BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam
dunia olahraga banyak sekali macam cabang olahraga. Softball adalah salah satu cabang olahraga
yang di mainkan, permainan ini sangat menarik, karena dalam permainannya
menggunakan seragam yang menarik dan menggunakan teriakan-teriakan dengan
istilah asing. Di Indonesia Softball mirip dengan permainan Bola Kasti. Softball lahir di Amerika Serikat dan
diciptakan oleh Hancock pada tahun 1887 di kota Chicago.
Salah satu masalah pendidikan yang dihadapi Indonesia adalah
mutu pendidikan. Sampai saat ini, mutu pendidikan Indonesia masih jauh
tertinggal dibandingkan dengan negara maju dan berkembang lainnya. Rendahnya
mutu pendidikan, berimplikasi pada rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM) (Anik,
2010). Rendahnya SDM, mengakibatkan kurang kompetitifnya Bangsa Indonesia dalam
menghadapi persaingan di era globalisasi. Menurut Degeng (dalam Anik 2010),
manusia yang dapat ‘hidup’ di abad 21 adalah manusia yang kompetitif, cerdas,
dan siap menghadapi perubahan. Oleh karena itu, dunia pendidikan mendapatkan
sorotan tajam untuk menghasilkan SDM yang berkualitas.
B. Rumusan Masalah
1.
Uraikan apa saja yang kamu ketahui tentang permainan
Softball
2.
Uraikan apa saja yang kamu ketahui tentang permainan
Kasti
C. Tujuan
1.
Menguraikan permainan Softball
2.
Menguraikan permainan Kasti
BAB II
PEMBAHASAN
A. SOFTBALL
1.
Sejarah
Olahraga Softball
Permainan Softball tepatnya lahir di
Amerika Serikat, yang diciptakan oleh George Hancoc di kota Chicago tahun 1887.
Awalnya sofball dimainkan hanya untuk kegiatan rekreasi semata dan dilakukan di
lapangan tertutup.Namun ternyata dalam waktu singkat softball justru menjadi
permainan yang banyak digemari masyarakat disana waktu itu.Daya tarik yang utama
mengapa permainan ini cepat dicintai masyarakat, karena permainannya
berbeda-beda dengan baseball (bisbol). Softball dapat dimainkan oleh setiap
orang dengan tidak memandang usia, baik pria ataupun wanita, dan tak memerlukan
lapangan yang luas dan yang terutama dapat dimainkan di gelanggang tertutup.
Dari Amerika Serikat, olahraga ini berkembang ke Kanada dan dari sanalah
softball makin berkembang ke seluruh penjuru dunia.
Di awal abad ke-20 sofbol mulai
dimainkan di luar ruangan sebagaimana dilakukan di dalam ruangan.Tahun 1908
organisasi amatir untuk permainan baru ini (National Amateur Playground Ball
Association of the United States) mengatur olahraga ini untuk dimainkan diluar
ruangan menggunakan bola yang lebih besar. Tahun 1923 Kongres Rekreasi Nasional
(the National Recreation Congress) meminta komisi untuk menstandardisasi
olahraga ini, dan tahun 1926 nama “softball” digunakan walaupun belum
diresmikan. Pada tahun 1933, kejuaraan dunia pertama dilaksanakan dalam
lindungan Asosiasi Sofbol Amatir Amerika (Amateur Softball Association of
America) dimana telah digunakan sebagai peraturan pokok di Amerika. Juara untuk
sofbol kelas pria pada saat itu adalah J. L. Gills dari Chicago, dan juara
kelas wanita yaitu Great Northerns dari kota yang sama. Walaupun kejuaraan yang
dipertandingkan adalah amatir, mereka biasa di sponsori oleh organisasi
industri di wilayahnya.
2. Pengertian Softball
Sofbol atau softball adalah olahraga
bola beregu yang terdiri dari 2 tim. Permainan sofbol lahir di Amerika
Serikat, diciptakan oleh George Hancock di kota Chicago pada tahun 1887. Sofbol
merupakan perkembangan dari olahraga sejenis yaitu bisbol (baseball)
atau hardball. Bola sofbol saat ini berdiameter 28-30,5 sentimeter;
bola tersebut dilempar oleh seorang pelempar bola (pitcher) dan menjadi
sasaran pemain lawan yang memukul (batter) dengan menggunakan tongkat
pemukul (bat). Terdapat sebuah regu yang berjaga (defense) dan
tim yang memukul (offense). Tiap tim berlomba mengumpulkan angka (run)
dengan cara memutari tiga seri marka (base) pelari hingga menyentuh
marka akhir yaitu home plate. Cabang olahraga Softball boleh
dikatakan olahraga yang paling digemari anakanak muda, terutama para pelajar
dan mahasiswa. Biasanya pada pemain mempergunakan seragam olahraga yang
menarik, dengan disertai teriakan-teriakan istilah bahasa asing ketika mereka
sedang bermain. Ada beberapa faktor penunjang mengapa olahraga Softball
sebetulnya bisa berkembang pesat di Indonesia. Suasana sebuah pertandingan
softball terdapat tiga tipe permainan softball, antara lain :
a. Fast pitch softball
Merupakan permainan ditentukan oleh pitcher. Pitcher melempar
bola dengan kecepatan maksimum, serupa dengan bisbol. Perbedaan terdapat pada
gaya lempar pitcher dan cara pelepasan bola. Pelepasan bola
terletak di bawah atau sama dari posisi glove.
b. Modified pitch softball atau sering
dikenal dengan nama modball.
Tujuan utamanya adalah untuk melunakkan aturan-aturan yang
dipakai di kategori fast pitchsehingga pemain-pemain yang belum
terbiasa tidak akan terkejut dengan peraturan-peraturan yang "ketat"
di sofbol seperti strike zone, jarak antara base,
lamanya permainan dan lain-lain. Kecepatan lemparan pitcher dalam
modball berada di antara fast dan slow pitch.
Kecepatan bola dibatasi dengan putaran lengan melebihi bahu.
c. Slow pitch softball
Memberikan kemudahan bagi batter untuk
memukul bola. Batter diberi bola terus-menerus oleh pitcher sampai
bisa memukul bolanya. Lemparan pitcher pelan melambung.
Permainan ini sering dimainkan dalam komunitas sosial sebagaimana sebuah
kompetisi, tanpa dibatasi umur dan gender.
3. Peralatan Permainan Softball
Minimal peralatan yang dibutuhkan
dalam sebuah pertandingan sofbol termasuk sebuah bola. Sofbol menggunakan bola
berwarna putih atau kuning dengan benang grip berwarna merah, yang sebelumnya
berwarna putih dengan grip putih. Sarung tangan (glove) dikenakan oleh seluruh
pemain bertahan untuk menangkap bola, sementara first baseman dan catcher
mengenakan mitt (glove mempunyai jari, sedangkan mitt tidak).Tongkat pemukul
(bat) yang digunakan dalam pertandingan resmi adalah bat khusus yang
diperuntukkan untuk sofbol. Ketentuan pemakaian dan kharakteristik bat yang
boleh digunakan tertuang dalam peraturan Federasi Sofbol Internasional. Batter
helmet dipakai untuk melindungi kepala seorang batter dari terjangan bola dan
cidera, sementara pakaian pelindung (protective gear) untuk seorang penangkap
bola (catcher), dan sepatu pool (cleats). Yang terakhir adalah uniform atau
seragam. Tiap pemain menggunakan baju, celana, dan topi yang seragam atau
berwarna dasar sama.Semakin tinggi tingkat pertandingannya, semakin ketat dalam
peraturan seragamnya. Semua peralatan dan perlengkapan itu adalah wajib bagi
setiap tim dalam melaksanakan pertandingan resmi.
Lapangan sofbol berbentuk bujur
sangkar. Dibagi menjadi daerah fair (fair territory) dan daerah foul (foul
territory). Lebih jauh dalam daerah fair terbagi menjadi dua bagian, Infield,
dan outfield. Di dalam daerah infield terdapat 4 marka yang disebut base. Base
diberi nomor berlawanan dengan arah jarum jam, dimulai dari base awal yang
disebut home plate, diteruskan dengan base pertama, base kedua dan base ketiga.
Base berbentuk bujur sangkar dengan sisi 38 cm (15 inci) yang dibuat sedikit
lebih tinggi dari permukaan tanah. Sudut dari keempat base membentuk bujur
sangkar yang disebut diamond.
Jarak
lintasan antar marka yang ditentukan
Lintasan
Fast Pitch
|
Lintasan
Slow Pitch
|
60
kaki (18,29 m)
|
60
kaki atau 65 kaki (19,81 m)
|
Jarak
melempar (pitching) fast pitch yang ditentukan
Dewasa
|
Di
bawah 18 tahun
|
Di
bawah 15 tahun
|
|||
Puteri
|
Putera
|
Puteri
|
Putera
|
Puteri
|
Putera
|
43
kaki (13,11 m)
|
46
kaki (14,02 m)
|
40
kaki (12,19 m) atau 35 kaki
|
46
kaki (14,02 m)
|
40
kaki (12,19 m) atau 35 kaki
|
46
kaki (14,02 m)
|
Jarak
melempar (pitching) slow pitch yang ditentukan
Dewasa
|
Di
bawah 18 tahun
|
Di
bawah 15 tahun
|
||||
Puteri
|
Putera
|
Puteri
(univ)
|
Puteri
|
Putera
|
Puteri
|
Putera
|
50
kaki (14,02 m)
|
50
kaki (15,24 m)
|
50
kaki (15,24 m)
|
50
kaki (14,02 m)
|
46
kaki (14,02 m)
|
50
kaki (14,02 m)
|
46
kaki (14,02 m)
|
5. Tata cara permainan softball
1)
Permainan
Sofbol dimainkan oleh dua tim di lapangan sofbol. Setiap tim
minimal memiliki 9 pemain dan selebihnya merupakan cadangan. Permainan terdiri dari 9 babak yang disebut inning. Di dalam satuinning, tim yang bertanding
masing-masing mempunyai kesempatan memukul (batting) untuk mencetak
angka (run). Ketika tim yang menyerang mendapat giliran memukul, seorang
pelempar bola tim bertahan melemparkan bola ke arah penangkap bola
sekencang-kencangnya agar bola tidak dapat dipukul.Tim yang mendapat giliran
memukul bergantian seorang demi seorang untuk memukul bola. Tim yang berjaga
berusaha mematikan anggota tim yang mendapat giliran memukul. Tim yang mendapat
giliran memukul mendapat kesempatan 3 kali mati (out) sebelum giliran memukul
digantikan tim yang bertahan.
Skor atau run dihasilkan dari seorang runner berlari menginjak semua marka secara berurutan dan
kembali menginjak home plate. Setiap pelari yang berhasil
mengelilingi dan menginjakhome plate mendapat satu angka. Waktu permainan ditentukan
oleh inning. Setiap tim mendapat giliran memukul sampai 3
kali out dan mematikan tim lawan 3 kali out,
disebut 1 inning. Dalam tiap pertandingan sofbol durasi permainan setidaknya 7 inning tergantung
situasi, atau lama waktu 2 jam. Setelah menghabiskan inning, tim
yang mencetak angka (run) terbanyak menjadi pemenang. Jika dalam
inning yang ditentukan waktu sudah habis dan kedua belah tim dalam
keadaan seri, inning tambahan dimainkan sampai salah satu tim keluar
sebagai pemenang. Kondisi itu disebut tie breakatau seri. Pada permulaan permainan, tim yang
menjadi tuan rumah (home team) mendapat giliran melempar sedangkan tim tamu (visitor) mendapat giliran memukul.
2)
Pelempar
bola
Permainan dimulai pada saat wasit memulai pertandingan dan
meneriakkan kata “Play Ball”. Setelah pemain bertahan memasuki
daerah jaganya masing-masing, pertarungan antara pelempar bola di tim bertahan
dan pemukul bola di tim yang mendapat giliran memukul dapat dimulai. Seorang
pelempar bola berdiri diatas plate dan menghadap ke arah
penangkap bola. Pelempar bola akan berusaha melempar bola sekuat tenaga
ke mitt penangkap bola. Posisi bola lempar mempunyai wilayah
khusus yang disebut zona strike (strike zone), dimana hasil akhir lemparan
terdapat diatashome plate dan tingginya tidak lebih dari dada dan tidak kurang dari lutut pemukul bola. Jika bola
dalam zona strike tidak terpukul oleh pemukul bola,
maka wasit akan berteriak “strike”. Dan apabila bola keluar
dari zona strike, namun pemukul bola tidak mencoba memukul
bola maka wasit akan berteriak “ball”. Zona strike adalah zona dimana bola dalam wilayah
pukul pemukul bola. Pada saat melempar, pelempar bola akan berusaha membuat
bola strike dengan sekuat tenaga agar pemukul bola kesusahan memukul bola
walaupun bola berada di zona pukulnya. Sehingga tantangan seorang pelempar bola
adalah melempar dengan kecepatan tinggi dan dengan sasaran yang tepat.
3)
Penangkap
bola
Dalam satu regu setidaknya memiliki satu orang penangkap
bola. Penangkap bola dilengkapi dengan perlengkapan pengaman dan bertugas
menangkap lemparan pelempar bola. Catcher menggunakan helm (topeng penangkap bola) untuk
melindungi kepala dan muka, pelindung tubuh untuk melindungi
daerah badan dan pelindung kaki untuk melindungi daerah lutut ke bawah. Posisi penangkap
bola adalah jongkok di belakang pemukul bola. Seorang pelempar bola dan
penangkap bola diharuskan memiliki komunikasi yang baik dengan isyarat-isyarat untuk bekerjasama mematikan
seorang pemukul bola. Seorang penangkap bola kadang adalah pengatur strategi yang baik, karena dalam
pertandingan penangkap bola dapat melihat seluruh situasi yang terjadi di depannya.
4)
Penjaga
Selain pelempar bola dan penangkap bola , tim bertahan
memiliki 7 orang penjaga (fielder) yang terbagi dalam 4 penjaga daerah
dalam (infielder) dan 3 orang penjaga daerah luar (outfielder).
Bagian dalam yaitu penjaga marka satu (pertama), penjaga marka dua (kedua),
Penjaga antara marka dua dan tiga (shortstop), dan penjaga marka tiga
(ketiga). Sedangkan penjaga luar terdapat di sebelahkiri (penjaga kiri), tengah (penjaga tengah), dan kanan (penajga kanan). Semua penjaga
(termasuk pelempar bola dan penangkap bola) berusaha mematikan 3 orang tim
lawan agar mendapat giliran memukul. Karena run hanya bisa
didapatkan dalam posisi menyerang.
5)
Pemukul
bola
Tiap pemukul bola mempunyai kesempatan 3 kali strike dan
4 kali ball. 3 kali strike akan membuat pemukul
bola mati “Strike Out”. Dan apabila 4 kali ball maka
pemukul bola diperbolehkanjalan bebas ke arah marka satu (free walk).
Apabila pemukul berhasil memukul bola, pemukul bola akan berlari sekuat tenaga
mencapai marka satu sebelum bola pukulannya dikembalikan atau di tangkap oleh
penjaga marka satu. Jika pemukul bola berhasil sampai di marka satu sebelum
penjaga marka satu menangkap bola maka pemukul bola “safe”'. Namun bila penjaga
marka satu lebih cepat menangkap bola, maka pemukul bola “out”.Terdapat
berbagai macam jenis memukul. Hit, Bunt, hit
and run, Steal dan lain-lain. Tergantung situasi yang terjadi saat itu. Berbagai macam jenis hitdigunakan
sesuai strategi yang akan ditempuh tim penyerang.
6. Teknik Dasar Permainan Softball
1)
Formasi
Pemain Softball
-
First
basemen
Berikut
merupakan tugas dari penjaga base satu :
Ø Memotong pemain pada home
late
Ø Membuat mati lawan pada base I
Ø Menjaga dan menangkap bola yang di
pukul atau dilempar ke arah base I
Ø Melempar bola pada base II untuk
membuat pemain lawan mati pada base II
-
Second
basemen
Berikut
merupakan tugas dari penjaga base II :
Ø Membuat mati terpaksa pada pemain
yang ada di base II
Ø Menjaga pukulan pada daerahnya
Ø Meneruskan lemparan dari outfield maupun infield
Ø Men-tik lawan yang lari dari base I
Ø Melempar bola ke arah base II atau
base I untuk membuat mati pada regu pemukul
-
Shortstop
Berikut
merupakan tugas dari posisi antara base II dan base III :
Ø memotong maupun meneruskan bola dari
outfield
Ø menjaga bola hasil pukulan yang
berada di daerahnya
Ø membantu menjaga belakang base II
jika second base menjaga base II
Ø melempar bola ke arah base I dan
base II
-
Third
basemen
Berikut
merupakan tugas dari penjaga base III :
Ø meneruskan atau memotong lemparan
bola dari outfield
Ø melempar bola ke base I untuk
membuat mati terpaksa
Ø menguasai pukulan bunt ke
arah base III
Ø menjaga base III
-
Pitcher
Pitcher
atau pelambung memiliki tugas sebagai berikut :
Ø membantu base
Ø membantu pemain di belakang home
plate
-
Catcher
Catcher adalah penjaga di belakang regu pemukul hasil
lemparan dari Pitcher. tugas dari catcherdalah sebagai
berikut :
Ø menjaga pukulan bunt
Ø menjaga home plate
Ø melempar bola ke base I, base II,
base III, serta menjaga belakang base I
B. KASTI
1)
Sejarah
Dalam
sejarahnya, permainan Kasti telah dimainkan di Inggris sejak
zaman Tudor pada tahun 1744 di Pretty little Pocket-Book yang saat
itu disebut " lingkungan " oleh John Newbery. Pada tahun
1828, William Clarke di London menerbitkan edisi kedua dari buku The Boy, yang
meliputi aturan Kasti yang dicetak pertama di Inggris.
Tahun
berikutnya, buku ini diterbitkan di Boston, Massachusetts yang pertama membuat
aturan nasional yang diformalkan disusun oleh Athletic Association Gaelic (GAA)
di Irlandia pada tahun 1884. Game ini masih diatur oleh GAA di Irlandia. Di Inggris diatur oleh
Inggris, Rounders yang dibentuk pada tahun 1943.
2)
Permainan
Kasti
Permainan kasti
merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang sangat populer di Indonesia
jauh sebelum zaman penjajahan Jepang. Bahkan pada zaman Belanda juga sudah dikenal
masyarakat. Pada waktu itu permainan kasti sering dipertandingkan dalam
kejuaraan antar sekolah, sehingga permainan ini sangat dikenal dan diajarkan di
sekolah-sekolah dasar
maupun menengah dan bahkan di masyarakat. Oleh karena itu, permainan kasti
dikenal sebagai permainan tradisional. Pada acara nasional
permainan ini pernah dipertandingkan, tetapi belakangan ini mulai kurang
dikenal dan terpingirkan akibat
muncul dan berkembangnya teknologi yang semakin menganaktirikan permainan
tradisional.
3) Peraturan dalam Permainan Kasti
a.
Lapangan Kasti
Dua Tiang Hinggap
Lapangan kasti
berbentuk persegi panjang
dengan luas ± 60 x 30
m (tidak mutlak). 5 m dari panjang
lapangan digunakan untuk ruangan penjaga belakang, pemukul, pelambung, dan
tempat pemain pemukul. Lapangan dilengkapi dengan tiang penyelamat dengan jarak
5 m dari garis pemukul dan garis samping. Sedangkan tiang hinggap ada 2 buah, masing-masing
10 m dari tiang lainnya, 10 m dari garis belakang dan 5 m dari garis samping.
Semua garis batas dinyatakan dengan kapur, tali, bilah, atau
dengan cara menggali tanah tidak lebih dari 3 cm. Pada keempat sudut lapangan
dan pertengahan garis samping dipasangkan bendera. Tinggi tiang bendera
sekurang-kurangnya 1,5 m dari tanah. Dalam pertandingan, di luar garis (batas)
harus ada tanah kosong dengan lebar sekurang-kurangnya 5 m, sedang untuk di
luar garis sebelah kiri 10 m. Penonton harus berada di luar tanah kosong
tersebut.
Bendera
disiapkan untuk setiap sudut lapangan dan tanda tengah lapangan. Untuk tiang
hinggap juga terdiri dari tiang yang diberi bendera yang tidak mudah tercabut
sewaktu pelari memegangnya.
b. Kayu Pemukul
Kayu pemukul terbuat dari kayu yang panjangnya 50 – 60 cm.
Penampang bulat telor (oval), lebar tidak lebih dari 5 cm, dan tebal 3,5 cm. Panjang
pegangannya antara 15 – 20 cm, tebal 3 cm, dan boleh dibalut. Kayu pemukul
tidak boleh diganti dengan bahan logam atau benda lainnya. Setiap regu
dibenarkan menggunakan kayu pemukulnya masing-masing, asal memenuhi syarat yang
tersebut di atas.
c. Bola
Bola yang digunakan adalah bola kasti, terbuat dan karet
atau kulit, dengan ukuran lingkaran 19 – 20 cm, dan beratnya 70 – 80 gram. Bola
yang terlalu tinggi pantulannya seperti bola tenis tidak baik untuk kasti. Yang
terbaik adalah bola yang tidak terlalu kenyal dan tidak terlalu keras.
d. Lama Bermain
Lama pertandingan kasti sekurang-kurangnya 2 x 20 menit dan
selama-lamanya 30 menit, dan tidak terhitung waktu istirahat ± 10 menit.
e. Regu
Setiap regu terdiri atas 12 orang pemain. Salah seorang
ditunjuk menjadi (kapten) regu. Semua pemain memakai nomor dada yang tampak
jelas. Sebelum pertandingan dimulai, kapten regu menyerahkan daftar nama pemain
dengan nomor urutnya kepada wasit. Giliran memukul bola berdasarkan urutan
nomornya. Selama pertandingan urutan nomornya tidak boleh diubah. Wasit
membolehkan adanya penggantian seorang pemain.
f. Wasit
Sama seperti permainan lainnya, wasit bertugas memimpin
jalannya pertandingan. Ia harus memegang teguh aturan-aturan main dan menjaga
agar aturan-aturan diikuti dengan seksama oleh pemain. Petunjuk dan
keputusannya adalah mutlak harus ditaati.
Nilai-nilai dicatat oleh seorang penulis yang dibantu oleh
seorang pembantu, di bawah pengawasan wasit. Penulis dan pembantunya berdiri di
luar lapangan, dekat dengan batas antara ruang pemukul dan ruang bebas.
g. Tempat Pemain
Sebelum pertandingan dimulai, diadakan undian oleh wasit
untuk menentukan regu mana yang akan menjadi regu pemukul atau regu lapangan.
Selain dengan cara mengundi, wasit juga dapat menentukan mana regu pemukul dan
regu lapangan dengan suit.
1) Regu Pemukul
Regu pemukul berkumpul dalam ruang bebas. Setelah dipanggil
nomornya oleh penulis, pemukul mengambil tempat di dalam bujur sangkar tengah,
dan siap untuk memukul.Pelempar pertama memulai permainan dengan melemparkan
bola dari dalam ruangan lempar dan berusaha melemparkan bola sejauh mungkin
dalam daerah lemparan dan tidak keluar dari lapangan, maka lemparan dianggap
betul. Setelah melemparkan bola ia dapat lari ke tiang 2 bila ia
sanggup, tetapi dapat pada tiang 1 sebagai penyelamat. Bila ia lari ke tiang 2
sebelum sampai ke tiang tersebut ia dilempar oleh regu penjaga dan tidak kena
maka ia boleh kembali masuk ke ruang bebas dan ia memperoleh nilai 2 kalau itu
hasil lemparannya sendiri dan nilai 1 bila lemparan temannya. Tetapi bila
ia kena maka terjadi penggantian permainan tidak bebas, penjaga lapangan dapat
nilai 1 bila ia
berhasil menangkap bola lemparan dari pelempar. Pemain akan diganti dengan
tidak bebas, kalau regu pelempar
kena lemparan yang sah oleh salah seorang regu lapangan.
2) Regu Lapangan
Anggota regu lapangan menempati tempatnya yang telah
ditentukan sebelumnya oleh pemimpin regu. Mereka dibenarkan berdiri di mana
saja di luar atau di dalam lapangan, dengan ketentuan:
§ Tidak boleh berdiri di ruang bebas
§ Tidak boleh ada pemain lain di dalam
ruang pemukul, kecuali pelambung dan pembantunya,
§ Jalan lurus dan ruang pemukul ke
tiang pertolongan tidak boleh dirintang.
h. Peringatan
Bila pemukul menunjuk suatu tempat lambungan bola, pelambung
harus memenuhinya. Bila pemukul tidak menunjuk tempat lambungan, bola yang
memenuhi syarat harus dipukul. Pemukul tidak boleh meminta lambungan bola di luar
(melewati garis pukul) ruang pukul.
a) Banyaknya
Pukulan
Setiap anggota dari regu pemukul hanya berhak atas satu
pukulan saja. Pembebas adalah pemain dan regu pemukul yang mendapat giliran
memukul pada saat anggota regu lainnya sedang berdiri di dalam lingkaran tiang
pertolongan atau tiang bebas. Ia mendapat hak memukul 3 kali.
b)
Mendapat Nilai
Seorang pemukul mendapat nilai 2, bila dapat lari dari ruang
pemukul ke tiang bebas dan kembali ke ruang bebas dengan selamat, atas
pukulannya sendiri. Jika perjalanan kembali ke ruang bebas dilakukan dalam 2
atau 3 bagian dan pukulannya betul, maka pelari akan mendapat nilai 1.
Setiap anggota regu lapangan akan mendapat nilai 1 bila
dapat melakukan satu kali tangkap bola. Bila pada akhir pertandingan jumlah
nilai kedua regu sama besar, maka regu yang mendapat nilai lari terbanyak yang
dinyatakan menang.
c)
Meninggalkan Ruang Bebas
Keluar dan ruang bebas dengan maksud akan turut bermain (ada
dugaan akan terjadi pertukaran tidak bebas), tidak dibenarkan. Hukuman atas pelanggaran
ini, dinyatakan “pertukaran bebas”.
d)
Bola Tangkap
Setiap bola yang terpukul dan dapat ditangkap oleh pemain
lapangan sebelum mengenai tanah, dinyatakan sebagai bola tangkap, dan penangkap
mendapat nilai 1.
e)
Pukulan Betul atau Salah
Pukulan dikatakan betul bila bola dipukul
melewati garis pukul dan menyentuh tanah pada lapangan atau tidak
keluar lapangan. Pelari tidak diperbolehkan lari ke tiang bebas,
tetapi ia harus berhenti di tiang pertolongan sampai salah seorang temannya
memukul bola.
f)
Melanjutkan Lari
Pelari yang
dengan pukulan salah berada pada tiang pertolongan, ia dapat melanjutkan
larinya bila ada giliran pukulan dari temannya. Ia boleh terus lari pada tempat yang dituju.
g)
Bola Mati
Bola dikatakan
mati apabila: Bola sudah pada tangan pelambung, pukulan salah, bola hilang, dan terjadi
pertukaran bebas.
h)
Bola dalam Permainan
Bola dalam
permainan bila: Sehabis memukul, Sesudah pukulan luncas (salah) lalu bola
dimainkan oleh regu lapangan,
ada tanda dari wasit.
i)
Bola hilang
Bola hilang
kalau bola tidak dapat diambil regu lapangan, atau bola jauh ke daerah
penonton, dan peluit wasit menentukannya.
j)
Bertukar Tempat Bebas Tidak Bebas
Apabila regu
pemukul kena lemparan maka saat itu regu pemukul langsung menjadi regu
lapangan, dengan segera ia dapat melempar lawannya yang berusaha untuk
menyelamatkan dirinya ke ruang bebas serta tiang pertolongan. Pertukaran juga
bisa terjadi bila regu pemukulmemegang bola walaupun pada saat menerima bola
yang akan dipukul. Begitu juga halnya bila pemain lapangan sudah masuk lebih
dulu ke dalam ruangan bebas sebelum temanya melempar(lemparannya tidak sah),
atau regu pemukul lebih dulu ke luar sebelum temannya akan dilempar.
Pertukaran bebas terjadi bila:
Ø Regu lapangan
memiliki 3 bola tangkap dalam satu babak
Ø Pukulan
pembebas tidak berhasil dan dibakar oleh regu lapangan
Ø Pemukul
ke luar ruang bebas tidak untuk memukul
Ø Kayu pemukul
lepas
Ø Pelari yg tidak
menyentuh tiang bebas masuk kembali ke ruang bebas.
4) Teknik dan
Taktik Permainan Kasti
a) Teknik Individu
Dalam keterampilan
individu semua permainan kecil yang menggunakan bola kecil hampir sama, hanya saja dalam
permainan kasti dengan 2 tiang
hinggap adalah dasar permainan untuk mempergunakan taktik bermain bagi
individu, tetapi taktik ini juga sangat berhubungan dengan keterampilan dasar
yang sudah dikuasainya, yang akan
menimbulkan kepercayaan diri dalam melakukan suatu taktik, yaitu bagaimana
menghindari lemparan regu lapangan sehingga sulit untuk dilempar. Adapun
teknik perorangan permainan kasti secara umum:
Ø Teknik jalan
dan lari.
Ø Teknik
melempar.
Ø Teknik
menangkap.
Ø Teknik
melambungkan.
Ø Teknik memukul.
Ø Teknik mengelak (membungkuk, melompat, meliuk).
Teknik dan
taktik dalam permainan kasti yang utama bagi regu pemukul adalah; sudah
menguasai teknik memukul yang
baik sehingga ia dapat mengarahkan bolanya kemanapun yang ia suka, yaitu
dengan membentuk posisi kakinya dan mengarahkan bahu ketempat sasaran yang akan
dituju. Mungkin bola akan dipukul kuat, pelan, dan mungkin hanya menyentuhkan
pemukulnya sajapada bola dan kemudian ia akan melanjutkan dengan teknik berlari
yang baik, apakah ia akan berlari berbelok-belok atau membungkuk atau juga
melompat.
b)
Taktik Regu Lapangan
Taktik bagi
regu lapangan adalah menjaga bola yang datang padanya dapat ditangkap dengan
baik sehingga dapat menghasilkan satu nilai. Di samping teknik menangkap
bola yang datang padanya sebagai kiriman dari
temannya untuk dilanjutkan melempar pelari yang sedang berlari. Bagi mereka
yang mempunyai keyakinan lemparannya tidak akan menghasilkan maka ia akan
mengirim bola pada temannya, dan mereka akan mengepung lawannya. Jadi usaha
regu penjaga adalah bagaimana agar regu pemukul dapat dilempar atau seluruh bola
yang dipukulnya dapat ditangkap, dan dapat melempar regu pemukul.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dasar-dasar, dasar untuk permainan Softball, sebetulnya
sudah dikenal di Indonesia. Sebagai contoh, adanya permainan kasti dan rounders.
Sifat-sifat, olahraga Softball merupakan kombinasi dari olahraga ketangkasan
dan otak (pikiran), sehingga mempunyai pengaruh yang baik bagi si pemain.
Peralatan, karena Softball adalah olahraga beregu, maka peralatan dapat
disediakan bersama. Sehingga harga peralatan yang termasuk mahal dapat
dimiliki, secara gotong-royong. Kelanjutan, oleh karena tiap-tiap tahun sudah
disusun acara-acara pertandingan,maka kontinuitas permainan dapat terjamin.
Seperti kompetisi setempat, kompetisi nasional, kompetisi internasional, Pekan
Olahraga Nasional dan sebagainya.
Berdasarkan pembahasan di atas, maka
dapat ditarik simpulan-simpulan sebagai berikut.
1.
Permainan
kasti dikenal sebagai permainan tradisional yang merupakan
salah satu cabang olahraga permainan yang sangat populer di Indonesia jauh
sebelum zaman penjajahanJepang dan sempat diadakan kejuaraan
nasional yang akhir-akhir ini keberadaan sedikit berkurang.
2.
Pada
awalnya peraturan bola kasti sudah diatur di Indonesia, akan tetapi
karena tidak ada induk organisasinya, maka peraturan kasti ini banyak
dimodifikasi oleh daerah-daerah sehingga beberapa peraturan sedikit berbeda.
3.
Untuk
dapat melaksanakan permainan bola kasti dengan baik diperlukan taktik dan
teknik individu dan regu penjaga lapangan (kelompok).
DAFTAR
PUSTAKA
http://pramarda.blogspot.com/2014/03/contoh-makalah-olahraga-softball.html
http://ajiezaenulamry.blogspot.com/2015/08/makalah-tentang-permainan-bola-kasti.html
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................
A. Latar Belakang................................................................................
B. Rumusan Masalah...........................................................................
C. Tujuan..............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................
A.
SOFTBALL.....................................................................................
B.
KASTI...............................................................................................
BAB III PENUTUP.....................................................................................
A. Simpulan...........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
KATA
PENGANTAR
Sembah
sujud penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena anugerah dan rahmat-Nya
jualah sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dalam penyusunan makalah ini,
penulis telah berusaha semaksimal mungkin, yang mana telah memakan waktu dan
pengorbanan yang tak ternilai dari semua pihak yang memberikan bantuannya, yang
secara langsung merupakan suatu dorongan yang positif bagi penulis ketika
menghadapi hambatan-hambatan dalam menghimpun bahan materi untuk menyusun
makalah ini.
Namun
penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, baik
dari segi penyajian materinya maupun dari segi bahasanya. Karena itu saran dan
kritik yang bersifat konstruktif senantiasa penulis harapkan demi untuk
melengkapi dan menyempurnakan makalah ini.
MAKALAH
PERMAINAN SOFTBALL
DAN KASTI
DISUSUN
OLEH :
NAMA :
ANWARUL KHOLIS
KELAS :
XI-IPA 1
SMA
NEGERI 1 SUKAMULIA
2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar