BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Gelombang adalah getaran yang merambat, baik melalui medium
ataupun tidak melalui medium. Perambatan gelombang ada yang memerlukan medium,
seperti gelombang tali melalui tali dan ada pula yang tidak memerlukan medium
yang berarti bahwa gelombang tersebut dapat merambat melalui vakum ( hampa
udara ) , seperti gelombang listrik magnet dapat merambat dalam vakum.
Perambatan gelombang dalam medium tidak diikuti oleh perambatan media, tapi
partikel-partikel mediumnya akan bergetar. Perumusan matematika suatu gelombang
dapat diturunkan dengan peninjauan penjalaran suatu pulsa. Dilihat dari
ketentuan pengulangan bentuk, gelombang dibagi atas gelombang periodik dan
gelombang non periodik.
Berdasarkan sumber getarnya, tanpa disertai dengan medium
perantaranya, gelombang dapat diklasifikasikan dalam dua kategori, yaitu
gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik. Bunyi merupakan gelombang
mekanik yang dalam perambatannya arahnya sejajar dengan arah getarnya
(gelombang longitudinal).
Gelombang bunyi merupakan gelombang mekanis longitudinal.
Hal ini berarti bahwa bunyi memerlukan medium untuk merambat. Medium perambatan
bunyi dapat berupa zat padat ataupun fluida (zat alir, meliputi zat cair dan
gas). Partikel-partikel bahan yang mentransmisikan sebuah gelombang seperti itu
berosilasi di dalam arah penjalaran gelombang itu sendiri.
Ada suatu jangkauan frekuensi yang besar dimana dapat
dihasilkan gelombang mekanis longitudinal dan gelombang bunyi adalah dibatasi
oleh jangkauan frekuensi yang dapat merangsang telinga dan otak manusia kepada
sensasi pendengaran. Jangkauan ini adalah kira- kira 20 siklus/ detik ( atau 20
Hz) sampai kira- kira 20.000 Hz dan dinamakan jangkauan suara yang dapat
didengar (audible range).Persepsi manusia terhadap bunyi terkait dengan
karakteristik bunyi yang dapat dirasakan. Secara umum ada dua karakteristik
bunyi yang mampu dirasakan oleh manusia, yaitu keras–lemahnya bunyi dan tinggi
rendahnya bunyi. keras–lemahnya bunyi terkait dengan amplitude dan energi
gelombang bunyi tersebut.
B.
Rumusan Masalah
- Apa saja sifat-sifat bunyi?
- Apa yang dimaksud dengan spektrum bunyi: fundamental dan harmonik?
- Apa yang dimaksud dengan catatan irama?
- Apa yang dimaksud dengan reproduksi bunyi dan kebisingan?
C.
Tujuan Penulisan
Mengetahui pengertian tentang gelombang bunyi, sifat bunyi,
dan spektrum bunyi dan penjelasannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Gelombang Bunyi
Bunyi atau suara adalah gelombang longitudinal yang merambat
melalui medium, yang dihasilkan oleh getaran mekanis dan merupakan hasil
perambatan energi. Sumber bunyi sebagai sumber getar memancarkan gelombang gelombang
longitudinal ke segala arah.
Gelombang bunyi terdiri dari molekul-molekul udara yang
tidak pernah merambat melainkan bergetar maju-mundur. Tiap saat,
molekul-molekul itu berdesakan di beberapa tempat, sehingga menghasilkan
wilayah tekanan tinggi, tapi di tempat lain merenggang, sehingga menghasilkan
wilayah tekanan rendah. Gelombang bertekanan tinggi dan rendah secara
bergantian bergerak di udara, menyebar dari sumber bunyi. Itulah alasannya
mengapa Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal. Bunyi mengalami gejala
gelombang seperti interferensi, pemantulan, pembiasan dan difraksi. Bunyi
merupakan gelombang mekanik karena hanya dapat merambat melalui medium (zat
padat, cair atau gas) dan tidak dapat merambat dalam vakum.
Bunyi merambat di udara dengan kecepatan 1.224 km/jam. Bunyi
akan merambat lebih lambat jika suhu dan tekanan udara lebih rendah. Di udara
tipis dan dingin pada ketinggian lebih dari 11 km, kecepatan bunyi 1.000
km/jam. Di air, kecepatannya 5.400 km/jam, jauh lebih cepat daripada di
udara.
Adakalanya frekuensi yang didengar oleh pengamat mengalami
perubahan sacara tiba-tiba manakala sumber bunyi (misal klakson mobil) bergerak
mendekati atau menjauhi menurut pengamat yang diam. Fenomena ini dikenal
sebagai Efek Doppler, yaitu perbedaan frekuensi yang diterima oleh
pendengar dengan frekuensi asli sumber getarnya relatif antara pendengar
dan sumber bunyi. Bila kedudukan antara pengamat dan sumber saling mendekat,
maka pengamat mendengar frekuensi yang lebih tinggi, dan bila kedudukannya
saling menjauh maka pengamat mendengar frekuensi yang lebih rendah. Dan
fenomena ini berhasil dijelaskan oleh fisikawan Christian Johann
Doppler (1803-1855) pada tahun 1842.
B.
Sifat Bunyi
Sebuah nada yang bercabang menghasilkan bunyi yang lemah dan
tidak menarik. Hal ini dikarenakan cabang tersebut bergetar seperti alat
penghasil perubahan arus listrik, menghasilkan gelombang sinus sederhana.
Bunyi di buat oleh manusia dan alat musik yang lebih rumit, kedua gelombang
tersebut memiliki frekuensi atau puncak yang sama, tetapi bunyinya sangat
berbeda. Gelombang yang rumit adalah gelombang yang dihasilkan dengan
menggunakan prinsip darisuperposisi yang gelombang
dari tambahan berbagai frekuensi.
Bentuk dari gelombang tergatung dari amplitude nisbi yang frekuensinya
banyak. dalam istilah komidi musik , berbeda antara 2 gelombang yang disebut
warna nada, corak nada, atau sifat nada
Sifat-sifat bunyi meliputi :
·
Merambat
membutuhkan medium
·
Merupakan
gelombang longitudinal
·
Dapat
dipantulkan
Karakteristik Bunyi ada beberapa macam antara lain :
·
Nada
adalah bunyi yang frekuensinya teratur.
·
Desah
adalah bunyi yang frekuensinya tidak teratur.
·
Warna
bunyi adalah bunyi yang frekuensinya sama tetapi terdengar berbeda.
·
Dentum
adalah bunyi yang amplitudonya sangat besar dan terdengar mendadak.
Cepat rambat bunyi
Karena
bunyi merupakan gelombang maka bunyi mempunyai cepat rambat yang
dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu :
1. Kerapatan partikel medium yang
dilalui bunyi. Semakin rapat susunan partikel medium maka semakin cepat bunyi
merambat, sehingga bunyi merambat paling cepat pada zat padat.
2. Suhu medium, semakin panas suhu
medium yang dilalui maka semakin cepat bunyi merambat. Hubungan ini dapat
dirumuskan kedalam persamaan matematis (v = v0 + 0,6.t) dimana v0 adalah cepat
rambat pada suhu nol derajat dan t adalah suhu medium.
Bunyi Pantul
Bunyi pantul dibedakan menjadi 3
macam yaitu :
1. Bunyi pantul memperkuat bunyi asli
yaitu bunyi pantul yang dapat memperkuat bunyi asli. Biasanya terjadi pada
keadaan antara sumber bunyi dan dinding pantul jaraknya tidak begitu jauh
(kurang dari 10 meter).
2. Gaung adalah bunyi pantul yang
terdengar hampir bersamaan dengan bunyi asli. Biasanya terjadi pada jarak
antara 10 sampai 20 meter.
3. Gema adalah bunyi pantul yang
terdengar setelah bunyi asli. Biasanya terjadi pada jarak lebih dari 20 meter
Perbedaan
antara Nada dengan Desah, Nada adalah bunyi yang mempunyai frekuensi teratur
sedangkan Desah adalah bunyi yang mempunyai frekuensi tidak teratur.
C.
Macam-Macam Gelombang Bunyi
Menurut Ruwanto(2007)menuyimpulkan bahwa,”gelombang bunyi
dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu gelombang infrasonik, gelombang audio
(audiosonik) dan gelombang ultrasonik”.
- Gelombang Infrasonik
Gelombang
infrasonik adalah gelombang bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 Hz. Gelombang
ini tak dapat dideteksi oleh telinga manusia. sebagai contoh sumber-sumber
gelombang infrasonic yaitu gempa bumi ( aktivitas seismik ) dan aktivitas
gunung berapi (aktivitas vulkanik ). Gelombang infrasonik dari aktivitas
seismik ataupun vulkanik juga mampu dideteksi oleh binatang – binatang di
sekitarnya. Oleh karena itu biasanya sebelum terjadinya bencana berupa gunung
meletus ataupun gempa bumi, binatang-binatang itu lebih dulu bermigrasi atau
berpindah dari lokasi tersebut. Meskipun tak mampu mendeteksinya, ternyata
manusia memiliki reaksi tertentu terhadap adanya gelombang infrasonic. Beberapa
penelitian para ahli menunjukkan bahwa seseorang yang berada di sekitar
gelombang infrasonik akan cenderung merasa cemas, gelisah, ngeri dan merasakan
sesuatu keanehan emosi.
Contoh Soal :
Sebuah gelombang pada permukaan air
dihasilkan dari suatu getaran yang frekuensinya 30 Hz. Jika jarak antara puncak
dan lembah gelombang yang berturutan adalah 50 cm, hitunglah cepat rambat
gelombang tersebut!
Penyelesaian :
Diketahui : f = 30 Hz , ½ λ = 50 cm
λ = 100 cm = 1 m
Ditanya : v = ..?
Jawab : v = λ.f = 1.30 = 30 m/s
- Gelombang audio
Gelombang
audio merupakan gelombang bunyi yang frekuensinya 20 Hz hingga 20.000 Hz.
Gelombang audio ini misalnya dihasilkan oleh alat musik, percakapan, tumbukan
antar benda, serta semua getaran bunyi yang bunyinya mampu didengar manusia.
- Gelombang ultrasonic
Gelombang
ultrasonik merupakan gelombang bunyi dengan frekuensi diatas 20.000 Hz.
Gelombang bunyi ini juga tak mampu terdengar oleh manusia. Beberapa binatang
mampu mendeteksi gelombang ultrasonic ini, seperti, anjing, tikus, lumba-lumba
dan kelelawar. Ada banyak manfaat gelombang ultrasonic misalnya di bidang medis
dan industry. Di bidang medis gelombang ini dapat digunakan untuk mencitrakan
janin yaitu dengan ultrasonografi (USG ) dan juga untuk membersihkan gigi. Di
bidang industri , gelombang ini dapat digunakan untuk melakukan uji tak rusak
atau Non Destructive Testing (NDT)
D.
Layangan Bunyi
Efek layangan yaitu fenomena yang terjadi jika dua gelombang
itu mempunyai amplitude yang sama tetapi frekuensinya berbeda sedikit. Hal ini
misalnya terjadi pada dua garpu tala yang frekuensinya sedikit berbeda yang
dibunyikan bersama-sama. Dan apabila dua deretan gelombang yang frekuensinya
sama berjalan sepanjang garis yang sama di dalam arah-arah yang berlawanan maka
gelombang tegak akan dibentuk sesuai dengan prinsip superposisi.
Prinsip superposisi yang sama akan memimpin kita ke suatu
jenis interferensi yang lain, yang dapat kita namakan interferensi di dalam
waktu. Interferensi seperti ini terjadi bila dua deret gelombang yang
frekuensinya berbeda sedikit berjalan di dalam arah yang sama. Dengan bunyi
maka kondisi seperti itu terdapat bila, misalnya dua kunci piano yang
berdekatan dipukul pada waktu bersamaan.
E.
Sumber Gelombang Bunyi
Sumber gelombang bunyi adalah sesuatu yang bergetar. Hampir
semua benda yang bergetar menimbulkan bunyi. Misalnya dawai gitar atau biola
tampak bergetar sewaktu dibunyikan. Bunyi yang dihasilkan oleh getaran dawai
menyerupai superposisi dari gelombang- gelombang sinusoidal berjalan. Gelombang
berdiri pada dawai dan gelombang bunyi yang merambat di udara mempunyai
kandungan harmonik (tingkatan di mana terdapat frekuensi yang lebih tinggi dari
frekuensi dasar) yang serupa. Kandungan harmonik bergantung pada cara dawai itu
digetarkan.
F.
Resonansi
Resonansi merupakan keadaan yang terjadi pada suatu benda
ketika pada benda itu datang gaya periodik yang frekuensinya sama dengan frekuensi
alamiah benda tersebut. Akibat keadaan resonansi, benda akan bergetar dengan
amplitudo terbesar yang mungkin dapat terjadi karena gaya periodik itu.
Resonansi dapat juga berarti bergetarnya suatu benda karena getaran benda lain.
Fenomena resonansi dapat juga ditunjukkan dengan gelombang longitudinal (bunyi)
dapat ditimbulkan oleh garpu tala. Resonansi memegang peranan penting dalam
instrument musik. Dawai tidak dapat menghasilkan nada yang nyaring jika tidak
dilengkapi dengan ruang resonansi. Ruang resonansi ini dapat beresonansi dengan
dawai yang bergetar di dekatnya. Tanpa ruang resonansi, gitar dan biola tidak
akan menghasilkan nada yang nyaring dan merdu.
Sumber pada terompet adalah getaran bibir peniupnya. Jika
terompet tidak dilengkapi dengan ruang resonansi yang berupa pipa dengan bentuk
tertentu, getaran bibir saja tidak akan menghasilkan nada yang nyaring dan
merdu. Instrumen musik gamelan juga menggunakan ruang resonansi yang terletak
di bagian bawah. Demikian juga angklung bambu yang sangat terkenal dari jawa
barat.
G.
Efek Doppler pada Bunyi
Bila seorang pendengar bergerak menuju sebuah sumber bunyi
yang stasioner, maka titi nada (frekuensi) bunyi yang terdengar adalah lebih
tinggi daripada bila pendengar tersebut berada di dalam keadaan diam. Bila
pendengar bergerak menjauhi sumber stationer tersebut, maka dia akan
mendengarkan titi nada yang lebih rendah daripada bila pendengar tersebut
berada di dalam keadaan diam. Doppler (1842) menyatakan bahwa “sumber dan
pengamat bergerak sepanjang garis yang menghubungkan sumber dan pengamat medium
melalui dimana bunyi berjalan. Untuk menganalisis Efek Doppler pada gelombang
bunyi, kita perlu menentukan hubungan antara pergeseran frekuensi, kecepatan
sumber dan kecepatan pendengar relatif terhadap medium (biasanya udara) yang
dilalui gelombang bunyi tersebut. Dengan demikian seorang pengamat yang
bergerak menuju sumber bunyi yang diam akan mendengar frekuensi yang lebih
tinggi daripada frekuensi sumber bunyi yang sebenarnya Sebaliknya seseorang
pengamat yang bergerak menjauhi sumber bunyi akan mendengar frrekuensi yang
lebih rendah daripada frekuensi sumber bunyi yang sebenarnya.
Efek Doppler adalah efek yang penting di dalam cahaya. Laju
cahaya begitu besar sehingga hanya sumber astronomik atau sumber atomik , yang
mempunyai kecepatan- kecepatan tinggi dibandingkan dengan sumber makroskopik
bumi, yang memperlihatkan efek Doppler yang sangat nyata. Efek astronomik
terdiri dari pergeseran panjang gelombang yang diamati dari cahaya yang
dipancarkan oleh elemen-elemen yang ada pada elemen astronomik yang bergerak
dibandingkan terhadap panjang gelombang yang diamati dari elemen- elemen yang
sama ini di bumi.
Konsekuensi dari efek Doppler yang mudah diamati adalah
pelebaran (penyebaran frekuensi) radiasi yang dipancarkan dari gas-gas yang
panas. Pelebaran ini berasal dari kenyataan bahwa atom-atom atau
molekul-molekul yang memancarkan cahaya bergerak di dalam semua arah dan laju
yang berbeda-beda relatif terhadap alat pengamat sehingga penyebaran frekuensi
akan dideteksi
H.
Pemanfaatan Gelombang Bunyi
Beberapa
pemanfaatan gelombang bunyi:
1. Dapat digunakan untuk mengukur
kedalaman laut serta lokasi dan jarak objek dalam air gelombang Bunyi yang
digunakan adalah ultrasonik.
2. Digunakan untuk mendeteksi
janin dalam rahim, biasanyamenggunakan bunyi infrasonik.
3. Digunakan mendeteksi keretakan suatu
logam dan lain-lain.
4. Diciptakannya Pengeras Suara
termasuk manfaat dari bunyi audiosonik.
5. Digunakan utuk kita mendengar suara,
musik dan untukmemperlancar komunikasi.
6. Menentukan jarak dari sesuatu
tempat.
7. Pemecahan batu karang dalam usus
Manfaat
gelombang bunyi (gelombang ultrasonic)
1.
Pemanfaatan
untuk Sonar (Sound Navigation Ranging)
Sonar
merupakan suatu teknik yang digunakan untuk menentukan letak benda di bawah
laut dengan menggunakan metode pantulan gelombang. Pantulan gelombang oleh
suatu permukaan atau benda sehingga jenis gelombang yang lebih lemah terdeteksi
tidak lama setelah gelombang asal disebut gema. Gema merupakan bunyi yang
terdengar tidak lama setelah bunyi asli. Perlambatan antara kedua gelombang
menunjukkan jarak permukaan pemantul.
Penduga
gema (echo sounder) ialah peralatan yang digunakan untuk menentukan kedalaman
air di bawah kapal. Kapal mengirimkan suatu gelombang bunyi dan mengukur waktu
yang dibutuhkan gema untuk kembali, setelah pemantulan oleh dasar laut. Selain
kedalaman laut, metode ini juga dapat digunakan untuk mengetahui lokasi karang,
kapal karam, kapal selam, atau sekelompok ikan.
2.
Pencitraan
Medis
Bunyi
ultrasonik digunakan dalam bidang kedokteran dengan menggunakan teknik
pulsa-gema. Teknik ini hampir sama dengan sonar. Pulsa bunyi dengan frekuensi
tinggi diarahkan ke tubuh, dan pantulannya dari batas atau pertemuan antara
organ-organ dan struktur lainnya dan luka dalam tubuh kemudian dideteksi. Dengan
menggunakan teknik ini, tumor dan pertumbuhan abnormal lainnya, atau gumpalan
fluida dapat dilihat. Selain itu juga dapat digunakan untuk memeriksa kerja
katup jantung dan perkembangan janin dalam kandungan. Informasi mengenai
berbagai organ tubuh seperti otot, jantung, hati, dan ginjal bisa diketahui.
Frekuensi
yang digunakan pada diagnosis dengan gelombang ultrasonik antara 1 sampai 10
MHz, laju gelombang bunyi pada jaringan tubuh manusia sekitar 1.540 m/s,
sehingga panjang gelombangnya adalah:
λ = v/f
= (1.540 m/s) / (106 s-1) = 1,5 × 10-3 =
1,5 mm.
Panjang
gelombang ini merupakan batas benda yang paling kecil yang dapat dideteksi.
Makin tinggi frekuensi, makin banyak gelombang yang diserap tubuh, dan pantulan
dari bagian yang lebih dalam dari tubuh akan hilang.
Pencitraan
medis dengan menggunakan bunyi ultrasonik merupakan kemajuan yang penting dalam
dunia kedokteran. Metode ini dapat menggantikan prosedur lain yang berisiko,
menyakitkan, dan mahal. Cara ini dianggap tidak berbahaya.
3.
Terapi
Medis menggunakan Bunyi Ultrasonik
Dalam
dunia kedokteran, gelombang ultrasonik digunakan dalam diagnosa dan pengobatan.
Diagnosa dengan menggunakan gelombang ultrasonik berupa USG (ultrasonografi),
dapat digunakan untuk mengetahui janin di dalam kandungan. Pengobatan meliputi
penghancuran jaringan yang tidak diinginkan dalam tubuh, misalnya batu ginjal
atau tumor, dengan menggunakan gelombang ultrasonik berintensitas tinggi
(setinggi 107 W/m2) yang kemudian difokuskan pada jaringan yang
tidak diinginkan tersebut. Selain itu bunyi ultrasonik juga digunakan untuk
terapi fisik, yaitu dengan memberikan pemanasan lokal pada otot yang cedera.
4.
Penerapan
dalam Bidang Industri
Dalam
dunia industri, dengan menggunakan bor-bor ultrasonik dapat dibuat berbagai
bentuk atau ukuran lubang pada gelas dan baja.
5.
Mengetahui
Keadaan Bagian dalam Bumi
Pergeseran
tiba-tiba segmen-segmen kerak bumi yang dibatasi zona patahan dapat
menghasilkan gelombang seismik. Ini memungkinkan para ahli geologi dan
geofisika untuk memperoleh pengetahuan tentang keadaan bagian dalam Bumi dan
membantu mencari sumber bahan bakar fosil baru. Ada empat tipe gelombang
seismik, yaitu gelombang badan P, gelombang badan S, gelombang permukaan Love,
dan gelombang permukaan Rayleigh.
Alat yang
digunakan untuk mendeteksi gelombang-gelombang ini disebut seismograf, yang
biasanya digunakan untuk mendeteksi adanya gempa bumi. Seperti semua gelombang,
laju gelombang seismik bergantung pada sifat medium, rigiditas, ketegaran, dan
kerapatan medium. Grafik waktu perjalanan dapat digunakan untuk menentukan
jarak stasiun seismograf dari episenter gempa bumi.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Gelombang bunyi merupakan gelombang mekanik longitudinal.
Gelombang bunyi dikelompokkan menjadi 3, yaitu gelombang infrasonik, gelombang
audio dan gelombang ultrasonik. Gelombang infrasonic adalah gelombang yang
frekuensinya kurang dari 20 Hz. Gelombang ini tidak dapat didengar oleh
manusia. Gelombang audio adalah gelombang yang dapat didengar oleh manusia. Gelombang
ini memiliki frekuensi antara 20 Hz hingga 20 KHz. Gelombang ultrasonic adalah
gelombang yang berfrekuensi lebih dari 20 KHz. gelombang ini tak dapat didengar
manusia.
Karakteristik bunyi dicirikan oleh keras dan tingginya
bunyi. Keras lemahnya bunyi tergantung pada besar kecilnya amplitude gelombang
bunyi itu. Gelombang bunyi dapat dipantulkan (mengalami refleksi),dibiaskan,
dilenturkandan diserap. Seperti gelombang pada umumnya , gelombang bunyi juga
mengalami interferensi. Layangan bunyi terjadi jika dua bunyi beramplitudo sama
dan hampir sama frekuensinya bergabung, satu layangan didefinisikan sebagai dua
bunyi lemah atau dua bunyi kuat. Efek Doppler pada gelombang bunyi terjadi jika
ada gerak relative antara pendengar dan sumber bunyi.
B.
Saran
- Untuk pembaca dapat menambah dapat menambah wawasan dan bisa memberikan kritik membangun bagi penulis.
- Untuk lembaga pendidikan diharap agar bisa menerapkan dalam pembelajaran.
- Untuk lembaga penelitian diharapkan bisa menghasilkan penemuan yang lebih baik
DAFTAR
PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Sembah sujud penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena
anugerah dan rahmat-Nya jualah sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dalam
penyusunan makalah ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin, yang mana
telah memakan waktu dan pengorbanan yang tak ternilai dari semua pihak yang
memberikan bantuannya, yang secara langsung merupakan suatu dorongan yang
positif bagi penulis ketika menghadapi hambatan-hambatan dalam menghimpun bahan
materi untuk menyusun makalah ini.
Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh
dari kesempurnaan, baik dari segi penyajian materinya maupun dari segi
bahasanya. Karena itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif senantiasa
penulis harapkan demi untuk melengkapi dan menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR
ISI
KATA PENGATAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
B.
Rumusan
Masalah
C.
Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Gelombang Bunyi
B.
Sifat Bunyi
C.
Macam-Macam Gelombang Bunyi
D.
Layangan Bunyi
E.
Sumber Gelombang Bunyi
F.
Resonansi
G.
Efek Doppler pada Bunyi
H.
Pemanfaatan Gelombang Bunyi
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
MAKALAH
GELOMBANG BUNYI
Disusun
Oleh
SUKYA
RUWAIDA
MTs. NEGERI
MODEL SELONG
2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar