KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur
kehadirat allah swt, yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini.
Dan tak lupa kami haturkan shalawat
serta salam kepada baginda nabi, nabi muhammad saw yang telah membawa kita dari
zaman kegelapan hingga ke zaman terang benderang ini.
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini
adalah sebagai salah satu tugas pengantar teknologi informasi dan komunikasi,
dan kami telah semaksimal mungkin dalam mengerjakan makalah ini.
Namun kami masih merasa banyak
kekurangan dalam makalah ini, maka dari itu kami sangat mengharapkan sekali
kritik dan saran yang bersifat membangun bagi kami.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kami khususnya dan pembaca umunnya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B.
Rumusan Masalah
C.
Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A.
Definisi Pemanasan Global
B.
Penyebab Pemanasan Global
C.
Dampak dari Pemanasan Global
D.
Cara Mengendalikan Pemanasan Global
E.
Solusi Pemanasan Global
F.
Hubungan antara Pemanasan Global dengan
Efek Rumah Kaca
BAB PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran
BAB
1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Latar Belakang Latar belakang disusunnya makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas yang telah diberikan oleh dosen pengajar. Makalh ini
membahas tentang Pemanasan global atau global warming. Makalah ini disusun berdasarkan
tentang perbincangan yang sedang hangat dibicarakan oleh dunia. Pemanasan
global belum menemukan titik terang dalam penanggulangannya. Disini penulis
berusaha menerangkan materi yang dibutuhkan sebagai referensi agar dapat
menyempurnakan topik yang akan diperbincangkan.
B.
Rumusan Masalah
a. Apa Yang Dimaksud Pemanasan Global ?
b. Apa Penyebab Pemanasan Global ?
c. Bagaimana Dampak dari Pemanasan
Global ?
d. Bagaimana Cara Mengendalikan
Pemanasan Global ?
e. Apa Solusi Pemanasan Global ?
f. Apa Hubungan antara Pemanasan Global
dengan Efek Rumah Kaca ?
C.
Tujuan
Mengetahui apa saja yang dimaksud pemanasan global,
penyebab, cara mengetasinya dan dampaknya untuk kehidupan masyarakat
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Definisi
Pemanasan Global
Pemanasan global atau Global Warming
adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.
Global Warming secara harfiah diterjemahkan sebagai
pemanasan Global. Terjadinya pemanasan Global di bumi dimulai dari kenyataan
bahwa energi panas yang dipancarkan berasal dari matahari yang masuk ke bumi
menciptakan cuaca dan iklim serta panas pada permukaan bumi secara Global.
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat
0.74 ± 0.18 °C
(1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental
Panel on Climate Change
(IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata
global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh
meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia" melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30
badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari
negara-negara G8.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan
perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya
intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah
terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.
Beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh
peneliti-peneliti di seluruh dunia akan dijelaskan di bawah ini:
1. Pada tanggal 26/04/2002, Para
ilmuwan menyatakan temperatur Global selama 3 bulan pertama di tahun 2002 telah
mengalami peningkatan, dan lebih tinggi dari temperatur yang pernah dicapai
buni dalam 1000 tahun terakhir. Penelitian ini dimotori oleh Dr. Geoff Jenkins,
direktur UK government’s Hadley Centre yang khusus meneliti dan memprediksikan
perubahan iklim dunia.
2. Pada tanggal 24/12/1999, berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan, James Baker, sekretaris dari U.S. National
Oceanic and Atmospheric Administration, bersamaa dengan Peter Ewins, ketua dari
British Meteorological Office, memperingatkan bahwa iklim dunia berubah dengan
cepat, dan manusia harus segera menindaki perubahan ini dengan mencoba untuk
mengurangi emisi karbon dioksida ke udara.
3. Pada tanggal 01/03/1999, American
Geophysical Union, suatu badan keilmuan internasional yang membawahi sekitar
tiga puluh lima ribu ilmuwan yang mengkhususkan diri pada penelitian tentang
Bumi dan planet-planet mengeluarkan pernyatan yang berani mengenai perubahan
iklim dan hubungannya dengan gas-gas efek rumah kaca. Pernyataan ini
dikeluarkan setelah mengadakan serangkaian penelitian mengenai pemanasan
Global.
4. Pada tanggal 17/01/2002, didapatkan
data dari statelit dari hasil penelitian yang dilakukan oleh NASA di Langley
Research Centre, yang membantah pernyataan Richard Lindzen, seorang skeptis,
yang menyatakan bahwa pengurangan jumlah awan di daerah tropis akan menyebabkan
pendinginan terhadap bumi dan mengatasi pemanasan Global yang mungkin terjadi.
Hasil penelitian NASA menunjukkan bahwa awan-awan ini akan memperkuat efek
rumah kaca, dan memicu terjadinya pemanasan Global.
5. Pada tanggal 18/12/2001, berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan, Organisasi Meteorologi Dunia memperingatkan
bahwa temperatur Global mengalami peningkatan tiga kali lebih cepat
dibandingkan dengan waktu-waktu lalu.
B.
Penyebab
Pemanasan Global
Pemansan global terjadi ketika ada konsentrasi gas-gas
tertentu yang dikenal dengan gas rumah kaca, yg terus bertambah di udara, hal
tersebut disebabkan oleh tindakan manusia, kegiatan industri, khususnya CO2 dan
chlorofluorocarbon. Yang terutama adalah karbon dioksida, yang umumnya
dihasilkan oleh penggunaan batubara, minyak bumi, gas dan penggundulan hutan
serta pembakaran hutan.
Asam nitrat dihasilkan oleh kendaraan dan emisi industri,
sedangkan emisi metan disebabkan oleh aktivitas industri dan pertanian.
Chlorofluorocarbon CFC merusak lapisan ozon seperti juga gas rumah kaca
menyebabkan pemanasan global, tetapi sekarang dihapus dalam Protokol Montreal.
Karbon dioksida, chlorofluorocarbon, metan, asam nitrat adalah gas-gas polutif
yang terakumulasi di udara dan menyaring banyak panas dari matahari. Sementara
lautan dan vegetasi menangkap banyak CO2, kemampuannya untuk menjadi “atap”
sekarang berlebihan akibat emisi. Ini berarti bahwa setiap tahun, jumlah
akumulatif dari gas rumah kaca yang berada di udara bertambah dan itu berarti
mempercepat pemanasan global.
Penggundulan hutan yang mengurangi penyerapan karbon oleh
pohon, menyebabkan emisi karbon bertambah sebesar 20%, dan mengubah iklim mikro
lokal dan siklus hidrologis, sehingga mempengaruhi kesuburan tanah.
Pemanasan global mengakibatkan dampak yang luas dan serius
bagi lingkungan bio-geofisik (seperti pelelehan es di kutub, kenaikan muka air
laut, perluasan gurun pasir, peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim,
punahnya flora dan fauna tertentu, migrasi fauna dan hama penyakit, dsb).
Sedangkan dampak bagi aktivitas sosial-ekonomi masyarakat meliputi :
a)
gangguan
terhadap fungsi kawasan pesisir dan kota pantai,
b)
gangguan
terhadap fungsi prasarana dan sarana seperti jaringan jalan, pelabuhan dan
bandara
c)
gangguan
terhadap permukiman penduduk,
d)
pengurangan
produktivitas lahan pertanian,
e)
peningkatan
resiko kanker dan wabah penyakit, dsb).
Dalam makalah ini, fokus diberikan pada antisipasi terhadap
dua dampak pemanasan global, yakni : kenaikan muka air laut (sea level rise)
dan banjir.
Dampak-dampak lainnya :
a)
Musnahnya
berbagai jenis keanekragaman hayati
b)
Meningkatnya
frekuensi dan intensitas hujan badai, angin topan, dan banjir
c)
Mencairnya
es dan glasier di kutub
d)
Meningkatnya
jumlah tanah kering yang potensial menjadi gurun karena kekeringan yang
berkepanjangan
e)
Kenaikan
permukaan laut hingga menyebabkan banjir yang luas. Pada tahun 2100
diperkirakan permukaan air laut naik hingga 15 - 95 cm.
f)
]Kenaikan
suhu air laut menyebabkan terjadinya pemutihan karang (coral bleaching) dan
kerusakan terumbu karang di seluruh dunia
g)
Meningkatnya
frekuensi kebakaran hutan
h)
Menyebarnya
penyakit-penyakit tropis, seperti malaria, ke daerah-daerah baru karena
bertambahnya populasi serangga (nyamuk)
i)
Daerah-daerah
tertentu menjadi padat dan sesak karena terjadi arus pengungsian
D.
Cara
Mengendalikan Pemanasan Global
Langkah-langkah yang dilakukan atau yang sedang diskusikan
saat ini tidak ada yang dapat mencegah pemanasan global di masa depan.
Tantangan yang ada saat ini adalah mengatasi efek yang timbul sambil melakukan
langkah-langkah untuk mencegah semakin berubahnya iklim di masa depan.
Kerusakan yang parah dapat di atasi dengan berbagai cara.
Daerah pantai dapat dilindungi dengan dinding dan penghalang untuk mencegah
masuknya air laut. Cara lainnya, pemerintah dapat membantu populasi di pantai
untuk pindah ke daerah yang lebih tinggi.
Ada dua pendekatan utama untuk memperlambat semakin
bertambahnya gas rumah kaca. Pertama, mencegah karbon dioksida dilepas ke
atmosfer dengan menyimpan gas tersebut atau komponen karbon-nya di tempat lain.
Cara ini disebut carbon sequestration (menghilangkan karbon). Kedua,
mengurangi produksi gas rumah kaca.
Ø Menghilangkan karbon
Cara yang paling mudah untuk menghilangkan karbon dioksida
di udara adalah dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi. Pohon, terutama
yang muda dan cepat pertumbuhannya, menyerap karbon dioksida yang sangat
banyak, memecahnya melalui fotosintesis, dan menyimpan karbon dalam kayunya. Di seluruh dunia, tingkat
perambahan hutan telah mencapai level yang mengkhawatirkan.
Gas karbon dioksida juga dapat dihilangkan secara langsung.
Caranya dengan menyuntikkan (menginjeksikan) gas tersebut ke sumur-sumur minyak
untuk mendorong agar minyak bumi keluar ke permukaan. Injeksi juga bisa
dilakukan untuk mengisolasi gas ini di bawah tanah seperti dalam sumur minyak,
lapisan batubara atau aquifer. Hal ini telah dilakukan di salah satu anjungan
pengeboran lepas pantai
Norwegia, dimana karbon dioksida yang terbawa ke permukaan bersama gas alam ditangkap dan diinjeksikan kembali ke aquifer sehingga
tidak dapat kembali ke permukaan.
a)
Jadilah
Vegetarian
Memproduksi daging sarat CO2 dan metana dan membutuhkan
banyak air. Hewan ternak seperti sapi atau kambing merupakan penghasil terbesar
metana saat mereka mencerna makanan mereka.
b)
Tanam
Pohon
Satu pohon berukuran agak besar dapat menyerap 6 kg
CO2 per tahunnya. Dalam seluruh masa hidupnya, satu batang pohon dapat
menyerap 1 ton CO2.Seperti kita ketahui, pohon menyerap karbon yang ada dalam
atmosfer. Bila mereka ditebang atau dibakar, karbon yang pernah mereka serap
sebagian besar justru akan dilepaskan kembali ke atmosfer. Maka, pikir seribu
kali sebelum menebang pohon di sekitar Anda.
c)
Kurangi
Belanja
Jenis industri yang membutuhkan banyak bahan bakar fosil
sebagai contohnya besi, baja, bahan-bahan kimia, pupuk, semen, gelas, keramik,
dan kertas. Oleh karena itu, jangan cepat membuang barang, lalu membeli yang
baru. Setiap proses produksi barang menyumbang CO2.
d)
Beli
Makanan Organik
Tanah organik menangkap dan menyimpan CO2 lebih besar
dari pertanian konvensional. The Soil Association menambahkan bahwa produksi
secara organik dapat mengurangi 26% CO2 yang disumbang oleh pertanian.
e)
Gunakan
Lampu Hemat Energi
Bila Anda mengganti 1 lampu di rumah Anda dengan lampu hemat
energi, Anda dapat menghemat 400 kg CO2 dan lampu hemat energi 10 kali
lebih tahan lama daripada lampu pijar biasa.
f)
Daur
Ulang Sampah Organik
Tempat Pembuangan Sampah (TPA) menyumbang 3% emisi gas rumah
kaca melalui metana yang dilepaskan saat proses pembusukan sampah. Dengan
membuat pupuk kompos dari sampah organik (misal dari sisa makanan, kertas,
daun-daunan) untuk kebun Anda, Anda bisa membantu mengurangi masalah ini!
g)
Pisahkan
Sampah Kertas, Plastik, dan Kaleng agar Dapat Didaur Ulang
Mendaur ulang aluminium dapat menghemat 90% energi yang
dibutuhkan untuk memproduksi kaleng aluminium yang baru – menghemat 9 kg
CO2 per kilogram aluminium! Untuk 1 kg plastik yang didaur ulang, Anda
menghemat 1,5 kg CO2, untuk 1 kg kertas yang didaur ulang, Anda menghemat 900
kg CO2.
F.
Hubungan
antara Pemanasan Global dengan Efek Rumah Kaca
Bumi ini sebetulnya secara alami menjadi panas karena
radiasi panas matahari yang masuk ke atmosfer. Panas ini sebagian diserap oleh
permukaan Bumi lalu dipantulkan kembali ke angkasa. Karena ada gas rumah kaca
di atmosfer, di antaranya karbon dioksida (CO2), metana (CH4), nitro oksida
(N2O), sebagian panas tetap ada di atmosfer sehingga Bumi menjadi hangat pada
suhu yang tepat (60ºF/16ºC) bagi hewan, tanaman, dan manusia untuk bisa
bertahan hidup. Mekanisme inilah yang disebut efek gas rumah kaca. Tanpa efek
gas rumah kaca, suhu rata-rata di dunia bisa menjadi -18ºC. Sayangnya, karena
sekarang ini terlalu banyak gas rumah kaca di atmosfer, terlalu banyak panas
yang ditangkapnya. Akibatnya, Bumi menjadi semakin panas.
A.
Kesimpulan
Pemanasan global telah menjadi permasalahan yang menjadi
sorotan utama umat manusia. Fenomena ini bukan lain diakibatkan oleh perbuatan
manusia sendiri dan dampaknya diderita oleh manusia itu juga. Untuk mengatasi
pemanasan global diperlukan usaha yang sangat keras karena hampir mustahil
untuk diselesaikan saat ini. Pemanasan global memang sulit diatasi, namun kita
bisa mengurangi efeknya.Penangguangan hal ini adalah kesadaran kita terhadap
kehidupan bumi di masa depan. Apabila kita telah menanamkan kecintaan terhadap
bumi ini maka pmanasan global hanyalah sejarah kelam yang pernah menimpa bumi
ini.
B.
Saran
Kehidupan ini berawal dari kehidupan di bumi jauh sebelum
makhluk hidup ada. Maka dari itu untuk menjaga dan melestarikan bumi ini harus
beberapa dari kita memikirkannya. Sampai pada satu sisi dimana bumi ini telah
tua dan memohon agar kita menjaga serta melestarikannya. Marilah kita bergotong
royang untuk menyelematkan bumi yang telah memberikan kita kehidupan yang
sempurna ini. “STOP GLOBAL WARMING.”
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar