BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Setiap kegiatan dimana saja dan apa
saja yang melibatkan orang-orang dan memerlukan kerjasama, apakah itu kegiatan
yang sifatnya profit oriented atau non profit oriented, pasti sarat dengan
manajemen, seperti halnya mengelola, mngatur organisasi (Perusahaan), ormas
atau perkumpulan olah raga dan lain sebagainya, baik pengelolaannya secara
forml, modern atau tradisonal karena pola intinya manajemen itu adalah to
manage, bagaimana mengatur, apa yang di atur dan siapa yang mengaturnya,
kemudian untuk apa hal itu diatur.
Manajemen adalah salah satu bagian
terpenting dalam suatu perusahaan. Tugasnya sangat krusial dalam suatu
organisasi yakni, menentukan dan mengawasi kinerja suatu organisasi agar dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh manajemen itu sendiri. Dari sini
dapat diketahui bahwa manajemen mutlak diperlukan dalam suatu organisasi karena
merupakan pusat kinerja dari organisasi itu sendiri.
1.2.Rumusan
Masalah
1. Apa pengertiannya
manajemen ?
2.
Apa saja fungsi-fungsi manajemen ?
3.
Sebutkan jenis-jenis manajemen !
4.
Bagaimana bentuk keterampilan manajemen ?
5.
Jelaskan perkembangan teori manajemen !
1.3.Tujuan
1.
Untuk mengetahui manajemen dan pengertiannya
2.
Untuk mengetahui fungsi-fungsi manajemen
3.
Untuk mengetahui jenis-jenis manajemen
4.
Untuk mengetahui keterampilan manajemen
5.
Untuk mengetahui perkembangan teori manajemen
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Manajemen dan Pengertiannya
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis
kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen
belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Kata
manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti
“mengendalikan,” terutamanya “mengendalikan kuda” yang berasal dari bahasa
latin manus yang berati “tangan”. Kata ini mendapat pengaruh
dari bahasa
Perancis manège yang berarti “kepemilikan
kuda” (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda),
dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia. Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadiménagement,
yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen
sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi
ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain
untuk mencapai tujuan organisasi.
Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah
proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber
daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif
berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien
berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan
sesuai dengan jadwal.Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia
hingga saat ini belum ada keseragaman.
2.2.Fungsi-Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen klasik secara tradisional meliputi:
merencanakan (planning), mengorganisasikan (organizing),
memimpin (leading), dan mengendalikan (controlling).
Ø Merencanakan (planning) adalah
menentukan sasaran organisasi dan sarana untuk mencpainya
Ø Mengorganisasikan (organizing) adalah
menetapkan dimana keputusan akan dibuat, siapa yang akan melaksanakan tugas dan
pekerjaan, serta siapa yang akan bekerja untuk siapa
Ø Memimpin (leading) adalah
memberi inspirasi dan motivasi kepada karyawan untuk berusaha keras mencapai
sasaran organisasi.
Ø Mengendalikan (controlling) adalah
mengawasi kemajuan pencapaian sasaran dan mengambil tindakan koreksi bilamana
dibutuhkan.
2.3..Jenis-jenis
Manajemen
Empat jenis
manajer dengan pekerjaan dan tanggung jawab yang berbeda, antara lain:
1.
Manajer Puncak (Top Manager)
Manajer puncak
memegang jabatan seperti pemimpin eksekutif (CEO) dan pemimpin operasi (COO)dan
bertanggung jawab terhadap segenap pengarahan dalam organisasi. Mereka
bertanggung jawab menciptakan kondisi penting untuk perubahan juga termasuk
membentuk visi dan misi jangka panjang untuk perusahaan. Manaje puncak juga
wajib membantu karyawan membangun rasa tanggung jawab terhadap perusahaan.
Selain itu, manajer puncak juga bertanggung jawab menciptakan budaya organisasi
yang positif melalui bahasa dan tindakan, serta memperhatikan lingkungan usaha
mereka.
2.
Manajer Menengah (Middle
Manager)
Manajer
menengah memegang jabatan seperti manajer pabrik, manajer divisi, dan manajer
wilayah dan bertanggung jawab untuk menetapkan tujuan yang sejalan dengan
rencana dan sasaran dari Top Manager, serta menetapkan
strategi-strategi yang digunakan untuk mencapai sasaran. Mereka juga
bertanggung jawab mengkoordinasi dan menghubungkan semua departemen dan divisi
di perusahaan. Manajer menengah mengawasi dan mengelola kinerja dari sub-unit
dan para manajer lini pertama. Selain itu, mereka juga bertanggung jawab
menerapkan perubahan atau strategi yang diciptakan Top Manager.
3.
Manajer Lini Pertama (Lower
Manager)
Manajer lini
pertama memegang jabatan seperti manajer kantor, penyelia jaga (shift
supervisor), dan manajer departemen. Mereka mengelola kinerja dari karyawan
tingkat dasar. Manajer lini juga membuat jadwal rinci dan rencana operasi
berdasarkan perencanaan jangka menengah dari manajemen tingkat menengah. Mereka
juga melatih dan mengawasi kinerja dari karyawan non manajerial serta
bertanggung jawab langsung atas produksi barang atau jasa.
4.
Pemimpin Kelompok
Pemimpin
kelompok adalah jenis pekerjaan manajemen yang relatif baru yang dikembangkan
semenjak perusahaan beralih kepada kelompok yang mandiri. Pemimpin kelompok
mengarahkan pekerjaan perorangan dan membantu aktivitas kelompok ke arah
pencapaian sasaran. Pemimpin kelompok juga membantu kinerja kelompok,
mengelola hubungan luar dan hubungan dalam kelompok.
2.4.Keterampilan
Manajemen
Dari tingkatan
manajemen yang dibahas di atas, maka masing-masing tingkatan manajerial
tersebut harus mempunyai bekal keterampilan yang diperlukan dalam menjalankan
tugasnya masing-masing dalam porsi yang berbeda. Dalam hal ini manajer harus
memiliki tiga keterampilan sebagai berikut:
1.
Keterampilan Konsepsional (Conceptual
Skills)
Top manager
harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, idea, gagasan, dan saran
untuk kemajuan organisasi. Kemudian gagasan tersebut dijabarkan menjadi suatu
rencana kegiatan yang konkret. Proses penjabaran ide menjadi rencana rencana
kerja disebut sebagai proses perencanaan. Keterampilan konsepsional ini sangat
diperlukan bagi manajer pada tingkat-tingkat yang tinggi. Semakin tinggi
tingkatan manajerial seseorang, maka semakin diperlukannya keterampilan ini.
2.
Keterampilan Kemanusiaan (Human
Skills)
Keterampilan
kemanusiaan atau yang lebih terkenal dengan keterampilan berkomunikasi antar
manusia(interpersonal skills) adalah keterampilan yang seringkali
diabaikan oleh para manajer, terutama bagi para manajer yang baru naik
jenjangnya dalam organisasi. Keterampilan kemanusiaan ini sangat diperlukan
untuk menjaga hubungan baik dengan atasan langsung maupun dengan bawahan.
Dengan komunikasi yang persuasive akan membuat bawahan merasa dihargai dan
mereka akan bekerja lebih baik dan bersikap lebih terbuka kepada atasannya.
Keterampilan berkomunikasi ini diperlukan baik pada tingkatan manajemen atas,
menengah, maupun bawah.
3.
Keterampilan Teknis (Technical
Skills)
Keterampilan
ini merupakan bekal bagi para manajer pada tingkat yang lebih rendah.
Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan
tertentu misalnya memperbaiki mesin, membuat kursi, membuat jadwal kerja dan
keterampilan teknis lainnya.
2.5.Perkembangan
Teori Manajemen
1.
Perkembangan awal Teori Manajemen
Ada dua tokoh
manajemen yang mengawali munculnya manajemen ilmiah, yaitu Robert Owen dan
Charles Babbage. Pada permulaan tahun 1800-an Robert Owen, seorang manajer
pabrik pemintalan kapas di New Lanark, Skotlandia, menekankan pentingnya unsur
manusia dalam produksi. Dia membuat perbaikan-perbaikan dalam kondisi kerja dan
mengembangkan sejumlah prosedur kerja yang memungkinkan dalam peningkatan
produktivitas. Charles Babbage, seorang professor matematika dari Inggris,
adalah penganjur pertama prinsip pembagian kerja melalui spesialisasi. Setiap
tenaga kerja harus diberi latihan keterampilan yang sesuai dengan setiap
operasi pabrik.
2. Manajemen
Ilmiah
Aliran
manajemen klasik ditandai dengan kontribusi-kontribusi dari Frederick Winslow
Taylor, Frank and Lillian Gilberth, Henry L. Gantt, dan Harrington Emerson. Di
sini hanya akan dibahas manajemen ilmiah oleh F.W. Taylor.
Manajemen
Ilmiah timbul sebagian karena adanya kebutuhan untuk menaikkan produktivitas.
Untuk menaikkan produktivitas dicarilah cara-cara untuk menaikkan efisiensi
pekerjaan. F.W. Taylor mengembangkan manajemen ilmiah ini sekitar tahun
1900-an. Taylor disebut juga sebagai ‘bapak manajemen ilmiah’ karena karyanya
tersebut. Manajemen ilmiah merupakan penerapan metoda ilmiah pada studi,
analisa, dan pemecahan masalah-masalah organisasi; atau juga merupakan
seperangkat mekanisme ‘a bag of tricks’ untuk meningkatkan
efisiensi kerja organisasi. Taylor mengembangkan sejumlah teknik-teknik untuk
mencapai efisiensi, empat prinsip dasar tersebut adalah:
a) Pengembangan
manajemen ilmiah yang sebenarnya
b) Seleksi ilmiah
untuk karyawan
c) Pendidikan dan
pengembangan ilmiah para karyawan
d) Kerjasama yang
baik antara manajemen dan tenaga kerja
3. Teori Organisasi
Klasik
Henry Fayol
(1841 – 1925), seorang industrialis Perancis, mengemukakan teori dan teknik
administrasi sebagai pedoman bagi pengelolaan organisasi-organisasi yang
kompleks dalam bukunya yang terkenal, Administration Industrielle et
Generale. Dalam teorinya Fayol membagi manajemen menjadi lima unsur,
yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah,
pengkoordinasian, dan pengawasan.
Fayol membagi
operasi perusahaan menjadi enam kegiatan; teknik, komesial, keuangan,
keamanan, akuntansi, dan manajerial. Henry Fayol juga
membagi prinsip manajemen menjadi empat belas prinsip antara lain;pembagian
kerja, wewenang, disiplin, kesatuan perintah, kesatuan pengarahan, mendahulukan
kepentingan umum, balas jasa, sentralisasi, rantai wewenang, order, keadilan,
stabilitas staf organisasi, inisiatif, dan semangat korps.
4. Aliran Hubungan
Manusiawi
Aliran ini
muncul karena ketidakpuasan bahwa yang dikemukakan pendekatan klasik tidak
sepenuhnya menghasilkan efisiensi produksi dan keharmonisan kerja. Para manajer
masih menghadapi kesulitan-kesulitan dan frustasi karena karyawan tidak selalu
mengikuti pola-pola perilaku yang rasional. Sehingga pembahasan ‘sisi perilaku
manusia’ dalam organisasi menjadi penting.
Salah satu
tokoh dalam aliran neoklasik ini adalah Elton Mayo (1880 – 1949). ‘Hubungan
manusia’ sering digunakan sebagai istilah umum untuk menggambarkan cara dimana
manajer berinteraksi dengan bawahannya. Untuk menciptakan hubungan manusiawi
yang baik, manajer harus mengerti mengapa karyawan bertindak seperti yang
mereka lakukan dan faktor-faktor sosial dan psikologi apa yang memotivasi
mereka.
Elton Mayo dan
asistennya melakukan suatu studi tentang perilaku manusia dalam bermacam
situasi kerja yang sangat terkenal di pabrik Howthorne milik perusahaan Westrn
Electric dari tahun 1927 sampai 1932. Mayo menemukan bahwa perhatian khusus
(seperti perasaan terpilih menjadi partisipan dalam studi yang dilakukan
manajemen puncak) sangat mempengaruhi usaha-usaha mereka. Phenomena ini dikenal
sebagai Howthorne effect. Penemuan lainnya adalah bahwa kelompok
keja informal – lingkungan sosial karyawan – juga mempunyai pengaruh besar pada
produktivitas.
5. Aliran
Manajemen Modern
Masa manajemen
modern berkembang melalui dua jalur yang berbeda. Pertama merupakan pengembangan
dari aliran hubungan manusiawi yang dikenal sebagai perilaku organisasi,
dan yang kedua dibangun atas dasar manajemen ilmiah, dikenal sebagai aliran
kuantitatif. Perkembangan aliran perilaku organisasi ditandai dengan pandangan
dan pendapat baru tentang perilaku manusia dan sistem sosial. Tokohnya adalah
Abraham Maslow, Douglas McGregor, Frederick Herzberg, dan lainnya.
Aliran
kuantitatif ditandai dengan berkembangnya team-team riset operasi (operations
research) dalam pemecahan masalah-masalah industri, yang didasarkan
atas sukses team-team riset operasi Inggris dalam Perang Dunia ke II. Sejalan
dengan semakin kompleksnya komputer elektronik, transportasi dan komunikasi,
dan sebagainya teknik-teknik riset operasi menjadi semakin penting sebagai
dasar rasional untuk pembuatan keputusan. Prosedur-prosedur riset operasi
tersebut kemudian diformalisasikan dan disebut aliran management
science.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1.
Manajemen
adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan
pengendalian upaya anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2.
Fungsi
manajemen klasik secara tradisional meliputi: merencanakan (planning),
mengorganisasikan
(organizing), memimpin (leading), dan mengendalikan (controlling).
3.
Perkembangan teori manajemen terbagi
menjadi tiga aliran pemikiran yaitu:
a. Aliran Klasik
(Manajemen Ilmiah dan Teori Organisasi Klasik)
b. Aliran Hubungan
Manusia
c. Aliran
Manajemen Modern
3.2. Saran
Penyusunan makalah
ini jauh dari kesempurnaan, sehingga masih diperlukan tambahan perbaikan –
perbaikan untuk menghasilkan makalah yang lebih baik lagi dan lengkap. Adapun
saran dari penyusun adalah perlu adanya perbaikan – perbaikan tambahan dari
pembaca untuk kesempurnaan dalam pembuatan makalah ini, selain itu pula
hendaknya pembaca perlu mengetahui manajemen serta mengimplementasikannya di
setiap organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Bowo
Arief, 2008. Pengorganisasian. Fakultas Ekonomi,
Universitas Mercu buana : Jakarta
George, R. Terry, 1979, "'Asas-asas Manajemen".
Hafidzi, Z.A. 2002, "Diktat Pcngantar Manajemen ",
Fakultas Ekonomi
Handoko, T. Hani. 1999. Manajemen. BPFE –
Yogyakarta
Henry Simamora, 1999, "MSDM", STIE.
YKPN.
Stephan
P. Roben, "Perilaku Organisasi", Jilid l, San Diego
State University.
Stephen
P. Robbins and Mary Couler, "Manajemen",
Edisi 6.
Stoner, James A.F. 1996. Manajemen (Terjemahan).
Penerbit Erlangga. Jakarta
Wijaya,
A W., "Perencanaan Sebagai Fungsi Manajemen".
Williams, Chuck. 2001. Manajemen (Terjemahan).
Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Alhamdulillah.. Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala
rahmat dan hidayah-Nya. Segala pujian hanya layak kita aturkan kepada Allah
SWT. Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta
petunjuk-Nya yang sungguh tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang penulis beri judul ”MANAJEMEN”.
Dalam penyusuna makalah ini, penulis mendapat banyak bantuan
dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan rasa berterimakasih
yang sebesar-besarnya kepada mereka, kedua orang tua dan segenap keluarga besar
penulis yang telah memberikan dukungan, moril, dan kepercayaan yang sangat
berarti bagi penulis.
Berkat dukungan mereka semua kesuksesan ini dimulai, dan
semoga semua ini bisa memberikan sebuah nilai kebahagiaan dan menjadi bahan
tuntunan kearah yang lebih baik lagi. Penulis tentunya berharap isi makalah ini
tidak meninggalkan celah, berupa kekurangan atau kesalahan, namun kemungkinan
akan selalu tersisa kekurangan yang tidak disadari oleh penulis.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, penulis
mengharapkan agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Wassalamu'alaikum
Wr. Wb.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
1.2.
Rumusan
Masalah
1.3.
Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1.Manajemen dan Pengertiannya
2.2.Fungsi-Fungsi Manajemen
2.3.Jenis-jenis Manajemen
2.4.Keterampilan Manajemen
2.5.Perkembangan Teori Manajemen
BAB III PENUTUP
3.1.Kesimpulan
3.2.Saran
DAFTAR PUSTAKA