BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Komunikasi data dalam suatu jaringan membutuhkan suatu aturan tertentu
sehingga computer-komputer yang terhubung dapat saling terjadi proses
komunikasi data. Dalam istilah jaringan computer, aturan tersebut disebut sebagai
protocol. Biasanya protocol yang di design di peruntukkan untuk jenis system
operasi tertentu. Misalnya Ms. Windows membuat protocol NetBUI,Novel Netware
membuat protocol IPX/SPX dan sebagainya.
Untuk dapat saling berkomunikasi data dalam suatu jaringan dibutuhkan
protocol yang dapat
diimplementasikan dalam berbagai jenis System Operasi di atas. Protokol yang
dapat
diimplementsikan pada berbagai macam System Operasi adalah protocol IP.
Dengan adanya protokolIP komunikasi
antara Ms. Windows dan Novel Netware dapat dilakukan.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan
Perintah Dasar Jaringan ( Command
Prompt )
2.
Jelaskan Sistem Operasi Jaringan
3. Jelaskan Protojol OSI LAYER
(Open Systems Interconnection)
4. Jelaskan Protokol TCP/IP
(Transmission Control Protocol/Internet Protocol)
5. Jelaskan Keamanan Jaringan
C. Tujuan
1. Menjelaskan
Perintah Dasar Jaringan ( Command
Prompt )
2.
Menjelaskan Sistem Operasi Jaringan
3. Menjelaskan Protojol OSI LAYER
(Open Systems Interconnection)
4. Menjelaskan Protokol TCP/IP
(Transmission Control Protocol/Internet Protocol)
5. Menjelaskan Keamanan Jaringan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Perintah Dasar
Jaringan ( Command Prompt )
1. Pengertian
Command Prompt adalah sebuah
perintah Disk Operating System (DOS) yang terdapat pada Operating System (OS)
Windows. Yang memudahkan user dalam menjelajahi windows baik secara online
maupun offline, dan aplikasi ini bisa juga disalahgunakan oleh seorang cracker
untuk menjalankan aksi-aksinya hanya dengan menggunakan command prompt.
Maka dari itu sebagai langkah
antisipasi bagi anda sebagai user adalah dengan mengenal lebih jauh tentang
seluk beluk dari command prompt agar bisa memahami cara kerja dan manfaatnya.
Salah satu dari sekian banyak manfaat dari command prompt adalah kemampuannya
untuk mendeteksi adanya virus, memisahkan virus dengan file yang diinfeksinya,
mencari file induk virus hanya dengan perintah ATTRIB.
Khususnya administrator jaringan,
perintah command prompt adalah alat yang ampuh yang bisa jauh lebih berguna
daripada tool grafis yang ada pada Windows ataupun freeware yang bisa anda
download.
Karena dengan windows command prompt
anda bisa melakukan berbagai hal, seperti memeriksa koneksi jaringan (LAN, MAN,
WAN), mengontrol perangkat jaringan seperti Switch, Router, perangkat lain,
dapat juga digunakan untuk melihat IP dan informasi pada host, dan banyak lagi.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah beberapa perintah command prompt yang sering digunakan untuk mengelola jaringan.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah beberapa perintah command prompt yang sering digunakan untuk mengelola jaringan.
2. Menjalankan Perintah-perintah Pada Command Prompt
Untuk menjalankan perintah-perintah
pada command prompt, sebelumnya kita harus berada pada jendelacommand promptnya
terlebih dahulu. Berikut adalah caranya:
Windows XP : Klik tombol Start >
Kemudian pilih run > (ketik) cmd (enter)
Windows 7 : Tekan tombol windows + R
> (ketik) cmd (enter)
3. Contoh Perintah dan Penjelasannya
Perintah ini mudah diingat, dan
sangat penting untuk mengecek keadaan suatu jaringan pada host maupun perangkat
jaringan, apakah down, overload, atau putus-putus. Proses ping bekerja dengan
mengirimkan paket kepada suatu host atau perangkat melalui koneksi jaringan
(LAN, MAN, WAN), dan nantinya akan terdeteksi permasalahan jaringan dengan
melihat pesan dari urutan paket yang dikirim per second.
4. Tracert
Perintah ini digunakan untuk melihat
rute yang dilewati paket untuk sampai tujuan. Analoginya yaitu agar paket dari
A sampai ke L, maka paket tersebut dikirimkan melalui rute-rute yang
ditentukan, misalnya A – B – C – H – I – J – K – L. biasanya adminstrator
jaringan menggunakan perintah ini untuk mendeteksi dimana rute jaringan yang
terputus.
5. Ipconfig
Perintah ini banyak sekali
fungsinya, yang jelas perintah ini umumnya digunakan untuk melihat IP address,
gateway, DNS server, dan hampir semua informasi dalam suatu jaringan. Perintah
ipconfig ini banyak kombinasinya, dimana tiap kombinasi mempunyai fungsi yang
berbeda, salah satunya yaitu, ipconfig /releasedigunakan untuk membuat IP
address baru pada perangkat adapter baru (misalnya ada 2 LAN card pada komputer
anda). dan masih banyak fungsi yang lain, and abisa melihatnya dengan
mengetikkan ipconfig ?
6. Nslookup
Perintah ini digunakan untuk melihat
alamat IP dari domain yang ada pada DNS server. Untuk perusahaan yang mempunyai
aplikasi berbasis web dan DNS server sendiri, perintah ini dapat digunakan
untuk mengecek kinerja dari DNS server itu sendiri ata ketika DNS server down,
otomatis aplikasi web tidak dapat digunakan, untuk menanggulanginya anda bisa
menggunakan alamat IP ini untuk membuka web aplikasi tersebut.
7. Netstat
Perintah ini digunakan untuk
mengetahui aktivitas/koneksi jaringan pada komputer yang anda gunakan, serta
statistiknya. Perintah ini dapat digunakan juga untuk menampilkan statistik
jaringan dari interface pada komputer anda, menampilkan socket network,
menampilkan protocol yang digunakan, dll.
8. Route
Perintah ini digunakan untuk membuat
jalur baru (routing) pada komputer ke suatu jaringan, biasanya pada LAN atau
WAN . Kemudian untuk mengetahui proses lalu lintas jaringan anda, untuk
mengetahui informasi jalur host, gateway, dan network destination anda untuk
paket yang akan dikirim dengan perintah route print, sebenarnya perintah ini
sama dengan netstat -r.
9. Telnet
Perintah ini digunakan untuk
melakukan remote ke perangkat jaringan, seperti Switch atau Router dalam suatau
jaringan (LAN, MAN, maupun WAN). Dengan melakukan telnet, hal ini memudahkan
administrator jaringan dalam mengelola jaringan dimana saja berada.
10. Net
Perintah ini beragam fungsinya,
salah satunya yaitu untuk mengirimkan pesan singkat kepada host dalam suatu LAN
dengan perintah net send. Untuk perintah yang lainnya dapat digunakan untuk
melihat status-status tertentu pada komputer dan jaringan.
11. Netsh
Perintah ini digunakan untuk
menampilkan atau memodifikasi konfigurasi jaringan dari sebuah komputer yang
sedang berjalan baik secara lokal maupun remote dari komputer yang aktif.
Seperti merubah IP address,mengganti konfigurasi IPv4 ke IPv6, mengganti port
proxy, mengganti winsock, dll
12. Net Send
Digunaknan untuk mengirim pesan ke
sesama pengguna komputer dalam satu jaringan.
13. Net time
Digunakan untuk melihat waktu
terhadap komputer host yang sedang digunakan
14. Net config
Digunakan untuk mengatur konfigurasi
jaringan variable. Menampilkan informasi konfigurasi koneksi, misalnya Host
Name, Primary DNS Type, Ethernet Adapter LAN.
15. Ipconfig /flushdns
Menghapus DNS Cache
16. Ipconfig /release
Menghapus semua koneksi IP Address.
17. Ipconfig /renew
Membuat IP Address baru untuk
adapter tertentu.
18. Ipconfig /displaydns
Menampilkan DNS Cache.
19. Ipconfig /registerdns
Melakukan refresh DNS dan meregister
kembali koneksi DNS.
20. Ipconfig /showclassid
Menampilkan informasi DHCP Class.
21. Ipconfig /setclassid
Mengubah DHCP Class ID
22. Control netconnections
Menampilkan Network Connection.
23. Nslookup
Mengetahui alamat ip address dari
nama domain yang di tuliskan
24. hostname
Menampilkan nama komputer.
B. Sistem Operasi Jaringan
1.
Pengertian
Sistem Operasi Jaringan
Pengertian Sistem Operasi Komputer
adalah perangkat lunak komputer atau software yang bertugas untuk melakukan
kontrol dan manajemen perangkat keras dan juga operasi-operasi dasar sistem,
termasuk menjalankan software aplikasi seperti program-program pengolah data
yang bisa digunakan untuk mempermudah kegiatan manusia.
Jaringan komputer adalah sekelompok
komputer yang saling berhubungan satu sama lain dengan menggunakan protokol komunikasi
melalui media sehingga dapat saling bertukar informasi, perangkat lunak dan
perangkat keras.
2.
Fungsi
Sistem Operasi Jaringan
a.
Menghubungkan sejumlah komputer dan perangkat
lainnya ke sebuah jaringan
b.
Mengelola sumber daya jaringan
c.
Menyediakan layanan
d.
Menyediakan keamanan jaringan bagi multiple users
3.
Kategori
Model Sistem operasi jaringan
a. Sistem operasi berbasis Text / CLI
Sistem operasi berbasis text atau Command Line Interface
(CLI) adalah sistem operasi yang tampilan antarmukanya hanya menampilkan text
saja berupa huruf, angka dan karakter khusus. Dari tampilannya sendiri, sistem
operasi berbasis text kurang menyenangkan bagi pengguna. Kelebihan sistem
operasi berbasis text adalah sebagai berikut
·
Pengoperasiannya
mudah
·
Space
yang dibutuhkan tidak besar.
·
Tidak
memerlukan memori yang besar.
·
Kompatibel
hampir ke semua software dan hardware.
·
Kekurangan
Sistem Operasi Berbasis Text
·
Mode
operasinya text
·
Tidak
User Friendly
·
Tidak
kompatibel terhadap software grafis.
Contoh sistem operasi berbasis
text:
·
Linux
Debian
·
Linux
Suse
·
Sun
Solaris
·
Linux
Mandrake
·
Knoppix
·
MacOS
·
UNIX
·
Windows
NT
·
Windows
2000 Server Windows 2003 Server,dll
b. Sistem Operasi Berbasis Grapik
Sedangkan sistem operasi grafik atau Graphical User
Interface (GUI) adalah sistem operasi yang tampilan antar mukanya didesain dan
memiliki tampilan yang lebih atraktif sehingga membuat pengguna komputer lebih
nyaman dan menyenangkan. Sistem operasi GUI adalah sistem operasi yang
merupakan pengembangan dari sistem operasi berbasis text. Kelebihan sistem
operasi berbasis grafis adalah sebagai berikut :
·
Desain
grafis yang lebih menarik.
·
Mudah
digunakan (User friendly)
·
Menarik
minat pengguna
·
Berinteraksi
dengan komputer secara lebih baik.
·
Resolusi
gambar yang tinggi
·
Kekurangan
Sistem Operasi Berbasis Grafis
·
Membutuhkan
memori yang besar
·
Sangat
bergantung kepada hardware
·
Membutuhkan
banyak tempat pada layar komputer
·
Kurang
fleksibel.
Contoh sistem operasi berbasis
GUI
·
Linux
Redhat
·
Windows
NT 3.51
·
Windows
2000 (NT 5.0)
·
Windows
Server 2003
·
Windows
XP
·
Microsoft
MS-NET
·
Microsoft
LAN Manager
·
Novell
NetWare,dll
4.
Jenis
atau Macam-Macam Sistem Operasi Jaringan
a. Banyan VINES
Banyan VINES (Virtual Integrated Network Service) adalah
sebuah sistem operasi jaringan populer pada akhir dekade 1980-an hingga awal
dekade 1990-an yang banyak digunakan dalam jaringan-jaringan korporat. Vines
pada awalnya dibuat berdasarkan protokol jaringan yang diturunkan dari Xerox
Network System (XNS).
VINES sendiri menggunakan arsitektur jaringan terdistribusi
klien atau server yang mengizinkan klien-klien agar dapat mengakses sumber daya
di dalam server melalui jaringan.
b.
Novell
Netware
Novell Netware adalah sebuah sistem operasi jaringan yang
umum digunakan dalam komputer IBM PC atau nkompatibelnya. Sistem operasi ini
dikembangkan oleh Novell, dan dibuat oleh Novell Inc. berbasis tumpukan
protokol jaringan Xerox XNS. Novell Netware dahulu digunakan sebagai LAN-based
network operating system. Banyak digunakan pada awal sampai pertengahan tahun
1990-an.
c.
Microsoft
LAN Manager
LAN Manager adalah sebuah sistem operasi jaringan yang
dikembangkan oleh Microsoft Corporation bersama dengan 3Com Corporation. LAN
Manager didesain sebagai penerus perangkat lunak server jaringan 3+Share yang
berjalan di atas sistem operasi MS-DOS.
d.
Microsoft
Windows NT Server
Microsoft Windows NT Server menggunakan non-dedicated server
sehingga memungkinkan untuk bekerja pada komputer serevser, protocol jaringan
menggunakan TCP/IP dan Windows NT merupakan sebuah sistem operasi 32-bit dari
Microsoft yang menjadi leluhur sistem operasi Windows 2000, Windows XP, Windows
Server 2003, dan Windows Vista. Windows 98, Windows 2000 Profesional, Windows
XP Profesional, dan Windows NT Workstation.
Seluruh windows yang ada di atas tidak digunakan oleh
server, tetapi dapat digunakan untuk menyediakan sumber daya untuk jaringan
(work station), seperti dapat mengakses file dan menggunakan printer.
e.
GNU/LINUX
GNU/LINUX adalah turunan dari Unix yang merupakan freeware
dan powerfull operating system,memiliki implementasi lengkap dari arsitektur
TCP/IP. Beberapa varian UNIX, seperti SCO OpenServer, Novell UnixWare, atau
Solaris adalah turunan dari Unix yang merupakan freeware dan powerfull
operating system,memiliki implementasi lengkap dari arsitektur TCP/IP. Salah
satu jenis varian linux yang banyak digunakan untuk sistem operasi jaringan
adalah debian
f.
UNIX
UNIX dapat menangani pemrosesan yang besar sekaligus
menyediakan layanan internet seperti web server, FTP server, terminal emulation
(telnet), akses database, dan Network File System (NFS) yang mengijinkan client
dengan sistem operasi yang berbeda untuk mengakses file yang di simpan di
komputer yang menggunakan sistem operasi UNIX.
5.
Cara
Kerja Sistem Operasi Jaringan
Ada 4 komponen utama yang terdapat
pada sebuah sistem jaringan komputer, yakni :
·
Sender
(pengirim data informasi)
·
Protokol
(yang meng-encode dan men-decode data informasi)
·
Media
transmisi (medium transfer data), dan
·
Receiver
(penerima data informasi).
Agar sebuah sistem jaringan komputer
dapat saling bertukar informasi data, diperlukan sebuah alat yang disebut Modem
(Modulator Demodulator) yang berfungsi untuk mengubah sinyal analog menjadi
sinyal digital maupun sebaliknya.
Cara kerja dari sistem jaringan
komputer bisa juga dilihat dari tipe jaringannya. Tipe jaringan itu terdiri atas
jaringan berbasis server dan jaringan peer to peer.
a.
Model
Client Server
Model ini merupakan sebuah hubungan
jaringan yang menggunakan prinsip client server artinya ada sebuah komputer
utama(Server) yang berfungsi untuk mengatur dan melayani setiap permintaan dari
client. Server harus mampu bekerja secara cepat,efisien,dan tahan terhadap suhu
tinggi karena server biasanya dalam sebuah ruang lingkup perusahaan tidak
pernah dimatikan dalam jangka waktu lama. Model Client Server ini biasanya
digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar yang mempunya banyak cabang dan
data-data penting.
Ada beberapa jenis server jika dilihat dari sisi
pekerjaannya antara lain :
ü File Server
File
Server berfungsi sebagai media penyimpanan data dari semua komputer Client.
ü Data Base Server
Data Base Server ini berfungsi untuk menjalankan service data base
secara terpusat sehingga memudahkan aliran informasi dari client ke server dan
mencegah data hilang atau rusak
ü Print Server
Print Server ini berfungsi sebagai penyedia driver printer dan
management percetakan dalam suatu jaringan secara terpusat.
ü Server Faxi Mail
(Faxi server)
Faxi server ini berfungsi untuk melayani faxi mail yang dilakukan secara
terpusat oleh server.
ü Mail Server
Mail Server ini berfungsi untuk menyediakan proses
pengiriman,penyimpanan, dan pengelolaan sistem Email secara serentak oleh satu
server.
Keunggulan
:
1. Kecepatan transmisi data dari segi
layanan menjadi lebih terjamin dan terkendali karena selalu di awasi oleh
server
2. Jika terjadi masalah dalam suatu
jaringan perbaiknnya mudah
3. Back-up data selalu terjamin dan
sistem komputer selalu terjaga agar terus uptodate(memakai versi terbaru)
karena selalu terhubung ke internet.
Kelemahan
:
1. Faktor biaya pembangunan yang sangat
mahal
2. Memerlukan pengontrolan dan
perawatan berkala pada kkomputer Server
3. Memerlukan Administrator handal
4. Memerlukan ruagan khusus untuk
sebuah server
5. Jika server error semua jaringan
lumpuh
b.
Model
Peer to Peer
Model Peer to Peer adalah sekumpulan
komputer yang biasanya tidak berjumlah banyak yang terhubung dalam jaringan
untuk melakukan koneksi,sharing file,dan membagi sumber daya(resource). Setiap
komputer yang terhubung kedalam jaringan dapat berfungsi sebagai client atau
server. Contoh sederhana dari model ini adalah komputer yang dihubungkan ke
komputer lain menggunakan kabel cross over untuk dapat berbagi file. Model ini
juga sangat mudah diterapkan dan cocok bagi para masyarakat umum.
Kelemahan
:
1. Memerlukan kabel sebagai media
transmisinya baik itu kabel straight atau cross over
2. Sistem keamanan jaringan yang
ditentukan oleh masing-masing pengguna
3. Data bisa saja dicuri karena data
penyimpanan data tidak terpusat dan jarang melakukan back up data
Kelebihan
:
1. Kemudahan untuk melakukan transfer
data
2. Penerapan jaringan yang sangat mudah
3. Tidak memerlukan server sehingga
pengguna dapat saling berkomunikasi tanpa harus mendapat izin dari server
4. Kemudahan deteksi kesalahan pada
jaringan
5. Paling fleksibel dari pada
model-model lainnya
C.
Protojol OSI LAYER (Open Systems Interconnection)
a) OSI Layer.
Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan
oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan
kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi
melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri komputer agar
komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien. Model
Layer OSI dibagi dalam dua group: “upper layer” dan “lower layer”. “Upper
layer” fokus pada applikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer.
Untuk Network Engineer, bagian utama yang menjadi perhatiannya adalah pada
“lower layer”. Lower layer adalah intisari komunikasi data melalui jaringan
aktual.
Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk
membantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang
berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis-jenis protoklol
jaringan dan metode transmisi. Model dibagi menjadi 7 layer, dengan
karakteristik dan fungsinya masing-masing. Tiap layer harus dapat berkomunikasi
dengan layer di atasnya maupun dibawahnya secara langsung melalui serentetan
protokol dan standard.
b) Cara Kerja OSI Layer
Ketika data ditransfer melalui jaringan, sebelumnya
data tersebut harus melewati ke-tujuh layer dari satu terminal, mulai dari
layer aplikasi sampai physical layer, kemudian di sisi penerima, data tersebut
melewati layer physical sampai aplikasi. Pada saat data melewati satu layer
dari sisi pengirim, maka akan ditambahkan satu “header” sedangkan pada sisi
penerima “header” dicopot sesuai dengan layernya. Dari masing-masing layer
mempunyai tugas tersendiri demi kelancaran data yang akan dikirimkan. Berikut
adalah deskripsi singkat beberapa tugas dari masing-masing layer dari layer
application sampai physical.
c) Macam-Macam OSI Layer.
1)
Physical Layer.
Ini adalah layer yang paling sederhana yang berkaitan
dengan electrical (dan optical) koneksi antar peralatan. Data biner dikodekan
dalam bentuk yang dapat ditransmisi melalui media jaringan, sebagai contoh
kabel, transceiver dan konektor yang berkaitan dengan layer Physical. Peralatan
seperti repeater, hub dan network card adalah berada pada layer ini. Fungsi
physical layer antara lain :
Ø Untuk
mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit,
arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi
jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana
Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.
2)
Data-link layer
Layer ini sedikit lebih “cerdas” dibandingkan dengan
layer physical, karena menyediakan transfer data yang lebih nyata. Sebagai
penghubung antara media network dan layer protocol yang lebih high-level, layer
data link bertanggung-jawab pada paket akhir dari data binari yang berasal dari
level yang lebih tinggi ke paket diskrit sebelum ke layer physical. Akan
mengirimkan frame (blok dari data) melalui suatu network. Ethernet (802.2 &
802.3), Tokenbus (802.4) dan Tokenring (802.5) adalah protocol pada layer
Data-link. Fungsi data-link layer antara lain:
Ø Untuk
menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut
sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow
control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control
Address (MAC Address), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan
seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE
802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link
Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
3)
Network Layer
Tugas utama dari layer network adalah menyediakan
fungsi routing sehingga paket dapat dikirim keluar dari segment network lokal
ke suatu tujuan yang berada pada suatu network lain. IP, Internet Protocol,
umumnya digunakan untuk tugas ini. Protocol lainnya seperti IPX, Internet
Packet eXchange. Perusahaan Novell telah memprogram protokol menjadi beberapa,
seperti SPX (Sequence Packet Exchange) & NCP (Netware Core Protocol).
Protokol ini telah dimasukkan ke sistem operasi Netware.
Fungsi network layer antara lain:
Ø Untuk
mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian
melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch
layer-3.
4)
Transport Layer
Layer transport data, menggunakan protocol seperti
UDP, TCP dan/atau SPX (Sequence Packet eXchange, yang satu ini digunakan oleh
NetWare, tetapi khusus untuk koneksi berorientasi IPX). Layer transport adalah
pusat dari mode-OSI. Layer ini menyediakan transfer yang reliable dan
transparan antara kedua titik akhir, layer ini juga menyediakan multiplexing,
kendali aliran dan pemeriksaan error serta memperbaikinya.
Fungsi transport layer antara lain:
Ø Untuk
memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke
paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah
diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket
diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp
paket-paket yang hilang di tengah jalan.
5)
Session Layer
Layer Session, sesuai dengan namanya, sering disalah
artikan sebagai prosedur logon pada network dan berkaitan dengan keamanan.
Layer ini menyediakan layanan ke dua layer diatasnya, Melakukan koordinasi
komunikasi antara entiti layer yang diwakilinya. Beberapa protocol pada layer
ini: NETBIOS: suatu session interface dan protocol, dikembangkan oleh IBM, yang
menyediakan layanan ke layer presentation dan layer application. NETBEUI,
(NETBIOS Extended User Interface), suatu pengembangan dari NETBIOS yang digunakan
pada produk Microsoft networking, seperti Windows NT dan LAN Manager. ADSP
(AppleTalk Data Stream Protocol). PAP (Printer Access Protocol), yang terdapat
pada printer Postscript untuk akses pada jaringan AppleTalk.
Fungsi session layer antara lain:
Ø Untuk
mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan.
Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama. Dan juga mengendalikan
dialog antar aplikasi.
6)
Presentation Layer
Layer presentation dari model OSI melakukan hanya suatu
fungsi tunggal: translasi dari berbagai tipe pada syntax sistem. Sebagai
contoh, suatu koneksi antara PC dan mainframe membutuhkan konversi dari EBCDIC
character-encoding format ke ASCII dan banyak faktor yang perlu
dipertimbangkan. Kompresi data (dan enkripsi yang mungkin) ditangani oleh layer
ini.
Fungsi presentation layer antara lain:
Ø Untuk
mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format
yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level
ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan
Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network
Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).
7)
Aplication Layer
Layer ini adalah yang paling “cerdas”, gateway berada
pada layer ini. Gateway melakukan pekerjaan yang sama seperti sebuah router,
tetapi ada perbedaan diantara mereka. Layer Application adalah penghubung utama
antara aplikasi yang berjalan pada satu komputer dan resources network yang
membutuhkan akses padanya. Layer Application adalah layer dimana user akan
beroperasi padanya, protocol seperti FTP, telnet, SMTP, HTTP, POP3 berada pada
layer Application.
Fungsi application layer antara lain:
Ø Sebagai
antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana
aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan.
Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
D.
Protokol TCP/IP (Transmission Control
Protocol/Internet Protocol)
1. Pengertian TCP/IP
TCP/IP adalah standar komunikasi data yang digunakan
oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke
komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri
sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite).
Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini.
Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak(software) di
sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP
stack.
Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an
hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan
komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN).
TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen
terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat
digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang
sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga
beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya
di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini
cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan
keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.
Keunggulan TCP/IP adalah sebagai
berikut:
1.
Open Protocol Standard, yaitu tersedia secara bebas dan
dikembangkan independen terhadap komputer hardware ataupun sistem operasi
apapun. Karena didukung secara meluas, TCP/IP sangat ideal untuk menyatukan
bermacam hardware dan software, walaupun tidak berkomunikasi lewat internet.
2.
Independen dari physical network hardware. Ini
menyebabkan TCP/IP dapat mengintegrasikan bermacam network, baik melalui ethernet,
token ring, dial-up, X.25/AX.25 dan media transmisi fisik lainnya.
3.
Skema pengalamatan yang umum menyebabkan device yang
menggunakan TCP/IP dapat menghubungi alamat device-device lain di seluruh
network, bahkan Internet sekalipun.
4.
High level protocol standar, yang dapat melayani user
secara luas.
2. Cara Kerja TCP/IP
Ø Untuk
memindahkan data antara dua komputer yang berbeda dalam suatu jaringan yang
terdiri dari banyak komputer, dibutuhkan alamat tujuan dan perantara
untukmemindahkan sinyal elektronik pembentuk data secara aman dan langsung.
Ø Internet
menggunakan protokol untuk menjamin sampainya data secara aman di tempat
tujuan.
Ø Saat
seorang pengguna Internet mengirim sekelompok teks ke mesin lain, TCP/IP mulai
bekerja. TCP membagi teks tersebut menjadi paket-paket data kecil, menambahkan
beberapa informasi (dapat dianggap sebagai pengiriman barang), sehingga
computer penerima memastikan bahwa paket yang diterimanya tidak mengalami
kerusakan sepanjang pengiriman. IP menambahkan label yang berisikan informasi
alamat pada paket tersebut.
Ø Deretan
paket-paket TCP/IP berjalan menuju tujuan yang sama dengan menggunakan berbagai
jalur yang berbeda. Sebuah perangkat khusus yang disebut router dipasang di
titik persimpangan antar jaringan dan memutuskan jalur mana yang paling efisien
yang menjadi langkah berikut dari sebuah paket. Router membantu mengatur arus
lalu lintas di Internet dengan membagi beban, sehingga menghindari kelebihan
beban pada suatu bagian dari sistem yang ada.
Ø Saat
paket-paket TCP/IP tiba di tempat tujuannya, komputer akan membuka label alamat
IP lalu menggunakan daftar pengiriman yang ada pada paket TCP untuk memeriksa
apakah ada kerusakan paket yang terjadi selama pengiriman, dan menyusun kembali
paket-paket tsb menjadi susunan teks seperti aslinya. Saat komputer penerima
menemukan paket yang rusak, komputer tsb akan meminta komputer pengirim untuk
mengirim salinan baru dari paket yang rusak.
Ø Sebuah
perangkat khusus yang disebut gateway memungkinkan beragam tipe jaringan yang
ada di horison elektronik untuk berkomunikasi dengan Internet menggunakan
TCP/IP. Gateway menerjemahkan protokol asli jaringan komputer tersebut menjadi
TCP/IP dan sebaliknya.
Ø Bagi
seorang pemakai, Internet hadir seperti jaringan global raksasa yang tidak
terbatas, yang langsung merespon jika diminta. Komputer, gateway, router, dan
protokol yang membuat ilusi ini bekerja.
3. Macam-Macam Layer pada TCP/IP
Karena tidak ada perjanjian umum tentang bagaimana
melukiskan TCP/IP dengan model layer, biasanya TCP/IP didefinisikan dalam 3-5
level fungsi dalam arsitektur protokol. Berikut merupakan bagan dari 5 layer
dalam TCP/IP.
a)
Physical Layer
Physical layer mendefinisikan karakteristik yang
dibutuhkan hardware untuk membawa sinyal data transmisi. Hal hal seperti level
tegangan, nomor dan lokasi pin interface, didefinisikan pada layer ini.
b)
Network Access Layer
Protokol pada layer ini menyediakan media bagi system
untuk mengirimkan data ke device lain yang terhubung secara langsung. Dalam
literatur yang digunakan dalam tulisan ini, Network Access Layer merupakan
gabungan antara Network, Data Link dan Physical layer. Fungsi Network Access
Layer dalam TCP/IP disembunyikan, dan protokol yang lebih umum dikenal (IP,
TCP, UDP, dll) digunakan sebagai protokol-level yang lebih tinggi.
Fungsi dalam layer ini adalah mengubah IP datagram ke
frame yang ditransmisikan oleh network, dan memetakan IP Address ke physical
address yang digunakan dalam jaringan. IP Address ini harus diubah ke alamat
apapun yang diperlukan untuk physical layer untuk mentransmisikan datagram.
c)
Internet Layer
Diatas Network Access Layer adalah Internet Layer.
Internet Protocol adalah jantung dari TCP/IP dan protokol paling penting pada
Internet Layer (RFC 791). IP menyediakan layanan pengiriman paket dasar pada
jaringan tempat TCP/IP network dibangun. Seluruh protokol, diatas dan dibawah
Internet layer, menggunakan Internet Protokol untuk mengirimkan data. Semua
data TCP/IP mengalir melalui IP, baik incoming maupun outgoing, dengan
mengabaikan tujuan terakhirnya.
d)
Transport Layer
Dua protokol utama pada layer ini adalah Transmission
Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP). TCP menyediakan
layanan pengiriman data handal dengan end-to-end deteksi dan koreksi kesalahan.
UDP menyediakan layanan pengiriman datagram tanpa koneksi (connectionless) dan
low-overhead. Kedua protokol ini mengirmkan data diantara Application Layer dan
Internet Layer. Programmer untuk aplikasi dapat memilih layanan mana yang lebih
dibutuhkan untuk aplikasi mereka.
e)
Application Layer
Pada sisi paling atas dari arsitektur protokol TCP/IP
adalah Application Layer. Layer ini termasuk seluruh proses yang menggunakan
transport layer untuk mengirimkan data. Banyak sekali application protocol yang
digunakan saat ini. Beberapa diantaranya adalah :
Ø TELNET,
yaitu Network Terminal Protocol, yang menyediakan remote login dalam jaringan.
Ø FTP,
File Transfer Protocol, digunakan untuk file transfer.
Ø SMTP,
Simple Mail Transfer Protocol, dugunakan untuk mengirimkan electronic mail.
Ø DNS,
Domain Name Service, untuk memetakan IP Address ke dalam nama tertentu.
Ø RIP,
Routing Information Protocol, protokol routing.
Ø OSPF,
Open Shortest Path First, protokol routing.
Ø NFS,
Network File System, untuk sharing file terhadap berbagai host dalam jaringan.
Ø HTTP,
Hyper Text Transfer Protokol, protokol untuk web browsing.
Perbandingan OSI dan TCP/IP
Perbandingan OSI dan TCP/IP
4. Bagan dan Padanan OSI dan TCP/IP
Persamaan antara model OSI dan TCP/IP
antara lain :
1)
Keduanya memiliki layer (lapisan).
2)
Sama – sama memiliki Application layer meskipun
memiliki layanan yang berbeda.
3)
Memiliki transport dan network layer yang sama.
4)
Asumsi dasar keduanya adalah menggunakan teknologi
packet switching.
5)
Dua-duanya punya transport dan network layer yang bisa
diperbandingkan.
6)
Dua-duanya menggunakan teknologi packet-switching, bukan
circuit-switching ( Teknologi Circuit-Switching digunakan pada analog
telephone).
Perbedaan
antara model OSI dan TCP/IP antara lain :
1)
TCP/IP menggabungkan presentation dan session layers
kedalam application layers.
2)
TCP/IP menggabungkan OSI-data link dan physical layers
kedalam network access layer.
3)
TCP/IP Protocol adalah standar dalam pengembangan
internet.
·
Apabila
nama domain yang dicari oleh server DNS tidak ditemukan, maka pencarian
dilakukan dengan melihat file database (zones) yang dimiliki oleh server.
·
Apabila
masih tidak ditemukan, pencarian dilakukan dengan menghubungi server DNS lain
yang masih terkait dengan server yang dimaksud. Jika sudah ditemukan kemudian
disimpan dalam cache lalu hasilnya diberikan.
E.
Keamanan
Jaringan
1. Pengertian
Keamanan Jaringan adalah proses untuk mencegah &
mengidentifikasikan pengguna yang tidak sah dari komputer. Maksudnya yaitu
penyusup yang bermaksud untuk mengakses setiap bagian dari sistem jaringan
komputer tersebut.
Tujuan dari keamanan jaringan ialah untuk mengantisipasi
resiko jaringan komputer berupa bentuk ancaman fisik maupun logik. Maksudnya
ancaman fisik adalah seorang pengganggu yang berniat untuk merusak bagian fisik
komputer. Sedangkan ancaman logik adalah ancaman yang berupa pencurian data
atau pembobolan terhadap akun seseorang.
a.
Autentikasi adalah proses pengenalan
peralatan, system operasi, kegiatan, aplikasi dan identitas user yang terhubung
dengan jaringan komputer dengan cara user memasukan username dan password pada
saat login ke jaringan.
Tahapan
Autentikasi :
Ø Autentikasi untuk mengetahui lokasi
melalui data link layer dan network layer.
Ø Autentikasi untuk mengetahui proses
yang sedang berjalan yang terjadi pada session dan presentation layer.
Ø Autentikasi untuk mengenal user dan
aplikasi yang digunakan (application layer).
b.
Enskripsi adalah teknik
pengkodean data yang berguna untuk menjaga data atau file. Enkripsi diperlukan
untuk menjaga kerahasiaan data.
c.
Virtual Private Network (VPN) adalah jaringan komunikasi lokal yang terhubung
melalui media jaringan. Fungsi untuk memperoleh komunikasi yang aman (private)
melalui internet.
Kriteria yang harus
dipenuhi VPN :
Ø User Authentication, VPN harus mampu
mengklarifikasi identitas klien. VPN mampu memantau aktivitas klien meliputi
masalah waktu, kapan, dimana, dan berapa lama seorang klien mengakses jaringan
serta jenis resourse yang di aksesnya.
Ø Address Managenement, VPN harus
dapat mencantumkan address klien pada internet dan memastikan alamat tersebut
tetap rahasia.
Ø Data Encryption, data yang melewati
jaringan harus dibuat agar tidak dapat di baca oleh pihak-pihak yang tidak
berwenang.
Ø Key Management, harus mampu membuat dan
memperbaharui encryption key untuk server dan klien
Ø Multiprotocol Support, harus mampu
menangani berbagai macam protokol dalam jaringan publik seperti IP dan IPX.
d.
DMZ (De-Militerized Zone),
system untuk server yang berfungsi untuk melindungi system internal dari
serangan hacker. DMZ bekerja pada seluruh dasar pelayanan jaringan yang
membutuhkan akses terhadap jaringan. Sehingga jika ada yang mencoba melakukan
hacking terhadap server yang menggunakan system DMZ maka hacker tersebut hanya
ajan sampai hostnya.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Command Prompt adalah sebuah perintah Disk Operating System
(DOS) yang terdapat pada Operating System (OS) Windows. Yang memudahkan user
dalam menjelajahi windows baik secara online maupun offline, dan aplikasi ini
bisa juga disalahgunakan oleh seorang cracker untuk menjalankan aksi-aksinya
hanya dengan menggunakan command prompt.
Pengertian Sistem Operasi Komputer adalah perangkat lunak
komputer atau software yang bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen
perangkat keras dan juga operasi-operasi dasar sistem, termasuk menjalankan
software aplikasi seperti program-program pengolah data yang bisa digunakan
untuk mempermudah kegiatan manusia
TCP/IP adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh
komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke
komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri
sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite).
Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini.
Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak(software) di
sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP
stack.
Keamanan Jaringan adalah proses untuk mencegah &
mengidentifikasikan pengguna yang tidak sah dari komputer. Maksudnya yaitu
penyusup yang bermaksud untuk mengakses setiap bagian dari sistem jaringan
komputer tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
http://referensisiswa.blogspot.com/2018/08/sistem-operasi-jaringan.html
https://yuhalpm.blogspot.com/2017/03/perintah-dasar-jaringan-komputer.html?showComment=1568879844128#c7860131956626877046
MAKALAH
JARINGAN KOMPUTER DAN INTERNET
Oleh:
KELOMPOK VI
Ø BAIQ NABILA
Ø M. HIDAYAT
Ø PAHMI ARDIANSYAH
Ø HAKAN IZRAI A.
Ø M. HAEDAR A.
SMA NEGERI 1 MASBAGIK
2019
KATA PENGANTAR
Sembah sujud penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena
anugerah dan rahmat-Nya jualah sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dalam
penyusunan makalah ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin, yang mana
telah memakan waktu dan pengorbanan yang tak ternilai dari semua pihak yang
memberikan bantuannya, yang secara langsung merupakan suatu dorongan yang
positif bagi penulis ketika menghadapi hambatan-hambatan dalam menghimpun bahan
materi untuk menyusun makalah ini.
Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh
dari kesempurnaan, baik dari segi penyajian materinya maupun dari segi
bahasanya. Karena itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif senantiasa
penulis harapkan demi untuk melengkapi dan menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .........................................................................................
DAFTAR ISI .......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................
B.
Latar Belakang....................................................................................
C.
Rumusan Masalah...............................................................................
D.
Tujuan..................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................
A. Perintah Dasar
Jaringan ( Command
Prompt )....................................
B.
Sistem Operasi Jaringan......................................................................
C.
Protojol OSI LAYER (Open Systems Interconnection)...........................
D.
Protokol TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)..
E.
Keamanan Jaringan.............................................................................
BAB III PENUTUP.............................................................................................
A.
Kesimpulan..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar