BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Anda tau
kain perca? Ya, kain sisa potongan yang sudah tidak terpakai itu, ternyata
masih bisa dimanfaatkan loh. Bahkan ditangan si kreatif, kain perca dapat
disulap menjadi barang-barang kerajinan yang trendi dan tentunya bermanfaat.
Membuat kerajinan kain perca, ternyata tidak serumit yang kita bayangkan, cukup
sedikit ketelitian dan kreatifitas kita saja.
Kain perca
merupakan sisa kain dari proses penjahitan. Sepintas kain sisa ini adalah kain
yang tidak memiliki manfaat, tapi sebenarnya sisa kain ini dapat dimanfaatkan
menjadi suatu produk yang berguna. Daripada terbuang menjadi sampah lebih baik
digunakan sebagai barang yang lebih berguna. Kain perca ini dapat dimanfaatkan
menjadi barang-barang kerajinan tangan seperti tas, sarung bantal, ataupun
produk-produk yang lain.
Usaha ini
bergerak dalam bidang industri rumah tangga, pada dasarnya didirikan bertujuan
untuk mencari keuntungan serta untuk memenuhi kebutuhan atau permintaan
konsumen akan suatu produk yang berkualitas dan bermutu. Sedangkan
penciptaan kualitas dan mutu yang baik dengan biaya yang rendah adalah syarat
utama jika menginginkan keuntungan yang terus meningkat
B.
Rumusan
Masalah
Uraikan Apa Yang Kamu Ketahui Tentang Kain Perca Dan
Cara Mengaplikasikannya
C.
Tujuan
Bertujuan
untuk memberikan keterampilan kepada para siswa sehingga nantinya dapat
meningkatkan kreatifitas dan produktivitas para siswa.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Seni Kerajinan
Perca
Kerajinan kain perca merupakan salah satu kerajinan yang menjadi
bagian dari dunia jahit-menjahit. Kerajinan ini dibuat dengan menggunakan bahan
yang tergolong limbah, yaitu bermacam-macam kain perca. Kain ini digunakan
untuk membuat sebuah karya kerajinan yang indah dan bahkan memiliki nilai seni
tinggi.
Caranya adalah dengan memotong-motong beragam kain sisa menjadi
berbagai bentuk, kemudian menggabungkan potongan-potongan tersebut dengan
menjahitnya kembali. Tentunya perpaduan warna dan pola kain juga harus
diperhatikan agar bisa tercipta sebuah kerajinan perca yang indah.
Kerajinan *kain perca* saat ini sudah menjadi salah satu kerajinan
yang paling dikagumi dan diminati oleh banyak orang Indonesia, bahkan juga di
seluruh dunia. Awalnya kerajinan ini merupakan salah satu kerajinan
tradisional. Namun, sekarang kerajinan ini malah menjadi salah satu tren baru
di dunia kerajinan.
Ini disebabkan oleh adanya sentuhan-sentuhan kontemporer yang
diberikan pada kreasi-kreasi baru yang tercipta. Sekarang, kita bisa menemukan
kerajinan kain ini dalam beragam jenis kreasi serta pola yang indah dan
bernilai seni tinggi seperti bed cover, taplak meja cantik, baju, tas,
sajadah, hiasan dinding, dan lain sebagainya.
Seni Kerajinan Perca merupakan perpaduan antara seni
tradisional dan kontemporer. Kerajinan Perca merupakan gabungan dua
lembar kain yang tengahnya diisi dengan bahan penghangat batting dari silikon.
Lapisan atas kerajinan perca bisa terdiri dari gabungan atau salah
satu dari patch work atau aplikasi. Ketiga lapisan berbentuk sandwhich dijahit
dengan jahitan mesin atau tangan (Delujur).
B.
Sejarah Kerajinan Kain Perca
Kerajinan kain perca termasuk kerajinan yang paling tua. Teknik penggabungan berbagai
macam potongan kain untuk menciptakan motif unik dan satu kain lebar baru
ternyata sudah tercipta sejak ribuan tahun yang lalu.
Bukti sejarah menunjukkan bahwa kerajinan perca sudah ada sejak zaman
Mesir Kuno dan Cina kuno sekitar 5000 tahun yang lalu. Di masa abad pertengahan,
kerajinan perca juga digunakan oleh berbagai bangsa untuk melapisi baju perang
para prajurit mereka yang terbuat dari baja.
Semakin lama, teknik kerajinan kain perca semakin berkembang. Di abad
XI hingga abad XIII, orang-orang di Eropa sudah mulai menggunakan teknik
kerajinan ini untuk membuat berbagai kebutuhan rumah tangga, termasuk selimut,
baju, dan lain sebagainya. Hal ini seiring dengan perubahan cuaca yang menjadi
semakin dingin.
Kemudian, kreasi dan motif -motif baru dalam kerajinan kain ini juga
semakin berkembang hingga menjadi salah satu kesenian yang indah. Tradisi
pembuatan kerajinan perca ini kemudian tersebar ke seluruh dunia karena dibawa
oleh para pengembara dan musafir.
Seiring dengan berjalannya waktu dan tersebarnya seni kerajinan perca ke penjuru dunia, semakin banyak pula kreasi dan motif penggabungan kain yang tercipta. Semula kerajinan ini diciptakan hanya untuk menggabungkan beberapa potongan kain dan membuat pakaian yang lebih bisa menghangatkan.
Seiring dengan berjalannya waktu dan tersebarnya seni kerajinan perca ke penjuru dunia, semakin banyak pula kreasi dan motif penggabungan kain yang tercipta. Semula kerajinan ini diciptakan hanya untuk menggabungkan beberapa potongan kain dan membuat pakaian yang lebih bisa menghangatkan.
Tujuan pembuatannya semakin berkembang dan lebih bernilai seni tinggi.
Bahkan sekarang, pembuatan kerajinan kain perca tidak hanya dengan tujuan
pemanfaatan limbah kain saja. Kerajinan perca juga dibuat dengan tujuan
kenyamanan dan keindahan si pemakai.
Cukup banyak juga para pengrajin kerajinan perca yang menggunakan 100% bahan baru yang dipotong-potong. Potongan kain tersebut kemudian dibentuk kembali dengan teknik kerajinan kain ini sehingga hasilnya lebih berkualitas, baik dari segi kenyamanan maupun nilai estetikanya. Bahkan motif perca juga sering menjadi ide para desainer untuk menciptakan karya-karya unik dan indah yang baru.
Cukup banyak juga para pengrajin kerajinan perca yang menggunakan 100% bahan baru yang dipotong-potong. Potongan kain tersebut kemudian dibentuk kembali dengan teknik kerajinan kain ini sehingga hasilnya lebih berkualitas, baik dari segi kenyamanan maupun nilai estetikanya. Bahkan motif perca juga sering menjadi ide para desainer untuk menciptakan karya-karya unik dan indah yang baru.
Kain perca memiliki sejarah yang panjang, bahkan telah ditemukan
ribuan tahun yang lalu. Bangsa Cina dan Mesir Kuno melapisi baju perangnya yang
terbuat dari besi dari kain perca.
Pada tahun 1100 sampai 1300
kain perca dipakai untuk membuat selimut, baju, dll untuk melindungi tubuh dari
dinginnya musim dingin di Eropa.Setelah abad tersebut, perca mulai menyebar ke
seluruh dunia.
Seni Kerajinan Perca atau Quilting sudah ada sejak abad
ke-19 di USA, Mesir, China dan Eropa. Sekarang sudah menyebar ke seluruh dunia.
Walaupun di Indonesia seni kerajinan perca sudah ada sejak dulu,
beberapa tahun belakangan ini mulai berkembang menjadi kesenian modern. Paduan warna
dan bahan katun yang nyaman dipakai ini mulai menghiasi butik-butik mahal di
kota besar di Indonesia.
C.
Kerajinan Kain Perca di Indonesia
Kerajinan kain perca sebenarnya sudah cukup lama dikenal di Indonesia dan juga
termasuk ke dalam kerajinan seni tradisional. Awalnya kerajinan perca di
Indonesia kurang diminati. Karena pembuatannya yang berbahan dasar limbah
perca, kerajinan ini menjadi dipandang sebelah mata.
Namun, seiring dengan semakin meningkatnya daya kreatifitas dan
kualitas bahan yang digunakan oleh para pengrajin, saat ini kerajinan ini
semakin populer. Ada banyak sekali orang yang ingin memiliki dan juga
mempelajari seni kerajinan ini. Barang-barang hasil kerajinannya pun semakin
beragam dan bernilai jual cukup tinggi.
Kerajinan kain ini juga menjadi salah satu kerajinan yang diminati
para ibu rumah tangga dan remaja putri untuk dipelajari. Sudah banyak
kelompok-kelompok kreatif yang khusus mengerjakan berbagai kerajinan kain ini
dan menjualnya.
Bahkan, tidak sedikit dari kelompok-kelompok tersebut yang sukses
menciptakan kerajinan berkualitas dan bernilai seni tinggi hingga dapat
menembus pasar internasional. Jadi, kerajinan ini juga bisa menjadi peluang
usaha yang menjanjikan bagi para ibu rumah tangga, remaja putri atau siapa saja
yang memiliki bakat dan minat di bidang jahit-menjahit.
Jika Anda tertarik dengan dunia kreasi kerajinan kain perca, Anda juga bisa belajar membuat dan menghasilkan karya yang tidak kalah berkualitas. Anda bisa mulai belajar dari teknik-teknik dasar terlebih dahulu dan kemudian mulai mengembangkan kreasi setelah anda cukup mahir.
Jika Anda tertarik dengan dunia kreasi kerajinan kain perca, Anda juga bisa belajar membuat dan menghasilkan karya yang tidak kalah berkualitas. Anda bisa mulai belajar dari teknik-teknik dasar terlebih dahulu dan kemudian mulai mengembangkan kreasi setelah anda cukup mahir.
Untuk mempelajari kerajinan perca ini, Anda bisa belajar secara
otodidak dengan membaca berbagai buku panduan yang bisa ditemukan di berbagai
toko buku, baik online maupun offline. Selain itu, Anda juga
bisa belajar langsung dari para pengrajin kain perca yang saat ini sudah cukup
banyak yang membuka kursus kerajinan perca untuk umum.
D.
Bentuk Guntingan Kerajinan Kain Perca
Ada beberapa bentuk guntingan yang biasa dibuat dalam mempersiapkan
potongan-potongan kain dalam kerajinan ini. Hal ini dilakuakn sebelum digabungkan
dan dijahit kembali secara detil dan rapih.
1.
Bentuk Segitiga
Potongan kain dipotong menjadi bentuk segitiga dengan beragam ukuran,
potongan kain segitiga banyak dipakai untuk membentuk motif sisik, rumput, dll.
Bentuk ini adalah bentuk yang paling sederhana.
2.
Bentuk Persegi
Bentuk persegi ataupun bentuk persegi panjang, cocok bagi para pemula.
Mengapa? Karena bentuk ini juga sama mudahnya dengan segitiga untuk dipotong,
bentuk persegi ini bisa dipakai dalam berbagai motif seperti papan catur, dll.
3.
Bentuk Geometri lainnya
Selain bentuk persegi dan segitiga, masih banyak lagi bentuk geometri
lainnya seperti segi lima, segi enam, dll. Semakin banyak sisinya maka semakin
sulit untuk dipotong, contoh bentuk yang diaplikasikan untuk motif adalah segi
delapan untuk motif sarang lebah, dll.
4.
Bentuk Manusia, Hewan dan Tumbuhan
Biasanya bentuk ini dipakai sebagai pemanis, tapi banyak juga yang
memakai bentuk ini untuk motif utama. Bentuknya yang lucu dan bervariatif
membuat banyak orang menyukai bentuk yang satu ini.
E.
Teknik Jahitan dalam Kerajinan Kain Perca
Kerajinan kain ini bisa dibuat dengan dijahit menggunakan mesin jahit
ataupun tangan. Semakin kecil dan tidak teraturnya potongan kain yang
disediakan, maka semakin sulit pula cara menggabungkannya. Misalnya untuk
membuat kerajinan perca dengan potongan-potongan kain berbentuk segi empat.
Pola yang paling sederhana yang bisa Anda buat yaitu pola seperti
papan catur yang berwarna-warni kontras. Anda juga bisa menggabungkan
potongan-potongan kain tersebut membentuk pola zig zag, bintang, dan
sebagainya.
Pusatkan beberapa detil di bagian tengah kerajinan dengan warna
kontras sehingga bisa menjadi lebih menarik. Kemudian Anda juga bisa membuat
semacam frame yang juga terbuat dari potongan kain dengan warna
berbeda sehingga polanya terlihat.
F.
Cara Memanfaatkan Kain Perca Batik
Banyak orang yang tidak tahu bahwa kain perca sangat bermanfaat,
terutama kain perca batik khususnya. Biasanya setelah sehelai kain selesai
dijahit atau dibuat pakaian, sisanya akan terbuang sia-sia. Padahal sisa-sisa
kain itu masih bisa dimanfaatkan menjadi bermacam-macam kerajinan yang
fungsional.
Ada beberapa jenis kain
perca batik yang masing-masing berbeda jenis bahan. Dua diantaranya yang paling
banyak adalah jenis kain batik dari bahan katun dan sunwosh.
Kain perca batik bisa dimanfaatkan menjadi beberapa bentuk kerajinan
yang fungsional dan bernilai jual, misalnya :Tas, Sandal, Taplak meja, Sprei,
sarung bantal dan sarung guling, Tudung
saji dan tutup gelas, Bros, Keset, Rok atau daster, dan lain-lain.
Memanfaatkan kain perca sebagai bahan baku utama pembuatan aneka
kerajinan ternyata bisa menjadi salah satu peluang bisnis yang sangat
menguntungkan. Dari kain sisa jahitan yang awalnya tidak bernilai, bisa
dikreasikan menjadi berbagai macam produk kerajinan yang memiliki fungsi dan
harga jual cukup tinggi.
Dengan memproduksi aneka macam produk kerajinan kain perca, tentunya
Anda bisa membidik pangsa pasar yang cukup luas. Sebut saja produk kebutuhan
rumah tangga seperti bed cover, sprei, keset, dan lain-lainbisa Anda pasarkan
untuk kalangan ibu-ibu. Sedangkan untuk produk boneka, kotak pensil, tas, dan
dompet handpone, bisa Anda tujukan untuk konsumen anak-anak maupun kaum remaja.
Untuk memulai bisnis kerajinan kain perca, ada beberapa persiapan yang
harus Anda perhatikan :
1.
Pertama-tama
tentukan ide dan desain produk yang akan Anda produksi. Sesuaikan desain yang
Anda buat dengan target pasar yang ingin Anda bidik. Contohnya saja desain warna-warni
cerah untuk konsumen anak-anak dan remaja, sedangkan untuk konsumen ibu-ibu
bisa memilih desain yang lebih simpel dengan warna yang lebih kalem.
2.
Perluas
pengetahuan dan kemampuan Anda dengan membaca buku-buku kreasi perca maupun
searching model-model baru dari internet. Langkah ini cukup penting agar produk
Anda tidak ketinggalan zaman.
3.
Persiapkan
peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan selama proses produksi berlangsung.
Mulai dari mesin jahit, benang, jarum, gunting, dan lain sebagainya.
4.
Jalin
kerjasama dengan pemasok kain perca. Bisa saja Anda mendapatkan kain perca dari
tukang jahit di sekitar kota Anda, atau dari toko-toko kain yang memiliki sisa
potongan kain cukup banyak. Bisnis kerajinan kain perca termasuk salah satu
peluang usaha yang bisa dijalankan dengan modal kecil namun menjanjikan untung
yang cukup besar bagi pelakunya. Bahan baku kain perca bisa Anda dapatkan
dengan harga murah meriah dari para penjahit maupun pabrik konveksi yang ada di
sekitar lokasi Anda. Bahkan bila Anda sudah menjalin hubungan baik dengan
pelaku bisnis konveksi, pasokan potongan kain sisa bisa Anda dapatkan secara
cuma-cuma alias gratisan dari rekanan bisnis Anda.
Kendala yang sering dihadapi
para pelaku usaha yaitu tingkat persaingan produk yang semakin ketat. Saat ini
sudah banyak pelaku bisnis yang memproduksi aneka macam barang daur ulang untuk
merebut perhatian konsumen. Selain itu, terkadang bahan kain perca yang Anda
dapatkan tidak semuanya berkualitas bagus. Hal ini membuat kualitas produk Anda
juga akan ikut menurun. Karenanya untuk menghindari resiko tersebut,
sebelumnya lakukanlah penyortiran untuk memisahkan kain perca yang berkualitas
bagus dan yang kurang berkualitas.
G.
Cara Membuat Kerajinan dari Kain Perca
1.
Membuat bros
Alat dan Bahan :
1. Kain sisa (perca)
2. gunting
3. benang
4. jarum jahit
5. peniti bros
6. lem bakar
7.jika tidak ada tembakan untuk melelehkan siapkan lilin dan korek api
8. satu lagi hampir lupa, benda bulat untuk mencetak pola dan pena
1. Kain sisa (perca)
2. gunting
3. benang
4. jarum jahit
5. peniti bros
6. lem bakar
7.jika tidak ada tembakan untuk melelehkan siapkan lilin dan korek api
8. satu lagi hampir lupa, benda bulat untuk mencetak pola dan pena
Langkah Pembuatan :
1. Buat pola dengan cetakan sesuatu yang
berbentuk bulat, lakukan hingga permukaan kain terpenuhi dengan pola.
2. Buat pola dengan cetakan sesuatu yang
berbentuk bulat, lakukan hingga permukaan kain terpenuhi dengan pola.
3. Gunting semua pola yang telah di buat, seperti
ini. dan bila masih ada sisa guntingan yang berupa kain kecil - kecil ini
jangan dibuang.
4. Kemudian, dari hasil pengguntingan tersebut
sisakan satu pola yang memliki warna dominan atau sesuka hati teman - teman.
5. Membentuk kelopak bunga, ambil pola lain
selain pola yang telah di sisihkan
tadi. tekuk jadi dua hingga membentuk setengah lingkaran.
6.
lalu
kerutkan, atau dengan cara membuat lipatan - lipatan kecil lalu menumpuknya.
7.
lalu
jahit lalu putar benang, agar bentuk tidak berubah
8.
Lakukan
terus hingga pola habis.
9.
Membentuk bagian
tengah bunga. Ambil satu pola yang tadi, lalu kumpulkan sisa kain dari
pengguntingan pola, kumpulkan terus hingga membentuk bulatan.
10. Masukan sisa pengguntingan pola kedalam satu
pola yang telah disendirikan tadi, bulatkan hingga memadat.
11. Bulatan yang memadat tadi, bagian belakangnya
harus segera dijahit agar bulatan bisa terbentuk dengan bagus.
12. Untai setiap kelopak yang sudah
dibuat tadi dengan jarum dan benang jahit atau rekatkan dengan lem bakar,
pastikan sisi - sisinya sama, dengan sisi warna dan cekungan yang di inginkan.
13. Setelah diuntai, lingkarkan hingga membentuk
sebuah bunga, jahit lagi agar bentuknya kokoh
14. satukan bulatan atau bagian tengah
bunga yang sudah dibuat tadi dan jahit, atau bisa juga di lem dengan lem
bakar., setelah selesai sematkan peniti bros dibagian balakang bunga dengan
menjahitnya atau di lem dengan lem bakar.
2.
Membuat Keset
Alat
dan bahan :
1.
Kain sisa/perca
2.
Kain yang agak tebal
3.
Kain tipis untuk pelapis/furing
4.
Benang
5.
Gunting
6. Mesin jahit
Langkah
Pembuatan :
1. Gunting kain sisa 10 x 10 cm. Lipat segi tiga
serong, lalu lipat lagi bentuk segi tiga, jahit bawahnya. Lakukan hal
tersebut sampai kain sisa tersebut habis
2. Bentuk kain yang tebal dan yang tipis sesuai
selera dengan ukuran sama,jahit keliling sisakan untuk membaliknya,
jadi jahitan ada di dalam (sebagai alas).
3. Tempelkan kain sisa yang sudah berbentuk segi
tiga pada alas lalu jahit, menjahitnya mulai dari luar, lakukan
terus sampai kain segitiga memenuhi alas tadi
4. Tutup bagian tengah dengan kain lain sesuai
bentuk yang tersisa tadi sehingga jadilah seperti ini.
3.
Membuat Gantungan Kunci
Alat
dan bahan :
1. Jarum dan benang jahit
2. Gunting
3. Kain perca
4. Kancing/mote/manik
Langkah Pembuatan :
1.
Kain perca digunting memanjang, tidak perlu panjang, cukup 12 - 15cm dan
lebar 2-3cm. Untuk lebar kain, bisa dibuat dari 2cm kemudian membesar hingga
3cm atau lurus saja (sesuai selera).
2.
Ambil salah satu ujungnya, lipat kebagian belakang kain, kemudian lipat
menjadi dua.
3.
Jahit jelujur, hingga mendekati ujung kain satunya. Ujung kain dilipat
ke bagian belakang kain, kemudian lanjutkan jelujurnya.
4.
Jika sudah, tarik benang jahit perlahan, hingga membentuk kerutan.
Kemudian benang di simpul mati dan
gunting.
5.
Beri hiasan, kali ini memakai kancing berwarna merah.
6.
Hiasan siap di aplikasikan ke kain bundar, untuk selanjutnya dibuat
kerut yo-yo dengan tutup botol plastik.
H.
Pengenalan Alat-alat
dan Bahan Menjahit
1.
Mesin Jahit dan Kegunaannya
Mesin jahit adalah suatu alat
yang digunakan untuk menjahit dengan segala perlengkapannya. Mesin jahit
merupakan alat pokok yang paling penting dalam keterampilan menjahit. Mesin
jahit banyak diperdagangkan dengan berbagai tipe dan merek serta kegunaanya.
Adapun macam-macam alat jahit
adalah:
a.
Alat menjahit pokok
Alat menjahit pokok merupakan peralatan menjahit utama
yang pertama kali harus dipersiapkan karena digunakan secara langsung pada
proses menjahit. Peralatan menjahit tersebut meliputi mesin jahit dan peralatan
pendukung lainnya. Semua peralatan jahit-menjahit tersebut sering disebut pula
sebagai piranti menjahit. Berdasarkan penggunaaanya, peralatan menjahit dibagi
dalam 2, yaitu: alat menjahit pokok dan alat menjahit pendukung. Contoh
peralatan menjahit pokok diantaranya adalah
1.
Mesin Jahit Manual
Mesin jahit manual adalah mesin jahit yang menggunakan
kaki untuk menggerakan mesinnya. Mesin jahit ini terdiri dari mesin jahit
engkol tangan dan mesin jahit manual yang menggunakan gerakan kaki. Mesin jahit
dengan engkol tangan sudah jarang dipergunakan. Mesin jahi manual dengan
gerakan kaki masih banyak dipergunakan. Mesin ini bila menggunakan dinamo atau
motor listrik maka penggeraknya adalah tenaga list
2.
Mesin Jahit Semi Otomatis
Mesin jahit semi otomatis adalah mesin jahit serba guna
yang memiliki berbagaimacam fasilitas, dan mesin ini digerakkan dengan
menggunakan motor listrik. Mesin ini memiliki fasilitas yang lebih lengkap
dibandingkan mesin jahit manual. Dengan demikian, mesin ini selain digunakan
untuk menjahit lurus, juga dapat menjahit berbagai macam setikan hiasan. Selain
itu mesin jahit ini dilengkapi pula dengan berbagai macam sepatu jahit dengan
berbagai fungsi (sepatu lubang kancing, pasang kancing dll.). Mesin jahit ini
dikatakan semi otomatis karena untuk pembuatan berbagai macam setikan hiasannya
masih memerlukan peralatan (cam) lain yang sesuai dengan motif yang diinginkan.
Bila menggunakan berbagai macam bentuk hiasan, maka cam nya pun harus diganti
sesuai dengam motifnya.
3.
Mesin Jahit Otomatis
Mesin jahit otomatis ini biasanya berbentuk portable
atau tanpa menggunakan meja. Kegunaan mesin jahit ini hampir sama dengan mesin
jahit semiotomatis. Perbedaannya adalah dalam mesin jahit ini memiliki komponen
yang lebih praktis. Hal itu terutama terletak dalam menggunakan fasilitas
bermacam-macam hiasan. Pada mesin jahit tersebut cukup menekan tombol saja
sesuai dengan motif yang diinginkan.
4.
Mesin Jahit Industri
Mesin jahit industri adalah mesin jahit yang digunakan
di industri pakaian jadi, yang digunakan untuk produksi dalam jumlah yang
besar. Mesin ini disebut pula sebagai mesin jahit high speed atau mesin jahit
dengan kecepatan tinggi. Biasanya hanya digunakan untuk menjahit lurus.
5.
Mesin Jahit Penyelesaian
Mesin jahit penyelesaian dapat disebut sebagai mesin
jahit khusus. Mesin jahit jenis ini hanya digunakan untuk satu macam
penyelesaian jahitan saja. Misalnya, mesin obras yang digunakan khusus untuk
penyelesaian tiras (pinggiran) busana.
2.
Alat Menjahit Pendukung
Alat menjahit pendukung adalah
semua peralatan menjahit yang secara tidak langsung membantu dalam proses jahit
menjahit. Dengan bantuan alat-alat penunjang ini, maka dapat memperlancar dan
mempermudah pekerjaan menjahit. Contoh alat-alat penunjang diantaranya adalah
sebagai berikut:
a.
Alat pengukur
Alat mengukur adalah peralatan yang digunakan untuk
mengambil ukuran badan dalam pembuatan
busana. Alat pengukur tersebut sering disebut sebagai pita ukuran atau
metlin/meteran. Untuk mengambil ukuran badan tersebut diperlukan pula veterban
yang berfungsi untuk menandai tempat mengambil ukuran.
b.
Alat pembuat pola
Alat membuat pola adalah alat yang digunakan untuk
membuat pola pakaian. Membuat pola
pakaian biasanya dilakukan pada kertas, baik yang berukuran kecil maupun besar.
Pola yang berukuran kecil (skala kecil) biasanya di buat pada kertas yang kecil
pula (buku pola yang berukuran kuarto/ buku kostum), sedangkan pola yang yang
berukuran besar (skala satu) dibuat pada kertas yang lebar. Dengan demikian, peralatan
untuk membuat pola diantaranya adalah penggaris baik penggaris meter biasa
maupun penggaris pola pakaian (dress marker ruler), pensil hitam, pensil merah
biru, kertas payung, kertas doorslag dll.
Penggaris pola pakaian (dress marker ruler) adalah macam-
macam penggaris yang digunakan untuk mempermudah dalam membuat bentuk pola pada
busana.
c.
Alat Pemotong
Alat pemotong adalah peralatan menjahit yang digunakan
untuk memotong kain/bahan pada saat membuat pakaian. Contoh alat pemotong kain
di antaranya adalah gunting kain, gunting kertas, gunting zig zag, gunting
benang, cutter, dan gunting listrik. Gunakan gunting-gunting tersebut sesuai
dengan fungsinya agar gunting tetap dalam kondisi yang baik. Gunting kain hanya
untuk memotong kain, dan gunting kertas hanya dipakai untuk menggunting kertas.
Gunting zigzag, biasanya digunakan untuk penyelesaian tiras kain. Gunting
benang digunakan untuk memotong benang pada saat proses menjahit. Gunting
listrik digunakan untuk memotong kain dalam ukuran yang besar dan biasanya
banyak digunakan oleh industri-industri busana yang besar pula. Usahakan
gunting selalu dibersihkan dan tidak boleh jatuh.
d.
Alat Pemberi Tanda
Alat pemberi tanda adalah semua peralatan menjahit yang
digunakan untuk memindahkan garis-garis pola pada kain. Alat-alat untuk memberi
tanda tersebut di antaranya adalah rader, karbon jahit, kapur jahit, pensil
kapur, dan skirt marker. Rader adalah alat untuk memindahkan garis pola pada
kain/bahan, agar garis pola dapat pindah pada kain. Untk itu, dibutuhkan karbon
jahit (tracing paper). Rader ada 2 macam, yaitu rader bergerigi dan tidak
bergerigi. Rader bergerigi digunakan uantuk kain-kain yang agak tebal,
sedangkan rader tidak bergerigi digunakan untuk kain-kain yang tipis. Rader
biasanya terbuat dari logam dengan pegangan kayu serta ada yang terbuat dari
plastik dengan roda dari besi.
e.
Alat-Alat Pelengkap Menjahit
Selain alat menjahit pokok dan alat menjahit pendukung,
di dalam menjahit atau membuat pakaian diperlukan alat pelengkap menjahit.
Fungsi alat pelengkap ini adalah agar pekerjaan jahit menjahit tidak terhambat
atau lancar. Alat-alat pelengkap menjahit di antaranya adalah jarum tangan,
jarum pentul, bidal, pendedel, needle threader, dan bantalan jarum. Jarum
tangan adalah jarum yang digunakan untuk pekerjaan menjahit yang menggunakan
tangan, misalnya pekerjaan mengelim atau menjelujur. Jenis jarum tangan yang
baik adalah yang berkepala kuning emas pada lubangnya.
f.
Attachment
Attachment adalah alat-alat yang digunakan untuk
membantu pada saat menjahit dengan menggunakan mesin jahit. Attachment ini
biasanya berbentuk sepatu mesin. Contoha tta c h m e n t diantaranya adalah
sepatu retsluiting, sepatu klim gulung, sepatu memasang kancing, sepatu lubang
kancing, sepatu melipit, sepatu mengelim, setikan hias (zig-zag), sepatu untuk
merompok, sepatu untuk mengerut, dll.
Sepatu retsluiting ada 2 macam, yaitu sepatu
retsluiting biasa yang mempunyai satu kaki dan terbuat dari logam. Sepatu
retsluting Jepang terbuat dari plastik, di tengahnya terdapat lubang untuk
tempat masuk dan keluarnya jarum, dan di bawahnya terdapat 2 jalur tempat gigi
retsluting. Sepatu klim terbuat dari
logam, di bagian tengahnya terdapat alat spiral untuk menggulung kain.
Sepatu lubang kancing terbuat dari logam, bentuknya bermacam-
macam, mulai dari ukuran yang kecil sampai yang besar. Untuk mesin jahit semi
otomatis dan otomatis, biasanya telah dilengkapi sepatu lubang kancing
tersebut.
g.
Alat Mengepres
Alat mengepres adalah alat yang digunakan untuk
memberikan bentuk yang tetap pada bagian-bagian busana dengan cara diseterika.
Dengan demikian, alat yang dibutuhkan untuk pengepresan ini adalah macam-macam
seterika, ironing press, bantalan setrika, dan papan seterika.
Ironing press berbentuk persegi panjang seperti papan
seterika. Pada bagian bawah terdapat papan pres yang dilapisi dengan kain putih
yang tidak mudah terbakar. Bagian atas terdapat lempengan logam untuk
pengepres.
Bantalan seterika adalah bantalan yang digunakan untuk
membantu proses menyeterika atau mengepres. Bentuknya bermacam- macam
bergantung dari fungsinya, misalnya bantalan untuk lengan, bahu, dan lain-lain.
Papan seterika digunakan pada saat akan menggosok kain dengan menggunakan
seterikaan.
BAB III
PENUTUP
Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang
menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca dapat memberikan kritik
dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan
penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini
berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Sembah sujud penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena
anugerah dan rahmat-Nya jualah sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dalam
penyusunan makalah ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin, yang mana
telah memakan waktu dan pengorbanan yang tak ternilai dari semua pihak yang
memberikan bantuannya, yang secara langsung merupakan suatu dorongan yang
positif bagi penulis ketika menghadapi hambatan-hambatan dalam menghimpun bahan
materi untuk menyusun makalah ini.
Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh
dari kesempurnaan, baik dari segi penyajian materinya maupun dari segi
bahasanya. Karena itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif senantiasa
penulis harapkan demi untuk melengkapi dan menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................
A.
Latar Belakang.......................................................................................................
B.
Rumusan Masalah..................................................................................................
C.
Tujuan ...................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................
A.
Seni Kerajinan Perca................................................................................................
B.
Sejarah Kerajinan Kain Perca..................................................................................
C.
Kerajinan Kain Perca di Indonesia..........................................................................
D.
Bentuk Guntingan Kerajinan Kain Perca................................................................
E.
Teknik Jahitan dalam Kerajinan Kain Perca............................................................
F.
Cara Memanfaatkan Kain Perca Batik....................................................................
G.
Cara Membuat Kerajinan dari Kain Perca...............................................................
H.
Pengenalan Alat-alat dan Bahan Menjahit..............................................................
BAB III PENUTUP............................................................................................................
A.
Kesimpulan..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar