Rabu, 02 Agustus 2017

MAKALAH IMPREALISME DAN KOLONIALISME



BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Akhir abad ke-15, di Eropa timbul suatu peristiwa gerakan Renaissance dan Humanisme yang bertujuan untuk mempelajari, menyelidiki dan menggali ilmu pengetahuan. Semangat untuk dapat lebih dari masa lampau menimbulkan gerakan kemajuan.
Dengan semangat kemajuan tersebut, maka pada abad ke-15 di Eropa melahirkan temuan-temuan baru, misalnya temuan Nicolaus Copernicus bahwa bumi itu bulat. Hal ini mendorong pelaut-pelaut dari Spanyol, Portugis dan negara-negara Eropa lainnya untuk berlayar menjelajahi samudera mencari daerah baru.
Selain itu, jatuhnya Konstantinopel pada tahun 1453 ke Turki Utsmani dan terjadinya perang salib mengakibatkan pasokan rempah-rempah ke wilayah Eropa terputus. Hal ini dikarenakan boikot yang dilakukan oleh Turki Utsmani. Situasi ini mendorong orang-orang Eropa menjelajahi jalur pelayaran ke wilayah yang banyak memiliki bahan rempah-rempah. Dalam perkembangannya, mereka tidak saja berdagang, tetapi juga menguasai sumber rempah-rempah di negara penghasil.  Adanya semboyan imperalisme kuno: Gold (mencari kekayaan), Glory (mencari kejayaan), Gospel (menyebarkan agama kristen). Semboyan tersebut menjadi tujuan penjelajahan samudera. Selain dengan Keinginan Berpetualang
B.     Rumusan Masalah
2.      Bagaimana Proses Masuk Dan Perkembangan Penjajahan Bangsa Barat Di Nusantara ?
3.      Apa Strategi Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Penjajahan Barat sebelum dan sesudah abad ke-20 ?
4.      Apa Latar Belakang Pergerakan Nasional Indonesia ?
5.      Sebut dan Jelaskan Organisasi Dan Tokoh Pergerakan Indonesia ?
7.      Jelaskan Masa Pendudukan Jepang di Indonesia ?
8.      Apa Saja Upaya Persiapan Kemerdekaan Indonesia ?
C.     Tujuan
2.      Untuk Mentahui Proses Masuk Dan Perkembangan Penjajahan Bangsa Barat Di Nusantara
3.      Untuk Mengetahui Strategi Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Penjajahan Barat sebelum dan sesudah abad ke-20
4.      Untuk Mengetahui Latar Belakang Pergerakan Nasional Indonesia
5.      Untuk Mengetahui Organisasi Dan Tokoh Pergerakan Indonesia
7.      Untuk Mengetahui Masa Pendudukan Jepang di Indonesia
8.      Untuk Mengetahui Upaya Persiapan Kemerdekaan Indonesia





















BAB II
PEMBAHASAN

Kolonialisme dan imperialisme mulai berkembang sekitar abad ke-15 yang diawali dengan adanya gejala pembaruan di Eropa di bidang ekonomi, politik, sosial, maupun budaya dalam bentuk gerakan Renaisans dan Humanisme yang berpikiran maju.
1.      Faktor - Faktor Pendorong Munculnya Imperialisme dan Kolonialisme :
a.       Adanya semangat penaklukan (reconquista) terhadap orang - orang yang beragama islam.
b.      Jatuhnya Kontantinople, ibu kota Imperium ke tangan Dinasti Usmani Turki.
c.       Adanya keinginan mengetahui lebih jauh mengenai rahasia alam semesta, keadaan geografi, dan bangsa - bangsa yang tinggal di belahan bumi lain.
d.      Adanya keinginan untuk mendapatkan rempah - rempah.
e.       Kisah penjelajahan Marcopolo ( 1254-1324), seorang pedagang dari Venesia, Italia ke Cina yang dituang dalam buku Book of Various Experience.
f.        Ingin memperoleh keuntungan / kekayaan yang sebanyak - banyaknya.
g.       Adanya teori Copernicus dan Galileo Galilei.
h.       Ambisi 3G ( Gold, Glory dan Gospel ).
2.      Penjelajahan Bangsa Portugis :
·         Vasco da Gama ( 1497 - 1498 ) berlayar menuju ke Hindia Timur melalui Kepualauan Tanjung Verde, mengitari Tanjung Harapan.
·         Bartholomeo Diaz ( 1486 ) belayar menuju ke arah selatan menyelusuri pantai barat Afrika sampai daerah Pantai Emas.
·         Pedro Alvares Cabra ( 1500 ) berlayar kearah barat dan berlabuh di Amerika Selatan pada tahun 22 April 1500, dengan mengibarkan bendera Protugis dan menyatakan daerah baru itu milik protugis.
·         Alfonso de Albuquerque ( 1505 ) Pada tahun 1505, Alfonso d’Albuquerques mengacaukan jalur perdagangan Arab dan india, serta mnduduki pelabuhan penting Afrika Timur dan Teluk Persia, Alfonso d’Albuquerques juga berhasil menaklukan pelabuhan Goa di Asia Tenggara.
·         Fransiscus Xaverius ( 1550 ) Seorang pendeta yang pernah berada di Maluku selama satu tahun.
3.      Penjelajahan Bangsa Spanyol :
·         Columbus ( 1492 ) melakukan penjelajahan dunia dan menjadi pelopor kolonialisme, dia berlayar dari Polos, Spanyol menyeberangi laut Atlantik sampai di kepulauan Bahama dan mendarat pada 1492 di India. Antar 1492 - 1502 dia sudah 4 kali melakukan pelayaran.
·         Ferdinand Magellan ( 1480-1521 ) pelayarannya diawali dari pesisir barat benua Amerika, ujung Amerika Selatan, dan memasuki selat yang menghubungkan laut Atlatik dengan laut pasifik yang di kenal selat Magellan.
4.      Penjelajahan Bangsa Belanda :
·         Bangsa belanda awalnya mendapatkan informasi perjalanan yang di bukukan berjudul Itinerario, Voyage ofte Schipvert naer Oost ofte Portugaels Indiens ( Catatan perjalanan ke Timur atau Hindia Portugis ), Akhirnya dengan buku tersebut Cornelis de Houtman memimpin ekspedisi dengan Empat buah kapal berawak 249 Orang dan 64 Meriam berlayar ke Asia.
5.      Penjelajahan Bangsa Perancis :
·         Pelaut perancis memulai penjelajahan samudera dari Eropa dan kemudian melintasi Samudra Atlantik menuju Kanada, serta daerah lembah Missisippi.
·         Sejarah kolonialisme Prancis di tanah Jawa yang hanya berlangsung selama tujuh bulan saja. Alasan Perancis meninggalkan Indonesia, karena Perancis kalah dalam Perang Lipzig melawan Inggris.
6.      Penjelajahan Bangsa Inggris :
·         Pemerintahan inggis mulai menguasai Indonesia sejak tahun1811 pemerintahan inggis mengangkat Thomas Stamford raffles (TSR) sebagai gubernur jendral di Indonesia . dan berakhir pada tahun 1817.
Kemampuan berpikir yang berhaluan maju inilah yang kemudian menghasilkan banyak penemuan-penemuan baru seperti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, sosial-ekonomi, dan kebudayaan.
1.      Di Bidang Ilmu Pengetahuan
Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan ditandai dengan munculnya teori Heliosentris (tata surya) oleh Nicolaus Copernicus, seorang ahli ilmu pasti dan astronomi dari Polandia. Ajaran Copernicus yang muncul pada tahun 1543 menjelaskan bahwa matahari sebagai pusat dari seluruh benda-benda antariksa dan ia menyatakan pula bahwa bentuk bumi adalah bulat seperti bola. Pernyataan Copernicus ini sesungguhnya pernah muncul jauh sebelumnya, yakni bersumber dari pengalaman Marco Polo yang melakukan perjalanan dari Venesia (Italia) melalui jalur darat ke negeri Cina antara tahun 1271 - 1292 hingga kembali ke tempat asalnya.
2.      Di Bidang Teknologi
Selain di bidang ilmu pengetahuan, Nicolaus Copernicus juga mampu mengembangkan teknologi dengan cara membuat kompas yang dapat digunakan untuk menunjukkan arah dalam pelayaran. Pada tahun 1610, muncul ilmuwan baru dari Italia bernama Galileo yang mendukung dan memperjelas pokok-pokok ajaran Heliosentris dari Copernicus. Pada saat itu, Galileo telah mampu mengembangkan teknologi dengan cara membuat teropong jauh (teleskop).
3.      Di Bidang Sosial Ekonomi
Pada tahun 1453, bangsa Turki Usmani berhasil merebut wilayah Konstantinopel (terutama Bandar Bizantium yang biasa digunakan sebagai bandar penghubung perdagangan antara Asia dan Eropa). Peristiwa itu mengakibatkan terputusnya jalur perdagangan antara Asia dan Eropa sehingga para pedagang sulit untuk mendapatkan rempah-rempah. Kondisi sosial ekonomi para pedagang Eropa menurun akibat krisis lalu lintas perdagangan ini, dan memaksa mereka untuk mencari jalan lain dalam menemukan daerah penghasil rempah-rempah dan membelinya secara langsung dengan cara berlayar menjelajahi samudera.
B.     Proses Masuk Dan Perkembangan Penjajahan Bangsa Barat Di Nusantara
1.      Bangsa Portugis
Melalui penjelajahan samudra, bangsa Portugis berhasil mencapai India (Calcuta) tahun 1498 dann berhasil mendirikan kantor dagangnya di Goa (1509). Tahun 1551, Portugis berhasil menguasai malaka, selanjutnya Portugis mengadakan hubungan dagang dengan Maluku yang merupakan daerah penghasil rempah-rempah di Indonesia.
Tahun 1512, Alfonso de Albuquerque mengurumkan beberapa buah kapal ke Maluku. Awalnya masyarakat Maluku menyambut baik dan saling berebut menanamkan pangaruh kepada Portugis agar dapat membeli rempah-rempah dan membantu masyarakat Maluku menghadapi musuh-musuhnya.
Pada saat itu, kesultanan Ternate di Maluku diperintah oleh Kaicil Darus. Sultan ternate itu meminta bantuan Portugis untuk mendirikan benteng di Ternate dengan tujuan agar ternate terhindar dari kemungkinan serangan dari daerah lain. Tahun 1522 Portugis mengabulkan pemintaan Sultan Ternate dengan mendirikan benteng Saint jhon. Pendirian benteng tersebut ternyata harus dibayar mahal oleh Ternate,Sultan ternate terpaksa harus menandatangani perjanjian monopoli pendagangan dengan Portugis.
Perjanjian monopoli pendagangan rempah-rempah menimbulkan kesengsaraan. Rakyat tidak dapat menjual rempah-rmpah secara bebas, rakyat ternate harus menjualnya kepada Portugis. Hal itu merugikan rayat.Oleh karena itu tejadi permusuhan antara rakyat ternate dan Portugis. Selain mengadakan monopoli pendagangan rempah-rempah di maluku, portugis juga aktif menyebarkan agama katolik dengan tokohnya Franciscus Xaverius.
2.      Bangsa Spanyol
Tahun 1521 bangsa spanyol berhasil  tiba di Tidore (Maluku) kemundian siggah di Bacan dan Jailolo. Mereka tergabung dalam ekspedisi megelhaens-del cano. Kedatangan bansa spanyol di sambut baik oleh masyarakat setepat karena pada saat itu rakyat Maluku sedang bersengketa dengan Portugis.
 Kedadatangan spanyol di Maluku merupakan keberhasilan bangsa spanyol dalam mencapai daerah yang di idam-idamkan, yaitu daerah penghasil rempah-rempah.Bagi portugis,kehadiran spanyol merupakan pelanggaran atas hak monopolinya. Akibatnya timbul persaingan antara Portugis dan Spanyol. Sultan ternate bersekutu dengan portugis, sendangkan sultan tidore bersekutu dengan Spanyol. Puncaknya Portugis dan Spanyol menempuh jalan perundingan yang di laksanakan di Saragosa (Spanyol) tahun 152
Perundigan itu menghasilkan kesepakatan yang disebut dengan Pejanjian Saragosa yang berisi :
1.      Spanyol harus meninggalkan maluku dan melakukan perdagangan di Filipina
2.      Portugis tetap melakukan kegiatan perdagangan di Kep Maluku.
Setelah membuat persetujuan tersebut, Spanyol akhirnya meninggalkan Maluku, bangsa portugis berusaha keras menguasai monopoli pedangangan rempah-rempah di Maluku.
3.      Bangsa Belanda
Sebelum datang ke Indonesia, para pedagang Belanda membeli rempah-rempah hasil kekayaan alam indonesia di Lisabon (ibukota Portugis) Pada masa itu, Belanda masih dalam penjajahan Spanyol. Tahun 1585 Belanda tidak lagi mengambil rempah-rempah dari Lisabon karena Portugis di kuasai oleh bangsa Spanyol. Bulan April 1595 Belanda memulai pelayaranya menuju nusantara dengan empat buah kapal dibawah pimpinan Cornelis de houtman dan De Keyzer, Pelayaran bangsa Belanda ke Indonesia melaui jalur palayaran Portugis, Pelayaran de houtman memasuki wilayah Nusantara melalui selat sunda.
Faktor penyebab kedatangan bangsa Eropa datang ke timur adalah
a.       Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang geografi dan navigasi,
b.      kisah perjalanan Marcopolo dalam bukunya Imago Mundi (citra dunia) dan Il Milione (sejuta keajaiban),
c.       jatuhnya kota Konstantinopel pada tahun 1453 yang menghentikan perdagangan Asia-Eropa,
d.      mewujudkan Gold, Glory, dan Gospel,
e.       politik merkantilisme.
Faktor-faktor yang mendorong bangsa-bangsa Barat pergi ke dunia Timur, antara lain sebagai berikut:
1.      Dikuasainya rute dan pusat-pusat perdagangan di Timur Tengah oleh orang-orang Islam.
2.      Adanya kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu dengan ditemukan peta dan kompas yang sangat penting bagi pelayaran.
3.      Adanya keinginan untuk mendapatkan rempah-rempah dari daerah asal sehingga harganya lebih murah dan dapat memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
4.      Adanya keinginan untuk melanjutkan Perang Salib dan menyebarkan agama Nasrani ke daerah-daerah yang dikunjungi.
5.      Adanya jiwa petualangan sehingga menggugah semangat untuk melakukan penjelajahan samudra.
C.     Strategi Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Penjajahan Barat sebelum dan sesudah abad ke-20
1.      Strategi Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Penjajahan Barat sebelum abad ke-20
Sebelum tahun 1908, banyak bangsa lain yang ingin menjajah dan menguasai Indonesia. Banyak yang memeras, menyiksa dan merebut hak-hak rakyat Nusantara. Perjuangan bangsa Indonesia terhadap penjajah hampir dilakukan diseluruh wilayah, terutama di daerah yang menjadi pusat kekuasaan penjajah.
Perjuangan bangsa Indonesia menentang penjajah VOC menggunakan senjata dimulai pada abad ke-17, dimana perlawanan tersebut dilakukan oleh Sultan Agung dari Mataram, Sultan Hasanuddin dari Kerajaan Gowa Sulawesi Selatan, Sultan Ageng Tirtayasa, Sultan Iskandar Muda dari Aceh, Untung Surapati, Trunajaya, dan Ibnu Iskandar dari Minangkabau.
Sedangkan yang berjuang pada abad ke-19 antara lain :
a.       Thomas Matulesy ata Pattimura dari Maluku (1817)
b.      Pangeran Diponegoro, Sentot Prawirodirjo, Kyai Mojo, dan Pangeran Mangkubumi di Jawa (1825-1830)
c.       Tuanku Imam Bonjoldari Minangkabau Sumatera Barat (1822-1837)
d.      Sultan Mahmud Badaruddin II dari Palembang (1817)
e.       Pangeran Antasari dan Pangeran Hidayat dari Kalimantan (1859-1862)
f.        I Gusti Kentut Jelantik dari Bali (1846-1849)
g.       Anak Agung Made dari Lombok (1895)
h.       Teuku Umar, Panglima Polim, Teuku Cik Di Tiro, dan Cut Nyak Dien dari Aceh (1873-1904)
i.         Si Singamangaraja XII dari Batak (1878-1907)
Berbagai perlawanan rakyat Indonesia yang terjadi pada sebelum abad ke-20 seperti perlawanan Diponegoro, Imam Bonjol, Sultan Agung serta perlawanan-perlawanan rakyat lainnya masih dalam batas-batas wilayah yang sempit dan parsial. Akibatnya perlawanan-perlawanan tersebut dapat diredam oleh kekuatan penjajah yang sudah menguasai secara nasional di Indonesia.
Kegagalan perjuangan dengan kekerasan senjata oleh para pahlawan baik ketika melawan Portugis, Belanda, maupun Inggris karena bangsa Indonesia mempunyai beberapa kelemahan, sebagai berikut:
a.       Perjuangan bersifat lokal / kedaerahan
b.      Perlawanan terhadap penjajah dilakukan secara sporadis dan tidak dalam waktu yang bersamaan
c.       Perjuangan pada umunya dipimpin oleh pemimpin yang kharismatik
d.      Perjuangan menentang penjajah sebelum masa 1908 dilakukan dengan kekerasan senjata
e.       Para pejuang mudah diadu domba sehingga sering terjadi perselisihan antar pemimpin di Indonesia
2.      Strategi Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Penjajahan Barat sesudah abad ke-20
Perjuangan bangsa Indonesia setelah abad ke-20 merupakan perjuangan yang sudah menunjukkan karakter yang bersifat nasional. Perjuangan nasional juga dikenal dengan istilah Pergerakan Nasional.
Tak hanya bersifat nasional, tapi bersifat perjuangan diplomasi dan organisasi. Corak perlawanan berubah dari pola perjuangan fisik (memakai senjata) menjadi non fisik (diplomasi dan organisasi). Berubahnya corak perlawanan terhadap penjajah pada masa pergerakan nasional terwujud berkat meningkatnya pendidikan di masa itu yang kemudian melahirkan kelompok baru, yaitu kaum intelektual atau golongan terpelajar.
D.    Latar Belakang Pergerakan Nasional Indonesia
Pergerakan nasional adalah suatu bentuk perlawanan terhadap kepada kaum penjajah yang dilaksanakan tidak dengan menggunakan kekuatan bersenjata, tetapi menggunakan organisasi yang bergerak di bidang sosial, budaya, ekonomi dan politik. Demikian halnya dengan pergerakan nasional yang terjadi di Indonesia. Pada awalnya, berdirinya organisasi ini tidak ditujukan untuk perlawanan terhadap kaum penjajah, tetapi organisasi-organisasi tersebut pada dasarnya didirikan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat yang mengalami penderitaan akibat penjajahan, namun pada akhirnya bertujuan untuk mewujudkan kemerdekaan. Hal yang demikian ini pula yang menjadi faktor awal berdirinya berbagai macam organisasi pergerakan nasional di Indonesia.
Munculnya pergerakan nasional di Indonesia, disebabkan oleh dua faktor. Ada faktor dari dalam negeri dan faktor dari luar negeri.  
Faktor-faktor yang timbul dari dalam negeri dan bersifat nasional itu antara lain sebagai berikut:
1.      Adanya tekanan dan penderitaan yang terus-menerus, sehingga rakyat Indonesia harus bangkit melawan penjajah.
2.      Adanya rasa sebasib-sepenanggungan yang hidup dalam cengkeraman penjajah, sehingga timbul semangat bersatu membentuk negara.
3.      Adanya rasa kesadaran nasional harga diri, menyebabkan kehendak untuk memiliki tanah air dan hak menentukan nasib sendiri.
Faktor-faktor luar negeri yang dapat mempercepat timbulnya pergerakan nasional , antara lain:
1.      Kemenangan Jepang melawan Rusia pada tahun 1905
2.      Masuknya paham-paham baru ke Indonesia
a.       Liberalisme
Liberalisme diartikan kebebasan. Perjuangan ekonomi liberal dengan mengecam pemerintah yang ikut campur tangan dalam masalah perekonomian.
b.      Nasionalisme
Nasionalisme adalah suatu paham yang dapat memberi ilham kepada sebagian penduduk untuk bersatu dan dengan rasa kesetiaan yang mendalam megabdi kepentinganbangsa dan negara.
c.       Sosialisme
Sosialisme muncul akibat adanya perkembangan industrialisasi yang ada di Eropa. Industrialisasi merupakan dampak dari adanya kebebasan individu dalam bidang ekonomi yang akhirnya melahirkan golongan kapitalisme atau pemilik modal.
d.      Demokrasi
Adalah suatu sistem pemerintahan yang berasal dari rakyat, baik secara langsung maupun tidak langsung.
e.       Komunisme
Komunisme di indonesia menyebar ketika paham tersebut di bawa oleh pelajar indonesia yang belajar di negara-negara komunis seperti rusia kemudaian membawanya ke indonesia.
E.      Organisasi Dan Tokoh Pergerakan Indonesia
  • Budi Utomo.
 Budi Utomo (ejaan Soewandi: Boedi Oetomo) adalah sebuah organisasi pemuda yang didirikan oleh Dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA yaitu Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji pada tanggal 20 Mei 1908. Digagaskan oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo. Organisasi ini bersifat sosial, ekonomi, dan kebudayaan tetapi tidak bersifat politik. Berdirinya Budi Utomo menjadi awal gerakan yang bertujuan mencapai kemerdekaan Indonesia walaupun pada saat itu organisasi ini awalnya hanya ditujukan bagi golongan berpendidikan Jawa.
  • Serikat Islam (SI).
Sarekat Islam awalnya bernama Sarekat Dagang Islam (SDI) yang didirikan oleh Haji Samanhudi tahun 1911 di Solo. Organisasi ini merupakan perkumpulan pedagang-pedagang Islam yang bertujuan menghidupkan kegiatan ekonomi pedagang Islam, khususnya di Jawa. Setelah berkembang pesat, pada tahun 1912, SDI berganti menjadi SI dan terbuka untuk seluruh umat Islam dari berbagai lapisan masyarakat.
  • Indische Partij (IP).
 Indische Partij adalah partai politik pertama di Hindia Belanda, berdiri tanggal 25 Desember 1912. Didirikan oleh tiga serangkai, yaitu E.F.E. Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusumo dan Ki Hajar Dewantara. Maksudnya adalah untuk mengganti Indische Bond yang merupakan organisasi orang-orang Indonesia dan Eropa di Indonesia. Hal ini disebabkan adanya keganjilan-keganjilan yang terjadi (diskriminasi) khususnya antara keturunan Belanda totok dengan orang
  • Muhammadiyah.
Muhammadiyah merupakan organisasi Islam modern yang berdiri di Yogyakarta pada tanggal 18 November 1918 dan didirikan oleh tokoh agama K.H Ahmad Dahlan. Pada awalnya, K.H Ahmad Dahlan masuk dalam organisasi Budi Utomo dengan harapan dapat memberikan pemikiran Islam pembaharuan kepada anggota organisasi tersebut, namun cara tersebut kurang efektif sehingga ia mendirikan organisasi Muhammadiyah.
  • Tri Koro Dharmo (Jong Java).
Pada saat didirikan, ketuanya adalah Dr. Satiman Wirjosandjojo, dengan wakil ketua Wongsonegoro, sekretaris Sutomo dan anggotanya Muslich, Mosodo dan Abdul Rahman. Tri Koro Dharmo bertujuan untuk mempersatukan para pelajar pribumi, menyuburkan minat pada kesenian dan bahasa nasional serta memajukan pengetahuan umum untuk anggotanya.
  • Jong Sumatera Bond.
Jong Sumatranen Bond (JSB) adalah perkumpulan yang bertujuan untuk mempererat hubungan di antara murid-murid yang berasal dari Sumatra, mendidik pemuda Sumatra untuk menjadi pemimpin bangsa serta mempelajari dan mengembangkan budaya Sumatra. Perkumpulan ini didirikan pada tanggal 9 Desember 1917 di Jakarta. JSB memiliki enam cabang, empat di Jawa dan dua di Sumatra, yakni di Padang dan Bukittinggi.
  • Taman Siswa.
 Ki Hajar Dewantara memiliki nama asli Raden Mas Suwardi Suryaningrat. Bersama dengan Danudirja Setiabudi (Douwes Dekker), dan Cipto Mangunkusumo, beliau mendirikan Indische Partij. Mereka bertiga dikenal dengan sebutan Tiga Serangkai. Indische Partij menuntut kemerdekaan Indonesia. Taman Siswa didirikan pada 1922 oleh Suwardi Suryaningrat.
  • Partai Nasional Indonesia (PNI).
Algemene Studie Club di Bandung yang didirikan oleh Ir. Soekarno padatahun 1925 telah mendorong para pemimpin lainnya untuk mendirikan partai politik, yakni Partai Nasional Indonesia ( PNI). PNI didirikan di Bandung pada tanggal 4 Juli 1927 oleh 8 pemimpin, yakni dr. Cipto Mangunkusumo, Ir.Anwari, Mr. Sartono, Mr. Iskak, Mr. Sunaryo, Mr. Budiarto, Dr. Samsi, dan Ir. Soekarno sebagai ketuanya. Kebanyakan dari mereka adalah mantan anggota Perhimpunan Indonesia di Negeri Belanda yang baru kembali ke tanah air.
  • Partai Indonesia (Partindo).
Setelah PNI dibubarkan, pada tanggal 1 Mei 1931, Sartono mendirikan Partindo sebagai penggantinya. Tujuan organisasi ini adalah mencapai satu Negara Republik Indonesia. Partai Indonesia atau disingkat Partindo adalah salah satu partai politik yang pernah ada di Indonesia.
  • Pendidikan Nasional Indonesia (PNI Pendidikan).
Setelah PNI dibubarkan, Moh. Hatta membentuk PNI Pendidikan pada Agustus 1932. PNI Pendidikan menyokong pemerintahan rakyat dan menganut sistem sosialisme dan demokrasi. PNI Baru lahir pada tahun 1931. PNI Baru berhaluan nasionalis dan demokrasi.
  • Putri Mardika.
Putri Mardika adalah organisasi keputrian tertua dan merupakan bagian dari Budi Utomo. Tujuannya adalah untuk memberikan bantuan, bimbingan dan penerangan kepada wanita-wanita pribumi dalam menuntut pelajaran dan dalam menyatakan pendapat di muka umum..

  • Perkumpulan Keutamaan Istri.
Dewi Sartika merupakan seorang bangsawan Sunda. Ia lahir pada tanggal 8 Desember 1884. Ibunya bernama Raden  Ayu Rajapermas, sedangkan ayahnya bernama Raden Somanegara.
  • Perhimpunan Indonesia
Indische Vereeniging atau Perhimpunan Hindia adalah organisasi pelajar dan mahasiswa Hindia di Negeri Belanda yang berdiri pada tahun 1908. Indische Vereeniging berdiri atas prakarsa Soetan Kasajangan Soripada dan R.M. Noto Soeroto yang tujuan utamanya ialah mengadakan pesta dansa-dansa dan pidato-pidato.
  • Parindra.
 Dr. Soetomo, salah seorang pendiri Budi Utomo, pada akhir tahun 1935 di kota Solo, Jawa Tengah berusaha untuk menggabungkan antara PBI (Persatuan Bangsa Indonesia), Serikat Selebes, Serikat Sumatera, Serikat Ambon, Budi Utomo, dan lainnya, sebagai tanda berakhirnya fase kedaerahan dalam pergerakan kebangsaan, menjadi Partai Indonesia Raya atau Parindra. PBI sendiri merupakan klub studi yang didirikan Dr. Soetomo pada tahun 1930 di Surabaya, Jawa Timur.


  • Gabungan Politik Indonesia (GAPI).
Untuk pertama sekali pimpinan dipegang oleh Muhammad Husni Thamrin, Mr. Amir Syarifuddin, Abikusno Tjokrosujono. GAPI merupakan gabungan dari Parindra, Gerindo, Persatuan Minahasa, Partai Islam Indonesia, Partai Katolik Indonesia, Pasundan, dan PSII. GAPI berdiri pada 21 Mei 1939 oleh M.H. Thamrin. Selain masalah-masalah sosial, tujuan utama GAPI adalah terwujudnya “Indonesia Berparlemen” yang berarti negara yang berdiri sendiri.
1.      Menggunakan organisasi sebagai alat perjuangannnya;
2.      Perjuangannya sudah bersifat nasional, bukan kedaerahan;
3.      Tidak menggunakan kekerasan senjata;
4.      Perjuangannya dipimpin oleh tokoh-tokoh agama, kaum terpelajar, tokoh-tokoh pemuda, dan tokoh-tokoh masyarakat;
5.      Asas perjuangannya ada yang bersifat kooperatif (tetapi bukan prinsip) dan non-kooperatif.
G.    Masa Pendudukan Jepang di Indonesia
Awal kedatangan
Pendudukan Jepang di Indonesia di kota Tarakan pada 10 januari 1942, selanjutnya Jepang melebarkan sayapnya hingga ke Minahasa, Balikpapan, Ambon, Pontianak, Makassar, Banjarmasin, Palembang dan Bali yang berhasil dikuasai Jepang dari kurang waktu Jan- Feb 1942, sedangkan ibukota Jakarta di duduki pada tanggal 05 Maret 1942.
Tentara Belanda yang pada saat itu masih berkuasan di Indonesia ke, kesalahan menghadapi serangan tentara Jepang, dan akhirnya Belanda menyerah tanpa syarat pada Jepang tepatnya pada tanggal 08 Maret 1942 di Kalijati-Subang.


Pembagian 3 Wilayah Indonesia Oleh Jepang
Masa pendudukan Jepang di Indonesia berbeda dengan masa penjajahan Belanda pada penjajahan Belanda pemerintah di pegang oleh pemerintah sipil sedangkan massa pendudukan Jepang di pimpin oleh militer dalam menjalankan pemerintahannya di Indonesia di bagi dalam 3 wilayah kekuasaan militer yaitu sebagai berikut :
a.       Wilayah I, meliputi P. Jawa dan Madura dengan pusat komando pertahanan di Batavia dipimpin oleh ke-16 AD
b.      Wilayah II, meliputi P. Sumatera dan Kepulauan di sekitarnya dengan pusat komando pertahanan di bukit tinggi dipimpin oleh tentara ke-25 AD.
c.       Wilayah III, meliputi p. Kalimantan, sulawesi, sulawesi, maluku, bali dan nusa tenggara dengan pusat komando pertahanan di makasar dipimpin oleh Armada Selatan ke-2 Al di Makassar.
Upaya Jepang Yang Melibatkan Rakyat Indonesia
a.       Gerakan Tiga A
Dibentuk pada tanggal 29 April 1942 yang diketuai oleh Mr. Syamsudin latar belakang pendirian gerakan tiga A adalah membantu Jepang dalam menghadapi sekutu.
·        Nippon Cahaya Asia
·        Nippon Pelindung Asia
·        Nippon Pemimpin Asia
b.      Pusat Tenaga Rakyat (Putera)
Dipimpin oleh empat serngkai, yakni Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, ki Hadjar Dewantara dan K.H. Mas mansur. Dibentuk pada bulan agustus 1942 dan diresmikan pada tanggal 1 Maret 1943, tujuannya untuk Jepang ialah untuk memusatkan seluruh kekuatan rakyat dalam rangka membantu usaha jepang.
c.       Cholo Sangi In (Badang Pertimbangan Pusat)
Dibentuk tanggal 3 september 1943, diketuai Jenderal Tojo (Perdana Menteri jepang), anggota berjumlah 43 orag, 23 orang diangkat Jepang 18 orang utusan kresidenan dan kotapraja jakarta raya, dan 2 orang utusan di Yogyakarta dan surakarta.

d.      Jawa Kokokai
Pada tahun 1944, panglima tentara Jepang yang menduduki jawa menyatakan berdirinya organisasi "jawa hokokai' atau Himpunan kebaktian Jawa, sebagai organisasi resmi pemerintah. Tugas mengerahkan rakyat untuk mengumpulkan padi, permata, besi tua, pajak, dan menanam tamanan jarak sebagai bahan baku minyak pelumas untuk jepang.
Eksploitasi Sumber Daya Alam Dan Tenaga Kerja Indonesia Oleh Jepang
Pemerintah pendudukan Jepang telah melakukan eksploitasi secara besar-besaran terhadap sumber daya alam Indonesia serta tenaga manusia yang ada demi memenangkan perang melawan sekutu.
1.   Cara-cara Jepang di Indonesia mengeksploitasi sumber kekayaan alam
a.       Petani harus menyerahkan hasil panen, ternak dan harta milik serta mereka yang lain kepada pendudukan Jepang untuk biaya perang asia pasifik.
b.      Hasil kekayaan alam di Indonesia yang berupa hasil tambang perkebunan dan hutan di angkut ke jepang.
c.       Jepang memaksa penduduk untuk menanam pohon jarak pada lahan pertanian.
2.   Cara I Jepang di indonesia mengeksploitasi tenaga kerja
a.       Romusha, kerja paksa tanpa upah.
b.      Kinrohosi, kerja paksa tanpa upah bagi tokoh masyarakat
c.       Wajib Militer
1)      Seinendan (Barisan Pemuda) dibentuk tanggal 9 Maret 1943 bertugas sebagai tentara melawan sekutu.
2)      Keibodan (Barisan pembantu polisi) dibentuk pada tanggal 29 April 1943 bertugas menjaga keamanan desa.
3)      Fujinkai (Barisan wanita) dibentuk agustus 1943 bertugas sebagai anggota palang merah dan sebagai wanita penghibur.
4)      Jawa Hokokai (Pehimpunan kebaktian Raya Jawa) dikebumikan 1 maret 1944.
5)      Suishintai (Barisan Pelopor)
6)      Heiho (Pembantu Prajurit Jepang
7)      Peta (Pembela Tanah Air)
Pergerakan Massa Dan Perlawanan Terhadap Jepang
Ada dua strategi yang digunakan para pejuang Indonesia dalam menghadapi pemerintah penduduk Jepang, yakni :
1.        Kooperatif, cara bekerja sama dengan Jepang, dengan mengikuti organisasi-organisasi Jepang. Dengan demikian mereka mendapat pelajaran militer dari organisasi-organisasi tersebut.
2.        Non kooperatif penduduk strategi non kooperatif, tidak mau bekerjasama dengan Jepang mereka membentuk organisasi, antara lain :
a.       Kelompok Syahrir, beranggotakan kaum terpelajar di berbagai kota.
b.      Kelompok Amir Syarifudin yang antifasis dan menolak bekerja sama dengan Jepang
c.       Golongan Persatuan Mahasiswa yang sebagian besar anggotanya adalah mahasiswa kedokteran
d.      Kelompok Sukarni, yang anggotanya antara lain Adam Malik, Pandu Wiguna, Chaerul Saleh dan Maruto Mitimiharjo
e.       Golongan Kaigun, yang anggotanya bekerja pada angkatan laut Jepang
f.        Pemuda Menteng, yang bermarkas di Gedung Menteng 31 Jakarta.
Akhir Kekuasaan Jepang Di Indonesia
Pada akhir tahun 1944, Jepang semakin terdesak, beberapapusat pertahanan di Jepang termasuk kepulauan saipan jatuh ke tangan Amerika Serikat.
Terdesaknya pasukan Jepang diberbagai front menjadi berita menggembirakan bagi bangsa Indonesia. Harapan bangsa Indonesia agar terjadi perubahan sikap terhadap penguasa Jepang ternyata terwujud.
Jepang semakin terpuruk, semangat tempur tentara Jepang makin merosot dan persediaan senjata dan amunisi terus berkurang dan banyak kapal perang yang hilang, keadaan semakin diperburuk dengan perlawanan rakyat yang semakin menyala. Pada tanggal 17 Jui 1944, Jenderal Nideki Tojo diganti oleh Jenderal Koniaki Koiso. Pada tanggal 7 september 1994 jenderal koiso memberikan janji kemerdekaan kepada Indonesia dikemudian hari.
Pada 1 Maret 1945, panglima Jepang letnan jenderal kumakici horada mengumumkan pembentukan badan penyelidikan usaha-usaha persiapan kemerdekan Indonesia (BPUPKI)
Seiring berjalannya BPUPKI pada tanggal 6 Agustus 1945 kota Hirosima dibom atom oleh sekutu dan pada tanggal 7 Agustus 1945 dibubarkannya BPUPKI dan dibentuklah PPKI (Panitia persiapan kemerdekana Indonesia). PPKI yang dipimpin oleh ir. Soekarno beserta Moh. Hatta dan Dr. Rajiman Widyadiningrat berangkat ke dalat, vietnam pada 2 Agustus 1945 bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kemerdekaan Indonesia. Bersamaan dengan itu ktoa nagasaki dibom atom oleh sekutu. Akhirnya pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu dan berakhirnya juga masa pendudukan Jepang di Indonesia.
Dampak Pendudukan Jepang Di Indonesia
Pendudukan Jepang di Indonesia memberikan dampak positif dan dampak negatif adapun dampak tersebut adalah sebagai berikut :
1.      Dampak positif
a.       Rakyat Indonesia mempunyai rasa disiplin yang diterapkan Jepang
b.      Rakyat Indonesia dapat berorganisasi
2.      Dampak Negatif
a.       Bidang sosial
·        Kondisi ekonomi rakyat yang semakin menurun
·        Kehidupan rakyat Indonesia di pedesaan makin parah
b.      Bidang ekonomi
·        Perampasan kekayaan rakyat
·        Produksi pertanian makin menurun
·        Sandang pangan sulit didapatkan
c.       Bidang Politik
Tokoh-tokoh pergerakan nasional ditindas karena tidak mau bekerja sama dengan jepang.
H.    Upaya Persiapan Kemerdekaan Indonesia
1.      BPUPKI
Pada tanggal 1 Maret 1945 pemerintah pendudukan Jepang di bawah pimpinan Letjen Kumakici Harada mengumumkan pembentukan Dokuritsu Junbi Cosakai ( BPUPKI ) untuk menghadapi situasi kritis. Susunan anggota pengurusnya adalah 1 orang ketua 2 orang ketua muda dan 60 orang anggota. BPUPKI mulai bersidang pada tanggal 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945 untuk merumuskan dasar Negara dan UUD.Akhirnya pada tanggal 22 Juni 1945 lahirlah Piagam Jakarta.
Pada tanggal 14 Juli 1945 BPUPKI melaksanakan sidang yang kedua untuk menerima laporan dari ketua panitia ( Soekarno ) yang terdiri dari 3 keputusan yaitu :
1)      Pernyataan Indonesia merdeka
2)      Pembukaan UUD
3)      Batang Tubuh UUD
2.      PPKI
Setelah BPUPKI selesai melaksanakan tugasnya, maka Jepang segera membubarkannya dan membentuk PPKI ( Dokuritsu Junbi Iinkai ) pada tanggal 7 Agustus 1945 yang berjumlah 21 orang dan tanpa sepengetahuan Jepang ditambah 6 orang anggota sehingga PPKI sudah diambil alih sebagai alat perjuangan rakyat Indonesia dan bukan semata-mata badan yang dikehendaki Jepang.
Pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 kota Hirosima dan Nagasaki dibom atom oleh sekutu, sehingga Jepang bertekuk lutut pada sekutu. Sementara Soekarno, Muhammad Hatta dan Radjiman dipanggil oleh Jenderal Terauchi di Dalat-Vietnam untuk menerima kemerdekaan dari pemerintah Jepang.
3.      Proses Perumusan Naskah Proklamasi
Berita penyerahan Jepang terhadap Sekutu tidak bisa ditutup-tutupi lagi, oleh karena itu golongan pemuda mendesak Bung Karno dan Bung Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan namun para golongan tua berpendapat harus dimusyawarahkan dulu dengan PPKI karena merupakan alat perjuangan. Akhirnya tanggal 16 Agustus pagi Bung Karno dan Bung Hatta diculik oleh golongan pemuda dan dibawa ke Rengas Dengklok ( selatan Karawang ).
Jam 12 malam akhirnya mereka ke rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda untuk merumuskan naskah proklamasi. Rumusan naskah Proklamasi yang asli adalah tulisan tangan Bung Karno dan diketik oleh Sayuti Melik dengan beberapa perubahan, seperti kata tempoh diganti tempo, masalah tanggal dan yang menandatangani naskah proklamasi.

4.      Pembentukan Badan Kelengkapan Negara
Pada tanggal 18 Agustus 1945 PPKI melakukan rapat yang membahas :
1.      Penetapan dan pengesahan Pembukaan UUD 1945
2.      Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden
3.      Pembentukan Badan Komite Nasional sebagai pembantu presiden
Pada tanggal 19 Agustus 1945 PPKI mengadakan rapat lanjutan yang menghasilkan :
1.      Penetapan 12 menteri yang membantu tugas presiden
2.      Membagi wilayah Indonesia menjadi 8 Propinsi
5.      Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Kekalahan Jepang dalam Perang Pasifik semakin jelas, sehingga pada 1 Maret 1945 Jenderal Kumaciki Herada mengumumkan dibentuknya suatu badan khusus yang bertugas menyelidiki usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia yang bernama Dokuritzu Zyunbi Coosakai atau Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Badan ini bertujuan untuk mempelajari dan mempersiapkan hal-hal penting mengenai masalah tata pemerintahan Indonesia Merdeka. Anggota dari badan penyelidik ini terdiri dari 60 orang tokoh bangsa Indonesia dan 7 orang bangsa Jepang.
Sebagai ketua ditunjuk KRT Radjiman Widyodiningrat dan wakil ketua yaitu R. Surono dan seorang lagi dari orang Jepang.
Badan penyelidik ini diresmikan pada tanggal 29 Mei 1945 yang dihadiri oleh seluruh anggota dan dua orang pembesar militer Jepang, yaitu Panglima Tentara Wilayah Ketujuh Jenderal Izagaki yang menguasai Jawa serta Panglima Tentara Wilayah Keenambelas Jenderal Yaiciro Nagano. Sidang berlangsung dari tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945. Sidang ini membicarakan dasar filsafat negara Indonesia Merdeka yang kemudian dikenal dengan Pancasila.
Tokoh-tokoh yang mengusulkan Dasar Negara itu di antaranya Mr. Muh Yamin, Prof. Dr. Supomo, Ir. Soekarno.
Pada 22 Juni 1945 dibentuk Panitia Sembilan atau Panitia Kecil, yang terdiri dari :
1.      Ir. Soekarno
2.      Drs. Moh Hatta
3.      Mr. Muh Yamin
4.      Mr. Ahmad Subardjo
5.      Mr. A.A. Maramis
6.      Abdulkahar Muzakar
7.      Wachid Hasyim
8.      H. Agus Salim
9.      Abikusno Tjokrosujoso
Panitia inilah yang menghasilkan Piagam Djakarta.
Pada tanggal 7 Agustus 1945 Jendral Terauchi menyetujui pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau Dokuritzu Zyunbi Inkai. Anggota PPKI berjumlah 21 orang dengan ketua Ir. Soekarno dan wakil ketua Drs. Moh Hatta. Tanpa seijin Jepang, anggotanya ditambah menjadi 27 orang.



















BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Faktor - Faktor Pendorong Munculnya Imperialisme dan Kolonialisme :
1.      Adanya semangat penaklukan (reconquista) terhadap orang - orang yang beragama islam.
2.      Jatuhnya Kontantinople, ibu kota Imperium ke tangan Dinasti Usmani Turki.
3.      Adanya keinginan mengetahui lebih jauh mengenai rahasia alam semesta, keadaan geografi, dan bangsa - bangsa yang tinggal di belahan bumi lain.
4.      Adanya keinginan untuk mendapatkan rempah - rempah.
5.      Kisah penjelajahan Marcopolo ( 1254-1324), seorang pedagang dari Venesia, Italia ke Cina yang dituang dalam buku Book of Various Experience.
6.      Ingin memperoleh keuntungan / kekayaan yang sebanyak - banyaknya.
7.      Adanya teori Copernicus dan Galileo Galilei.
8.      Ambisi 3G ( Gold, Glory dan Gospel ).
Organisasi & Tokoh
  • Budi Utomo.
  • Serikat Islam (SI).
  • Indische Partij (IP).
  • Muhammadiyah.
  • Tri Koro Dharmo (Jong Java).
  • Jong Sumatera Bond.
  • Taman Siswa.
  • Partai Nasional Indonesia (PNI).
  • Partai Indonesia (Partindo).
  • Pendidikan Nasional Indonesia (PNI Pendidikan).
  • Putri Mardika.
  • Perkumpulan Keutamaan Istri.
  • Perhimpunan Indonesia
  • Parindra.
  • Gabungan Politik Indonesia (GAPI).
DAFTAR PUSTAKA

https://andiweb3.wordpress.com/2012/04/19/upaya-persiapan-kemerdekaan-indonesia/
http://inblog501.blogspot.co.id/2010/06/zaman-pendudukan-jepang-di-indonesia.html
http://www.berbagaireviews.com/2015/03/tokoh-tokoh-dan-organisasi-pergerakan.html
http://deviciptyasari.blogspot.co.id/2014/03/latar-belakang-pergerakan-nasional.html
http://ulyabiruuu.blogspot.co.id/2014/09/strategi-perlawanan-bangsa-indonesia.html
http://mycharlottestar.blogspot.co.id/2015/09/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://buihkata.blogspot.co.id/2012/10/latar-belakang-kolonialisme-dan.html
http://akrabsenada.blogspot.co.id/2013/08/bentuk-dan-strategi-pergerakan-nasional.html
http://www.bantubelajar.com/2014/12/latar-belakang-munculnya-kolonialisme.html


KATA PENGANTAR

Sembah sujud penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena anugerah dan rahmat-Nya jualah sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin, yang mana telah memakan waktu dan pengorbanan yang tak ternilai dari semua pihak yang memberikan bantuannya, yang secara langsung merupakan suatu dorongan yang positif bagi penulis ketika menghadapi hambatan-hambatan dalam menghimpun bahan materi untuk menyusun makalah ini.
Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, baik dari segi penyajian materinya maupun dari segi bahasanya. Karena itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif senantiasa penulis harapkan demi untuk melengkapi dan menyempurnakan makalah ini.



DAFTAR ISI

KATA PENGATAR...........................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................
A.      Latar Belakang....................................................................................
B.      Rumusan Masalah...............................................................................
C.      Tujuan...................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................
B.     Proses Masuk Dan Perkembangan Penjajahan Bangsa Barat Di Nusantara   
C.     Strategi Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Penjajahan Barat sebelum dan sesudah abad ke-20 ..............................................................................................................
D.    Latar Belakang Pergerakan Nasional Indonesia .............................
E.     Organisasi Dan Tokoh Pergerakan Indonesia ..................................
F.      Bentuk Dan Strategi Pergerakan Nasional Indonesia .....................
G.    Masa Pendudukan Jepang di Indonesia ............................................
H.    Upaya Persiapan Kemerdekaan Indonesia .......................................
BAB III PENUTUP............................................................................................
A.     Kesimpulan..........................................................................................      
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................


MAKALAH
SEJARAH INDONESIA



OLEH :
NAMA KELOMPOK

1.      DINA QURRATU AINI
2.      SAKINAH ZAIN
3.      MUHAMMAD KELVIN SAPUTRA

KELAS : XI – AKOMODASI PERHOTELAN


SMKN 2 SELONG
TP. 2017/2018



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA SEBAGAI PROSES PENGUATAN MENTAL ANTI KORUPSI

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Beberapa negara di Asia memiliki beragam istilah tentang korupsi. Di China, Hong Kong dan T...