MAKALAH
STRATEGI MENGATASI BERBAGAI ANCAMAN DALAM MEMBANGUN
PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA INDONESIA
OLEH :
NAMA :
KELAS :
SMAN 1 MASBAGIK
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Alhamdulillah.. Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala
rahmat dan hidayah-Nya. Segala pujian hanya layak kita aturkan kepada Allah
SWT. Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta
petunjuk-Nya yang sungguh tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang penulis beri judul ”STRATEGI MENGHADAPI ANCAMAN”.
Dalam penyusuna makalah ini, penulis mendapat banyak bantuan
dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan rasa berterimakasih
yang sebesar-besarnya kepada mereka, kedua orang tua dan segenap keluarga besar
penulis yang telah memberikan dukungan, moril, dan kepercayaan yang sangat
berarti bagi penulis.
Berkat dukungan mereka semua kesuksesan ini dimulai, dan
semoga semua ini bisa memberikan sebuah nilai kebahagiaan dan menjadi bahan
tuntunan kearah yang lebih baik lagi. Penulis tentunya berharap isi makalah ini
tidak meninggalkan celah, berupa kekurangan atau kesalahan, namun kemungkinan
akan selalu tersisa kekurangan yang tidak disadari oleh penulis.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, penulis
mengharapkan agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Wassalamu'alaikum
Wr. Wb.
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
B. Rumusan
Masalah
C. Tujuan
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman
dalam Membangun Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
B.
Cara Mengatasi Dan Menyelesaikan
Ancaman Bagi Bangsa Indonesia Baik yang Berasal dari Dalam dan Luar Negeri
yaitu :
C.
Jenis Pertahanan:
E.
Faktor-faktor Pendorong, Pendukung,
dan Penghambat Integrasi Nasional
F.
Upaya Membangun Integrasi Nasional
G.
Faktor Pendorong Tercapainya Integrasi
Nasional
BAB
III KESIMPULAN
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Strategi pertahanan
dalam menghadapi ancaman militer disesuaikan dengan jenis ancaman dan besarnya
risiko yang dihadapi.
Strategi Pertahanan
untuk menghadapi ancaman militer berupa agresi militer berbeda dengan strategi
pertahanan dalam menghadapi ancaman yang jenisnya bukan agresi militer. Agresi
militer mengancam totalitas eksistensi bangsa dan negara sehingga harus
dihadapi dengan strategi pertahanan dalam kerangka operasi militer perang
dengan pengerahan segenap kekuatan nasional. Sebaliknya, ancaman militer yang
lain tidak selalu harus dihadapi dengan OMP.
Ancaman Militer
yang jenisnya bukan agresi militer dihadapi dengan kekuatan pertahanan yang
besarnya terbatas dan proporsional dengan besarnya ancaman yang dihadapi serta
dengan pola OMSP. Penerapan strategi pertahanan berlapis berlaku untuk konteks
menghadapi jenis ancaman militer agresi militer dan ancaman militer yang bukan
agresi.
Apabila ancaman aktual
berupa ancaman militer yang karakteristiknya memerlukan penanganan melalui OMP,
lapis pertahanan militer didayagunakan sebagai inti kekuatan. Dalam hal ini
lapis pertahanan militer yang berintikan komponen utama, dan didukung oleh
komponen cadangan dan komponen pendukung, di samping disokong oleh lapis
pertahanan nirmiliter yang melaksanakan fungsi-fungsi diplomasi serta
upaya-upaya lain dalam bentuk perlawanan tidak bersenjata.
Apabila ancaman aktual
berupa ancaman militer yang karakteristiknya tidak memerlukan penanganan
melalui OMP, lapis pertahanan militer didayagunakan sebagai inti kekuatan
pertahanan untuk melaksanakan OMSP.
B. Rumusan Masalah
Ø Bagaimana
Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman
dalam Membangun Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
Ø Bagaimana Cara Mengatasi Dan
Menyelesaikan Ancaman Bagi Bangsa Indonesia Baik yang Berasal dari Dalam dan
Luar Negeri yaitu :
Ø Apa saja Jenis Pertahanan:
Ø Apa saja Faktor-faktor Pendorong, Pendukung, dan Penghambat Integrasi Nasional
Ø Apa saja Upaya
Membangun Integrasi Nasional
Ø Apa saja Faktor Pendorong Tercapainya Integrasi Nasional
C. Tujuan
Ø Untuk mengetahui Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman
dalam Membangun Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
Ø Untuk mengetahui Cara Mengatasi Dan Menyelesaikan
Ancaman Bagi Bangsa Indonesia Baik yang Berasal dari Dalam dan Luar Negeri
yaitu :
Ø Untuk mengetahui Jenis Pertahanan:
Ø Untuk mengetahui Faktor-faktor Pendorong, Pendukung,
dan Penghambat Integrasi Nasional
Ø Untuk mengetahui Upaya Membangun Integrasi Nasional
Ø Untuk mengetahui Faktor Pendorong Tercapainya
Integrasi Nasional
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Strategi
Mengatasi Berbagai Ancaman dalam Membangun Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Indonesia
1.
Strategi Menghadapi Ancaman Militer
Menurut
pasal 30 ayat 2 UUD 1945, dalam menghadapi berbagai macam ancaman militer,
Indonesia melaksanakan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta
(Sishankamrata). Penyelenggaraan Sishankamrata didasarkan pada kesadaran hak
dan kewajiban seluruh warga negaraserta keyakinan akan kekuatan sendiri untuk
mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia.
Ciri
sistem pertahanan dan keamanan yang bersifat semesta :
a. Kerakyatan, yaitu hankam negara
diabdikan oleh dan untuk rakyat.
b. Kesemestaan, yaitu sumber daya
nasional digunakan semaksimal mungkin sebagai upaya pertahanan.
c. Kewilayahan, yaitu melaksanakan di
seluruh wilayah NKRI sesuai kondisi geografis sebagai negara kepulauan.
Dalam
mengahadapi ancaman militer, disiapkan komponen utama untuk melaksanakan
Operasi Militer dalam Perang (OMP) dan komponen cadangan dilaksanakan sebagai
pengganda komponen utama bila diperlukan, melalui proses
mobilisasi/demobilisasi. Selagi komponen pertahanan siap dikerahkan, namun
setiap bentuk perselisihan diutamakan melalui jalan damai terlebih dahulu.
Penggunaan kekuatan pertahanan hanya dilaksanakan apabila cara damai tidak
berhasil.
Berikut
adalah beberapa ancaman militer yang saat ini terjadi dan pernah terjadi di
Indonesia:
a. Saat ini, TNI
terpecah menjadi beberapa kubu sehingga memungkinkan perang saudara antar TNI
yang berkelanjutan yang dapat membuat integrasi Indonesia terancam.
b. 19 Desember 1948 :
Agresi militer Belanda II di kota Yogyakarta yang saat itu masih ibu kota
Indonesia.
c. 4 Desember 2011 :
kekerasan bersenjata di Nanggroe Aceh Darussalam
d. 24 dan 25 Februari
2007 terjadi pelanggaran wilayah yang dilakukan Malaysia terhadap Indonesia
yang berlokasi di Ambalat yaitu terletak di laut Sulawesi
2.
Strategi Menghadapi Ancaman Nir
Militer
a.
Strategi dalam menghadapi ancaman di
bidang ideology
Strategi menghadapi ancaman ini dihadapi
dengan konsep pertahanan berlapis berikut:
1) Lapisan terdepan dalam konsep
penanganannya terdiri atas unsur pertahanan nir-militer, yakni kementrian
atau lembaga pemerintah non-kementrian yang membidangi ideologi.
2) Unsur pemerintah yang membidangi
politik dalam dan luar negeri mengerahkan seluruh istrumen pemerintahan untuk
menangkal pihak lain yang mengancam ideologi Pancasila.
3) Unsur pemerintah yang membidangi
informasi mempercepat gerakan untuk melakukan operasi informasi imbangan
sehingga masyarakat dapat menangkal berbagai pengaruh asing yang mengancam
ideologi.
4) Unsur pemerintah yang membidangi
pendidikan melaksanakan proses pembelajaran dan kesadaran akan ideologi
Pancasila secara bertingkat dan berlanjut.
5) Unsur pemerintah yang membidangi
agama memberdayakan para pemimpin agama untuk membangun kerjasama dengan
pemerintah demi membetengi masyarakat dari penetrasi ideologi asing.
6) Peran lapis pertahanan militer
seperti program pelaksanaan bakti TNI.
b.
Strategi dalam menghadapi ancaman di
bidang politik
Strategi pertahanan ancaman di bidang politik
ditentukan oleh kemampuan sistem politik dalam menanggulangi segala bentuk
ancaman yang ditujukan kepada kehidupan politik bangsa Indonesia. Terwujud
dengan kehidupan politik berlandaskan demokrasi Pancasila dan politik luar
negeri bebas aktif. Langkah –langkah yang ditempuh:
1. Pendekatan
ke dalam
Pembangunan
sistem politik demokrasi yang menghargai kebhinnekaan atau kemajemukan bangsa.
Tertulis dalam 3 pilar penataan kedalam :
·
Penguatan
penyelenggaraan pemerintah Negara yang sah, efektif, bersih, berwibawa, dan
bebas KKN, serta bertanggung jawab.
·
Penguatan
lembaga legislative
·
Penguatan
kekuatan politik nasional
2. Pendekatan
keluar
Menciptakan
diplomasi dengan Negara lain secara dinamis , diwujudkan dengan:
·
Pada
lingkup internal: Penciptaan kestabilan Negara dan ekonomi bangsa.
·
Pada
lingkup regional: diplomasi aktif dalam peningkatan kerjasama.
·
Pada
lingkup supraregional : politik luar negeri Indonesia untuk meningkatkan
kerjasama antar Negara dengan fokus menjaga keutuhan wilayah NKRI.
·
Pada
lingkup global : memperjuangkan kepentingan nasional melalui keberadaan
Indonesia dalam PBB serta mengidentifikasi ancaman yang mungkin terjadi
sehingga dapat mencegah ancaman tersebut.
c.
Strategi dalam menghadapi ancaman di
bidang ekonomi
Diantaranya
adalah sebagai berikut :
1.
Menghadapi
ancaman ekonomi dari internal :
·
penciptaan
lapangan kerja padat karya
·
pembangunan
infrastruktur,
·
penciptaan
iklim usaha yang kondusif,
·
pemilihan
teknologi tepat guna
2.
Menghadapi
ancaman ekonomi dari eksternal:
·
Indonesia
harus membangun dan menjaga hubungan baik dengan negara-negara yang memiliki
kekuatan ekonomi-politik dunia.
3.
Untuk
pertahanan militer dalam menghadapi ancaman berdimensi ekonomi:
·
mengembangkan
pilihan strategis untuk membantu unsur utama dari pertahanan nir-militer
·
meningkatkan
usaha pertahanan untuk menciptakan kondisi keamanan nasional dan kebutuhan
pokok masyarakat terutama di daerah-daerah pedalaman.
·
Program
Bakti TNI yang melibatkan kerja sama dengan unsur pertahanan nir-militer
lainnya lebih ditingkatkan pada perbaikan sarana prasarana masyarakat yang
membawa dampak pada peningkatan kemampuan ekonomi masyarakat.
d.
Strategi dalam menghadapi ancaman di
bidang sosial budaya
Memelihara
keseimbangan dan keselarasan fundamental, yaitu:
·
Keseimbangan
antara manusia dengan Tuhan
·
Keseimbangan
antara manusia dengan alam semesta
·
Keseimbangan
antara manusia dengan masyarakat
·
Keseimbangan
kemajuan lahir dan kesejahteraan batin
Meningkatkan semangat persatuan bangsa dengan memperhatikan
perkembangan tradisi, pendidikan, kepemimpinan, integrasi nasional, kepribadian
bangsam persatuan dan kesatuan bangsa dan pelestarian alam.
B. Cara
Mengatasi Dan Menyelesaikan Ancaman Bagi Bangsa Indonesia Baik yang Berasal
dari Dalam dan Luar Negeri yaitu :
1. Ancaman
dari dalam
a. Perang antar suku
·
Melakukan
mediasi terhadap pihak yang bertikai dengan mempertemukan tokoh adat/perwakilan
masing-masing pihak yang bertikai
·
Melakukan
sosialisasi tentang pentingnya perdamaian dan kerugian adanya pertikaian
·
Meningkatkan
kerja sama dan gotong royong antar kelompok masyarakat atau suku untuk
memperkuat tali persaudaraan dan solidaritas di lingkungan masyarakat
·
Pemerataan
pembangunan agar tidak terjadi kecemburuan antar suku
b. Korupsi
·
Menanamkan
jiwa anti korupsi yang diikuti dengan peningkatan Iman dan Taqwa
·
Memperberat
sanksi dan hukuman para koruptor sehingga menimbulkan efek jera dan rasa takut
pejabat negara untuk melakukan tindakan yang hina itu
·
Menciptakan
pemerintah bersih dan berwibawa, bebas KKN dan konsisten melaksanakan peraturan
dan Undang-undang
·
Melakukan
pengawasan yang ketat pada jalannya pemerintahan terutama pada bidang keuangan
·
Bila
memungkinkan melakukan pengawasan terhadap rekening para pejabat
·
Belajar
bersikap jujur sejak dini
·
Meningkatkan
dan menjaga independenitas KPK dalam tugasnya memberantas korupsi
·
Meningkatkan
kesejahteraan pegawai pemerintahan untuk meminimalisir keinginan korupsi
c. Terorisme
·
Menertibkan
bahan baku pembuatan bom ataupun bahan yang diperlukan dalam pembuatan bom
·
Penarikan
peredaran persenjataan yang dimiliki masyarakat sipil
·
Pemberantasan
sekelompok terorisme yang berkeliaran di masyarakat
·
Meningkatkan
kinerja pihak militer dengan mempelajari motif di setiap kasus terorisme
·
Membasmi
hal-hal yang membantu perkembangan terorisme misalnya dukungan materiil dan
keuangan, kontrol, kepemimpinan, dan faham yang disebarkan oleh teroris
·
Meningkatkan
rasa nasionalisme
·
Meningkatkan
ketahanan nasional dan mempersolid setiap susunan Hankamrata
·
Melaporkan
warga yang diduga teroris, misalnya warga yang mengisolasikan diri dari
masyarakat sekitar
d. Pemberontakan
·
Pemerataan
pembangunan sampai pelosok daerah sehingga tidak muncul kecemburuan nasional
·
Meningkatkan
keamanan dari pusat hingga satuan terkecil daerah sesuai prinsip Hankamrata
·
Meningkatkan
rasa nasionalisme dengan mempelajari pendidikan kewarganegaraan dan sejaarah
perjuangan Indonesia dalam merebut NKRI
·
Mengakui
persamaan derajat dan HAM sehingga kaum minoritas tidak terdesak
e. Ekstrim kanan dan kiri
·
Mengamalkan
nilai-nilai Pancasila
·
Menanamkan
pendidikan agama sebagai pendidikan formal
·
Memberantas
segala tindakan ekstrim
·
Meningkatkan
keefisienan dan kinerja pemerintah dan lebih transparan agar tidak muncul
masyarakat anti pemerintah
·
Meningkatkan
Nasionalisme dan Imtaq
f. Kemiskinan atau kesenjangan sosial
·
Meningkatkan
sumber daya manusia
·
Memperluas
lapangan kerja untuk mengimbangi jumlah angkatan kerja
·
Meningkatkan
kualitas SDM siap kerja melalui pendidikan, seperti kerja sama antar perusahaan
dengan SMK
·
Melakukan
subsidi sembako bagi rakyat miskin
·
Peningkatan
pelayanan atau kebutuhan dasar kepada masyarakat miskin, misalnya sekolah
gratis, Kartu Jakarta Sehat dan lain-lain
·
Pemerataan
pembangunan di seluruh pelosok tanah air
g. Narkoba dan HIV/AIDS
·
Mengawasi
dengan ketat daerah yang diduga tempat-tempat prostitusi dan mewajibkan
menggunakan pengaman sebelum berhubungan
·
Mempersempit
peredaraan narkoba dengan memperketat pemeriksaan di bandara, pelabuhan, maupun
daerah perbatasan
·
Melakukan
dan ikut dalam kegiatan sosialisasi tentang bahaya narkoba dan HIV/AIDS dan
menanamkan jiwa anti narkoba
·
Menyaring
budaya asing dengan Pancasila
·
Melakukan
uji urine untuk mengetahui siapa yang terkena HIV/AIDS terutama supir,
pilot atau orang yang bertanggung jawab atas keamanan orang banyak
·
Melakukan
razia tempat yang diduga pabrik maupun penjualan narkoba seperti diskotik atau
klub malam
2. Ancaman
dari luar
1. Agresi militer
·
Menjalin
hubungan persahabatan antar negara berdasarkan prinsip bebas aktif dengan kata
lain bangsa Indonesia bersifat netral dan berhubungan baik dengan negara lain
·
Meningkatkan
peralatan, pertahanan militer dan ketahanan nasional diiringi dengan
peningkatan dari kualitas TNI sebagai inti pertahanan dalam sistem Hankamrata
(pertahanan keamanan rakyat semesta)
·
Selalu
waspada terhadap segala kemungkinan yang dapat membahayakan keutuhan NKRI
seperti mengikuti wajib militer dan belajar dasar-dasar kemiliteran dan selalu
siap apabila dibutuhkan dalam mempertahankan NKRI
2. Penerobosan wilayah
·
Mengadakan
patroli secara rutin, terutama daerah rawan penerobosan batas
·
Membangun
pos-pos pertahanan dan memperjelas tapal batas yang lebih kuat dan permanen
sehingga tidak dapat dipindah
·
Mensejahterakan
penduduk di wilayah perbatasan agar tidak bergantung pada negara tetangga
sehingga penduduk di wilayah perbatasan tidak berpindah kewarganegaraan
3. Penyeludupan
·
Meningkatkan
transparansi pihak bea cukai dalam tugasnya mengawasi lalu lintas barang antar
negara
·
Meningkatkan
pengamanan daerah perbatasan untuk mengantisipasi penyeludupan barang illegal,
karena memasukkan barang tanpa dikenai pajak impor
·
Meningkatkan
pengamanan daerah jalur perdistribusian seperti bandara, pelabuhan.
4. Infiltrasi ( penyusupan ideologi )
·
Memahami
nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila serta mengamalkannya
·
Menyaring
nilai ideologi asing dengan Pancasila, agar memperoleh dampak positifnya
saja
·
Mempertebal
Iman dan Taqwa (imtaq)
·
Melakukan
kegiatan-kegiatan yang bersifat kecintaan terhadap tanah air tercinta
sertan menanamkan semangat juang untuk membela bangsa, negara, serta
mempertahankan Pancasila sebagai landasan idiil dan UUD sebagai landasan
konstitusional serta landasan Nusantara sebagai landasan fisional
5. Penitrasi ( penyusupan budaya )
·
Penguasaan
IPTEK yang diimbangi Imtaq, sebagai perisai diri di era globalisasi
·
Pengenalan
budaya nusantara melalui pendidikan formal, misal membuka ekstrakulikuler
sekolah
·
Meningkatkan
rasa Nasionalisme dan mempelajari kebudayaan yang berasal dari berbagai suku
bangsa di Indonesia
·
Melakukan
penyaringan budaya yang masuk dengan menggunakan nilai-nilai Pancasila
6. Spionase
·
Meningkatkan
keamanan di titik-titik vital nasional misal pabrik senjata, pembangkit listrik
serta penyimpanan dokumen rahasia negara
·
Tetap
waspada terhadap segala ancaman yang mungkin terjadi
·
Meningkatkan
keimanan para pemimpin dan pejabat negara
·
Meningkatkan
rasa nasionalisme dan patriotisme
·
Melakukan
pengawasan baik di wilayah darat, air, maupun udara yang dilakukan oleh TNI,
AD, AL, AU
C. Jenis
Pertahanan:
1. Pertahanan
militer untuk menghadapi ancaman militer, dan
2. Pertahanan
nonmiliter/nirmiliter untuk menghadapi ancaman nonmiliter/nirmiliter.
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang beragam.
Keberagaman masyarakat Indonesia ditandai oleh adanya keberagaman budaya.
Misalnya perbedaan suku bangsa menyebabkan adat-istiadat, bentuk rumah, pakaian
serta kesenian yang memiliki ciri khas yang berbeda. Bangsa Indonesia menyadari
dan menghormati adanya perbedaan budaya tersebut. Bangsa Indonesia sejak dahulu
telah dipersatukan dalam semboyan “Bhineka Tunggal Ika” yang artinya
berbeda-beda, tetapi tetap satu.
Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan
perbedaan yang ada pada suatu Negara sehingga terciptanya keserasian dan
keselarasan secara nasional. Integrasi nasional berasal dari dua kata,
yaitu “integrasi” dan “nasional”. Integrasi berasal dari bahasa Inggris,
integrate, artinya menyatupadukan, menggabungkan, mempersatukan. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia, integrasi artinya pembauran hingga menjadi satu
kesatuan yang bulat dan utuh. Kata Nasional berasal dari bahasa Inggris, nation
yang artinya bangsa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi nasional
mempunyai arti politis dan antropologis.
- Integrasi nasional secara politis berarti penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.
- Integrasi nasional secara antropologis berarti proses penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat.
Syarat Integrasi
Integrasi masyarakat merupakan
kondisi yang diperlukan bagi Negara untuk membangun kejayaan nasional demi
mencapai tujuan yang diharapkan. Ketika masyarakat suatu Negara senatniasa
diwarnai pertentangan atau konflik, maka akan banyak kerugian yang diderita
baik kerugian berupa fisik materi, seperti kerusakan sarana dan prasarana yang
sangat dibutuhkan oleh masyarakat maupun kerugian mental spiritual. Seperti
perasaan kekawatiran, cemas dan ketakutan bahkan juga tekanan mental yang
berkepanjangan.. Adapun syarat keberhasilan suatu integrasi di suatu negara
adalah sebagai berikut.
- Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhankebutuhan satu dengan lainnya.
- Terciptanya kesepakatan (konsensus) bersama mengenai norma-norma dan nilai-nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman.
- Norma-norma dan nilai-nilai sosial dijadikan aturan baku dalam melangsungkan proses integrasi sosial.
Di dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 disebutkan bahwa setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang harus
dilakukan dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai menyalahgunakan hak karena
banyak sekali orang yang bisa seenaknya melakukan sesuatu hal yang bisa
merugikan orang lain. Begitu pula dengan orang yang selalu berusaha menghindar
dari kewajibannya sebagai warga negara. Perilaku ini bisa dijadikan salah satu
contoh perilaku yang bisa merugikan masyarakat lain, khususnya bagi pemerintah.
Pelanggaran akan hak orang akan menyebabkan terjadinya disintegrasi sehingga
orang tersebut tidak menjalankan kewajibannya. Beberapa kewajiban dan hak
sebagai warga negara Indonesia dalam menjaga integrasi nasional baik dalam
keluarga, sekolah dan masyarakat antara lain sebagai berikut.
No.
|
Lingkungan
|
Kewajiban
|
Hak
|
1.
|
Keluarga
|
|
|
2.
|
Sekolah
|
|
|
3.
|
Masyarakat
|
|
|
Diperlukan keseimbangan dalam
menjalankan hak dan kewajiban. Hal ini agar tidak terjadi kesalahpahaman yang
bisa mengakibatkan kerugian bagi orang lain dan diri sendiri. Misalnya,
pertumbuhan pembangunan infrastruktur (jalan dan jembatan) di satu daerah dengan
daerah lainnya harus sama. Jika berbeda akan terjadi kecemburuan dan berakibat
terganggunya integrasi nasional. Dengan demikian, sangat penting integrasi
nasional bagi pembangunan bangsa dalam masyarakat yang berbeda-beda. Setiap
warga masyarakat di daerah harus menyadari adanya perbedaan etnik, suku, agama,
budaya, bahasa, dan sebagainya. Perbedaan tersebut jangan sampai dijadikan
sebagai pemicu terjadinya disintegrasi nasional. Oleh karena itu, kalian harus
memahami hak dan kewajiban dalam kehidupan sehari-hari.
Disintegrasi adalah keadaan tidak
bersatu padu yang menghilangnya keutuhan atau persatuan serta menyebabkan
perpecahan. Adapun ciri-ciri terjadinya disintegrasi di suatu masyarakat antara
lain: Ketidaksamaan tujuan antara anggota suatu kelompok sehingga tidak ada
keterpaduan. Sebagian besar anggota kelompok tidak mematuhi norma-norma yang
berlaku. Menurunnya wibawa tokoh-tokoh pemimpin kelompok. Kurang berfungsinya
sanksi sebagaimana mestinya. Beberapa sikap dan perilaku yang dapat menyebabkan
terjadinya disintegrasi nasional melalui lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat, dan bangsa antara lain sebagai berikut.
No.
|
Lingkungan
|
Sikap
dan Perilaku
yang Menyebabkan Disintegrasi Nasional |
Akibat
dari Sikap
dan Perilaku Tersebut |
Alternatif
agar
Tidak Terulang |
1.
|
Keluarga
|
|
|
|
2.
|
Sekolah
|
|
|
|
3.
|
Masyarakat
|
|
|
|
4.
|
Bangsa
|
|
|
|
Rakyat Indonesia harus memiliki sikap untuk mempersiapkan diri jika terdapat ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG) yang dapat mengganggu integrasi nasional.
E. Faktor-faktor Pendorong, Pendukung, dan Penghambat
Integrasi Nasional
1. Faktor
pendorong tercapainya integrasi nasional
·
Adanya
rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah.
·
Adanya
ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara yaitu Garuda Pancasila dan
semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
·
Adanya
tekad serta keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa indonesia seperti yang
dinyatakan dalam Sumpah Pemuda.
·
Adanya
ancaman dari luar yang menyebabkan munculnya semangat nasionalisme di kalangan
bangsa Indonesia.
2. Faktor
pendukung integrasi nasional
·
Penggunaan
bahasa Indonesia.
·
Adanya
semangat persatuan dan kesatuan dalam bangsa, bahasa, dan tanah air Indonesia.
·
Adanya
kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, yaitu Pancasila.
·
Adanya
jiwa dan semangat gotong royong, solidaritas, dan toleransi keagamaan yang
kuat.
·
Adanya
rasa senasib sepenanggungan akibat penderitaan penjajahan.
3. Faktor
penghambat integrasi nasional
·
Kurangnya
penghargaan terhadap kemajemukan yang bersifat heterogen.
·
Kurangnya
toleransi antargolongan.
·
Kurangnya
kesadaran dari masyarakat Indonesia terhadap ancaman dan gangguan dari luar.
·
Adanya
ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan ketidakmerataan hasil-hasil pembangunan.
F. Upaya Membangun Integrasi Nasional
1.
Membangun dan menghidupkan terus
komitmen, kesadaran dan kehendak untuk bersatu.
2.
Menciptakan kondisi dan membiasakan diri
untuk selalu membangun consensus.
3.
Membangun kelembagaan (pranata) yang
berakarkan nilai dan norma yang menyuburkan persatuan dan kesatuan bangsa.
4.
Merumuskan kebijakan dan regulasi yang
konkret, tegas dan tepat dalam aspek kehidupan dan pembangunan bangsa yang
mencerminkan keadilan bagi semua pihak, semua wilayah.
5.
Upaya bersama dan pembinaan integrasi
nasional memerlukan kepemimpinan yang arif dan bijaksana, serta efektif.
G. Faktor
Pendorong
Tercapainya Integrasi Nasional
2.
Adanya
rasa yang senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor-faktor sejarah.
3.
Adanya
ideologi nasional yang tercermin di dalam simbol negara yakni Garuda Pancasila
dan Semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
4.
Adanya
sikap tekad dan keinginan untuk kembali bersatu di dalam kalangan Bangsa
Indonesia seperti yang telah dinyatakan di dalam Sumpah Pemuda.
5.
Adanya
ancaman dari luar yang menyebabkan adanyadan munculnya semangat nasionalisme
dalam kalangan Bangsa Indonesia.
Faktor Pendukung Integrasi Nasional
1. Penggunaan bahasa Indonesia.
2. Semangat persatuan serta kesatuan di
dalam Bangsa, Bahasa dan Tanah Air Indonesia.
3. Adanya Kepribadian dan pandangan
hidup kebangsaan yang sama yakni Pancasila.
4. Adanya jiwa dan rasa semangat dalam
bergotong royong, solidaritas serta toleransi keagamaan yang sangat kuat.
5. Adanya rasa senasib dan
sepenanggungan yang diakibatkan oleh penderitaan semasa penjajahan.
Faktor Penghambat Integrasi Nasional
1. Kurangnya penghargaan terhadap
kemajemukan yang memiliki sifat heterogen.
2. Kurangnya toleransi antar sesama
golongan.
3. Kurangnya kesadaran di dalam diri
masing-masing rakyat Indonesia terhadap segala ancaman dan gangguan yang mucul
dari luar.
4. Adanya sikap ketidakpuasan terhadap
segala ketimpangan dan ketidak merataan hasil pembangunan.
BAB III
KESIMPULAN
A. Strategi
Mengatasi Berbagai Ancaman dalam Membangun Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Indonesia
1.
Strategi Menghadapi Ancaman Militer
o
Saat ini, TNI terpecah menjadi beberapa kubu sehingga
memungkinkan perang saudara antar TNI yang berkelanjutan yang dapat membuat
integrasi Indonesia terancam.
o
19 Desember 1948 : Agresi militer Belanda II di kota
Yogyakarta yang saat itu masih ibu kota Indonesia.
o
4 Desember 2011 : kekerasan bersenjata di Nanggroe Aceh
Darussalam
o
24 dan 25 Februari 2007 terjadi pelanggaran wilayah yang
dilakukan Malaysia terhadap Indonesia yang berlokasi di Ambalat yaitu terletak
di laut Sulawesi
2.
Strategi Menghadapi Ancaman Nir
Militer
a. Strategi dalam menghadapi ancaman di
bidang ideology
b. Strategi dalam menghadapi ancaman di
bidang politik
c. Strategi dalam menghadapi ancaman di
bidang ekonomi
d. Strategi dalam menghadapi ancaman di
bidang sosial budaya
B. Jenis
Pertahanan:
6. Pertahanan
militer untuk menghadapi ancaman militer, dan
7. Pertahanan
nonmiliter/nirmiliter untuk menghadapi ancaman nonmiliter/nirmiliter.
C. Faktor-faktor Pendorong, Pendukung, dan Penghambat
Integrasi Nasional
· Faktor
pendorong tercapainya integrasi nasional
Ø Adanya rasa senasib dan seperjuangan
yang diakibatkan oleh faktor sejarah.
Ø Adanya ideologi nasional yang
tercermin dalam simbol negara yaitu Garuda Pancasila dan semboyan Bhinneka
Tunggal Ika.
Ø Adanya tekad serta keinginan untuk
bersatu di kalangan bangsa indonesia seperti yang dinyatakan dalam Sumpah
Pemuda.
Ø Adanya ancaman dari luar yang
menyebabkan munculnya semangat nasionalisme di kalangan bangsa Indonesia.
· Faktor
pendukung integrasi nasional
Ø Penggunaan bahasa Indonesia.
Ø Adanya semangat persatuan dan
kesatuan dalam bangsa, bahasa, dan tanah air Indonesia.
Ø Adanya kepribadian dan pandangan
hidup kebangsaan yang sama, yaitu Pancasila.
Ø Adanya jiwa dan semangat gotong
royong, solidaritas, dan toleransi keagamaan yang kuat.
Ø Adanya rasa senasib sepenanggungan
akibat penderitaan penjajahan.
· Faktor
penghambat integrasi nasional
Ø Kurangnya penghargaan terhadap
kemajemukan yang bersifat heterogen.
Ø Kurangnya toleransi antargolongan.
Ø Kurangnya kesadaran dari masyarakat
Indonesia terhadap ancaman dan gangguan dari luar.
Ø Adanya ketidakpuasan terhadap
ketimpangan dan ketidakmerataan hasil-hasil pembangunan.
D. Upaya Membangun Integrasi Nasional
Ø Membangun
dan menghidupkan terus komitmen, kesadaran dan kehendak untuk bersatu.
Ø Menciptakan
kondisi dan membiasakan diri untuk selalu membangun consensus.
Ø Membangun
kelembagaan (pranata) yang berakarkan nilai dan norma yang menyuburkan
persatuan dan kesatuan bangsa.
Ø Merumuskan
kebijakan dan regulasi yang konkret, tegas dan tepat dalam aspek kehidupan dan
pembangunan bangsa yang mencerminkan keadilan bagi semua pihak, semua wilayah.
Ø Upaya
bersama dan pembinaan integrasi nasional memerlukan kepemimpinan yang arif dan
bijaksana, serta efektif.
.
DAFTAR
PUSTAKA
http://iwanttohappierever.blogspot.co.id/2014/04/cara-mengatasi-ancaman-dari-luar-dan.html
http://swastiniramaya.blogspot.co.id/2015/09/rangkuman-materi-bab-vi-kelas-xii.html
izin sedot ya gan buat tugas kuliah sebelumnya saya ucapkan terima kasih
BalasHapussama-sama gan
Hapusizin save or etc mas
BalasHapusya
HapusIzin sedot ya gan buat tugas
BalasHapusMakasih ya gan
siap
HapusIzin save kak
BalasHapussiap
Hapus