BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Diera gobalisasi seperti yang kita alami saat ini, , remaja
harus terselamatkan dari bahaya globalisasi. Karena globalisasi ini ibaratnya
kebebasan. Sehingga banyak kebudayaan-kebudayaan yang asing yang masuk,
sementara budaya tersebut tidak cocok dengan kebudayaan kita. Sebagai contoh
kebudayaan seks bebas itu tidak cocok dengan kebudayaan kita. Pada saat ini,
kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang mengkuatirkan. Para remaja
dengan bebas dapat bergaul antar jenis. Tidak jarang dijumpai pemandangan di
tempat-tempat umum, para remaja saling berangkulan mesra tanpa memperdulikan
masyarakat sekitarnya. Mereka sudah mengenal istilah pacaran sejak awal masa
remaja. Pacar, bagi mereka merupakan salah satu bentuk gengsi yang
membanggakan. Akibatnya, di kalangan remaja kemudian terjadi persaingan untuk
mendapatkan pacar.
Salah satu faktor yang paling berpengaruh dalam perubahan
perilaku remaja dalam urusan seks adalah masuknya budaya barat ke negara
berkembang seperti Indonesia. Kita telah mengetahui bahwa sebagian besar bangsa
barat adalah bangsa sekuler, seluruh kebudayaan yang mereka hasilkan jauh dari
norma-norma agama. Hal ini tentunya bertentangan dengan budaya Indonesia yang
menjujung tinggi nilai agama dan pancasila. Selain itu, Banyaknya media remaja yang getol
menyajikan budaya Barat semakin mendekatkan remaja pada kehidupan serba boleh
(permissif ) alias bebas berbuat selama tidak mengganggu orang lain. Termasuk dalam urusan
seks. Karena di beberapa negara Barat, perilaku seks bebas remaja memang tinggi
sekali. Mereka
para orang negara barat menganggap bahwa seks bebas adlah suatu yang wajar,
karna sebagian besar mereka disana melakukan seks bebas. Hal tersebut dapat
terjadi karena tidak adanya budaya serta norma-norma yang mereka junjung,
sedangkan di Indonesia sendiri ada budaya serta norma-norma yang harus kita
junjung hal tersebut seharusnya dapat menjauhkan diri kita dari seks bebas.
B.
Rumusan Masalah
Perumusan masalah yang diambil dalam Seks
Bebas Di
Kalangan Remaja dan Mahasiswa adalah :
1.
Apakah yang dimaksud dengan
seks bebas?
2.
Apakah
faktor – faktor
yang mendorong para remaja atau mahasiswa melakukan seks bebas?
3.
Apa
akibat dari seks bebas?
4.
Apa yang harus dilakukan untuk mencegah
seks bebas?
5.
Bagaimana Pandangan islam terhadap seks
bebas?
C.
Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini
adalah:
1. Mengetahui apa
yang dimaksud dengan seks bebas.
2. Mengetahui faktor-faktor yang
mendorong remaja melakukan seks bebas.
3. Mengetahui
akibat dari seks bebas.
4. Mengetahui cara
mencegah terjadinya seks bebas.
5. Mengetahui
hukum seks bebas dalam agama islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Defenisi Seks Bebas
Seks bebas
merupakan hubungan yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan tanpa adanya
ikatan perkawinan. Kita
tentu tahu bahwa pergaulan bebas itu adalah salah satu bentuk perilaku
menyimpang, yang mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma
yang ada. Masalah seks
bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari media massa. Remaja
adalah individu labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian
diri yang benar.
Kurangnya keimanan, masalah keluarga, kekecewaan,
pengetahuan yang minim, dan ajakan teman-teman yang bergaul bebas membuat makin
berkurangnya potensi generasi muda Indonesia dalam kemajuan bangsa. Padahal
Generasi muda adalah tulang punggung bangsa, yang diharapkan di masa depan
mampu meneruskan tongkat estafet kepemimpinan bangsa ini agar lebih baik. Dalam
mempersiapkan generasi muda juga sangat tergantung kepada kesiapan masyarakat
yakni dengan keberadaan budayanya
Pada umumnya remaja dan mahasiswa melakukan hubungan seks
bebas dengan pacarnya, karna kebanyakan dari mereka beranggapan bahwa pacar
adalah calon suami yang berhak mendapatkan segalanya. Tidak ada salahnya jika
kita mengatakan pacaran adalah sebagian dari pergaulan bebas. Karena saat ini
pacaran sudah menjadi hal yang biasa bahkan sudah menjadi kode etik dalam
memilih calon pendamping. Fakta menyatakan bahwa sebagian besar perzinahan
disebabkan oleh pacaran. Bila kita menengok kebelakang tentang kebudayaan
Indonesia sebelumnya, pacaran (berduaan dengan non muhrim) merupakan hal yang
tabu. Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa pacaran memang tidak dibenarkan
dan tidak sesuai dengan budaya Indonesia, demikian juga dengan budaya islam.
Selain disebabkan oleh pacaran, seks bebas juga didominani
oleh para remaja dan mahasiswa untuk mencari uang tambahan. Padahal untuk
mencari uang masih banyak lagi jalan halal yang dapat mereka lakukan, pada
dasarnya meraka melakukan seks bebas dengan alasan mencari uang adalah alasan
sampingan, itu semua karena merekapun menyukai seks bebas tersebut tanpa
berfikir akibat buruk yang akan mereka tanggung. Pengertian pacaran dalam era globalisasi
informasi ini sudah sangat berbeda dengan pengertian pacaran 15 tahun yang
lalu. Akibatnya, di jaman ini banyak remaja yang putus sekolah karena hamil.
B.
Faktor Pendorong Terjadinya Seks Bebas
Berikut
Beberapa faktor yang mendorong para remaja untuk melakukan seks bebas adalah
sebagai berikut:
1.
Karena kehidupan iman yang rapuh.
Kehidupan
beragama yang baik dan benar ditandai dengan pengertian, pemahaman dan ketaatan
dalam menjalankan ajaran-ajaran agama dengan baik tanpa dipengaruhi oleh
situasi kondisi apapun. Seseorang dapat melakukan seks bebas karna kurangnya
keimanan dalam dirinya. Oleh sebab itu sejak dini para remaja dan mahasiswa
harus meningkatkan pengetahuan tentang agamanya sendiri, karna agama adalah
tumpuan bagi hidup kita. Jika pengetahuan tentang agama saja minim, apalagi
pengetahuan diluar agama tentu sangat minim.
2. Kurangnya
perhatian orang tua.
Orang tua
sangat berperan penting dalam kehidupan seorang anak. Perhatian orang tua
sangat diperlukan oleh seseorang karna orang tualah yang paling dekat
dengannya. Bimbingan orang tua sangat berpengaruh pada tingkah laku seseorang.
Apabila orang tua kurang memberi pengarahan serta pengetahuan maka seorang anak
akan mudah terjerumus dalam kebiasaan berseks bebas.
Tetapi ada juga
anak yang memang memiliki kepribadian buruk, walaupun orang tuanya sudah
memberikan perhatian yang cukup serta pengarahan yang cukup pula, anak yang
tergolong memiliki keprobadian buruk akan senantiasa tidak mendengarkan
perkataan orang tuanya. Hal tersebut akan meninggalan penyesalan pada akhir
perbuatan remaja atau mahasiswa tersebut.
3. Lengkapnya
fasilitas.
Fasilitas yang
lengkap akan mempermudah seseorang untuk dapat melakukan seks bebas. Tetapi
tergantung pada diri masing-masing, jika mampu menggunakan fasilitas yang
diberikan orang tua dengan baik maka hal tersebut tidak akan terjadi. Jika
seorang remaja atau mahsiswa memiliki fasilitas yang mendukung utnuk mereka
melakukan seks bebas seperti rumah yang nyaman dari perhatian warga, maka
perlakuan seks bebas akan mudah sekali terjadi.
Contohnya
seperti kontrakan-kontrakan bebas yang bias digunakan oleh para remaja dan
mahasiswa untuk melakukan seks bebas. Keadaan rumah yang selalu kosong juga
dapat menjadi tempat seorang remaja atau mahasiswa melakukan seks bebas, oleh
karena itu jangan biarkan si anak berduaan dirumah.
4. Tekanan dari
seorang pacar
Karena
kebutuhan seorang untuk mencintai dan dicintai, seseorang harus rela melakukan
apa saja terhadap pasangannya, tanpa memikirkan resiko yang akan dihadapinya.
dalam hal ini yang berperan bukan saja nafsu seksual, melainkan juga sikap
memberontak terhadap orang tuanya. Remaja lebih membutuhkan suatu hubungan, penerimaan, rasa
aman, dan harga diri selayaknya orang dewasa, dan pemikiran
seperti itu sangat banyak dijumpai.
5. Pelampiasan
diri.
Faktor ini
tidak hanya datang dari diri sendiri, misalnya karena terlanjur berbuat,
seorang remaja perempuan biasanya berpendapat sudah tidak ada lagi yang dapat
dibanggakan dalam dirinya, maka dalam pikirannya tersebut ia akan merasa putus
asa dan mencari pelampiasan yang akan menjerumuskannya dalam pergaulan bebas seperti
seks bebas.
6. Kurangnya
pengetahuan tentang seks bebas.
Karena menganggap bahwa hubungan seks bebas adalah bentuk penyaluran kasih sayang dalam
sebuah hubungan berpacaran. Kebanyakan dari mereka merasa tanpa seks kegiatan
pacaran mereka tidak efektif, padahal pemikiran seperti itu adalah bentuk bujuk
rayu setan. Tidak sedikit para remaja juga para mahasiswa berfikiran seperti
itu.
7. Rasa ingin tahu
tentang sesuatu yang berbau seksual.
Pada usia
remaja keingintahuannya begitu besar terhadap seks, apalagi jika teman-temannya
mengatakan bahwa terasa nikmat, ditambah lagi adanya infomasi yang tidak
terbatas masuknya, maka rasa penasaran tersebut semakin mendorong mereka untuk
lebih jauh lagi melakukan berbagai macam percobaan yang tanpa mereka sadari
bahwa percobaan tersebut berbahaya.
8. Tontonan yang
tidak mendidik.
Akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan bagi remaja
sangat besar. Apa yang merka tonton, berkorelasi secara positif
dan signifikan dalam membentuk perilaku mereka, terutama tayangan film dan sinetron, baik
film yang ditonton di layar kaca maupun film yang ditonton di layar lebar. Acara televisi begitu berjibun
dengan tayangan yang bikin ‘gerah’, Video klip lagu dangdut saja, saat ini
makin berani pamer aurat dan adegan-adegan yang bisa meningkatkan gairah
para lelaki. Belum lagi tayangan film yang bikin otak remaja teracuni dengan
pesan sesatnya.
Ditambah lagi, maraknya tabloid dan majalah yang memajang
gambar sekitar wilayah dada, dan buka paha tinggi-tinggi, serta gambar yang
tidak layak dilihat lainya. Konyolnya, pendidikan agama di sekolah-sekolah
ternyata tidak menggugah kesadaran remaja untuk kritis dan inovatif. Oleh sebab itu
sebaiknya tontonan yang mendidiklah yang harus diberika pada seorang anak sejak
dini sehingga kelak saat remaja menjadi remaja yang baik.
9. Pergaulan
bebas.
Pergaulan bebas
yang melewati batas seperti dugem, minum-minuman keras dan sebagainya akan
berujung pada seks bebas. Karna pergaulan bebas dapat menyebabkan seseorang lupa diri,
merasa tidak modern jika tidak mengikuti tren yang akan berujung pada seks
bebas. Yang pada dasarnya pemikiran seperti itu sangat salah.
10. Masa remaja terjadi kematangan biologis.
Seorang remaja sudah dapat melakukan fungsi reproduksi
sebagaimana layaknya orang dewasa sebab fungsi organ seksualnya telah bekerja
secara normal. Hal ini membawa konsekuensi bahwa seorang remaja akan mudah
terpengaruhi oleh stimuli yang merangsang gairah seksualnya, misalnya dengan
melihat film
porno, cerita cabul, dan gambar-gambar erotis.
Kematangan biologis yang tidak disertai dengan kemampuan
mengendalikan diri cenderung berakibat Negatif, yakni terjadi hubungan seksual
pranikah dimasa pacaran. Sebaliknya kematangan biologis yang disertai dengan
kemampuan mengendalikan diri akan membawa kebahagian remaja dimasa depannya
sebab ia tidak akan melakukan hubungan seksual pranikah.
11. Rendahnya
pengetahuan tentang bahaya seks
bebas.
Sehingga mereka
beranggapan bahwa seks bebas adalah suatu hal yang wajar bagi pergaulan mereka.
Faktor pengetahuan yang minim ditambah rasa ingin tahu yang tinggi, kurangnya pengetahuan
akan dampak dan akibat akan hal yang kita lakukan dapat memudahkan kita
terjerumus ke dalam hal hal yang negatif. Pada umumnya kita sebagai seorang
remaja memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi, apabila menemukan atau
melihat suatu hal yang baru maka otomatis kita akan ingin merasakannya atau
mencobanya.
12. Faktor lingkungan
seperti orang tua, teman dan tetangga.
Di dalam faktor
ini tidak sedikit anak remaja yang terjerumus kedalam pergaulan bebas di
karenakan ada masalah di
dalam keluarganya atau yang sering mereka sebut dengan broken home.Dan yang
menjadi penyebab yang sering terjadi juga adalah karena terjerumus atau
terpengaruh oleh temannya demi mendapatkan pujian atau ingin di bilang “gaul”.
13. Salah bergaul
Teman merupakan
orang yang sangat berpengaruh bagi para remaja dan mahasiswa. Apabila seorang
remaja atau mahasiswa salah dalam memilih teman maka akibatnya akan fatal.
Memilih teman berarti memilih masa depan, maka siapapun yang ingin masa depannya cerah ditengah
bekapan arus globalisasi, serta luas ilmu dan wawasannya, maka ia harus pandai
dalam memilih teman. Seseorang akan dipastikan rusak masa depannya jika bergaul
dengan orang-orang yang membenarkan kemaksiatan.
14. Kegagalan remaja menyerap norma
a. Hal ini disebabkan karena
norma-norma yang ada sudah tergeser oleh modernisasi yang sebenarnya adalah
westernisasi. Boleh saja kita mengikuti modernisasi namun tetap harus
disesuaikan dengan norma-norma adat dan budaya serta agama yang ada.
b. Faktor perubahan zaman.
Faktor ini juga adalah hal yang cukup
kuat menjadi penyebab pergaulan bebas di kalangan remaja. Karena di zaman
sekarang banyak media yang mudah di akses oleh semua umur yang menyediakan
tayangan tanyangan yang seharusnya hanya di tayangkan khusus orang dewasa.Namun
karena rasa ingin tahu yang sangat tinggi yang mendorong para remaja
menggunakan atau melihat media untuk orang dewasa tersebut.Setelah
melihat,otomatis rasa ingin tahu itu pun akan terus berkembang seperti ingin
mengetahui rasa dan ingin mencoba hal yang baru dia lihat.Oleh karena itu
pengawasan orang tua adalah hal yang sangat penting dalam faktor ini.
C.
Akibat dari Seks Bebas
a)
Hilangnya Kehormatan.
Hilangnya
kehormatan, jatuh martabatnya baik di hadapan Tuhan maupun sesama manusia serta
merusak masa depannya, dan meninggalkan aib yang berkepanjangan bukan saja
kepada pelakunya bahkan kepada seluruh keluarganya. Kehormatan sangat penting
bagi setiap manusia, terutama pada wanita. Jika kehormatan tersebut sudah
hilang maka akan jelas terlihat perbedaannya dengan wanita yang masih menjaga
kehormatannya.
b)
Prestasi cenderung menurun.
Apabila seorang
remaja atau mahasiswa sudah melakukan seks bebas, maka fikirannya akan selalu
tertuju pada hal negatif tersebut. Rasa ingin mengulanginya selalu ada,
sehingga tingkat kefokusannya dalam mengikuti proses belajar disekolah atupun
diperkuliahan akan menurun. Malas belajar, malas mengerjakan tugas dan lains
ebagainya dapat menurunkan prestasi seorang remaja ataupun mahasiswa tersebut.
c)
Zina Mengeluarkan Bau Busuk.
Bau tersebut
yang mampu dicium oleh orang-orang yang memiliki ‘qalbun salim’ (hati yang
bersih) melalui mulut atau badannya, Hal ini sangat dipercayai oleh agama
islam.
d)
Hamil Diluar Nikah.
Hamil diluar
nikah akan sangat menimbulkan masalah bagi sipelaku. Terutama bagi remaja yang
masih sekolah, pihak sekolah akan mengeluarkan sipelaku jika ketahuan peserta
didiknya ada yang hamil. Sedangkan bagi pelaku yang kuliah hamil diluar nikah
akan menimbulkan rasa malu yang luar biasa terutama orang tua.
e)
Aborsi dan bunuh diri.
Terjadinya
hamil diluar nikah akibat seks bebas akan menutup jalan fikiran sipelaku, guna
menutupi aib ataupun mencari jalan keluar agar tidak merusak nama baik dirinya
dan keluarganya hal tersebut dapat berujung pada pembunuhan janin melalui
aborsi bahkan bunuh diri.
f)
Tercorengnya Nama Baik Keluarga.
Semua orang tua
akan merasa sakit hatinya jika anak yang dibangga-banggakan juga di
idam-idamkan hamil diluar nikah. Nama baik keluarga akan tercoreng karna hal
tersebut, dan hal tersebut akan meninggalkan luka yang mendalam dihati
keluarga.
g)
Tekanan Batin.
Tekanan batin
yang mendalam dikarenakan penyesalan. Akibat penyesalan tersebut sipelaku akan
sering murung dan berfikir yang tidak rasional.
h)
Terjangkit Penyakit.
Mudah
terjangkit penyakit HIV/AIDS serta penyakit-penyakit kelamin yang mematikan,
seperti penyakit herpes dan kanker mulut rahim. Jika hubungan seks tersebut dilakukan sebelum usia 17 tahun,
risiko terkena penyakit tersebut bisa mencapai empat hingga lima kali lipat.
i)
Ketagihan.
Seks bebas
dapat menyebabkan seseorang ketagihan untuk melakukan hal kotor tersebut. Hal
tersebut sangat berbahaya karna keinginan
yang tidak terkontrol.
j)
Gangguan kejiwaan.
Akibat seks
bebas seseorang dapat mengalami gangguan kejiwaan atau setres, disebabkan karna
ketidak mampuan menerima kehidupan, kurangnya persiapan mental untuk hamil
serta takut terhadap hukuman Tuhan.
D.
Upaya
Pencegahan Pergaulan Bebas
Seks bebas yang
terjadi pada remaja dan mahsiswa dapat dicegah dengan beberapa upaya.
Upaya-upaya tersebut antara lain:
1. Mempertebal
keimanan dan ketaatan kepada Tuhan YME.
2. Menanamkan nilai-nilai agama, moral
dan etika.
3. Menanamkan Nila Ketimuran.
4. Menghindari perilaku
yang akan merangsang seksual.
5. Pendidikan.
6. Pendidikan sex (Sex Education).
7. Penyuluhan
tentang seks bebas.
8. Menegakkan Aturan Hukum.
9. Jujur Pada Diri Sendiri.
10. Memperbaiki
Cara Berkomunikasi.
11. Pacaran sehat.
12. Menjauhkan diri
dari beduan ditempat sepi.
13. Munakahat.
E.
Pandangan Agama Islam Terhadap Seks
Bebas
Tidak ada satu
agamapun yang mewajibkan pengikutnya untuk melakukan seks diluar nikah, Pandangan dari berbagai agama
mengenai sex bebas pastilah negatif terlebih lagi di agama islam. Dibuktikan
dengan Firman Allah SWT : “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya
zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (Q.S. Al-Isra’: 32)
Dan pernyataan
yang menyataakan bahwa perbuatan zina termasuk dosa besar setelah syirik dan
pembunuhan, dan termasuk kekejian yang membinasakan dan kejahatan yang
mematikan. Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah suatu dosa setelah syirik yang
lebih besar di sisi Allah dari setetes air mani yang diletakkan seorang lelaki
pada rahim yang tidak dihalalkan baginya.”.
Adapun
hukumannya yang diterapkan di agama Islam adalah dengan menegakkan hukuman bagi
pelaku zina baik laki-laki maupun perempuan yang sudah menikah berupa rajam
dengan lemparan batu hingga meninggal agar seluruh anggota tubuhnya merasakan
siksaan itu sebagai hukuman bagi keduanya. Keduanya dilempar dengan batu
sebagai gambaran bahwa mereka telah menghancurkan suatu rumah tangga, maka
keduanya dirajam dengan menggunakan batu-batu dari bangunan yang telah mereka
hancurkan itu. Bila keduanya belum berkeluarga, maka mereka dicambuk sebanyak
100 kali dengan cambukan yang paling keras dan dibuang dari negeri asalnya
selama satu tahun. Di Indonesia tidak dapat memberlakukan hukum rajam karena
indonesi merupakan negara yang domokrasi, hukum rajam berlaku di negara islami
seperti arab.
Melihat fakta
yang terjadi di sekitar kita, banyak para pemuda dan pemudi yang mengaku
dirinya muslim tetapi mereka melakukan perbuatan zina. Jika hal ini dibiarkan,
maka akan sangat
berabahaya bagi kelanjutan da’wah Islam.
Betapa sedihnya jika umat Islam yang begitu besar tetapi akhlak para pemudanya
penuh dengan kebobrokan. Naudzubillahi min zaalik. Padahal Islam telah menetapkan dan mengatur
batas-batas dalam pergaulan bebas diantaranya dengan menjaga dengan pandangan
mata dan memelihara kehormatan (tarji).
Solusi islam dalam penanggulangan seks
bebas yaitu:
- Memberikan
hukuman yang berat seperti yang telah disampaikan sebelumnya sehingga manusia
merasa takut untuk berbuat zina.
- Memberikan
suatu ketetapan yang mampu memberitahukan kedalam hati nurani kita bahwa
berzina itu salah dan akan menimbulkan malapetaka.
- Memberikan
saran agar menjaga hawa nafsu dengan puasa sunnah.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Terjadinya seks
bebas di kalangan remaja dan mahasiswa dikarenakan banyak faktor, yang paling
utama adalah pesatnya perkembangan jaman, hal tersebut membuat pergaulan
menjadi bebas, sehingga banyak remaja dan mahsiswa yang bergaul tanpa batasan
dan etika. Salah satu contohnya dalam berpacaran. Para remaja dan mahasiswa berpacaran tidak mempunyai batasan
serta etika sehingga dalam berpacaran lebih banyak dampak negative dibandingkan
dampak positif seperti halnya seks bebas. Persepsi yang
salah tentang seks bebas menyebabkan mereka berfikir bahwa melalui seks
bebaslah tersalurnya cinta dan kasih sayang. Pergaulan remaja yang bebas
sebenarnya dikarenakan oleh segala macam perkembangan yang di salah artikan
oleh remaja itu sendiri maupun lingkungannya. Seks bebas menyebabkan para
remaja kehilangan bangku sekolahnya, sama halnya juga para mahsiswa yang
terpaksa berhenti kuliah karna hamil diluar nikah. Selain itu, hamil diluar
nikah dapat berujung pada pengguguran janin, baik melalui aborsi ataupun bunuh
diri karena tidak siapnya menerima kenyataan (hamil diluar nikah) tersebut.
B.
Saran
Beberapa
saran tentang seks bebas yang
perlu diperhatikan adalah :
1) Kepada pihak orang tua, berikan semua
yang terbaik untuk anak tetapi tetap memperhatikan dalam membimbing dan mengarahkan remaja dengan
dalam memberikan pandangan yang benar mengenai persepsi pacaran agar terhindar
dari seks bebas.
2) Kepada generasi
muda agar menetapkan tujuan dan arah hidup yang jelas, belajar lebih mengenal
diri sendiri, meningkatkan ke imanan dan ketakwaannya dengan mengisi kegiatan
yang bermanfaat serta bergaul dengan teman secara benar sehingga dapat
terhindar dan terjerumus pada perilaku seks bebas. Tingkatkanlah pengetahuan
tentang segala perkembangan dengan tetap meningkatkan pula keimanan dan
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
3) Kepada para
remaja baik pelajar maupun mahasiswa agar selain belajar juga ikut ambil bagian
dalam kegiatan yang positif dan kreatif dalam rangka menyalurkan energi yang
berlebih sehingga tidak mengarah pada penyaluran dorongan bilogis secara
langsung, misalnya dengan kegiatan. Keolahragaan, pecinta alam, dan kegiatan-kegiatan lain yang
bersifat mengembangkan potensi dan bakat masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Sembah sujud penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena
anugerah dan rahmat-Nya jualah sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dalam
penyusunan makalah ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin, yang mana
telah memakan waktu dan pengorbanan yang tak ternilai dari semua pihak yang
memberikan bantuannya, yang secara langsung merupakan suatu dorongan yang
positif bagi penulis ketika menghadapi hambatan-hambatan dalam menghimpun bahan
materi untuk menyusun makalah ini.
Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh
dari kesempurnaan, baik dari segi penyajian materinya maupun dari segi
bahasanya. Karena itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif senantiasa
penulis harapkan demi untuk melengkapi dan menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................
A.
Latar Belakang.......................................................................................................
B.
Rumusan Masalah..................................................................................................
C.
Tujuan ...................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................
A.
Definisi seks bebas..................................................................................................
B.
Faktor-faktor yang mendorong remaja
melakukan seks bebas................................
C.
Akibat dari seks bebas.............................................................................................
D.
Cara mencegah terjadinya seks bebas......................................................................
E.
Hukum seks bebas dalam agama islam....................................................................
BAB III PENUTUP............................................................................................................
A.
Kesimpulan..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar