KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur penulis sampaikan ke hadirat Tuhan yang maha kuasa, karena atas
berkat dan rahmatNya, penulis dapat menyelesaikan makalah tentang perang dingin
ini dengan baik dan mengumpulkannya tepat pada waktunya.
Penulis
mengucapkan terima kasih kepada Tuhan YME, teman-teman, oranng tua dan berbagai
pihak lainnya yang telah memberikan dukungan kepada penulis dengan berbagai
bentuk.
Penulis
menyadari akan berbagai kekurangan yang masih terdapat dalam makalah ini,oleh
karena itu berbagai kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan makalah selanjutnya.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perang
dingin adalah sebuah era dimana terjadi konflik, ketegangan dan kompetisi
antara dunia negara adidaya, yakni Amerika Serikat dan Uni Soviet. Perang
tersebut terjadi antara tahun 1947 – 1991. Awalnya Amerika Serikat dan
Uni Soviet dulunya bersekutu melawan Jerman saat Perang Dunia II. Namun setelah
perang berakhir, Amerika Serikat dan Uni Soviet mengalami perbedaan yang justru
menjadi pertentangan antar kedua negara tersebut. Pertentangan demi
pertentangan yang terjadi antar dua negara tersebut menimbulkan persaingan.
Persaingan antar keduanya menyangkut berbagai bidang seperti bidang ekonomi,
politik, koalisi militer, industri, pengembangan teknologi, pertahanan,
persenjataan, dan lain-lain. Dikabarkan bahwa perang dingin ini akan berakhir
dengan nuklir namun nyatanya tidak terjadi. Istilah ‘perang dingin’ itu sendiri
diperkenalkan oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman asal Amerika Serikat pada
tahun 1947 untuk menggambarkan ketegangan yang terjadi antara dua negara
adidaya tersebut. Walau disebut perang, belum pernah terjadi konflik
terbuka antara kedua negara yang bertikai.
1.2
Rumusan Masalah
Adapun
masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
- Apa penyebab terjadinya Perang Dingin?
- Negara mana sajakah yang terlibat dalam Perang Dingin?
- Apa bentuk persaingan antar negara saat Perang Dingin?
- Apa dampak dari terjadinya Perang Dingin bagi dunia?
- Bagaimana akhir dari perang dingin?
1.3
Tujuan
- Menjelaskan penyebab terjadinya Perang Dingin.
- Menyebutkan negara-negara yang terlibat dalam Perang Dingin.
- Menjelaskan bentuk persaingan antar negara sekaligus dampaknya bagi dunia.
- Menjelaskan bagaimana berakhirnya Perang Dingin.
1.4
Manfaat
Adapun
manfaat penulisnya makalah ini untuk mempermudah pemahaman serta memperluas
wawasan pembaca mengenai sejarah terjadinya perang dingin.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Sebab
2.1.1
Perbedaan ideologi
Setelah
perang Amerika dan Uni Soviet untuk melawan Jerman berakhir, mereka mengalami
perbedaan yang justru menjadi pertentangan antar kedua negara tersebut.
Perbedaannya antara lain berkaitan dengan ideologi, yaitu Amerika Serikat
menganut paham liberal-kapitalis sedang Uni Soviet dengan paham komunis.
Akibatnya, dua negara dengan kekuasaan terbesar ini bersaing untuk memengaruhi
negara-negara lain dengan menyebarkan ideologi yang mereka unggulkan.
Karena
persaingan ideologi inilah dunia terbagi menjadi dua blok kekuasaan, yakni Blok
Barat dan Blok Timur. Blok Barat dikuasai oleh Amerika Serikat dengan paham
liberal-kapitalisnya. Sedang Blok Timur dikuasai oleh Uni Soviet dengan paham
komunisnya.
2.1.2
Perebutan dominasi kepemimpinan
Amerika
dan Uni Soviet saat itu saling bersaing untuk menjadi pemimpin dunia. Amerika
Serikat dengan kekuatan ekonominya berusaha untuk memengaruhi negara-negara
lain khususnya negara yang baru merdeka dengan memberi paket bantuan ekonomi.
Amerika beranggapan bahwa negara-negara yang rakyatnya hidup makmur dapat
menjadi sasaran pemasaran hasil industri. Rakyat yang makmur dijauhkan dari
pengaruh social-komunis Karena kemiskinan akan menjadi lading subur bagi
perkembangan ideologi social-komunis.
Uni
Soviet sendiri dengan kekuatan ekonominya juga berusaha membentengi
negara-negara yang telah mendapat pengaruhnya. Pendekatan yang dilakukan Uni
Soviet antara lain adalah paket bantuan ekonomi untuk memperbaiki keadaan
ekonomi negara-negara yang dirangkulnya, Selain itu, pendekatan yang
dilakukan Uni Soviet lainnya adalah dengan mengirim tenaga ahli dan peralatan
militer untuk membantu suatu negara yang memperjuangkan kemerdekaannya.
2.2
Negara yang Terlibat
Perlu
diketahui bahwa perang dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet menimbulkan
persaingan untuk saling merangkul sekutu sebanyak-banyaknya. Alhasil kedua
negara tersebut membuat blok yang terdiri atas negara-negara yang mendukungnya.
Terbentuklah Blok Barat dengan Amerika Serikat dan Blok Timur dengan Uni
Soviet.
NATO
atau North Atlantic Treaty Organization (Pakta Atlantik Utara) adalah
organisasi pertahanan militer yang anggotanya terdiri atas negara-negara Blok
Barat. NATO dibentuk pada 4 April 1949 oleh dua belas negara yang menandatangi
berdirinya organisasi tersebut. Dua belas negara pendiri tersebut terdiri dari
Amerika, Belanda, Belgia, Britania Raya, Denmark, Islandia, Italia, Kanada,
Luksemburg, Norwegia, Prancis, dan Portugal. Bagi Blok Barat, NATO adalah
bentuk pertahanan bersama. Jadi, bila terjadi penyerangan terhadap negara
anggota NATO, maka itu dianggap sebagai serangan terhadap Blok Barat. Beberapa
dekade kemudian, empat negara tergabung dalam organisasi NATO. Negara tersebut
antara lain Yunani, Turki, Jerman (sebagai Jerman Barat) dan Spanyol
Uni
Soviet sebagai komandan Blok Timur tidak ketinggalan untuk membentuk organisasi
baru. Pada tahun 1955, negara-negara Blok Timur mendirikan Pakta Warsawa untuk
menyaingi NATO. Pada kenyataannya konflik militer tidak pernah terjadi antara
Blok Barat melalui NATO dan Blok Timur melalui Pakta Wasarwa. Adapun
negara-negara anggota Blok Timur antara lain Bulgaria, Cekoslovakia, Jerman
Timur, Hungaria, Polandia, Romania, Albania, Mongolia, Kuba, Vietnam dan Korea
Utara.
2.3
Bidang Persaingan dan Dampak
Dapat
dipastikan bahwa suatu hal yang terjadi memiliki dampak baik secara individu
atau yang lebih luas. Perang dingin yang didominasi oleh kekuatan Amerika
Serikat dan Uni Soviet memiliki dampak-dampak bagi dunia sebagai berikut:
2.3.1
Bidang ekonomi
Rupanya
dampak perang dingin memberikan dampak positif bagi perekonomian negara-negara
di dunia. Hal ini ditandai dengan munculnya negara super power. Dengan
adanya negara super power, maka perekonomian di dunia banyak dikuasai oleh para
pemilik modal. Hal ini akan memberikan keuntungan yang lumayan besar terutama
jika para pemilik modal menanamkan modalnya di negara-negara berkembang.
Umumnya negara-negara berkembang mempekerjaan buruh dengan upah yang masih
kecil. Bagi negara yang ditempati oleh para pemilik modal pun akan berdampak
positif dengan semakin berkembang pesatnya perekonomian di negara tersebut.
Adapun dampak merugikan dari bidang ini adalah dengan berkembang pesatnya teknologi militer, Amerika dan Uni Soviet mengembangkan bom nuklir yang dapat digunakan sewaktu-waktu untuk perang. Rumor yang beredar adalah Uni Soviet sudah meletakkan banyak ranjau nuklir di Kuba dan sedang diarahkan ke Amerika. Di sini Amerika tidak tinggal diam. Negara tersebut menandatangani pembentukan NATO. NATO sendiri adalah organisasi pertahanan yang menyetujui bahwa ada negara anggotanya yang diserang, maka hal tersebut dianggap sebagai serangan terhadap NATO. Mendengar kabar ini Uni Soviet menarik bom-bom nuklirnya dari Kuba.
Adapun dampak merugikan dari bidang ini adalah dengan berkembang pesatnya teknologi militer, Amerika dan Uni Soviet mengembangkan bom nuklir yang dapat digunakan sewaktu-waktu untuk perang. Rumor yang beredar adalah Uni Soviet sudah meletakkan banyak ranjau nuklir di Kuba dan sedang diarahkan ke Amerika. Di sini Amerika tidak tinggal diam. Negara tersebut menandatangani pembentukan NATO. NATO sendiri adalah organisasi pertahanan yang menyetujui bahwa ada negara anggotanya yang diserang, maka hal tersebut dianggap sebagai serangan terhadap NATO. Mendengar kabar ini Uni Soviet menarik bom-bom nuklirnya dari Kuba.
2.3.2
Bidang militer
Karena
adanya rasa iri antara negara-negara yang berseteru, maka mereka masing-masing
mulai memperkuat persenjataan dan pertahanan mereka. Mereka tidak mau kalah
dengan negara besar. Dengan persaingan seperti ini, akan semakin besar pula
potensi yang masing-masing negara miliki untuk mengembangkan militer negaranya
menjadi lebih unggul.
2.3.4
Bidang Sosial Budaya
Adanya
isu-isu mengenai masalah HAM semakin lama semakin terdengar ke seluruh penjuru
dunia. Mulai saat itu, hukum undang-undang dalam suatu negara mengenai HAM
mulai dibuat. Masyarakat pun dengan kompak menyetujui peraturan mengenai HAM
tersebut. Dari sini masyarakat akan semakin percaya bahwa semua manusia
memiliki hak-hak yang harus terpenuhi dan tidak dengan menindas secara
sembarangan.
2.3.5
Bidang Astronomi
Perang
dingin rupanya juga memberikan pengaruh besar bagi perkembangan ilmu astronomi,
terutama mengenai isi luar angkasa. Amerika dan Uni Soviet bersaing untuk
menjadi yang terbaik dalam mempelajari dan mengkaji ilmu astronomi. Tak dapat
dipungkiri jika rasa gengsi membuat mereka berlomba-lomba untuk meluncurkan
roket ke luar angkasa. Dengan ini tanpa disadari kedua negara tersebut sedang
mengembangkan ilmu astronomi menjadi semakin baik.
2.4.6
Bidang Teknologi
Pada
saat perang dingin, pemerintah menyorot lebih kepada perkembangan sains dan
teknologi karena kedua hal tersebut berkaitan dengan jalannya militer, Karena
itu pemerintah tidak segan-segan memberikan dana lebih untuk kemajuan sains dan
teknologi di negaranya. Dari sinilah muncul para ilmuwan yang berusaha mengkaji
dan mengembangan sains dan teknologi demi kemajuan negaranya.
2.4.7
Bidang Politik
Dampak
politik dapat kita lihat dari negara Jerman. Pada saat perang dingin, negara
Jerman terpisah menjadi dua, Jerman Barat dengan ibukota Bonn dan Jerman Timur
dengan ibukota Berlin. Jerman Barat menganut paham liberal sedang Jerman Timur
menganut paham komunis. Di sisi lain, Jerman Barat rupanya mengalami
perkembangan yang cukup pesat dibanding Jerman Timur. Hal ini membuat
orang-orang dari Jerman Timur sedikit demi sedikit pindah ke Jerman Barat. Uni
Soviet yang mengetahui masalah tersebut langsung mendanai pembuatan tembok
pembatas antara Jerman Barat dan Jerman Timur. Uni Soviet juga
menyiagakan tentaranya untuk menembaki setiap orang dari Jerman Timur yang
melewati tembok tersebut.
2.4
Akhir
Perang
dingin berakhir dengan beberapa faktor sebagai berikut:
2.4.1
Gerakan Reformasi Mikhael Gorbachev
Ketika
Gorbachev menjabat sebagai Sekretaris Jendral Partai Komunis pada tahun 1985,
Gorbachev berusaha merenovasi Uni Soviet menjadi negara yang lebih demokratis.
Dia juga menandatangani beberapa perjanjian internasional dimana perjanjian itu
secara harfiah mengakhiri perang dingin. Hal ini ditebus dengan runtuhnya Uni
Soviet menjadi enam belas negara yang berbeda.
2.4.2
Kegagalan Ekonomi Rusia
Harga
minyak mengalami penurunan pada tahun 1980-an yang secara drastic memengaruhi
pendapatan Uni Soviet pada saat itu. Selain itu, perlombaan senjata dengan
Amerika Serikat membuat Uni Soviet semakin mengalami kesulitan terutama dalam
bidang ekonomi. Hal ini menyebabkan banyaknya tuntutan reformasi liberan yang
akhirnya tidak tertangani oleh baik sehingga muncul gerakan-gerakan yang
akhirnya menghancurkan Uni Soviet.
2.4.3
Perang di Afganistan
Antara
tahun 1979 hingga 1989, Uni Soviet membantu Republik Demokratik Afghanistan
untuk melawan Mujahidin Afghanistan dan penyusup lainnya. Akhirnya, Amerika
Serikat juga terlibat dalam perang ini dengan tujuan utama yaitu mengalahkan
Uni Soviet. Karena biaya perang, kerugian ekonomi dan hilangnya nyawa selama
sembilan tahun perang, masyarakat Uni Soviet mendesak pemerintah untuk segera
menghentikan perang.
2.4.4
Komunikasi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet Membaik
Hubungan
Amerika Serikat dengan Uni Soviet mulai mencair yang I ditandai dengan banyak
pembicaraan yang melibatkan kedua negara tersebut. Ronald Reagan, presiden
Amerika Serikat saat itu sepakat mengadakan beberapa diskusi ekonomi dengan Uni
Soviet. Lambat laun, fokus diskusi beralih ke upaya pengurangan perlombaan
senjata yang terjadi selama ini.
Tahun
1985 menjadi saksi pertemuan pertama yang diadakan di Jenewa, Swiss. Pertemuan
terakhir diadakan di Moskow, dimana Gorbachev dan George Bush menandatangi
perjanjian pengawasan senjata. Akhirnya, Perang Dingin secara resmi dinyatakan
berakhir pada tahun 1898.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Sejatinya
perang dingin yang terjadi antar dua negara besar disebabkan oleh beberapa
faktor. Perang tersebut sebenarnya tidak pernah sekalipun mengalami konflik
militer seperti perang pada umumnya. Namun lebih pada bentuk persaingan di
berbagai bidang guna menunjukkan kepada dunia siapa yang terbaik. Dengan
demikian, secara tidak langsung dunia akan menilai siapa yang paling cocok
menjadi negara super power.
3.2
Saran
Dengan
penjelasan mengenai sejarah perang dingin, diharapkan masyarakat mampu
mengambil manfaat dan segala hal positif dari peristiwa sejarah tersebut.
Hal-hal negatif dari Perang Dingin sebaiknya dihindarkan agar tidak terjadi
lagi di masa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
Bentuk
makalah yang sudah saya buat.
MAKALAH
PERANG DINGIN
OLEH :
NAMA : M. ARYONI RAHMAN
KELAS : XII IPS
SMA MUHAMMADIYAH MASBAGIK
TP. 2016/2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar