BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah kerajaan Bali merupakan salah
satu bagian dari sejarah kehidupan masyarakat bali secara keseluruhan. Bagian
pemerintahan kerajaan di Bali juga beberapa kali berganti mengingat pada masa
itu, terjadi banyak pertikaian antara kerajaan yang memperebutkan daerah
kekuasaan mereka. Kerajaan Bali pertama pada saat itu kemungkinan bernama
Kerajaan Bedahulu dan dilanjutkan oleh kerajaan Majapahit. Setelah Majapahit
runtuh, kerajaan Gelgel mengambil alih, dan dilanjutkan oleh kerajaan Klungkung
setelahnya. Pada masa Klungkung, terjadi perpecahan yang menyebabkan kerajaan
Klungkung terbagi menjadi dela
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana sejarah
Kerajaan Bali ?
2.
Apa saja sumber
sejarah Kerajaan Bali ?
3.
Bagaimana kondisi
politik Kerajaan Bali ?
4.
Bagaimana
kondisi sosial dan ekonomi masyarakat Kerajaan Bali ?
5.
Apa saja
kepercayaan Kerajaan Bali ?
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui
sejarah Kerajaan Bali
2.
Untuk mengetahui
sumber sejarah Kerajaan Bali
3.
Untuk mengetahui
kondisi politik Kerajaan Bali
4.
Untuk mengetahui
kondisi sosial dan ekonomi masyarakat Kerajaan Bali
5.
Untuk mengetahui
kepercayaan Kerajaan Bali
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Kerajaan
Bali
Kerajaan
Bali terletak di sebuah pulau yang tidak jauh dari daerah Jawa Timur, tepatnya
di sebelah timur Pulau Jawa, maka dalam perkembangan sejarahnya, Bali mempunyai
hubungan yang sangat erat dengan Pulau Jawa. Ketika kerajaan Majapahit runtuh,
banyak dari rakyat Majapahit yang melarikan diri kemudian menentap di Bali.
Sehingga sampai saat ini masih ada kepercayaan bahwa sebagian dari masyarakat
Bali adalah pewaris tradisi Majapahit.
Kerajaan
Bali adalah sebuah kerajaan yang terletak di sebuah pulau berukuran kecil yang
tak jauh dari Pulau Jawa dan berada di sebelah timur. Kerajaan ini berada di
sebuah pulau kecil yang dahulu masih dinamakan dengan Pulau Jawa sehingga bisa
dikatakan pulau ini masih dianggap sebagai bagian dari Pulau Jawa.
Kerajaan
ini pada umumnya menganut kepercayaan berupa agama Hindu walau pada
perkembangannya nanti ternyata tidak hanya agama Hindu yang dominan, tapi juga
kepercayaan-kepercayaan seperti animisme dan dinamisme. Ini bisa terjadi karena
kentalnya budaya nenek moyang pada saat itu walau kerajaan ini sudah berdiri
B. Sumber
Sejarah
Sumber
sejarah Kerajaan Bali didapat dari beberapa berita dari Jawa dan juga prasasti-prasasti
di Bali.
1. Prasasti
Sanur menunjukkan adanya kekuasaan raja-raja dari Wangsa atau Dinasti Warmadewa.
2. Prasasti
Calcuta, India (1042) dalam prasasti ini dikemukakan tentang asal-usul Raja
Airlangga yang merupakan keturunan raja-raja Bali, Dinasti Warmadewa. Raja
Airlangga lahir dari hasil perkawinan Raja Udayana dari Kerajaan Bali dengan
Mahendradata (putri Kerajaan Medang Kamulan adik raja Dharmawangsa)
3. Komplek
Candi Gunung Kawi (Tampak Siring) merupakan makam dari raja-raja Bali. Komplek
candi tersebut dibangun pada masa pemerintahan Raja Anak Wungsu.
Berita
yang cukup tentang Pulau Bali adalah prasasti yang berangka 881 M. Bahasa yang di
pakai adalah Bahasa Bali Kuno. Ada
juga prasasti yang
tertulis dalam bahasa Sanskerta. Pada abad ke- 11 sudah ada berita
dari Cina yang
menjelaskan tentang tanah Po-Li ( Bali ). Berita Cina itu menyebutkan
bahwa adat istiadat penduduk di tanah Po-Lihampir sama dengan masyarakat Ho-ling(Kalingga).
Penduduknya menulis di atas daun lontar. Bila orang meninggal, mulutnya di masukan emas kemudian
dibakar. Adat semacam ini masih berlangsung di Bali. Adat itu
dinamakan ''Ngaben''. Salah satu
keluarga terkenal yang memerintah Bali adalah Wangsa
Warmadewa. Hal itu dapat diketahui dari Prasati Blanjong berangka
914 ditemukan di Desa Blanjong, dekat Sanur, Denpasar, Bali. Tulisannya
bertulisan Nagari(India),
dan sebagian berbahasa Sanskerta. Diberitakan bahwa raja yang memerintah adalah Raja Khesari Warmadewa.
Pada tahun 915, Khesari Warmadewa digantikan Ugrasena
C.
Kehidupan
Politik
Raja-raja yang pernah memerintah
Kerajaan Bali antara lain sebagai berikut :
- Sri Kesari Warmadewa
- Ugrasena
- Tabanendra Warmadewa
- Jayasingha Warmadewa
- Jayashadu Warmadewa
- Sri Wijaya Mahadewi
- Dharma Udayana Warmadewa
- Marakata
- Anak Wungsu
- Jaya Sakti
- Bedahulu
Struktur
Kerajaan Bali berdasarkan pada prasasti yang dikeluarkan oleh Raja Udayana
adalah sebagai berikut :
1.
Raja berperan sebagai kepala
pemerintahan, jabatan raja diwariskan secara turun-temurun.
2.
Badan penasihat raja disebut "pakirakiran i jro makabehan" yang beertugas
memberi nasihat dan pertimbangan kepada raja dalam pengambilan keputusan
penting. Badan ini terdiri dari beberapa senapati dan beberapa pendeta agama
Hindu (dang acarya) dan Buddha (dang upadyaga).
3.
Pegawai kerajaan membantu raja dalam
bidang pemerintahan, penarikan pajak, dan administrasi.
Karena
kurangnya sumber-sumber dan bukti dari adanya kerajaan Bali, menyebabkan sistem
dan bentuk pemerintahan raja-raja Bali
kuno tidak dapat diketahui dengan jelas, namun raja-raja yang pernah berkuasa
diantaranya:
1.
Raja Sri Kesari
Warmadewa yang memiliki istana di Singhadwala. Buktinya terdapat pada prasasti
Sanur (913 M). Dalam
prasasti itu disebutkan bahwa Raja Sri Kesari Warmadewa berhasil mengalahkan
musuh-musuhnya di daerah pedalaman. Raja Sri Kesari Warmadewa adalah raja
pertama dan merupakan pendiri Dinasti Warmadewa.
2. Raja
Urganesa yang memerintah daritahun 915 M-942 M. Memerintah Kerajaan Bali untuk
menggantikan Raja Sri Kesari Warmadewa. Pusat pemerintahannya terdapat di Singhadwala.
Masa pemerintahan Raja Urganesa meninggalkan 9 buah prasasti yang ditemukan di
Babahan, Sembiran, Pentogan, dan Batunhya. Dalam prasasti-prasasti itu berisi
tentang pembebasan pajak terhadap daerah-daerah tertentu dalam kekuasaannya dan
menunjukkan bahwa otoritasnya meliputi area yang cukup luas. Selain itu juga
terdapat prasasti yang berisi tentang pembangunan tempat-tempat suci. Sistem
dan bentuk pemerintahan pada masa pemerintahan Raja Urganesa telah teratur
terutama tentang pemberian tugas kepada pejabat-pejabat istana.
3. Raja
Tabanendra Warmadewa yang menggantikan Raja Urganesa sebagai raja Kerajaan Bali
selanjutnya. Raja Tabanendra Warmadewa memerintah bersama permaisurinya yang
bernama sang Ratu Luhur Sri Subhadrika Dharadewi. Keadaan pada masa
pemerintahan Raja Tabanendra Warmadewa tidak dapat diketahui karena kurangnya
berita-berita dan sumber-sumber dari prasasti.
4. Raja
Jayasingha Warmadewa atau Raja Sri Candrabhayasingha Warmadewa. Masa
pemerintahannya tidak dapat diketahui karena tidak adanya sumber yang terkait
dengannya.
5. Raja
Jayasandhu Warmadewa. Masa kekuasaan dan pemerintahannya juga tidak dapat
diketahui dengan pasti.
6. Sri
Maharaja Sri Wijaya Mahadewi memerintah pada tahun 983. Kerajaan Bali pada masa
ini diperintah oleh seorang raja putri. Beberapa ahli menafsirkan bahwa dia
raja putri ini adalah putri dari Mpu Sindok (Dinasti Isyana).
7. Dharma
Udayana Warmadewa memerintah setelah masa pemerintahan Sri Maharaja Sri Wijaya
Mahadewi. Masa pemerintahan Udayana 989-1022 M. Dia memerintah bersama
permaisurinya yang bernama Mahendradata (Gunapria Dharmapadni) yang merupakan putri
dari Raja Jawa Timur Makutawamsawardhana, dan karena hal tersebut, hubungan
Kerajaan Bali dengan kerajaan-kerajaan di Jawa Timur berjalan dengan baik dan
pada masa ini penulisan prasasti-prasasti dengan menggunakan huruf dan bahasa
Jawa Kuno dimulai. Udayana dan Mahendradata dikaruniai tiga orang anak lelaki,
yaitu Airlangga, Dharmawangsa, dan Anak Wungsu.
8. Raja
Marakata kemudian menggantikan Udayana setelah kematiannya. Namun dia hanya
memerintah sebentar hingga tahun 1025.
9. Raja
Anak Wungsu adalah Raja Bali yang memerintah setelah Marakata. Dan Anak Wungsu
adalah Raja Bali yang berhasil mempersatukan seluruh wilayah Bali. Pada masa
pemerintahannya, kehidupan rakyat Bali aman dan sejahtera. Rakyat Bali pada
masa itu sudah mulai bervariasi, mereka hidup dari bercocok tanam, pande besi,
tukang kayu, dan pedagang. Raja Anak Wungsu juga memberikan perhatian besar
pada masalah-masalah keagamaan dengan jalan menjamin kesejahteraan para
pertapa. Anak Wungsu menjadi raja termasyur karena pada masa pemerintahannya,
dibangun kompleks candi-candi dan gua-gua meditasi di tebing-tebing jurang
sungai Pakerisan dan situs Gunung Kawi.
10. Raja
Jaya Sakti yang kemudian memerintah Bali adalah keturunan dari Airlangga yang
pada masa itu Airlangga telah menjadi penguasa Jawa Timur.
11.
Raja Bedahulu adalah
Raja Bali yang terakhir memerintah pada tahun 1343 M. Raja Bedahulu juga
dikenal dengan sebutan Sri Astasura Ratna Bhumi Banten. Raja Bedahulu dalam
menjalankan pemerintahannya dibantu oleh dua orang patih yaitu Kebo Iwa dan
Pasunggrigis.
D.
Keadaan Masyarakat
1.
Kehidupan sosial
Pada masa
Kerajaan Bali Kuno, struktur masyarakatnya didasarkan pada sistem kasta, sistem
hak waris, sistem kesenian, serta agama dan kepercayaan. Ada hal yang menarik
dalam sistem keluarga Bali yang berkaitan dengan pemberian nama anak, misalnya
Wayan, Made, Nyoman, dan Ketut. Pada golongan brahmana dan kesatria untuk anak
pertama disebut Putu. Pemberian nama tersebut diperkirakan dimulai pada zaman
Raja Anak Wungsu dan berkaitan dengan upaya pengendalian jumlah penduduk.
2. Kehidupan
ekonomi
Kegiatan
ekonomi masyarakat Kerajaan Bali adalah bercocok tanam. Hal tersebut dapat
diketahui dari beberapa prasasti Bali yang menyebutkan sawah, parlak (sawah
kering), gaja (ladang), kebwan (kebun), dan kasuwakan (pengairan sawah).
3. Kehidupan
budaya
Pada masa
prasasti-prasasti sebelum pemerintahan Raja Anak Wungsu, telah disebut beberapa
jenis seni yang ada pada waktu itu. Namun baru pada zaman Raja Anak Wungsu
dapat membedakan jenis seni ke dalam dua kelompok besar, yaitu seni keraton dan
seni rakyat yang biasanya berkeliling menghibur rakyat. Berikut jenis-jenis
seni yang berkembang pada masa itu :
·
Patapukan (atapuk/topeng)
·
Pamukul (amukul, penabuh gamelan)
·
Abanwal (permainan badut)
·
Abonjing (bujing musik angklung)
·
Bhangin (peniup suling)
·
Perbwayang (permainan wayang)
E.
Kepercayaan
Masyarakat
Bali banyak mendapat pengaruh dari kebudayaan India, terutama Hindu. Sampai
sekarang, masyarakat Bali masih banyak yang menganut agama Hindu. Namun
demikian, agama Hindu yang mereka anut telah bercampur dengan budaya masyarakat
asli Bali sebelum Hindu.
Masyarakat
Bali sebelum Hindu merupakan kelompok masyarakat yang terikat oleh hubungan
keluarga dan memuja roh-roh nenek moyang yang mereka anggap dapat menolong dan
melindungi kehidupan keluarga yang masih hidup. Melalui proses sinkretisme ini,
lahirlah agama Hindu Bali yang bernama Hindu Dharma.
BAB III
KESIMPULAN
Kerajaan
Bali terletak di sebuah pulau yang tidak jauh dari daerah Jawa Timur, tepatnya
di sebelah timur Pulau Jawa, maka dalam perkembangan sejarahnya, Bali mempunyai
hubungan yang sangat erat dengan Pulau Jawa. Ketika kerajaan Majapahit runtuh,
banyak dari rakyat Majapahit yang melarikan diri kemudian menentap di Bali.
Sehingga sampai saat ini masih ada kepercayaan bahwa sebagian dari masyarakat
Bali adalah pewaris tradisi Majapahit.
Kerajaan
Bali adalah sebuah kerajaan yang terletak di sebuah pulau berukuran kecil yang
tak jauh dari Pulau Jawa dan berada di sebelah timur. Kerajaan ini berada di
sebuah pulau kecil yang dahulu masih dinamakan dengan Pulau Jawa sehingga bisa
dikatakan pulau ini masih dianggap sebagai bagian dari Pulau Jawa.
Kerajaan
ini pada umumnya menganut kepercayaan berupa agama Hindu walau pada
perkembangannya nanti ternyata tidak hanya agama Hindu yang dominan, tapi juga
kepercayaan-kepercayaan seperti animisme dan dinamisme. Ini bisa terjadi karena
kentalnya budaya nenek moyang pada saat itu walau kerajaan ini sudah berdiri
DAFTAR PUSTAKA
http://www.zonasiswa.com/2015/05/sejarah-kerajaan-bali-kehidupan-politik.html
http://www.gurupendidikan.co.id/kerajaan-bali-sejarah-raja-dan-peninggalan-beserta-kehidupan-politiknya-secara-lengkap/
KATA PENGANTAR
Sembah sujud penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena
anugerah dan rahmat-Nya jualah sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dalam
penyusunan makalah ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin, yang mana
telah memakan waktu dan pengorbanan yang tak ternilai dari semua pihak yang
memberikan bantuannya, yang secara langsung merupakan suatu dorongan yang
positif bagi penulis ketika menghadapi hambatan-hambatan dalam menghimpun bahan
materi untuk menyusun makalah ini.
Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh
dari kesempurnaan, baik dari segi penyajian materinya maupun dari segi
bahasanya. Karena itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif senantiasa
penulis harapkan demi untuk melengkapi dan menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR
ISI
KATA PENGATAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
B.
Rumusan
Masalah
C.
Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Kerajaan
Bali
B. Sumber
Sejarah Kerajaan Bali
C. Kondisi Politik
Kerajaan Bali
D. Kondisi
Sosial dan Ekonomi Masyarakat Kerajaan Bali
E. Kepercayaan
Kerajaan Bali
BAB III KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
MAKALAH
KERAJAAN BALI
Disusun
Oleh
NAMA KELOMPOK
1.
RIFKI AZHARI ASTAVALA
2.
SAHRUL
3.
SOPIA HELIMAYANI
4.
TINA LINDAWANI
5.
ZULFIKRI
6.
PAIZ HIDAYATULLAH
SMA NEGERI 2 MASBAGIK
2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar