KATA PENGANTAR
Puji sukur
kita panjat kan kehadirat allah SWT.yang telah memberikan rahmat dan karunianya
kepada kami sehingga kami dapat mengerjakan makalah ini dengan tepat pada
waktunya
Semoga
makalah tentang Sejarah Peristiwa Bandung Lautan Api ini
bias menambah pengethuan kita.
Kami
menyadari makalah nyang kami buat jauh dari sempurna maka dari itu kami
mengharapkan kritik dan saran kepada teman –teman dan dosen matakuliah
sejarah perjuangan bangsa ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………
DAFTAR ISI
………………………………………………………………………………….
BAB
I PENDAHULUAN……………………………………………………………………...
A. Latar Belakang…………………………………………………………………….
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB
II PEMBAHASAN………………………………………………………………………
A.
Sejarah
Peristiwa Bandung Lautan Api…………………………………………
B.
Bandung
lautan api……………………………………………………………….
C.
Asal
istilah………………………………………………………………………….
D.
Insiden
Perobekan Bendera……………………………………………………...
E.
Bandoeng
Laoetan Api ……………………………………………………………
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………
A. Kesimpulan………………………………………………………………..............
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perang Medan Area yang terjadi di
Kota Medan 15 Februari 1947, dinilai lebih menggambarkan sikap kepahlawanan
dari beberapa perang lainnya melawan kolonialisme Belanda.Sekretaris Pusat Sudi
Sejarah dan Ilmu-Ilmu Sosial (Pussis) Universitas Negeri Medan, Erond Damanik,
mengatakan berdasarkan pengkajian yang dilakukan, maka perang Medan Area tidak
kalah penting jika dibanding dengan perang lainnya di Surabaya, 10 November
1945 yang akhirnya memunculkan sebutan "Arek-Arek Suroboyo".
Istilah Bandung Lautan Api menjadi
istilah yang terkenal setelah peristiwa pembumihangusan tersebut. Jenderal A.H Nasution adalah Jenderal TRI yang dalam pertemuan
di Regentsweg (sekarang Jalan Dewi Sartika ), setelah kembali dari pertemuannya dengan Sutan Sjahrir di Jakarta , memutuskan strategi yang akan dilakukan terhadap
Kota Bandung setelah menerima ultimatum Inggris tersebut.Peristiwa yang terjadi
di tanah Pasundan itu berawal dari pertempuran antara para pemuda dan TKR
melawan tentara Jepang pada bulan September dan Oktober 1945. Pada tanggal 9
Oktober 1945, pertempuran yang terjadi antara rakyat Bandung dan TKR melawan
tentara Jepang dapat diselesaikan dengan damai.
B. Rumusan
Masalah
1. Uraikan sejarah tentang bandung
lautan api !
C. Tujuan
Untuk menguraikan sejarah tentang bandung lautan api
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah
Peristiwa Bandung Lautan Api
Mengenal
sejarah Indonesia, salah satunya ada peristiwa Bandung Lautan Api. Peristiwa
yang terjadi di tanah Pasundan itu berawal dari pertempuran antara para pemuda
dan TKR melawan tentara Jepang pada bulan September dan Oktober 1945.Pada
tanggal 9 Oktober 1945, pertempuran yang terjadi antara rakyat Bandung dan TKR
melawan tentara Jepang dapat diselesaikan dengan damai. Rakyat Bandung dan TKR
berhasil mendapatkan senjata dari pabrik senjata dan mesiu di Kiaracondong.Akan
tetapi, bersamaan dengan itu datanglah tentara sekutu memasuki Kota Bandung
pada tanggal 21 Oktober 1945. Kedatangan pasukan sekutu itu membuat suasana
Kota Bandung menjadi tegang. Pertempuran-pertempuran kecil pun tak
terhindarkan.
Ketika
pasukan sekutu merasa terdesak, sekutu memberika ultimatum agar seluruh rakyat
Bandung paling lambat tanggal 29 November 1945, pukul 12 untuk meninggalkan
Bandung Utara. Namun, sampai batas waktu yang ditentukan, rakyat Bandung tidak
mematuhinya.Pada tanggal 24 Maret 1946, sekutu mengeluarkan ultimatum lagi agar
rakyat Bandung meninggalkan Kota Bandung. Namun, lagi-lagi ultimatum itu tidak
digubris. Akibatnya, pertempuran pun tak dapat dihindarkan. Ribuan orang mulai
meninggalkan Kota Bandung. Tentara Republik Indonesia sengaja membakar
gedung-gedung pemerintahan yang terdapat di Kota Bandung. Maksudnya, agar
sekutu tidak dapat menggunakannya lagi. Asap membumbung tinggi. Kota Bandung
menjadi lautan api.
1. Bandung lautan api
Kota
bandung dimasuki inggris pada bulan oktober 1945 sekutu meminta hasil lucutan
tentara jepang oleh TKR diserahkan kepada sekutu pada tanggal 21 november 1945
sekutu mengultimatum agar kota bandungdikosongkan hal ini tidak diindahkan oleh
TRI dan rakyat indonesia,Perintah ultimatum tsb diulang tanggal 23 maret 1946 .
pemerintah RI di jakarta memerintah supaya TRI mengosongkan bandung, tetapi
pimpinan TRI di yogjakarta menginstruksikan supaya bandung tidak dikosongkan
akhirnya dengan barat hati TRI mengosongkan kota bandung, sebelum keluarBandung
pada tanggal 23 maret 1946 para pejuang RI menyerang markas sekutu dan
membumihanguskan bandung bagian selatan. Untuk mengenang peristiwa tersebur
ismail marzuki mengabadikan dalam sebuah lagu halo-halo bandung
Pasukan Inggris bagian dari Brigade MacDonald tiba di Bandung
pada tanggal 12 Oktober 1945 . Sejak semula hubungan mereka
dengan pemerintah RI sudah tegang. Mereka menuntut agar semua senjata api yang
ada di tangan penduduk, kecuali TKR dan polisi , diserahkan kepada mereka.
Orang-orang Belanda yang baru dibebaskan dari kamp tawanan mulai melakukan
tindakan-tindakan yang mulai mengganggu keamanan. Akibatnya, bentrokan
bersenjata antara Inggris dan TKR tidak dapat dihindari. Malam tanggal 24 November 1945, TKR dan badan-badan perjuangan melancarkan
serangan terhadap kedudukan-kedudukan Inggris di bagian utara, termasuk Hotel Homann dan Hotel Preanger yang mereka gunakan sebagai markas. Tiga hari
kemudian, MacDonald menyampaikan ultimatum kepada Gubernur Jawa Barat agar
Bandung Utara dikosongkan oleh penduduk Indonesia, termasuk pasukan
bersenjata.Ultimatum Tentara Sekutu agar Tentara Republik Indonesia (TRI, TNI kala itu) meninggalkan
kota Bandung mendorong TRI untuk
melakukan operasi " bumihangus ". Para pejuang
pihak Republik Indonesia tidak rela bila Kota
Bandung dimanfaatkan oleh pihak Sekutu dan NICA. Keputusan untuk
membumihanguskan Bandung diambil melalui musyawarahMadjelis Persatoean Perdjoangan Priangan (MP3) di hadapan semua
kekuatan perjuangan pihak Republik Indonesia, pada tanggal 24 Maret 1946 [2] . Kolonel Abdoel Haris
Nasoetion selaku
Komandan Divisi III TRI mengumumkan hasil musyawarah tersebut dan
memerintahkan evakuasi Kota Bandung.[rujukan? ] Hari
itu juga, rombongan besar penduduk Bandung mengalir panjang meninggalkan kota
Bandung dan malam itu pembakaran kota berlangsung.
Bandung
sengaja dibakar oleh TRI dan rakyat setempat dengan maksud agar Sekutu tidak
dapat menggunakan Bandung sebagai markas strategis militer. Di mana-mana asap
hitam mengepul membubung tinggi di udara dan semua listrik mati. Tentara
Inggris mulai menyerang sehingga pertempuran sengit terjadi. Pertempuran yang
paling besar terjadi di Desa Dayeuhkolot , sebelah selatan Bandung, di
mana terdapat gudang
amunisi besar
milik Tentara Sekutu. Dalam pertempuran ini Muhammad Toha dan Ramdan , dua anggota milisi BRI
(Barisan Rakjat Indonesia) terjun dalam misi untuk menghancurkan gudang amunisi
tersebut. Muhammad Toha berhasil meledakkan gudang tersebut dengan dinamit . Gudang besar itu meledak dan terbakar bersama kedua
milisi tersebut di dalamnya. Staf pemerintahan kota Bandung pada mulanya akan
tetap tinggal di dalam kota, tetapi demi keselamatan mereka, maka pada pukul
21.00 itu juga ikut dalam rombongan yang mengevakuasi dari Bandung. Sejak saat
itu, kurang lebih pukul 24.00 Bandung Selatan telah kosong dari penduduk dan
TRI. Tetapi api masih membubung membakar kota, sehingga Bandung pun menjadi
lautan api.
Pembumihangusan
Bandung tersebut dianggap merupakan strategi yang tepat dalam Perang Kemerdekaan
Indonesia karena
kekuatan TRI dan milisi rakyat tidak sebanding dengan kekuatan pihak Sekutu dan
NICA yang berjumlah besar. Setelah peristiwa tersebut, TRI bersama milisi
rakyat melakukan perlawanan secara gerilya dari luar Bandung. Peristiwa ini
mengilhami lagu Halo, Halo Bandung yang nama penciptanya
masih menjadi bahan perdebatan .
Beberapa
tahun kemudian, lagu "Halo, Halo Bandung" secara resmi
ditulis, menjadi kenangan akan emosi yang para pejuang kemerdekaan Republik
Indonesia alami saat itu, menunggu untuk kembali ke kota tercinta mereka yang
telah menjadi lautan api.
2. Asal istilah
Istilah Bandung
Lautan Api menjadi istilah yang terkenal setelah peristiwa
pembumihangusan tersebut. Jenderal A.H Nasution adalah Jenderal TRI yang dalam pertemuan
di Regentsweg (sekarang Jalan Dewi Sartika ), setelah kembali dari pertemuannya dengan Sutan Sjahrir di Jakarta , memutuskan strategi yang akan dilakukan terhadap
Kota Bandung setelah menerima ultimatum Inggris tersebut.
"Jadi
saya kembali dari Jakarta, setelah bicara dengan Sjahrir itu. Memang dalam
pembicaraan itu di Regentsweg, di pertemuan itu, berbicaralah semua orang. Nah,
disitu timbul pendapat dari Rukana, Komandan Polisi Militer di Bandung. Dia
berpendapat, “Mari kita bikin Bandung Selatan menjadi lautan api.” Yang dia
sebut lautan api, tetapi sebenarnya lautan air." - A.H Nasution, 1
Mei 1997
Istilah Bandung
Lautan Api muncul pula di harian Suara Merdeka tanggal 26 Maret 1946 . Seorang wartawan muda saat itu, yaitu Atje
Bastaman ,
menyaksikan pemandangan pembakaran Bandung dari bukit Gunung
Leutik di
sekitar Pameungpeuk , Garut . Dari puncak itu Atje
Bastaman melihat Bandung yang memerah dari Cicadas sampai dengan Cimindi .
Setelah
tiba di Tasikmalaya , Atje Bastaman dengan
bersemangat segera menulis berita dan memberi judul "Bandoeng Djadi
Laoetan Api". Namun karena kurangnya ruang untuk tulisan judulnya,
maka judul berita diperpendek menjadi "Bandoeng Laoetan Api".
PadaBulan
Maret 1946, dalam waktu tujuh jam, sekitar 200.000 penduduk mengukir sejarah
dengan membakar rumah dan harta benda mereka,
meninggalkan kota Bandung menuju pegunungan di selatan. Beberapa tahun
kemudian, lagu "Halo-Halo Bandung" ditulis untuk melambangkan emosi
mereka, seiring janji akan kembali ke kota tercinta, yang telah menjadi lautan
api
3. Insiden Perobekan Bendera
Setelah
Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Indonesia belum sepenuhnya merdeka.
Kemerdekaan harus dicapai sedikit demi sedikit melalui perjuangan rakyat yang
rela mengorbankan segalanya. Setelah Jepang kalah, tentara Inggris datang untuk
melucuti tentara Jepang. Mereka berkomplot dengan Belanda (tentara NICA) dan
memperalat Jepang untuk menjajah kembali Indonesia. Berita pembacaan teks
Proklamasi Kemerdekaan dari Jakarta diterima di Bandung melalui Kantor Berita
DOMEI pada hari Jumat pagi, 17 Agustus 1945. Esoknya, 18 Agustus 1945, cetakan
teks tersebut telah tersebar. Dicetak dengan tinta merah oleh Percetakan
Siliwangi. Di Gedung DENIS, Jalan Braga (sekarang Gedung Bank Jabar), terjadi
insiden perobekan warna biru bendera Belanda, sehingga warnanya tinggal merah
dan putih menjadi bendera Indonesia. Perobekan dengan bayonet tersebut
dilakukan oleh seorang pemuda Indonesia bernama Mohammad Endang Karmas, dibantu
oleh Moeljono.
Tanggal
27 Agustus 1945, dibentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR), disusul oleh
terbentuknya Laskar Wanita Indonesia (LASWI) pada tanggal 12 Oktober 1945.
Jumlah anggotanya 300 orang, terdiri dari bagian pasukan tempur, Palang Merah,
penyelidikan dan perbekalan. Peristiwa yang memperburuk keadaan terjadi
pada tanggal 25 November 1945. Selain menghadapi serangan musuh, rakyat
menghadapi banjir besar meluapnya Sungai Cikapundung. Ratusan korban terbawa
hanyut dan ribuan penduduk kehilangan tempat tinggal. Keadaan ini dimanfaatkan
musuh untuk menyerang rakyat yang tengah menghadapi musibah.
Berbagai
tekanan dan serangan terus dilakukan oleh pihak Inggris dan Belanda. Tanggal 5
Desember 1945, beberapa pesawat terbang Inggris membom daerah Lengkong Besar.
Pada tanggal 21 Desember 1945, pihak Inggris menjatuhkan bom dan rentetan
tembakan membabi buta di Cicadas. Korban makin banyak berjatuhan.
4. Bandoeng Laoetan Api
Ultimatum agar Tentara Republik
Indonesia (TRI) meninggalkan kota dan rakyat, melahirkan politik
"bumihangus". Rakyat tidak rela Kota Bandung dimanfaatkan oleh musuh.
Mereka mengungsi ke arah selatan bersama para pejuang. Keputusan untuk
membumihanguskan Bandung diambil melalui musyawarah Majelis Persatuan
Perjuangan Priangan (MP3) di hadapan semua kekuatan perjuangan, pada tanggal 24
Maret 1946.
Kolonel Abdul Haris Nasution
selaku Komandan Divisi III, mengumumkan hasil musyawarah tersebut dan
memerintahkan rakyat untuk meninggalkan Kota Bandung. Hari itu juga, rombongan
besar penduduk Bandung mengalir panjang meninggalkan kota.
Bandung sengaja dibakar oleh
TRI dan rakyat dengan maksud agar Sekutu tidak dapat menggunakannya lagi. Di
sana-sini asap hitam mengepul membubung tinggi di udara. Semua listrik mati.
Inggris mulai menyerang sehingga pertempuran sengit terjadi. Pertempuran yang
paling seru terjadi di Desa Dayeuhkolot, sebelah selatan Bandung, di mana
terdapat pabrik mesiu yang besar milik Sekutu. TRI bermaksud menghancurkan
gudang mesiu tersebut. Untuk itu diutuslah pemuda Muhammad Toha dan Ramdan.
Kedua pemuda itu berhasil meledakkan gudang tersebut dengan granat tangan.
Gudang besar itu meledak dan terbakar, tetapi kedua pemuda itu pun ikut
terbakar di dalamnya. Staf pemerintahan kota Bandung pada mulanya akan tetap
tinggal di dalam kota, tetapi demi keselamatan maka pada jam 21.00 itu juga
ikut keluar kota. Sejak saat itu, kurang lebih pukul 24.00 Bandung Selatan
telah kosong dari penduduk dan TRI. Tetapi api masih membubung membakar kota.
Dan Bandung pun berubah menjadi lautan api.
Pembumihangusan Bandung
tersebut merupakan tindakan yang tepat, karena kekuatan TRI dan rakyat tidak
akan sanggup melawan pihak musuh yang berkekuatan besar. Selanjutnya TRI
bersama rakyat melakukan perlawanan secara gerilya dari luar Bandung. Peristiwa
ini melahirkan lagu "Halo-Halo Bandung" yang bersemangat membakar
daya juang rakyat Indonesia.
Bandung Lautan Api kemudian
menjadi istilah yang terkenal setelah peristiwa pembakaran itu. Banyak yang
bertanya-tanya darimana istilah ini berawal. Almarhum Jenderal Besar A.H
Nasution teringat saat melakukan pertemuan di Regentsweg (sekarang Jalan Dewi
Sartika), setelah kembali dari pertemuannya dengan Sutan Sjahrir di Jakarta,
untuk memutuskan tindakan apa yang akan dilakukan terhadap Kota Bandung setelah
menerima ultimatum Inggris.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peristiwa Medan Area bermula dari
kedatangan tentara Inggris (Sekutu) yang membonceng NICA dengan tujuan meninjau
tawanan perang Jepang, namun kemudian beralih untuk membebaskan
tawanan. Selanjutnya tentara sekutu juga membangun kekuatan untuk
mengembalikan kekuasaannya yang pernah dirampas oleh Jepang. Pihak Inggris yang
seharusnya menjadi penertib malah lebih berpihak kepada Belanda.
Terjadinya peristiwa bandung lautan
api diawali dari datangnya sekutu pada bulan oktober 1945 peristiwa ini dilatar
belakangi oleh ultimatum sekutu untuk mengosongkan kota bandung pada tanggal 21
november 1945 sekutu mengeluarkan ultimatum pertama isinya kota bandung bagian
utara selambat-lambatnya tanggal 29 november 1945 dikosongkan oleh para pejuang
ultimatum tersebut tidak dianggap slanjutnya tanggal 23 maret 1946 sekutu
mengeluarkan ultimatum kembali yang isinya hampir sama dengan ultimatum pertama
DAFTAR PUSTAKA
http://carapedia.com/sejarah_peristiwa_bandung_lautan_api_info1892.html
http://carapedia.com/sejarah_peristiwa_bandung_lautan_api_info1892.html
http://carapedia.com/sejarah_peristiwa_bandung_lautan_api_info1892.html
than'x
BalasHapus