BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertama tama perlu anda ketahui
bahwa kata lithosfer berasal dari bahasa yunani yaitu lithosartinya batuan, dan
sphera artinya lapisan lithosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar dan
terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km.Perlu anda pahami bahwa yang dimaksud batuan
bukanlah benda yang keras saja berupa batu
dalam kehidupan sehari hari, namun juga dalam bentuk tanah liat,
abu gunung api, pasir,kerikil dan sebagainya.Sepanjang sejarah, manusia selalu
terpana oleh tinggi dan besarnya gunung. Mereka menganggap gunung adalah tempat
suci, tempat bersemayam Tuhan. Orang Jepang mensyakralkan gunung Fuji.
Dewa-dewi orang Yunani tinggal di Olympus. Pegunungan Himalaya merupakan tempat
dewanya orang India dan Tibet.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka disimpulkan rumusan masalahnya
yaitu:
1. Deskripsikan pengertian dari litosfer?
2. Jelaskan batuan pembentuk litosfer dan macam- macamnya!
3. Sebutkan susunan lapisan bumi!
C. Tujuan
1.
Mampu
mendeskripsikan perubahan litosfer
2.
Mampu
menjelaskan batuan dan macam- macamnya
3.
Mampu
menyebutkan lapisan- lapisan bumi!
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Litosfer
Litosfer berasal dari bahasa yunani
yaitu litos artinya batu dan Sphare berarti bulatan. Secara harfiah litosfer artinya “lapisan
batu” (the stone sphere). Litosfer merupakan lapisan batuan/kulit bumi yang
bulat dengan ketabahan kurang lebih 1200 km.Ahli- ahli geofisika menggunakan istilah litosfer dalam
pengertian yang lebih terbatas yaitu kulit luar bumi yang tipis, disebut kerak (crust).
B. Batuan
Pembentuk Litosfer
Litosfer tersusun dari tiga macam
batuan yaitu Batuan Beku (Igneous Rock), Batuan Sedimen(Sedimentary Rock),
Batuan Malihan (Metamorf). Proses terbentuknya ketiga macam batuan tersebut berbeda-beda. Induk dari
ketiga macam batuan tersebut adalah magma. Magma adalah larutan silikat yang cair dan pijar yang terdapat di
dalam bumi.
1. Batuan Beku (Igneous Rock)
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari
magma pijar yang membeku menjadi padat,dengan sekitar 80% material batuan yang
menyusun batuan kerak bumi adalah batuan beku.
Berdasarkan tempat terbentuknya
magma beku. batuan beku dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
a.
Batuan
Beku Dalam (Plutonik/Abisik)
Batuan beku dalam terjadi dari
pembekuan magma yang berlangsung perlahan-lahan ketika masih berada jauh di dalam kulit
bumi. Contoh batuan beku dalam adalah granit, diotit,
b.
Batuan
Beku Gang/Korok
Batuan beku korok terjadi dari magma
yang membeku di lorong antara dapur magma dan permukaan bumi. Magma yang meresap di antara lapisan-lapisan
litosfer mengalami proses pembekuan
yang berlangsung lebih cepat, sehingga kristal mineral yang terbentuk
tidak semua besar. Campuran kristal mineral yang besarnya tidak sama
merupakan ciri batuan beku korok.
c.
Batuan Beku Luar
Batuan beku luar terjadi dari magma
yang keluar dari dapur magma membeku di permukaan bumi (seperti magma hasil letusan gunung berapi). Contoh
batuan beku luar adalah basalt,diorit, andesit, obsidin, scoria, batuan apung
(bumice).
Berdasarkan
mineral penyusunnya batuan beku dibagi 2,yaitu:
a.
Batuan
beku mineral ringan
Tersusun atas mineral-mineral ringan
berwarna terang, mudah pecah, dan banyak mengandung silikat sehingga
bersifat asam.
b.
Batuan
beku mineral berat
Tersusun atas mineral-mineral berat
yang berwarna gelap, sukar pecah, dan kadunga nsilikatnya sedikit sehingga sifatnya basa.
2. Batuan Sedimen (Sedimentary Rock)
Batuan Sedimen merupakan batuan mineral yang telah
terbentuk dipermukaan bumi yang mengalami
pelapukan. Bagian - bagian yang lepas dari hasil pelapukan tersebut terlepas
dan ditansportasikan oleh aliran air,
angin, maupun oleh gletser yang kemudian terendapkan atau tersedimentasi dan terjadilah proses
diagenesis yang menyebabkan endapan tersebut mengeras dan menjadi bantuan sedimen.
Berdasarkan tenaga yang mengendapkan
batuan sedimen dibagi 3 yaitu:
a.
Batuan
sedimen akuatis
berasal dari pengendapan butir-butir batuan oleh air
sungai,danau, atau air hujan.
b.
Batuan
sedimen aeolis (aeris)
berasal dari pengendapan butir-butir batuan oleh angin.
c.
Batuan
sedimen glacial
berasal dari pengendapan butir-butir batuan oleh
gletser
Berdasarkan tempat pengendapannya
batuan sedimen dibagi 5,yaitu :
a.
Batuan
sedimen teristris: diendapkan di darat.
b.
Batuan
sedimen marine: diendapkan di laut.
c.
Batuan
sedimen limnis: diendapkan di danau
d.
Batuan
sedimen fluvial: diendapkan di sungai.
e.
Batuan
seidmen glasial: diendapkan di daerah es/gletser.
Berdasarkan cara pengendapannya batuan sedimen dibagi
3 yaitu:
a.
Batuan
sedimen mekanis:
Diendapkan secara mekanik tanpa
mengubah susunan kimianya.Contohnya batu pasir, tanah liat, konglomerat,
breksi.
b.
Batuan
sedimen kimiawi:
Diendapkan secara kimiawi, artinya
terjadi perubahan strukturkimia. Contohnya batu kapur, gipsum, gamping.
c.
Batuan
sedimen organis:
Diendapkan lewat kegiatan organik (makhluk
hidup). Contohnyaterumbu karang.
3. Batuan Malihan (Metamorf)
Batuan Malihan adalah batuan yang telah mengalami
perubahan, baik secara fisik maupun kimiawi, sehingga berbeda dari batuan induknya terbentuk
karena terjadinya penambahan suhu
atau penambahan tekanan yang tinggi dan terjadi secara bersamaan pada batuan sedimen.
Berdasarkan faktor-faktor yang
mempengaruhi perubahannya batuan metamorf dapat dibagi menjadi 3 yaitu:
a.
Batuan
metamorf kontak (metamorf termal): berubah karena pengaruh suhu tinggi. Suhu tinggi karena letaknya dekat magma,
atau ada di sekitar batuan intrusi. Contohnya batolit,lakolit, sill. Pada zona
ini banyak ditemukan mineral-mineral bahan galian yang letaknya relatif teratur, contohnya besi, timah,
seng yang dihasilkan dari limestone dan calcareousshale.
b.
Batuan
metamorf dinamo (metamorf kinetis):
berubah karena tekanan yang tinggi,
dalam waktu yang lama, dan dihasilkan
proses pembentukan kulit bumi oleh tenaga endogen.Adanya tekanan dari arah berlawanan
menyebabkan butir-butir mineral menjadi pipih dan ada yang mengkristal kembali. Contohnya batu lumpur menjadi
batu tulis (slate).
c.
Batuan
metamorf pneumatolitis kontak:
Berubah karena pengaruh gas-gas dari
magma.Contohnya kuarsa dan gas borium berubah menjadi turmalin, dengan gas
florin menjadi topas(permata kuning).
C. Perubahan
Batuan Penyusun Litosfer
Batuan penyusun kulit bumi atau
litosfer dapat mengalami perubahan. Berdasarkan
karakter perubahan
yang terjadi, perubahan itu dapat dibedakan menjadi beberapa kategori sebagai berikut:
a. Pelapukan
Pelapukan
dapat dibedakan menjadi pelapukan” fisik dan kimiawi”. Pelapukan kimiawi,
yaitu pelapukan yang terjadi karena
perubahan komposisi kimiawi; pelapukan ini menyebabkan batuan mengalami perubahan komposisi
kimia; agen utama penyebab pelapukan tipe ini adalah air. Pelapukan
fisik adalah pelapukan yang terjadi karena kerusakan fisik batuan seperti pecahnya batuan karena akar
tumbuhan, atau pecahnya batuan karena perubahan temperatur; pelapukan ini menyebabkan batuan pecah menjadi
fragmen-fragmen batuan yanglebih kecil. Proses pelapukan ini terjadi di
permukaan bumi, dimana batuan (litosfer)mengalami kontak dengan atmosfer dan
hidrosfer serta biosfer.
b. Deformasi
Yaitu
perubahah fisik batuan karena pengaruh tekanan. Proses deformasi ini terjadi di
bawah permukaan bumi yang melibatkan
perlapisan batuan dan tubuh-tubuh batuan beku atau metamorf.
c. Perubahan jenis batuan
Menyebabkan
suatu jenis batuan menjadi jenis batuan yang lain , seperti dari batuan beku menjadi batuan sedimen atau batuan,
dari batuan sedimen menjadi batuan metamorf atau batuan beku, atau dari batuan metamorf menjadi batuan
sedimen atau batuan beku.Pembicaraan tentang perubahan jenis batuan ini
dilakukan ketika kita berbicara tentang petrologi. Di sini kita berbicara tentang siklus batuan.
Proses perubahan jenis batuan ini terjadi di litosfer secara keseluruhan mulai dari permukaan
bumi bahkan sampai mantel.Proses ini melibatkan seluruh agen geomorfologi,
gerak-gerak tektonik, dan temperatur.
D. Susunan
Bumi
Secara struktur bumi tersusun atas
tiga lapisan. Lapisan Bumi mulai dari lapisan terluar sampai terdalam yaitu kerak,
selubung, dan inti. Inti terdiri atas inti luar dan inti dalam.
a. Kerak
Merupakan
lapisan terluar permukaan bumi yang berupa batuan keras dan dingin setebal
15 – 60 km. Pada lapisan kerak bagian atas, batuan
telah mengalami pelapukan membentuk tanah.Daratan terbentuk dari kerak
benua yang terbentuk dari granit. Dasar samudra terbentuk dari kerak samudra yang sebagian terbentuk
dari batuan basal.
b. Selubung atau Mantel (Pyrosphere)
Merupakan
lapisan di bawah kerak yang tebalnya mencapai 2.900 kilometer. Lapisan
mantel merupakan lapisan yang paling tebal.
Lapisan ini terdiri atas magma kental yang bersuhu1.400°C – 2.500°C.
Terdiri dari besi dan mineral SIMA. Density sekitar 3.5 SG. Tekanan darilapisan
diatasnya membuat lapisan ini selalu dalam kondisi solid, tapi tetap bisa
melelehkan batuan. Lapisan mantle paling luar
sekitar 200 km dinamai dengan asthenosphere. Pada lapisan ini tekanan dan suhu berada pada kondisi berimbang
sehingga lapisan ini bersifat plastis.
Asthenosphere merupakan sumber dari aktivitas volkanik dan seismik
(gempa).
c. Inti
Terdiri
atas dua bagian, yaitu inti luar (outer core) dan inti dalam (core). Lapisan
inti luar merupakan satu-satunya lapisan cair.
Inti luar terdiri atas besi, nikel, dan oksigen. Lapisan ini mempunyai tebal ±2.255 kilometer.
Adapun lapisan inti dalam setebal ±1.200 kilometer. Intidalam merupakan bola
logam yang padat dan mampat, bersuhu sangat panas sekitar 4.500°C.Lapisan ini
terbentuk dari besi dan nikel padat. Lapisan inti dalam merupakan pusat bumi Litosfer disebut juga kulit bumi
terdiri dua bagian yaitu:
1.
Lapisan
sial (silisium alumunium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas
logamsilisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan AL 2 O3. Pada
lapisan sial(silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen,
granit andesit jenis-jenis batuan
metamor, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua. Lapisan sial dinamakan
juga lapisan kerak bersifat padat dan
batu bertebaran rata-rata 35 km.Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu:a. Kerak benua, merupakan benda padat
yang terdiri dari batuan granit di
bagian atasnya dan batuan beku basalt di bagian bawahnya. Kerak ini yang
merupakan benua.b. Kerak samudra, merupakan benda padat yang terdiri
dari endapan di laut pada bagian atas,kemudian di bawahnya batuan batuan
vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari batuan beku gabro dan peridolit. Kerak
ini menempati dasar samudra.
2.
Lapisan
sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun oleh logam logam silisium dan magnesium dalam
bentuk senyawa SiO2 dan MgO lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar dari
pada lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan
batuan basalt. Lapisan merupakan bahan yang bersipat elastis dan mepunyai ketebalan rata
rata 65 km.
E. Teori
Terbentuknya Kulit Bumi
Kulit bumi dari waktu ke waktu
selalu mengalami perubahan. Hal ini telah menjadi bahan pemikiran para ahli
untuk mengungkap proses perubahan dan perkembangan kulit bumi pada masa lalu, sekarang dan prediksi
pada masa yang akan datang. Adapun berbagai teori terbentuknya kulit bumi yang dikemukakan para ahli antara lain
sebagai berikut.
1. Teori kontraksi (Contraction theory)
Teori
ini dikemukakan pertama kali oleh Descrates (1596-1650). Ia menyatakan
bahwa bumi semakin lama semakin susut dan
mengkerut yang disebabkan oleh terjadinya proses pendinginan, sehingga di bagian permukaannya terbentuk
relief berupa gunung, lembah, dan dataran. Teori kontraksi didukung pula oleh James Dana
(1847) dan Elie de Baumant (1852).
2. Teori dua benua
(Laurasia-Gondwana theory)Teori ini menyatakan bahwa pada awalnya bumi terdiri
atas dua benua yang sangat besar,yaitu Laurasia di sekitar kutub utara dan
Gondwana di sekitar kutub selatan bumi. Kedua benua tersebut kemudian bergerak perlahan ke arah equator
bumi, sehingga akhirnya terpecah-pecah
menjadi benua benua yang lebih kecil. Laurasia terpecah menjadi Asia,
Eropadan Amerika Utara, sedangkan Gondwana terpecah menjadi Afrika , Australia dan Amerika Selatan.Teori Laurasia-Gondwana kali pertama dikemukakan oleh Edward
Zuess pada1884.
3. Teori pengapungan benua (Continental
drift theory)Teori pengapungan benua
dikemukakan oleh Alfred Wegener pada 1912. Ia menyatakan bahwa pada awalnya di bumi hanya ada
satu benua maha besar yang disebut Pangea.Menurutnya benua tersebut kemudian
terpecah-pecah dan terus bergerak melalui dasar laut.Gerakan rotasi bumi yang
sentripugal, mengakibatkan pecahan benua tersebut bergerak kearah barat menuju
equator. Teori ini didukung oleh bukti-bukti berupa kesamaan garis pantai Afrika bagian barat dengan Amerika
Selatan bagian timur, serta adanya kesamaan batuan danfosil pada kedua
daerah tersebut.
4. Teori konveksi (Convection
theory)
Menurut
teori konveksi yang dikemukakan oleh Arthur Holmes dan Harry H. Hess dan dikembangkan lebih lanjut oleh
Robert Diesz, menyatakan bahwa di dalam bumi yang masih dalam keadaan panas dan berpijar
terjadi arus konveksi ke arah lapisan kulit bumi yang berada di atasnya, sehingga ketika
arus konveksi yang membawa materi berupa lava sampaike permukaan bumi di mid
oceanic ridge (punggung tengah samudera), lava tersebut akan membeku membentuk lapisan kulit bumi
yang baru menggeser dan menggantikan kulit bumi yang lebih tua.
5. Teori lempeng tektonik
(Plate Tectonic theory)
Lapisan
bagian atas bumi merupakan bagian yang tegar dan kaku berada pada suatu lapisan yang plastik atau cair. Hal ini
mengakibatkan lapisan permukaaan bumi bagian atas menjadi tidak stabil dan selalu bergerak
sesuai dengan gerakan yang berada di bawahnya. Keadaan inilah yang melatarbelakangi
lahirnya teori Lempeng Tektonik. Teori lempeng tektonik dikemukakan oleh
Tozo Wilso. Berdasarkan teori ini, kulit bumi atau litosfer terdiri atas beberapa lempeng tektonik yang
berada di atas lapisan astenosfer, Lempeng-lempeng tektonik pembentuk kulit bumi selalu
bergerak karena pengaruh arus konveksi yang terjadi pada lapisan astenosfer yang berada
di bawah lempeng tektonik kulit bumi. Litosfer sebagai lapisan paling luar dari badan bumi,
bagaikan kulit ari pada kulit manusia dan merupakan lapisan kerak bumi yang tipis.
Prinsip teori tektonik lempeng adalah kulit bumi terdiri ataslempeng-lempeng
yang kaku dengan bentuk tidak beraturan. Dinamakan lempeng karena bagian litosfer mempunyai ukuran
yang besar di kedua dimensi horizontal (panjang danlebar), tetapi berukuran
kecil pada arah vertikal (ketebalan).Lempeng ini terdiri atas lempeng benua (tebal sekitar 40 km) dan
lempeng samudera (tebal sekitar 10 km). Kedua lempeng tersebut berada di atas lapisan
astenosfer dengan kecepatan rata-rata 10 cm/tahun atau 100km/10 juta tahun.
Astenosfer merupakan suatu lapisan yang cair (kental) dan sangat panas.Panasnya cairan
astenosfer senantiasa memberikan kekuatan besar dari dalam bumi
untuk menggerakkan lempeng-lempeng secara tidak beraturan. Kekuatan ini
dinamakan tenaga endogen
yang telah menghasilkan berbagai bentuk dipermukaan bumi. Di bumi ini litosfe rterpecah-pecah menjadi sekitar 12
lempeng.
F. Siklus
Litosfer Bumi
Siklus litosfer adalah :
1. Magma
2. Batuan beku
3. sedimen klastis (oleh curah hujan
4. batuan sedimen organis
5. batuan metamorf .
BAB III
KESIMPULAN
Litosfer merupakan lapisan batuan/
kulit bumi yang bulat dengan ketabahan kurang lebih1200 km. Lapisan bumi
terdapat dalam Al-Quran surat Al-Mulk ayat 3 dan surat Ath-Thalaaqayat 12.
Litosfer tersusun dari tiga macam batuan yaitu Batuan Beku (Igneous Rock),
BatuanSedimen (Sedimentary Rock), Batuan Malihan (Metamorf). Batuan penyusun
kulit bumi ataulitosfer dapat mengalami perubahan yang disebabkan oleh :
pelapukan, deformasi, perubahan jenis batuannya.
Secara struktur bumi tersusun atas
tiga lapisan. Lapisan Bumi mulai dari lapisan terluar sampai terdalam yaitu kerak,
selubung, dan inti. Litosfer sebagai kulit bumi mempunyai 2lapisan yaitu
lapisan sial dan lapisan sima. Teori pembentukan litosfer itu sendiri didukung oelh teori teori yang antara lain teroi konstraksi,teori dua
benua,teori pengapungan benua,teori
konveksi dan teori lempeng tektonik. Litosfer sebagai kulit bumi mengalami siklusnya.Gunung terjadi karena adanya proses gaya tektonik yang bekerja dalam
bumi yang disebut dengan orogenesis dan epeirogenesis. Ayat Al-Quran yang
menjelaskan tentang gunung diantaranya
terdapat dalam surat An-Naba ayat 6-7. Letusan yang diakibatkan gunung
berapa sangat berpengaruh bagi kehidupan
baik langsung maupun tidak langsung. Gunungapi dklasifikasikan menjadi:gunungapi maar,strato,dan perisai.
Sedangkan erupsi gunung api sendiri
bersifat membangun dan merusak.
DAFTAR PUSTAKA
Dirsdjosoemarto,Soendjojo.2001.Ilmu Pengetahuan bumi dan
Antariksa. Jakarta :
UniversitasTerbuka.
Tjasyono,Bayong.2009.Ilmu
kebumian dan Antariksa.Bandung:Rosad
KATA PENGANTAR
Sembah sujud penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena
anugerah dan rahmat-Nya jualah sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dalam
penyusunan makalah ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin, yang mana
telah memakan waktu dan pengorbanan yang tak ternilai dari semua pihak yang
memberikan bantuannya, yang secara langsung merupakan suatu dorongan yang
positif bagi penulis ketika menghadapi hambatan-hambatan dalam menghimpun bahan
materi untuk menyusun makalah ini.
Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh
dari kesempurnaan, baik dari segi penyajian materinya maupun dari segi
bahasanya. Karena itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif senantiasa
penulis harapkan demi untuk melengkapi dan menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR
ISI
KATA PENGATAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
B.
Rumusan
Masalah
C.
Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Litosfer
B.
Batuan Pembentuk Litosfer
C.
Perubahan Batuan Penyusun Litosfer
D.
Susunan Bumi
E.
Teori Terbentuknya Kulit Bumi
F.
Siklus Litosfer Bumi
BAB III KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
MAKALAH
LITOSFER / LAPISAN KULIT BUMI
Disusun
Oleh
Nama
Kelompok
1. ABID NAUPAL
2. AHMAD SAFAWI
3. AGUS PRAYOGA
4. ALAN NUARI
5. SOPIA HELIMAYANI
SMAN 2
MASBAGIK
2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar