penjualan dilakukan secara kredit, lembar asli faktur dikirimkan kepada pembeli, sedangkan tembusannya disimpan oleh penjual sebagai dasar untuk melakukan pencatatan transaksi di bagian akuntansi.
Jumlah penghasilan yang diperoleh perusahaan dari penjualan barang dagangan disebut pendapatan penjualan. Setiap transaksi penjualan menimbulkan beban karena perusahaan harus menyerahkan barang milinya kepada pembeli. Beban ini disebut beban pokok penjualan, yaitu harga perolehan persediaan barang dagangan yang dijual kepada konsumen.
g)      Potongan Penjualan dan Retur & Pengurangan Harga
Di atas telah dibahas, bahwa retur pembelian dan pengurangan harga pembelian mengurangi biaya perolehan barang yang dibeli (persediaan). Hal yang sama juga berlaku bila terjadi retur penjualan dan pengurangan harga serta potongan penjualan, maka jedua hal tersebut akan mengurangi pendapatan bersih dari penjualan. Akun retur dan & pengurangan harga penjualan dan akun potongan penjualan merupakan akun kontra (pengurang) terhadap pendapatan penjualan. Akun retur & pengurangan harga dan akun potongan penjualan memiliki saldo normal debit (berlawanan dengan akun penjualan yang bersaldo normal kredit).
Biasanya perusahaan menyelenggarakan akun tersendiri untuk potongan penjualan da akun tersendiri pula untuk retur & pengurangan harga penjualan, sehingga mudah diketahui besarnya masing-masing. Pendapatan penjualan bersih ditetapkan sebagai
berikut : Pendapatan Penjualan Bersih = Pendapatan Penjualan Potongan Penjualan Retur & Pengurangan Harga Penjualan.


h)      Pendapatan Penjualan, Beban Pokok Penjualan dan Laba Kotor
Penjualan bersih, beban pokok penjualan, dan laba kotor adalah tiga elemen yang menentukan profitabilitas. Pendapatan penjualan bersih dikurangi dengan beban pokok penjualan disebut laba kotor. Laba kotor dan laba bersih merupakan parameter keberhasilan perusahaan. Suatu tingkat laba kotor yang cukup tinggi diperlukan bagi sebuah perusahaan.
C.    Perusahaan Jasa
1.      Pengertian Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang penyediaan berbagai pelayanan yang memberi kenyamanan atau kenikamatan kepada masyarakat yang memerlukannya. Walaupun dalam menyediakan jasa diperlukan barang berwujud fisik, pemakai fasilitas fisik tidak membayar untuk barang fisik tersebut tetapi untuk jasa yang diberikan oleh barang fisik tersebu
2.      Ciri-Ciri Perusahaan Jasa
1)      Ketidakberwujudan (intangibility) : jasa tidak dalam bentuk fisik sehingga tidak dapat disimpan dan harus segera dikonsumsi pada saat diperoleh.
2)      Ketidakterpisahkan (inseparability) : konsumen tidak terlibat dalam jasa tersebut tetapi jasa diberikan dalam hal tertentu seperti acara televisi.
3)      Keanekaragaman (heterogeneity) : jenis dan kualitas layanan berbeda-beda.
4)      Keterlenyapan (perishability) : manfaat pada jasa akan habis denga cepat sehingga konsumsi jasa akan dilakukan konsumen secara berulang.
3.      Laporan Perusahaan Jasa       
Tahap pertama adalah tahap pengidentifikasian yaitu mengidentifikasi transaksi-transaksi yang mengakibatkan perubahan posisi keuangan perusahaan. Selanjutnya tahap kedua adalah tahap pencatatan yaitu mencatat semua bukti-bukti transaksi yang telah dianalisis ke dalam jurnal umum. Setelah selesai, tahap berikutnya adalah tahap penggolongan yaitu menggolongkan dan memposting pos-pos jurnal ke akun masing-masing dalam buku besar untuk menghitung jumlah/nilai dari tiap-tiap jenis akun.
Pada akhir periode, memasuki tahap pengikhtisaran, saldo akun-akun dalam buku besar disusun dalam suatu daftar yang disebut neraca saldo guna memeriksa keseimbangan antara jumlah saldo debet dan saldo kredit akun-akun buku besar. Neraca saldo ini juga mengawali penyusunan neraca lajur. Saldo-saldo akun yang desusun dalam neraca saldo tadi masih bersifat sementara, karena belum menunjukkan saldo yang sesungguhnya. Agar saldo menunjukkan saldo yang sesungguhnya, maka perlu penyesuaian dengan berdasar pada informasi pada akhir periode. Dengan penyesuaian ini akan memberikan gambaran jumlah pendapatan dan beban selama satu periode dan saldo harta dan hutang yang sesungguhnya pada akhir periode. Berdasarkan neraca saldo dan penyesuaian itu, diselesaikanlah neraca lajur yang merupakan konsep untuk membantu mempermudah penyusunan laporan keuangan. Neraca lajur ini memuat lajur: Neraca saldo, Penyesuaian, Ikhtisar Rugi Laba dan Neraca.
Lajur ikhtisar rugi laba diisi dari neraca saldo disesuaikan, khusus akun nominal atau akun pendapatan dan beban. Setelah itu, lajur debet dan kredit dijumlahkan. Jika debet lebih besar daripada jumlah kredit, maka selisihnya disebut saldo rugi, dan sebaliknya. Saldo rugi bersifat mengurangi modal sedangkan saldo laba akan menambah modal. Dalam lajur neraca diisi dari angka neraca saldo disesuaikan, khusus akun harta, utang dan modal. Apabila lajur debet dan kredit dijumlahkan dan ditambah pindahan saldo rugi/ laba, maka jumlah debet dan kredit kolom neraca sama. Akun pendapatan, beban dan prive merupakan akun nominal atau sementara, sehingga harus dipindahkan kea kun modal melalui ikhtisar rugi laba ke dalam jurnal penutup, sehingga akun yang bersifat sementara tadi akan bersaldo nol. Setelah itu, untuk memeriksa keseimbangan jumlah saldo debet dan kredit akun-akun buku besar setelah penutupan, maka disusunlah neraca saldo setelah penutupan yang berisi akun-akun riil saja (harta, utang dan modal ).
Tahap akhir dari proses akuntansi adalah tahap pelaporan, yaitu menyusun laporan keuangan yang terdiri dari laporan Rugi Laba, laporan Perubahan modal dan Laporan Neraca, yang diambil berdasarkan neraca lajur. Pada awal periode perlu diperiksa akun-akun yang tidak disusun secara proses akuntansi berlangsung, tetapi muncul pada saat penyesuaian. Untuk menjaga konsistensi tekhnik pembukuan dan menghindari kemungkinan kesalahan, maka akun-akun ini perlu dihapuskan dan menghidupkan kembali akun yang dipakai dalam proses pencatatan. Proses ini dicatat dalam jurnal pembalik dengan cara mencatat balik penyesuaiannya.
D.    Hubungan Timbal Balik antara Perusahaan Manufaktur, Dagang dan Jasa
·         Manufakturv
a.              Persediaan Bahan Baku
b.              Persediaan Dalam Proses Produksi
c.              Persediaan Bahan Pembantu
d.             Persediaan Barang Jadi
e.              Pembelian
f.               Ada Harga Pokok Penjualan (HPP)
g.              Ada Akuntansi Biaya
·         Dagang
a.              Menjual barang yang diperoleh dari pemasok.
b.              Tujuannya menjual kembali barang tanpa mengubah bentuk.
c.              Memliki persediaan barang jadi.
d.             Dalam menetukkan harga pokok barang relative mudah.
e.              Tidak menggunakan laporan harga pokok produksi.
·         Jasa
a.              Tidak Memiliki Persediaan
b.              Pembelian langsung di masukkan dalam Peralatan atau perlengkapan
c.              Tidak ada Harga Pokok Penjualan (HPP)
Persamaannya: 
a.       Merupakan unit usaha yang melakukan aktifitas ekonomi untuk memenuhi kebutuhan manusia. 
b.      Tujuan utamanya mendapatkan keuntungan atau laba yang sebesar-besarnya dari aktifitas ekonomi tersebut.

























BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Manufaktur adalah suatu cabang industri yang mengaplikasikan mesin, peralatan dan tenaga kerja dan suatu medium proses untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi untuk dijual
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang bentuk transaksinya yaitu membeli barang atau produk dan menjual kembali produk tersebut tanpa mengolah atau mengubah sifat produk bersangkutan
Perusahaan jasa adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang penyediaan berbagai pelayanan yang memberi kenyamanan atau kenikamatan kepada masyarakat yang memerlukannya


















DAFTAR PUSTAKA

https://rifahanazaimah.wordpress.com/2016/10/02/makalah-perusahaan/
https://mariaulfah31.blogspot.com/2016/06/siklus-akuntansi-perusahaan-manufaktur.html?showComment=1564477404109#c2513964731881364353
http://100hight.blogspot.com/2013/10/contoh-makalah-perusahaan-manufaktur.html
http://noviaekasari.blogspot.com/2012/11/makalah-akuntansi-pada-perusahaan.html



MAKALAH
KEGIATAN BISNIS PERUSAHAAN MANUFAKTUR, DAGANG DAN JASA SERTA HUBUNGAN DIANTARANYA





Disusun Oleh:
NAMA KELOMPOK









SMK NEGERI 2 SELONG
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Sembah sujud penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena anugerah dan rahmat-Nya jualah sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin, yang mana telah memakan waktu dan pengorbanan yang tak ternilai dari semua pihak yang memberikan bantuannya, yang secara langsung merupakan suatu dorongan yang positif bagi penulis ketika menghadapi hambatan-hambatan dalam menghimpun bahan materi untuk menyusun makalah ini.
Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, baik dari segi penyajian materinya maupun dari segi bahasanya. Karena itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif senantiasa penulis harapkan demi untuk melengkapi dan menyempurnakan makalah ini.
















 



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................
DAFTAR ISI ......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................
A.    Latar Belakang....................................................................................
B.     Rumusan Masalah...............................................................................
C.     Tujuan..................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................
A.    Perusahaan Manufaktur.......................................................................
B.     Perusahaan Dagang.............................................................................
C.     Perusahaan Jasa...................................................................................
D.    Hubungan Timbal Balik antara Perusahaan Manufaktur, Dagang dan Jasa        
BAB III PENUTUP............................................................................................
A.    Kesimpulan..........................................................................................     
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA SEBAGAI PROSES PENGUATAN MENTAL ANTI KORUPSI

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Beberapa negara di Asia memiliki beragam istilah tentang korupsi. Di China, Hong Kong dan T...