BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Salah satu aspek penting kesejahteraan adalah kualitas
fisik penduduk yang dapat dilihat pada derajat kesehatan penduduk, sehingga
pembangunan kesehatan sangat penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan
penduduk.
Pembangunan kesehatan
yang merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat
yaitu hak rakyat untuk memperoleh akses
atas kebutuhan pelayanan kesehatan dan
dipandang sebagai satu investasi dalam kaitannya untuk mendukung peningkatan kualitas SDM dan Pembangunan
Ekonomi, serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan.
Program pembangunan kesehatan di Kota Bitung harus
diletakkan pada pengembangan manajemen kesehatan dan pembudayaan perilaku hidup
sehat.
B.
Rumusan Masalah
A. Apa Pengertian
Lingkungan ?
B. Apa Yang Dimaksur Isu Strategis
Utama ?
C.
Apa Saja Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan
Lingkungan Masyarakat ?
D. Bagaimana Sasaran
Dari Pembangunan Lingkungan ?
E. Kemana Arah
Kebijakan Pemerintah ?
F. Apa Saja
Bentuk Program – Program Pembangunan
Kesehatan !
C.
Tujuan
Untuk mengetahui dan mempelajari hal-hal yang berkaitan
pembangunan kesehatan .
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar kita (
makhluk hidup.
Contohnya : meja, kursi, cahaya, udara, mamusia, hewan, tumbuhan, dsb.
Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan komponen biotik.
Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi, dsb.
Contohnya : meja, kursi, cahaya, udara, mamusia, hewan, tumbuhan, dsb.
Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan komponen biotik.
Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi, dsb.
Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang
bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroorganisme.
Ilmu yang mempelajari lingkungan adalah Ilmu lingkungan atau
ekologi.Ilmu lingkungan adalah cabang dari ilmu biologi.
B.
Isu Strategis Utama
Adalah desentralisasi
dan otonomi pembangunan di bidang kesehatan. Isu ini sangat berpengaruh dalam
tatalaksana pemerintahan dan penatalaksanaan program-program pembangunan
kesehatan. Isu ini perlu menjadi landasan dalam pemikiran pembangunan di masa
yang akan datang di kabupaten Gunungkidul. Isu kedua yang tak kalah penting
adalah pembiayaan daerah. Dengan lahirnya UU nomor 25 tahun 1999 tentang
perimbangan keuangan pusat dan daerah, membuka peluang bagi daerah untuk mampu
memanfaatkan anggaran dana untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat sekaligus
menciptakan sumber-sumber pendapatan baru bagi daerah. Kemampuan daerah dalam
menyusun berbagai program pembangunan daerah sangat tergantung kepada
keberadaan dan pengelolaan pembiayaan ini.
Berdasarkan
kajian-kajian determinan permasalahan kesehatan yang terjadi di Kabupaten
Gunungkidul, dapat diambil beberapa kesimpulan mengenai isu-isu pokok yaitu
berbagai determinan yang menjadi bagian yang muncul dalam
permasalahan-permalsahan kesehatan terutama kepada permasalahan-permasalahan
utama dan harus ditangani segera. Isu pokok merupakan permasalahan dalam
determinan kesehatan yang selalu muncul dalam setiap masalah. Dari analisis
determinan faktor yang paling sering muncul adalah sebagai berikut :
1.
Status Gizi Masyarakat secara umum
masih rendah
2.
Keluarga miskin dan pembiayaan
kesehatan di masyarakat
3.
Mekanisme Pembiayaan Kesehatan
(Preventif dan Promotif ) di Puskesmas
4.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
masyarakat
5.
Manajemen pelayanan kesehatan (
terutama SDM dan sistem informasi kesehatan )
C.
Faktor-faktor
Yang Mempengaruhi Kesehatan Lingkungan Masyarakat
1.
Disparitas
status kesehatan
Disparitas adalah perbedaan; jarak:
adanya upah yang diterima oleh para pekerja pabrik itu. Di Indonesia yang
sungguh kaya luar biasa ini,status Menghalangi pemiliknya untuk mendapatkan hak
kesehatan yang layak. , masyarakat, media massa , politikus bahkan insan
kesehatan masih memandang hak kesehatan hanya pada hak untuk memperoleh pelayanan
kuratif dirumah sakit dan puskesmas . "Meskipun secara nasional
kualitas kesehatan masyarakat telah meningkat namun disparitas antar tingkat
sosial ekonomi dan antar wilayah masih cukup tinggi," katanya.
2. Beban Ganda penyakit.
Bagi masyarakat Indonesia khususnya,
penyakit memiliki beban ganda,yang pertama adalah rasa sakit yang diderita dan
Uang yang cukup banyak Untuk mengatasi masalah penyakit yang dideritanya. Hal
ini memberikan dampak negative pada Pasien yang bersangkutan, karena
keterbatasan dana, mereka mendapatkan keterbatasan Pelayanan kesehatan.
3. Kinerja Pelayanan yang rendah
JAKARTA - Menteri Koordinator bidang
Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono, menilai kinerja pelayanan kesehatan masih
rendah terutama di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan pulau-pulau
terluar. "Padahal kinerja kesehatan merupakan salah satu faktor penting
dalam upaya peningkatan kualitas kesehatan penduduk," katanya, malam ini.
Agung Laksono, menjelaskan hal itu merupakan tantangan pembangunan kesehatan di
Indonesia yang memerlukan dukungan semua elemen bangsa.
"Rendahnya kualitas pelayanan
kesehatan yang ditandai dengan masih dibawah standarnya kualitas pelayanan
sebagian rumah sakit daerah serta keterbatasan tenaga kesehatan juga menjadi
tantangan yang harus segera diatasi," katanya.Dikatakan, hingga saat ini
jumlah dan distribusi dokter, bidan serta perawat belum merata dimana
disparitas rasio dokter umum per 100.000 penduduk antar wilayah masih tinggi.
"Indonesia mengalami kekurangan pada hampir semua tenaga kesehatan yang
diperlukan, " katanya.
4. Perilaku masyarakat yang kurang
mendukung hidup Bersih
Dewasa ini sikap masyarakat
Indonesia juga sama buruknya dengan system yang mengatur kesehatan.Jika anda
berkunjung ke Jakarta misalnya, lihatlah sungai disana kini sungai di Jakarta
mengalami perubahan fungsi, fungsi sungai bukan lagi menjadi tata perairan kota
tapi tempat sampah umum. Belum lagi ada masyarakat yang MCK di sungai, begitu
pula di sebagian wilayah pedesaan Indonesia kesadaraan akan pentingnya
kesehatan belum kita temukan di masyarakat kita.
5. Rendahnya Kondisi kesehatan
lingkungan
Rendahnya Pembangunan Ekonomi yang
belum merata adalah biang keladi pokok masalah ini.hal tersebut menimbulkan
kesenjangan soasial baik papan,sandang dan pangan. Pertanyaan mengapa masalah
kesehatan lebih banyak dialamai oleh orang tak berpunya, mungkin jawabannya
adalah karena lingkungan tempat tinggal yang buruk.
D. Sasaran
Sasaran Pembangunan Kesehatan pada Tahun 2006 – 2011
tidak lepas dari Visi pembangunan kesehatan yaitu sebagai berikut :
1.
Menurunnya
jumlah kesakitan dan kematian akibat penyakit menular dan tidak menular
2.
Meningkatnya
jumlah tenaga professional yang proporsional dalam pembangunan kesehatan.
3.
Meningkatnya
umur harapan hidup masyarakat Kota Bitung dan menurunnya jumlah kematian bayi
dan ibu melahirkan.
4.
Meningkatnya
kerjasama lintas sektor
5.
Meningkatnya
perilaku masyarakat untuk hidup sehat
6.
Tersedianya
Sarana dan Prasarana kesehatan yang layak.
E. Arah Kebijakan
1.
Memelihara
dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau
2.
Membina,
mendorong dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dan lingkungan
3.
Mendorong
kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
4.
Memantapkan
pelaksanaan otonomi daerah dibidang kesehatan.
5.
Meningkatkan
profesionalisme tenaga kesehatan secara merata dan terjangkau
6.
Memanfaatkan
kerjasama lintas sektoral.
F. Program – Program Pembangunan
Arah kebijakan dalam rangka peningkatan derajat kesehatan
masyarakat dijabarkan dalam
program-program pembangunan Sistem kesehatan daerah Kota Bitung 2006 - 2011
terdiri dari 6 (enam) program yaitu :
1.
Peningkatan
Kesehatan
Program ini adalah
suatu tatanan yang menghimpun Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) secara terpadu dan saling mendukung guna
menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
dengan tujuan terselenggaranya upaya kesehatan yang tercapai dan bermutu untuk
menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Kegiatan Pokok yang
dilaksanakan dalam program ini meliputi :
a.
Promosi,
pemeliharaan, pemberantasan penyakit menular, kesehatan jiwa, pengendalian
penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar,
perbaikan gizi masyarakat, pengamanan dalam makanan dan minuman, narkoba, zat
adiktif , serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan
b.
Penyuluhan
kesehatan masyarakat
c.
Peningkatan
fasilitas pelayanan RSUD, Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Polindes.
d.
Peningkatan
pelayanan laboratorium kesehatan masyarakat dan klinik, apotik/toko obat dan
optical.
2.
Sistem
Pelayanan Kesehatan
Kegiatan pokok yang dilaksanakan :
a.
Pengadaan
kartu sehat untuk pengobatan gratis bagi masyarakat Prasejahtera dan Sejahtera
I
b.
Penyederhanaan
sistem rujukan pengobatan
c.
Peningkatan
gizi bagi ibu hamil dan balita
3.
Sumber
Daya Manusia Kesehatan
Kegiatan pokok yang dilaksanakan :
a.
Rekruitmen
Tenaga kesehatan yang disesuaikan dengan pembangunan kesehatan baik sebagai
tenaga kontrak maupun sebagai pegawai tetap
b.
Pembinaan
tenaga kesehatan
c.
Pengembangan
karier berdasarkan prestasi kerja melalui pendidikan dan pelatihan
d.
Penempatan
tenaga kesehatan secara merata disetiap wilayah puskesmas dan rumah sakit.
4.
Penyediaan
Obat dan Perbekalan kesehatan
Kegiatan pokok yang dilaksanakan :
a.
Pemenuhan
dan pemerataan obat generik di puskesmas dan pustu
b.
Ketersediaan
obat yang bermutu
c.
Pemenuhan
perbekalan kesehatan dan alat-alat kesehatan yang memadai
5.
Pemberdayaan
Masyarakat
Kegiatan pokok yang dilaksanakan :
a.
Pemberdayaan
Kader, Kelompok dan LSM Kesehatan
b.
Pemberdayaan
Masyarakat Umum melalui badan penyantun puskesmas dan komite pembangunan
kesehatan di Kota Bitung.
6.
Manajemen
Kesehatan
Kegiatan pokok yang dilaksanakan :
a.
Penataan
Administrasi Kesehatan, meliputi; perumusan kebijakan tehnis kesehatan,
pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan kesehatan serta pembinaan
terhadap UPTD kesehatan, membuat dan mengirim laporan pelaksanaan dan hasil
pembangunan kesehatan kepda Departemen kesehatan dan dinas kesehatan propinsi
b.
Pembangunan
Sistem Informasi Kesehatan Terpadu
c.
Penegakkan Kode Etik Tenaga Kesehatan
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
- Pembangunan kesehatan merupakan proses untuk melakukan perubahan dalam bidang kesehatan. Atau dapat juga diartikan sebagai “Suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah dalam bidang kesehatan, menuju modernitas dalam rangka meningkatkan kwalitas kesehatan bangsa.
- Faktor Pendorong dan Penghambat Pembangunan kesehatan
1. Disparitas Status Kesehatan
2. Beban Ganda Penyakit
3. Kinerja Pelayanan yang Rendah
4. Perilaku Masyarakat yang Kurang
Mendukung Hidup Bersi
5. Rendahnya
Kondisi Kesehatan Lingkungan
DAFTAR
PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Sembah sujud penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena
anugerah dan rahmat-Nya jualah sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dalam
penyusunan makalah ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin, yang mana
telah memakan waktu dan pengorbanan yang tak ternilai dari semua pihak yang
memberikan bantuannya, yang secara langsung merupakan suatu dorongan yang
positif bagi penulis ketika menghadapi hambatan-hambatan dalam menghimpun bahan
materi untuk menyusun makalah ini.
Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh
dari kesempurnaan, baik dari segi penyajian materinya maupun dari segi
bahasanya. Karena itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif senantiasa
penulis harapkan demi untuk melengkapi dan menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................
A.
Latar Belakang.......................................................................................................
B.
Rumusan Masalah..................................................................................................
C.
Tujuan ...................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................
A.
Pengertian Lingkungan............................................................................................
B.
Isu Strategis Utama ................................................................................................
C.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Kesehatan Lingkungan Masyarakat...............
D.
Sasaran.....................................................................................................................
E.
Arah Kebijakan........................................................................................................
F.
Program – Program Pembangunan.........................................................................
BAB III PENUTUP............................................................................................................
A.
KESIMPULAN......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar