KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt yang
telah menciptakan alam semesta ini sehingga manusia dapat mengembangkan
teknologi untuk memenuhi kebutuhan hidup nya.Untuk itu dibutuh kan kemampuan
untuk berfikir dan belajar,dengan mempelajari kimia yang membahas tentang
minyak bumi ini,kita dapat mengetahui asal mula serta hal-hal lain yang
berkaitan dengan minyak bumi.
Minyak bumi merupakan salah satu bahan
kimia yang digunakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,oleh karena
itu,saya berharap makalah ini dapat membimbing dan menuntun kita untuk memahami
tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan minyak bumi tersebut.
Dengan demikian,semoga makalah ini
dapat menambah wawasan kita serta dapat bermanfaat bagi kita semua…
BAB I
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Sumber
energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor dan industri
berasal dari minyak bumi, gas alam, dan batubara. Ketiga jenis bahan bakar
tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan
bakar fosil. Minyak bumi dan gas alam berasal dari jasad renik, tumbuhan dan
hewan yang mati.
Sisa-sisa
organisme itu mengendap di dasar bumi kemudian ditutupi lumpur. Lumpur tersebut
lambat laun berubah menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya.
Sementara itu dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan
sisa-sisa jasad renik itu menjadi minyak dan gas. Selain bahan bakar, minyak
dan gas bumi merupakan bahan industri yang penting. Bahan-bahan atau produk
yang dibuat dari minyak dan gas bumi ini disebut petrokimia. Dewasa ini puluhan
ribu jenis bahan petrokimia tersebut dapat digolongkan ke dalam plastik, serat
sintetik, karet sintetik, pestisida, detergen, pelarut, pupuk, dan berbagai
jenis obat.
Tujuan
Penulisan
Adapun
tujuan penulisan dari makalah ini adalah:
- Dapat mengetahui serta mendalami pengetahuan penulis terkait minyak bumi.
- Dapat mengetahui manfaat serta kegunaan minyak bumi bagi kehidupan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
Pembentukan
Minyak Bumi
Proses
terbentuknya minyak bumi dijelaskan berdasarkan dua teori, yaitu:
Teori
Anorganik
Teori
Anorganik dikemukakan oleh Berthelok (1866) yang menyatakan bahwa minyak bumi
berasal dan reaksi kalsium karbida, CaC2 (dan reaksi antara batuan
karbonat dan logam alkali) dan air menghasilkan asetilen yang dapat berubah
menjadi minyak bumi pada temperatur dan tekanan tinggi.
CaCO3 + Alkali → CaC2 +
HO → HC = CH → Minyak bumi
Teori
Organik
Teori
Organik dikemukakan oleh Engker (1911) yang menyatakan bahwa minyak bumi
terbentuk dari proses pelapukan dan penguraian secara anaerob jasad renik
(mikroorganisme) dari tumbuhan laut dalam batuan berpori.
Komposisi
Minyak Bumi
Komposisi
minyak bumi dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu:
Hidrokarbon
Jenuh (alkana)
- Dikenal dengan alkana atau parafin
- Keberadaan rantai lurus sebagai komponen utama (terbanyak), sedangkan rantai bercabang lebih sedikit
- Senyawa penyusun diantaranya:
- Metana CH4
- etana CH3 CH3
- propana CH3 CH2 CH3
- butana CH3 (CH2)2 CH3
- n-heptana CH3 (CH2)5 CH3
- iso oktana CH3 – C(CH3)2 CH2 CH (CH3)2
Hidrokarbon
Tak Jenuh (alkena)
- Dikenal dengan alkena
- Keberadaannya hanya sedikit
- Senyawa penyusunnya:
- Etena, CH2 CH2
- Propena, CH2 CH CH3
- Butena, CH2 CH CH2 CH3
Hidrokarbon
Jenuh berantai siklik (sikloalkana)
- Dikenal dengan sikloalkana atau naftena
- Keberadaannya lebih sedikit dibanding alkana
- Senyawa penyusunnya :
- Siklopropana 3. Siklopentana
- Siklobutana 4. Siklopheksana
Hidrokarbon
aromatik
- Dikenal sebagai seri aromatik
- Keberadaannya sebagai komponen yang kecil/sedikit
- Senyawa penyusunannya:
- Naftalena 3. Benzena
- Antrasena 4. Toluena
Senyawa
Lain
- Keberadaannya sangat sedikit sekali
- Senyawa yang mungkin ada dalam minyak bumi adalah belerang, nitrogen, oksigen dan organo logam (kecil sekali)
Pengolahan
Minyak Bumi
Minyak
mentah (Crude oil) yang peroleh dari pengeboran berupa cairan hitam
kental yang pemanfaatannya harus diolah terlebih dahulu. Pengeboran minyak bumi
di Indonesia, terdapat di pantai utara Jawa (Cepu, Wonokromo, Cirebon), Sumatra
(Aceh, Riau), Kalimantan (Tarakan, Balikpapan) dan Irian (Papua). Pengolahan
minyak bumi melalui dua tahapan, diantaranya:
Pengolahan
pertama,
Pada
tahapan ini dilakukan “distilasi bertingkat memisahkan fraksi-fraksi minyak
bumi berdasarkan titik didihnya. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan
tetap berupa cairan dan turun ke bawah. Sedangkan titik didihnya lebih rendah
akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sangkup-sangkup yang disebut
sangkup gelembung.
Pengolahan
kedua,
Pada
tahapan ini merupakan proses lanjutan hasil penyulingan bertingkat dengan
proses sebagai berikut:
- Perengkahan (cracking)
- Ekstrasi
- Kristalisasi
- Pembersihan dari kontaminasi
Bensin
Komposisi
bensin terdiri dari n – heptana dan iso oktana, yaitu:
Zat
Aditif Bensin
Tetra
Ethyl Leat (TEL)
- Rumus molekul Pb (C2H5)4
- Rumus struktur
Ethyl
Tertier Butil Eter (ETBE)
- Rumus molekul CH3 O C(CH3)3Tersier Amil Metil Eter (TAME)
- Rumus molekul CH3 O C(CH3)2 C2H5Metir Tersier Buthil Eter (MTBE)
- Rumus molekul CH3 O C(CH3)3
Petrokimia
Minyak
bumi selain sebagai bahan bakar juga sebagai bahan industri kimia yang penting
dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Bahan-bahan atau produk yang
terbuat dari bahan dasarnya minyak dan gas bumi disebut petrokimia. Bahan-bahan
petrokimia dapat digolongkan: plastik, serat sintetik, karet sintetik,
pestisida, detergen, pelarut, pupuk, berbagai jenis obat dan vitamin.
Bahan
Dasar Petrokimia
Proses
petrokimia umumnya melalui tiga tahapan, yaitu:
- Mengubah minyak dan gas bumi menjadi bahan dasar petrokimia
- Mengubah bahan dasar petrokimia menjadi produk antara, dan
- Mengubah produk antara menjadi produk akhir yang dapat dimanfaatkan.
Hampir
semua produk petrokimia berasal dari tiga jenis bahan dasar yaitu:
- Olefin (alkena-alkena)
Olefin yang terpenting adalah etena
(etilina), propena (propilena), butena (butilena) dan butadiena.
CH2 = CH2 CH2
= CH – CH3
Etilena
propilena
CH3 – CH = CH – CH3
CH2 = CH – CH = CH2
Butilena
butadiena
- Aromatika (benzena dan turunannya)
Aromatika yang terpenting adalah
benzena (C6H6), totuena (C6H5CH3)
dan xilena (C6H4 (CH3)2
- Gas Sintesis
Gas sintetis disebut juga syn-gas
yang merupakan campuran karbon monoksida (CO) dan hidrogen (H2).
Syn-gas dibuat dari reaksi gas bumi atau LPG melalui proses yang disebut stean
reforming atau oksidasi parsial.
Reaksi stean reforming
: CH4(g) + H2O → CO(g)
+ 3H2(g)
Reaksi oksidasi parsial
: 2CH4(g) + O2 → 2CO(g)
+ 4H2(g)
Petrokimia
dari Olefin
Berikut
ini beberapa petrokimia dari olefin dengan bahan dasar etilena:
- Polietilena
Polietilena adalah plastik yang
paling banyak diproduksi yang digunakan sebagai kantong plastik dan plastik
pembungkus/sampah.
- PVC
PVC adalah polivinilkiorida yang
merupakan plastik untuk pembuat pipa (pralon).
- Etanol
Etanol adalah bahan yang sehari-hari
kita kenal sebagai alkohol yang digunakan untuk bahan bakar atau bahan antar
produk lain.
Alkohol dibuat dari etilena:
CH2 = CH2 + H2O
→ CH3 – CH2OH
- Etilen glikol atau Glikol
Glikol digunakan sebagai bahan anti
beku dalam radiator mobil di daerah beriklim dingin.
Berikut ini beberapa petrokimia dari
olefin dengan bahan dasar propilena.
- Polipropilena
Plastik polipropilena lebih kuat
dibanding polietilena. Jenis plastik polipropilena sering digunakan untuk
karung plastik dan tali plastik.
- Gliserol
Zat ini digunakan sebagai bahan
kosmetik (pelembab), industri makanan dan bahan untuk membuat bahan peledak (nitrogliserin)
- Isopropil alkohol
Zat ini digunakan sebagai bahan
utama untuk produk petrokimia lainnya seperti aseton (bahan pelarut, misalnya
untuk melarutkan kutek)
Petrokimia yang pembuatannya
menggunakan bahan dasar butadiene adalah karet sintetik seperti SBR
(styrene-butadilena-rubber) dan nylon -6,6, sedangkan yang menggunakan bahan
dasar isobutilena adalah MTBE (metil tertiary butyl eter)
Petrokimia
dari Aromatik
Bahan
dasar aromatik yang terpenting adalah benzena, toluena, dan xilena (BTX). Bahan
dasar benzena umumnya diubah menjadi stirena, kumena dan sikloheksana
- Stirena digunakan untuk membuat karet sinetik
- Kumena digunakan untuk membuat fenol, selanjutnya fenol untuk membuat perekat
- Sikloheksana digunakan terutama untuk membuat nylon
- Benzena digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat detergen. Bahan dasar untuk toluena dan xilena untuk membuat bahan peledak (TNT), asam tereftalat (bahan pembuat serat).
Petrokimia
dan gas-sinetik
Gas
sinetik merupakan campuran dari karbon monoksida dan hidrogen. Beberapa contoh
petrokimia dari syn-gas sebagai berikut:
- Amonia (NH3)
N2(g) + 3H2(g)
→ 2NH3(g)
Gas nitrogen dari udara dan gas
hidrogennya dari syn-gas. Amonia digunakan untuk membuat pupuk [CO(NH2)2]
urea, [(NH4)2SO4]; pupuk ZA dan (NH4NO3);
amonium nitrat.
- Urea [CO(NH2)2]
CO2(g) + 2NH3(g)
→ NH2COH4(S)
NH2CONH4(S) →
CO(NH2)2(S) + H2O(g)
- Metanol (CH3OH)
CO(g) + 2H3(g)
→ CH3OH(g)
Sebagian besar metanol diubah
menjadi formal-dehida dan sebagian digunakan untuk membuat serat dan campuran
bahan bakar.
- Formal dehida (HCHO)
CH3OH(g) →
HCHO(g) + H2(g)
Formal dehida dalam air dikenal
dengan formalin yang digunakan mengawetkan preparat biologi.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Proses
pembentukan minyak bumi yaitu berasal dari reaksi kalsium karbida, CaC2
(dari reaksi antara batuan karbonat dan logam alkali) dan air yang menghasilkan
asetilena yang dapat berubah menjadi minyak bumi pada temperatur dan tekanan
tinggi.
Minyak
bumi selain bahan bakar juga sebagai bahan industri kimia yang penting dan
bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari yang disebut petrokimia.
DAFTAR PUSTAKA
Ika
Ratna Sari, S.Pd. 2006. Metode Belajar Efektif Kimia : Jawa Tengah. CV
Media Karya Putra.
Purba
Michael. 2004. Kimia Untuk SMA : Jakarta. PT Erlangga.
MAKALAH
MINYAK BUMI
OLEH
:
NAMA : RAHMAT ALPAN JANWARI
KELAS : XI IPA-2
SMAN 1 MASBAGIK
TP. 2016/2017
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus