BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Komunikasi data dalam suatu jaringan membutuhkan suatu aturan tertentu
sehingga computer-komputer yang terhubung dapat saling terjadi proses
komunikasi data. Dalam istilah jaringan computer, aturan tersebut disebut sebagai
protocol. Biasanya protocol yang di design di peruntukkan untuk jenis system
operasi tertentu. Misalnya Ms. Windows membuat protocol NetBUI,Novel Netware
membuat protocol IPX/SPX dan sebagainya.
Untuk dapat saling berkomunikasi data dalam suatu jaringan dibutuhkan
protocol yang dapat diimplementasikan dalam berbagai jenis System Operasi di
atas. Protokol yang dapat
diimplementsikan pada berbagai macam System Operasi adalah protocol IP.
Dengan adanya protokolIP komunikasi
antara Ms. Windows dan Novel Netware dapat dilakukan.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Sebut dan jelaskan komponen jaringan computer
!
2.
Apa yang dimaksud media tranmisi ?
3.
Apa yang dimaksud IP Address ?
4.
Apa yang dimaksud Mac Address ?
C.
Tujuan
1.
Menyebutkan dan menjelaskan komponen
jaringan computer
2.
Mengetahui media tranmisi
3.
Mengetahui IP Address
4.
Mengetahui Mac Address
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Komponen
Jaringan Komputer
1. Ethernet Card/ LAN Card
Dipasang pada PC yang
berfungsi untuk dapat berkomunikasi dengan komputer lain melalui jaringan LAN.
Kabel yang digunakan adalah kabel coaxial,UTP,dan digunakan pada WLAN. Ethernet
Card mengenal mac address yang bersifat unik. Berdasarkan kecepatan transmisi
Ethernet Card terbagi beberapa bagian yaitu :
·
10
BASE T = 10 Mbps (Mega bite per sekon)
·
100
BASE T = 100 Mbps
·
1000
BASE T = 1000 Mbps
2.
HUB
Merupakan komponen
yang berfungsi sebagai penerima sinyal dari sebuah komputer kemudian
mentransmisikan ke komputer lain pada sebuah jaringan. Dengan kata lain HUB
berfungsi sebagai penyambung,konsentrator,dan penguat sinyal pada kabel UTP.
HUB tidak mengenal mac address.
3.
Switch
4. Router
5. Repeater
6. Bridge
7. Modem
Berfungsi untuk
mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital dan sebaliknya.
Terdapat 2 jenis modem :
1) Modem Internal
2) Modem Eksternal
8. Kabel
Berfungsi sebagai jalur yang
menghubungkan antara perangkat yang satu dengan yang lainnya, sebagai media
komunikasi terdapat 3 jenis kabel yang sering digunakan, yaiut;
a)
Coaxial
digunakan
untuk jarak yang lebih jauh jangkauannya dan tidak begitu sensitive terhadap
interferensi listrik.
b)
UTP
(Unshielded Twisted Pair)
·
Kategori
5 : untuk komunikasi data dengan
kecepatan 100 Mbps
·
Kategori
5e : memiliki frekuensi dsan kecepatan yang sama
dengan kategori 5, kabel ini versi perbaikan dari kategori 5 yang kemampuannya lebih
baik lagi dari kategori 5
·
Kategori
6 : memiliki frekuensi dan kecepatan
lebih besar dari 250 Mbps (untuk Gb)
c)
Fiber
Optic
Dapat mentransmisi cahaya,harga lebih mahal,memiliki
jangkauan ratusan kilometer,tahan terhadap interferensi elektromagnetik.
9. Konektor
Berfungsi sebagai penghubung kabel.
Jenis konektor yang disesuaikan
dengan jenis kabel.
·
Konektor
BMC : konektor digunakan untuk kabel coaxial
·
Konektor
RJ-45 : konektor digunakan untuk kabel UTP
·
Konektor
ST : konektor digunakan untuk kabel fiber opti
10. Crimping Tool
Berfungsi untuk memasang/menyatukan
konektor ke kabel jaringan.
11. Cable Taster
Berfungsi untuk mengecek kebenaran
pemasangan kabel dengan konektor.
B.
Media
Transmisi
1. Pengertian
Media
transmisi adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan penerima
informasi (data), karena jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu diubah
menjadi kode/isyarat, dan isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai
macam cara untuk diubah kembali menjadi data. Media transmisi digunakan pada
beberapa peralatan elektronika untuk menghubungkan antara pengirim dan penerima
supaya dapat melakukan pertukaran data. Beberapa alat elektronika, seperti
telepon, komputer, televisi, dan radio membutuhkan media transmisi untuk dapat
menerima data. Seperti pada pesawat telepon, media transmisi yang digunakan
untuk menghubungkan dua buah telepon adalah kabel. Setiap peralatan elektronika
memiliki media transmisi yang berbeda-beda dalam pengiriman datanya.
2. Jenis-Jenis Media Transmisi
Jenis
media transmisi ada dua, yaitu Guided dan Unguided. Guided transmission media
atau media transmisi terpandu merupakan jaringan yang menggunakan sistem kabel.
Unguided transmission media atau media transmisi tidak terpandu merupakan
jaringan yang menggunakan sistem gelombang.
a.
Media Transmisi Guided
Guided
media menyediakan jalur transmisi sinyal yang terbatas secara fisik, meliputi
twisted-pair cable, coaxial cable (kabel koaksial) dan fiber-optic cable (kabel
serat optik). Sinyal yang melewati media-media tersebut diarahkan dan dibatasi
oleh batas fisik media. Twisted-pair dan coaxial cable menggunakan konduktor
logam yang menerima dan mentransmisikan sinyal dalam bentuk aliran listrik.
Optical fiber/serat optik menerima dan mentransmisikan sinyal data dalam bentuk
cahaya.
1) Twisted-Pair Cable
Kabel twisted-pair terdiri atas
dua jenis yaitu shielded twisted pair biasa disebut STP dan unshielded twisted
pair (tidak memiliki selimut) biasa disebut UTP. Kabel twisted-pair terdiri
atas dua pasang kawat yang terpilin. Twisted-pair lebih tipis, lebih mudah
putus, dan mengalami gangguan lain sewaktu kabel terpuntir atau kusut.
Keunggulan dari kabel twisted-pair adalah dampaknya terhadap jaringan secara
keseluruhan: apabila sebagian kabel twisted-pair rusak, tidak seluruh jaringan
terhenti, sebagaimana yang mungkin terjadi pada coaxial. Kabel twisted-pair
terbagi atas dua yaitu:
Ø Shielded Twisted-Pair (STP)
Gambar Shielded Twisted-Pair
(STP)
Kabel STP
mengkombinasikan teknik-teknik perlindungan dan antisipasi tekukan kabel. STP
yang peruntukan bagi instalasi jaringan ethernet, memiliki resistansi atas
interferensi elektromagnetik dan frekuensi radio tanpa perlu meningkatkan
ukuran fisik kabel. Kabel Shielded Twister-Pair nyaris memiliki kelebihan dan kekurangan yang sama
dengan kabel UTP. Satu hal keunggulan STP adalah jaminan proteksi jaringan dari
interferensi-interferensi eksternal, sayangnya STP sedikit lebih mahal
dibandingkan UTP.
Tidak seperti kabel
coaxial, lapisan pelindung kabel STP bukan bagian dari sirkuit data, karena itu perlu
diground pada setiap ujungnya. Pada prakteknya, melakukan ground STP memerlukan
kejelian. Jika terjadi ketidaktepatan, dapat menjadi sumber masalah karena bisa
menyebabkan pelindung bekerja sebagai layaknya sebuah antenna; menghisap
sinyal-sinyal elektrik dari kawat-kawat dan sumber-sumber elektris lain
disekitarnya. Kabel STP tidak dapat dipakai dengan jarak lebih jauh sebagaimana
media-media lain (seperti kabel coaxial) tanpa bantuan device penguat
(repeater)
·
Kecepatan
dan keluaran: 10-100 Mbps
·
Biaya
rata-rata per node: sedikit mahal dibadingkan UTP dan coaxial
·
Media
dan ukuran konektor: medium
·
Panjang
kabel maksimum yang diizinkan : 100m (pendek).
Ø Unshielded Twisted-Pair (UTP)
Untuk UTP
terdapat pula pembagian jenis yakni:
·
Category
1 : sifatnya mampu mentransmisikan data kecepatan rendah. Contoh: kabel
telepon.
·
Category
2 : sifatnya mampu mentransmisikan data lebih cepat dibanding category 1. Dapat
digunakan untuk transmisi digital dengan bandwidth hingga 4 MHz.
·
Category
3 : mampu mentransmisikan data hingga 16 MHz.
·
Category
4 : mamu mentransmisikan data hingga 20 MHz.
·
Category
5 : digunakan untuk transmisi data yang memerlukan bandwidth hingga 100 MHz.
Gambar
Unshielded Twisted-Pair (UTP)
Secara fisik, kabel Unshielded
Twisted-Pair terdiri atas empat pasang kawat medium. Setiap pasang dipisahkan oleh lapisan
pelindung. Tipe kabel ini semata-mata mengandalkan efek konselasi yang
diproduksi oleh pasangan-pasangan kawat, untuk membatasi degradasi sinyal.
Seperti halnya STP, kabel UTP juga harus mengikuti rule yang benar terhadap
beberapa banyak tekukan yang diizinkan perkaki kabel. UTP digunakan sebagai
media networking dengan impedansi 100 Ohm. Hal ini berbeda dengan tipe
pengkabelan twister-pair lainnya seperti pengkabelan untuk telepon. Karena UTP
memiliki diameter eksternal 0,43 cm, ini menjadikannya mudah saat instalasi.
UTP juga mensuport arsitektur-arsitektur jaringan pada umumnya sehingga menjadi
sangat popular.
·
Kecepatan
dan keluaran: 10 – 100 Mbps
·
Biaya
rata-rata per node: murah
·
Media
dan ukuran: kecil
·
Panjang
kabel maksimum yang diizinkan : 100m (pendek).
Kabel UTP
memiliki banyak keunggulan. Selain mudah dipasang, ukurannya kecil, juga
harganya lebih murah dibanding media lain. Kekurangan kabel UTP adalah rentang
terhadap efek interferensi elektris yang berasal dari media atau perangkat-perangkat di sekelilingnya.
Meski begitu, pada prakteknya para administrator jaringan banyak menggunakan
kabel ini sebagai media yang efektif dan cukup diandalkan.
2) Coaxial Cable (Kabel Koaksial)
Gambar
Coaxial Cable (Kabel Koaksial)
Kabel
coaxial atau popular disebut “coax” terdiri atas konduktor silindris melingkar,
yang menggelilingi sebuah kabel tembaga inti yang konduktif. Untuk LAN, kabel
coaxial menawarkan beberapa keunggulan. Diantaranya dapat dijalankan dengan
tanpa banyak membutuhkan bantuan repeater sebagai penguat untuk komunikasi
jarak jauh diantara node network, dibandingkan kabel STP atau UTP. Repeater
juga dapat diikutsertakan untuk meregenerasi sinyal-sinyal dalam jaringan
coaxial sehingga dalam instalasi network cukup jauh dapat semakin optimal.
Kabel coaxial juga jauh lebih murah dibanding Fiber Optic, coaxial merupakan
teknologi yang sudah lama dikenal. Digunakan dalam berbagai tipe komuniksai
data sejak bertahun-tahun, baik di jaringan rumah, kampus, maupun perusahaan.
·
Kecepatan
dan keluaran: 10 -100 Mbps
·
Biaya rata-rata per node: murah
·
Media
dan ukuran konektor: medium
·
Panjang
kabel maksimum: 200m (disarankan 180m) untuk thin-coaxial dan 500m untuk
thick-coaxial
Saat bekerja dengan kabel,
penting bagi kita untuk mempertimbangkan ukurannya; seperti ketebalan,
diameter, pertambahan kabel sehingga akan menjadi pertimbangan atas kesulitan
saat instalasi dilapangan. Kita juga
harus ingat bahwa kabel akan mengalami tarikan-tarikan dan tekukan di dalam
pipa. Kabel coaxial datang dalam beragam ukuran. Diameter terbesar
diperuntukkan sebagai backbone Ethernet karena secara historis memiliki
ketahanan transmisi dan daya tolak interferensi yang lebih besar. Tipe kabel
coaxial ini sering disebut dengan thicknet, namun dewasa ini sudah banyak
ditinggalkan. Kabel
coaxial lebih mahal saat diinstal dibandingkan kabel twisted-pair.
3) Fiber-Optic Cable (Kabel Serat
Optik)
Gambar
Fiber-Optic Cable (Kabel Serat Optik)
Kabel
fiber optic merupakan media networking yang mampu digunanakan untuk
transmisi-transmisi modulasi. Jika dibandingkan media-media lain, fiber optic
memiliki harga lebih mahal, tetapi cukup tahan terhadap interferensi
elektromagnetis dan mampu beroperasi dengan kecepatan dan kapasitas data yang
tinggi. Kabel fiber optic dapat mentransmisikan puluhan juta bit digital
perdetik pada link kabel optic yang beroperasi dalam sebuah jaingan komersial.
Ini sudah cukup utnuk mengantarkan ribuan panggilan telepon. Beberapa
keuntungan kabel fiber optic:
·
Kecepatan: jaringan-jaringan fiber
optic beroperasi pada kecepatan tinggi, mencapai gigabits per second;
·
Bandwidth: fiber optic mampu membawa
paket-paket dengan kapasitas besar;
·
Distance: sinyal-sinyal dapat ditransmisikan
lebih jauh tanpa memerlukan perlakuan “refresh” atau “diperkuat”;
·
Resistance: daya tahan kuat terhadap imbas
elektromagnetik yang dihasilkan perangkat-perangkat elektronik seperti radio,
motor, atau bahkan kabel-kabel transmisi lain di sekelilingnya.
·
Maintenance: kabel-kabel fiber optic memakan
biaya perawatan relative murah.
Tipe-tipe kabel fiber optic:
·
Kabel single mode merupakan sebuah serat
tunggal dari fiber glass yang memiliki diameter 8.3 hingga 10 micron. (satu
micron besarnya sekitar 1/250 tebal rambut manusia)
·
Kabel multimode adalah kabel yang terdiri
atas multi serat fiber glass, dengan kombinasi (range) diameter 50 hingga 100
micron. Setiap fiber dalam kabel multimode mampu membawa sinyal independen
yang berbeda dari fiber-fiber lain dalam bundel kabel.
·
Plastic Optical Fiber merupakan kabel
berbasis plastic terbaru yang memiliki performa familiar dengan kabel single
mode, tetapi harganya sedikit murah.
b.
Media Transmisi Unguided
Media
unguided mentransmisikan gelombang electromagnetic tanpa menggunakan konduktor
fisik seperti kabel atau serat optik. Contoh sederhana adalah gelombang radio
seperti microwave, wireless mobile dan lain sebagainya. Media ini
memerlukan antena untuk transmisi dan penerimaan (transmiter dan receiver). Ada
dua jenis transmisi, Point-to-point (unidirectional) yaitu dimana pancaran
terfokus pada satu sasaran. Broadcast (omnidirectioanl) yaitu dimana sinyal
terpancar ke segala arah dan dapat diterima oleh banyak antena.
Jaringan Nirkabel atau dikenal dengan nama Wireless ,
merupakan salah satu media transmisi yang menggunakan gelombang radio sebagai
media transmisinya. Data-data digital yang dikirim melalui wireless akan
dimodulasikan ke dalam gelombang elektromagnetik tersebut.
1.
Media
ini memerlukan antena untuk transmisi dan penerimaan (transmiter dan receiver)
2.
Ada
dua jenis transmisi
·
Point-to-point
(unidirectional) yaitu dimana pancaran
terfokus pada satu sasaran
·
Broadcast
(omnidirectioanl) yaitu dimana sinyal terpancar
ke segala arah dan dapat diterima oleh banyak antenna
3.
Tiga
macam wilayah frekuensi
·
Gelombang
mikro (microwave) 2 – 40 Ghz
·
Gelombang
radio 30 Mhz – 1 Ghz
·
Gelombang
inframerah
Untuk media tidak terpandu (unguided), transmisi dan penerimaan
dapat dicapai dengan menggunakan antena. Untuk transmisi, antena mengeluarkan
energi elektromagnetik ke medium (biasanya udara) dan untuk penerimaan, antena
mengambil gelombang elektomagnetik dari medium sekitarnya. Media transmisi
tidak terpandu (unguided) terbagi atas empat bagian yaitu:
1. Gelombang Mikro Terrestrial
(Atmosfir Bumi)
Tipe antena gelombang mikro yang paling umum adalah parabola
‘dish’. Ukuran diameternya biasanya sekitar 3 m. Antena pengirim memfokuskan
sinar pendek agar mencapai transmisi garis pandang menuju antena penerima.
Antena gelombang mikro biasanya ditempatkan pada ketinggian tertentu diatas
tanah untuk memperluas jarak antara antena dan mampu menembus batas. Untuk
mencapai transmisi jarak jauh, diperlukan beberapa menara relay gelombang
mikro, dan penghubung gelombang mikro titik ke titik dipasang pada jarak tertentu.
2. Gelombang Mikro Satelit
Satelit komunikasi adalah sebuah stasiun relay gelombang mikro.
Dipergunakan untuk menghubungkan dua atau lebih transmitter/receiver gelombang
mikro pada bumi, yang dikenal sebagai stasiun bumi atau ground station. Satelit
menerima transmisi diatas satu band frekuensi (uplink), amplifier dan mengulang
sinyal-sinyal, lalu mentransmisikannya ke frekuensi yang lain (downlink).
Sebuah satelit pengorbit tunggal akan beroperasi pada beberapa band frekuensi,
yang disebut sebagai transponder channel, atau singkatnya transponder.
Satelit komunikasi merupakan suatu revolusi dalam teknologi
komunikasi dan sama pentingnya dangan serat optic. Aplikasi-aplikasi terpenting
untuk satelit lainnya diantaranya adalah:
·
Distribusi
siaran televisi
·
Transmisi
telepon jarak jauh
·
Jaringan
bisnis swasta
3. Radio Broadcast
Satelit komunikasi merupakan suatu revolusi dalam teknologi
komunikasi dan sama pentingnya dangan serat optic. Aplikasi-aplikasi terpenting
untuk satelit lainnya diantaranya adalah:
·
Distribusi
siaran televisi
·
Transmisi
telepon jarak jauh
·
Jaringan
bisnis swasta
4. Infra Merah
Komunikasi infra merah dicapai dengan menggunakan
transmitter/receiver (transceiver) yang modulasi cahaya yang koheren.
Transceiver harus berada dalam jalur pandang maupun melalui pantulan dari
permukaan berwarna terang misalnya langit-langit rumah. Satu perbedaan penting
antara transmisi infra merah dan gelombang mikro adalah transmisi infra merah
tidak dapat melakukan penetrasi terhadap dinding, sehingga masalah-masalah
pengamanan dan interferensi yang ditemui dalam gelombang mikro tidak
terjadi.
C.
IP
Address
1) Pengertian IP Address
Alamat IP (Internet
Protokol Address atau sering
disingkat IP) adalah deretan angka biner antara 32 bit sampai 128 bit yang
dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan
internet. Panjang dari angka ini adalah 32 bit (untuk IPv4 atau IP versi 4),
dan 128 bit (untuk IPv6 atau Ip versi 6) yang menunjukkan alamat
dari komputer tersebut pada jaringan internet berbasi TCP/Ip.
Sistem pengalamatan
IP ini terbagi menjadi dua, yakin:
·
IP
versi 4 (IPv4)
·
IP
versi 6 (IPv6)
Perbandingan alamat
IP versi 4 dan alamat IP versi 6
2) Kelas IP Address
D.
Mac
Address
1) Pengertian
MAC Address
MAC Address (Media Access Control
Address) adalah sebuah alamat jaringan yang diimplementasikan pada lapisan
data-link dalam Ethernet, MAC Address merupakan alamat yang unik yang memiliki
panjang 48 bit (6 byte) yang mengidentifikasikan sebuah komputer, interface
dalam sebuah router, atau node lainnya dalam jaringan. MAC Address juga sering
disebut sebagai Ethernet address, physical address, atau hardware address.
2) Pengalamatan
Dalam sebuah komputer, MAC
Address ditetapkan ke sebuah kartu jaringan (Netwrok Interface Card/NIC)
yang digunakan untuk menghubungkan komputer yang bersangkutan ke jaringan. MAC
Address umumnya tidak dapat diubah karena telah dimaksukkan ke dalam ROM.
Beberapa kartu jaringan menyediakan utilitas yang mengizinkan pengguna untuk
mengubah MAC Address, meski hal ini urang disarankan. Jika dalam sebuah
jaringan terdapat dua kartu jaringan yang memiliki MAC Address yang sama, maka
akan terjadi konflik alamat dan komputer pun tidak dapat saling berkomunikasi
antara satu dengan lainnya. Beberapa kartu jaringan, seperti halnya kartu Token
Ring menngharuskan penggunaan untuk mengatur MAC Address (tidak dimasukkan ke
dalam ROM), sebelum dapat digunakan.
3) Menampilkan
MAC Address
Beberapa utilitas
jaringan dapat menampilkan MAC Address, yaknik sebagai berikut:
Ø IPCONFIG (dalam Windows NT,
Windows 2000, Windows XP dan Windows Edition).
Ø WINIPCFG (dalam Windows 95, Windows
98, dan Windows Millennium Edition).
Ø /sbin/ifconfig (dalam keluarga
sistem operasi UNIX)
Berikut ini adalah contoh output
dari if config di Linux
4) Perbedaan
IP Address dan MAC Address
Perbedaan MAC address dan IP address adalah pada layernya.
MAC berada dilayer 2 (data link)
sedangkan IP address berada di layer 3 (network). MAC address merupakan alamat
fisik sebuah perangkat jaringan. Sedangkan IP address merupakan alamat logic
perangkat jaringan. Alamat fisik perangkat jaringan bersifat unik dan hanya ada
satu di dunia, sehingga tidak dapat diganti. Sementara alamat logic dapat kita
ganti sesuai kebutuhan.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Komponen
Jaringan Komputer
Ø Ethernet
Card/ LAN Card
Ø HUB
Ø Switch
Ø Router
Ø Repeater
Ø Bridge
Ø Modem
Ø Kabel
Ø Konektor
Ø Crimping
Tool
Ø Cable
Taster
Media transmisi adalah media yang menghubungkan antara
pengirim dan penerima informasi (data), karena jarak yang jauh, maka data
terlebih dahulu diubah menjadi kode/isyarat, dan isyarat inilah yang akan
dimanipulasi dengan berbagai macam cara untuk diubah kembali menjadi data.
Alamat IP (Internet
Protokol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antara 32 bit
sampai 128 bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer
host dalam jaringan internet. Panjang dari angka ini adalah 32 bit (untuk IPv4
atau IP versi 4), dan 128 bit (untuk IPv6 atau Ip versi 6) yang
menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan internet berbasi
TCP/Ip.
MAC Address (Media Access Control
Address)
adalah sebuah alamat jaringan yang diimplementasikan pada lapisan data-link
dalam Ethernet, MAC Address merupakan alamat yang unik yang memiliki panjang 48
bit (6 byte) yang mengidentifikasikan sebuah komputer, interface dalam sebuah
router, atau node lainnya dalam jaringan
DAFTAR
PUSTAKA
https://ilmukomputerdanjaringannya.blogspot.com/2016/05/perangkat
jaringan-komputerlengkap.html?showComment=
1569120135686#c8943657137798871205
https://fraizageraldi97.blogspot.com/2013/10/mediatransmisi.html?showCom
ment=1569120747829#c8995617313660654616
https://id.wikipedia.org/wiki/Alamat_IP
https://id.wikipedia.org/wiki/MAC_address
https://taufiqnur23.blogspot.com/2018/02/pengertian-ip-address-dan-mac
address.html
https://tips-sip.blogspot.com/2016/08/perbedaan-ip-address-dan-mac-address.html
MAKALAH
JARINGAN KOMPUTER DAN INTERNET
Oleh:
KELOMPOK VI
Ø RISTA JULIANA
Ø BQ. SEPTRILIA LARA J.
Ø IWIN SRIDIYA
Ø ROYYAN SUBHI
SMA NEGERI 1
MASBAGIK
2019
KATA PENGANTAR
Sembah sujud penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena
anugerah dan rahmat-Nya jualah sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dalam
penyusunan makalah ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin, yang mana
telah memakan waktu dan pengorbanan yang tak ternilai dari semua pihak yang
memberikan bantuannya, yang secara langsung merupakan suatu dorongan yang
positif bagi penulis ketika menghadapi hambatan-hambatan dalam menghimpun bahan
materi untuk menyusun makalah ini.
Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh
dari kesempurnaan, baik dari segi penyajian materinya maupun dari segi
bahasanya. Karena itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif senantiasa
penulis harapkan demi untuk melengkapi dan menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .........................................................................................
DAFTAR ISI .......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................
A.
Latar Belakang....................................................................................
B.
Rumusan Masalah...............................................................................
C.
Tujuan..................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................
A.
Komponen Jaringan Computer ...........................................................
B.
Media Transmisi
................................................................................
C.
IP Address .........................................................................................
D.
Mac Address ......................................................................................
BAB III PENUTUP.............................................................................................
A.
Kesimpulan..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................