Selasa, 19 Mei 2015

MAKALAH PEMBANGUNAN KESEHATAN



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Salah satu aspek penting kesejahteraan adalah kualitas fisik penduduk yang dapat dilihat pada derajat kesehatan penduduk, sehingga pembangunan kesehatan sangat penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan penduduk.
Pembangunan kesehatan  yang merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat yaitu  hak rakyat untuk memperoleh akses atas kebutuhan  pelayanan kesehatan dan dipandang sebagai satu investasi dalam kaitannya untuk mendukung  peningkatan kualitas SDM dan Pembangunan Ekonomi, serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan.
Program pembangunan kesehatan di Kota Bitung harus diletakkan pada pengembangan manajemen kesehatan dan pembudayaan perilaku hidup sehat.

B.     Rumusan Masalah
A.    Apa Pengertian Lingkungan ?
B.     Apa Yang Dimaksur Isu Strategis Utama ?
C.     Apa Saja Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Lingkungan Masyarakat ?
D.    Bagaimana Sasaran Dari Pembangunan Lingkungan ?
E.     Kemana Arah Kebijakan Pemerintah ?
F.      Apa Saja Bentuk Program – Program  Pembangunan Kesehatan !

C.    Tujuan
Untuk mengetahui dan mempelajari hal-hal yang berkaitan pembangunan kesehatan .





BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar kita ( makhluk hidup.
Contohnya : meja, kursi, cahaya, udara, mamusia, hewan, tumbuhan, dsb.
Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan komponen biotik.
Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi, dsb.
Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroorganisme.
Ilmu yang mempelajari lingkungan adalah Ilmu lingkungan atau ekologi.Ilmu lingkungan adalah cabang dari ilmu biologi.
B.     Isu Strategis Utama
Adalah desentralisasi dan otonomi pembangunan di bidang kesehatan. Isu ini sangat berpengaruh dalam tatalaksana pemerintahan dan penatalaksanaan program-program pembangunan kesehatan. Isu ini perlu menjadi landasan dalam pemikiran pembangunan di masa yang akan datang di kabupaten Gunungkidul. Isu kedua yang tak kalah penting adalah pembiayaan daerah. Dengan lahirnya UU nomor 25 tahun 1999 tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah, membuka peluang bagi daerah untuk mampu memanfaatkan anggaran dana untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat sekaligus menciptakan sumber-sumber pendapatan baru bagi daerah. Kemampuan daerah dalam menyusun berbagai program pembangunan daerah sangat tergantung kepada keberadaan dan pengelolaan pembiayaan ini.
Berdasarkan kajian-kajian determinan permasalahan kesehatan yang terjadi di Kabupaten Gunungkidul, dapat diambil beberapa kesimpulan mengenai isu-isu pokok yaitu berbagai determinan yang menjadi bagian yang muncul dalam permasalahan-permalsahan kesehatan terutama kepada permasalahan-permasalahan utama dan harus ditangani segera. Isu pokok merupakan permasalahan dalam determinan kesehatan yang selalu muncul dalam setiap masalah. Dari analisis determinan faktor yang paling sering muncul adalah sebagai berikut :
1.            Status Gizi Masyarakat secara umum masih rendah
2.            Keluarga miskin dan pembiayaan kesehatan di masyarakat
3.            Mekanisme Pembiayaan Kesehatan (Preventif dan Promotif ) di Puskesmas
4.            Perilaku Hidup Bersih dan Sehat masyarakat
5.            Manajemen pelayanan kesehatan ( terutama SDM dan sistem informasi kesehatan )
C.    Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Lingkungan Masyarakat
1.      Disparitas status kesehatan
Disparitas adalah perbedaan; jarak: adanya upah yang diterima oleh para pekerja pabrik itu. Di Indonesia yang sungguh kaya luar biasa ini,status Menghalangi pemiliknya untuk mendapatkan hak kesehatan yang layak. , masyarakat, media massa , politikus bahkan insan kesehatan masih memandang hak kesehatan hanya pada hak untuk memperoleh pelayanan kuratif dirumah sakit  dan puskesmas . "Meskipun secara nasional kualitas kesehatan masyarakat telah meningkat namun disparitas antar tingkat sosial ekonomi dan antar wilayah masih cukup tinggi," katanya.
2.      Beban Ganda penyakit.
Bagi masyarakat Indonesia khususnya, penyakit memiliki beban ganda,yang pertama adalah rasa sakit yang diderita dan Uang yang cukup banyak Untuk mengatasi masalah penyakit yang dideritanya. Hal ini memberikan dampak negative pada Pasien yang bersangkutan, karena keterbatasan dana, mereka mendapatkan keterbatasan Pelayanan kesehatan.
3.      Kinerja Pelayanan yang rendah
JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono, menilai kinerja pelayanan kesehatan masih rendah terutama di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan pulau-pulau terluar. "Padahal kinerja kesehatan merupakan salah satu faktor penting dalam upaya peningkatan kualitas kesehatan penduduk," katanya, malam ini. Agung Laksono, menjelaskan hal itu merupakan tantangan pembangunan kesehatan di Indonesia yang memerlukan dukungan semua elemen bangsa.
"Rendahnya kualitas pelayanan kesehatan yang ditandai dengan masih dibawah standarnya kualitas pelayanan sebagian rumah sakit daerah serta keterbatasan tenaga kesehatan juga menjadi tantangan yang harus segera diatasi," katanya.Dikatakan, hingga saat ini jumlah dan distribusi dokter, bidan serta perawat belum merata dimana disparitas rasio dokter umum per 100.000 penduduk antar wilayah masih tinggi. "Indonesia mengalami kekurangan pada hampir semua tenaga kesehatan yang diperlukan, " katanya.
4.      Perilaku masyarakat yang kurang mendukung hidup Bersih
Dewasa ini sikap masyarakat Indonesia juga sama buruknya dengan system yang mengatur kesehatan.Jika anda berkunjung ke Jakarta misalnya, lihatlah sungai disana kini sungai di Jakarta mengalami perubahan fungsi, fungsi sungai bukan lagi menjadi tata perairan kota tapi tempat sampah umum. Belum lagi ada masyarakat yang MCK di sungai, begitu pula di sebagian wilayah pedesaan Indonesia kesadaraan akan pentingnya kesehatan belum kita temukan di masyarakat kita.
5.      Rendahnya Kondisi kesehatan lingkungan
Rendahnya Pembangunan Ekonomi yang belum merata adalah biang keladi pokok masalah ini.hal tersebut menimbulkan kesenjangan soasial baik papan,sandang dan pangan. Pertanyaan mengapa masalah kesehatan lebih banyak dialamai oleh orang tak berpunya, mungkin jawabannya adalah karena lingkungan tempat tinggal yang buruk.
D.    Sasaran
Sasaran Pembangunan Kesehatan pada Tahun 2006 – 2011 tidak lepas dari Visi pembangunan kesehatan yaitu sebagai berikut :
1.      Menurunnya jumlah kesakitan dan kematian akibat penyakit menular dan tidak menular
2.      Meningkatnya jumlah tenaga professional yang proporsional dalam pembangunan kesehatan.
3.      Meningkatnya umur harapan hidup masyarakat Kota Bitung dan menurunnya jumlah kematian bayi dan ibu melahirkan.
4.      Meningkatnya kerjasama lintas sektor
5.      Meningkatnya perilaku masyarakat untuk hidup sehat
6.      Tersedianya Sarana dan Prasarana kesehatan yang layak.
E.     Arah Kebijakan
1.      Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau
2.      Membina, mendorong dan meningkatkan  derajat kesehatan masyarakat dan lingkungan
3.      Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
4.      Memantapkan pelaksanaan otonomi daerah dibidang kesehatan.
5.      Meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan secara merata dan terjangkau
6.      Memanfaatkan kerjasama lintas sektoral.
F.     Program – Program  Pembangunan
Arah kebijakan dalam rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat  dijabarkan dalam program-program pembangunan Sistem kesehatan daerah Kota Bitung 2006 - 2011 terdiri dari 6 (enam) program yaitu :
1.      Peningkatan Kesehatan
Program ini adalah suatu  tatanan yang menghimpun Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)  secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dengan tujuan terselenggaranya upaya kesehatan yang tercapai dan bermutu untuk menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Kegiatan Pokok yang dilaksanakan dalam program ini meliputi :
a.       Promosi, pemeliharaan, pemberantasan penyakit menular, kesehatan jiwa, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pengamanan dalam makanan dan minuman, narkoba, zat adiktif , serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan
b.      Penyuluhan kesehatan masyarakat
c.       Peningkatan fasilitas pelayanan RSUD, Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Polindes.
d.      Peningkatan pelayanan laboratorium kesehatan masyarakat dan klinik, apotik/toko obat dan optical.
2.      Sistem Pelayanan Kesehatan
Kegiatan pokok yang dilaksanakan :
a.       Pengadaan kartu sehat untuk pengobatan gratis bagi masyarakat Prasejahtera dan Sejahtera I
b.      Penyederhanaan sistem rujukan pengobatan
c.       Peningkatan gizi bagi ibu hamil dan balita
3.      Sumber Daya Manusia Kesehatan
Kegiatan pokok yang dilaksanakan :
a.       Rekruitmen Tenaga kesehatan yang disesuaikan dengan pembangunan kesehatan baik sebagai tenaga kontrak maupun sebagai pegawai tetap
b.      Pembinaan tenaga kesehatan
c.       Pengembangan karier berdasarkan prestasi kerja melalui pendidikan dan pelatihan
d.      Penempatan tenaga kesehatan secara merata disetiap wilayah puskesmas dan rumah sakit.
4.      Penyediaan Obat dan Perbekalan kesehatan
Kegiatan pokok yang dilaksanakan :
a.       Pemenuhan dan pemerataan obat generik di puskesmas dan pustu
b.      Ketersediaan obat yang bermutu
c.       Pemenuhan perbekalan kesehatan dan alat-alat kesehatan yang memadai
5.      Pemberdayaan Masyarakat
Kegiatan pokok yang dilaksanakan :
a.       Pemberdayaan Kader, Kelompok dan LSM Kesehatan
b.      Pemberdayaan Masyarakat Umum melalui badan penyantun puskesmas dan komite pembangunan kesehatan di Kota Bitung.
6.      Manajemen Kesehatan
Kegiatan pokok yang dilaksanakan :
a.       Penataan Administrasi Kesehatan, meliputi; perumusan kebijakan tehnis kesehatan, pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan kesehatan serta pembinaan terhadap UPTD kesehatan, membuat dan mengirim laporan pelaksanaan dan hasil pembangunan kesehatan kepda Departemen kesehatan dan dinas kesehatan propinsi
b.      Pembangunan Sistem Informasi Kesehatan Terpadu
c.       Penegakkan Kode Etik Tenaga Kesehatan





















BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
  • Pemba­ngunan kesehatan  merupakan proses untuk melakukan perubahan dalam bidang kesehatan. Atau dapat juga diartikan sebagai “Suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan per­ubahan yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah dalam bidang kesehatan, menuju modernitas dalam rangka meningkatkan kwalitas kesehatan bangsa.
  • Faktor Pendorong dan Penghambat Pembangunan kesehatan
1.      Disparitas Status Kesehatan
2.      Beban Ganda Penyakit
3.      Kinerja Pelayanan yang Rendah
4.      Perilaku Masyarakat yang Kurang Mendukung Hidup Bersi
5.      Rendahnya Kondisi Kesehatan Lingkungan
















DAFTAR PUSTAKA





























KATA PENGANTAR

Sembah sujud penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena anugerah dan rahmat-Nya jualah sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin, yang mana telah memakan waktu dan pengorbanan yang tak ternilai dari semua pihak yang memberikan bantuannya, yang secara langsung merupakan suatu dorongan yang positif bagi penulis ketika menghadapi hambatan-hambatan dalam menghimpun bahan materi untuk menyusun makalah ini.
Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, baik dari segi penyajian materinya maupun dari segi bahasanya. Karena itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif senantiasa penulis harapkan demi untuk melengkapi dan menyempurnakan makalah ini.


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................
A.        Latar Belakang.......................................................................................................
B.        Rumusan Masalah..................................................................................................
C.        Tujuan ...................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................
A.    Pengertian Lingkungan............................................................................................
B.     Isu Strategis Utama ................................................................................................
C.     Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Lingkungan Masyarakat...............
D.    Sasaran.....................................................................................................................
E.     Arah Kebijakan........................................................................................................
F.      Program – Program  Pembangunan.........................................................................
BAB III PENUTUP............................................................................................................
A.    KESIMPULAN......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA SEBAGAI PROSES PENGUATAN MENTAL ANTI KORUPSI

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Beberapa negara di Asia memiliki beragam istilah tentang korupsi. Di China, Hong Kong dan T...