BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Nahdlatul Ulama’ yang berarti
(Kebangkitan Ulama atau Kebangkitan Cendekiawan Islam) disingkat NU adalah
sebuah organisasi Islam besar di Indonesia yang bergerak di bidang pendidikan,
sosial, dan ekonomi. Keterbelakangan baik secara mental maupun ekonomi yang
dialami bangsa Indonesia akibat penjajahan maupun akibat kungkungan tradisi
telah menggugah kesadaran kaum terpelajar untuk memperjuangkan martabat bangsa
ini melalui jalan pendidikan dan organisasi. Peranan NU sangatlah penting dalam
kehidupan masyarakat dari masa ke masa. Seperti semangat kebangkitan bangsa
Indonesia terus menyebar ke mana-mana setelah rakyat pribumi sadar terhadap
penderitaan dan ketertinggalannya dengan bangsa lain. Sebagai jawabannya,
munculah berbagai organisasi pendidikan dan pembebasan.
1.2.Rumusan Masalah
a.
Bagaimana sejarah lahirnya NU ?
b.
Apa saja peranan NU di masa penjajahan ?
c.
Apa saja peranan NU di masa penjajahan Belanda?
d.
Apa saja peranan NU di masa penjajahan Jepang?
1.3.Tujuan
a.
Untuk mengetahui sejarah lahirnya NU
b.
Untuk mengetahui peranan NU di masa penjajahan
c.
Untuk mengetahui peranan NU di masa penjajahan Belanda
d.
Untuk mengetahui peranan NU di masa penjajahan
Jepang
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sejarah Lahir dan Berdirinya
Nahdlatul Ulama
Nahdlatul Ulama didirikan pada 16 Rajab
1344 H (31 januari 1926). Organisasi ini dipimpin oleh K.H Hasyim Asy’ari
sebagai Rais Akbar. Untuk menegaskan prinsip dasar organisasi ini, maka K.H
Hasyim Asy’ari merumuskan kitab Qanun Asasi (Prinsip Dasar), kemudian juga
merumuskan kitab I’tiqad Ahlussunnah Wal Jama’ah.
Kedua kitab tersebut kemudian di
implementasikan dalam khittah NU yang dijadikan sebagai dasar dan rujukan warga
NU dalam berpikir dan bertindak dalam bidang sosial, keagamaan dan politik.
Organisasi ini bertujuan untuk
menegakkan ajaran islam menurut paham kitab I’tiqad Ahlussunnah Wal
Jama’ah ditengah-tengah kehidupan masyarakat, di dalam wadah negara kesatuan
republik indonesia.
Untuk mencapai tujuannya tersebut, NU menempuh berbagai
jenis usaha di berbagai bidang, antara lain sebagai berikut :
- Di bidang keagamaan, melaksanakan dakwah islamiyah dan meningkatkan rasa persaudaraan yang berpijak pada semangat persatuan dalam perbedaan.
- Di bidang pendidikan, menyelenggarakan pendidikan yang sesuai dengan nilai-nilai islam, untuk membentuk muslim yang bertakwa, berbudi luhur, berpengetahuan luar. Hal ini terbukti dengan lahirnya lembaga-lembaga pendidikan yang bernuansa NU dan sudah tersebar di berbagai daerah khususnya di pulau jawa bahkan sudah memiliki cabang di luar negeri.
- Di Bidang sosial budaya, mengusahakan kesejahteraan rakyat serta kebudayaan yang sesuai dengan nilai keislaman dan kemanusiaan.
- Di bidang ekonomi mengusahakan pemerataan kesempatan untuk menikmati hasil pembangunan, dengan mengutamakan berkembangnya ekonomi rakyat. Hal ini ditandai dengan lahirnya BMT dan badan keuangan lain yang telah terbukti membantu masyarakat.
- Mengembangkan usaha lain yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Peranan Nahdlatul ulama pada masa penjajahan Belanda
dapat dilihat pada Muktamar Nahdlatul Ulama ke 2 di Banjarmasin pada tahun
1936. pada saat itu ditetapkan kedudukan Hindia Belanda (Indonesia) sebagai Dar
Al-Salam, yang menegaskan keterkaitan Nahdlatul Ulama dengan nusa bangsa. Pada
perkembangan selanjutnya, tokoh – Tokoh Nahdlatul Ulama mulai terlibat secara
aktif dalam dunia politik. Hal ini terlihat pada sat tokoh – tokoh Nahdlatul
ulama ikut memprakarsai lahirnya majelis islam A’la Indonesia (MIAI) pada tahun
1937, yang kemudian dipimpin oleh K.H Abdul Wachid Hasyim. MIAI pada dasarnya
bergerak di bidang keagamaan, namun dalam setiap aktivitasnya sarat denbgan
muatan politik.
Pada masa penjajahan Belanda sikap Nahdlatul Ulama jelas,
yaitu menerapkan politik non cooperation (tidak mau kerjasama) dengan belanda.
Untuk menanamkan rasa benci kepada penjajah. Para ulama mengharamkan segala
sesuatu yang berbau belanda, sehingga semakin menumbuhkan rasa kebangsaan dan
anti penjajahan. Hal ini terlihat ketika Nahdlatul Ulama menolak mendudukkan
wakilnya dalam Volksraad (DPR masa belanda) Disamping itu para ulama Nahdlatul
Ulama juga memberikan fatwa kepada umat islam untuk tidak meniru pakaian model
belanda, seperti celana panjang atau pakaian berdasi, dengan sebuah landasan
(qaul) Artinya : barang siapa menyerupai suatu kaum, maka ia menjadi bagian
dari mereka. Nahdlatul Ulama mengeluarkan pernyataan yang dikenal dengan
Resolusi Jihad pada tanggal 22 Oktober 1945 untuk mempertahankan kemerdekaan
Republik Indonesia adapun isi resolusi jihad tersebut adalah :
1. Kemerdekaan RI yang telah diproklamasikan tanggal 17
Agustus 1945 wajib di pertahankan.
2.
Republik
Indonesia sebagai satu – satunya pemerintah wajib dibela dan dipertahankan
3.
Umat Islam
Indonesia terutama warga Nahdlatul Ulama wajib mengangkat senjata melawan
penjajah Belanda dan kawan – kawannya yang hendak menjajah Indonesia kembali
4.
Kewajiban
itu adalah suatu jihad yang menjadi kewajiban Umar Islam yang berada dalam
radius km tersebut. Resolusi jihad yang dikeluarkan oleh Nahdlatul Ulama
berdampak besar di Jawa Timur. Pada tanggal 10 Nopember 1945 di Surabaya. Dalam
rangka mempertahankan kemerdekaan tersebut terbentuklah organisasi – organisasi
perlawanan terhadap belanda antara lain Hisbullah dan Sabilillah KH. Abdul
Wahid Hasyim dan beberpa ulama lain masuk sebagai anggota Chuo Sangi-in
(parlemen buatan jepang).Jepang mengizinkan Nahdlatul Ulama diaktifkan kembali
dan pada bulan September 1943 permintaan tersebut dikabulkan.
Pada akhir Oktober 1943 Perjuangan diplomasi terus
ditingkatkan melalui berdirinya wadah perjuangan baru bagi umat Islam Indonesia
yang bernama (Majelis Syura Muslim Indonesia) MASYUMI. Masyumi adalah
kelanjutan dari MIAI yang di bubarkan jepang. Sementara di bidang politik,
selain aktif dalam Masyumi KH. Abdul Wahid Hasyim juga duduk sebagai pimpinan
tertinggi Shumubu (kantor urusan agama) menggantikan KH. Hasyim Asy;ari Shumubu
pada awalnya dipimpin oleh kolonel Horrie yang bertugas mengawasi secara ketat
organisasi – organisasi islam. Terutama terhadap pendidiklan Islam. Sikap
menentang keras Nahdlatul Ulama terhadap Jepang terlihat ketika ada perintah
untuk melakukan seikare (ritual penghormatan kepada Tenno Heika dengan posisi
siap membungkukkan badan 90 derajat semacam rukuk dalam sholat). KH. Hasyim
Asy’ari menyerukan kepadaseluruh umat Islam khususnya warga Nahdlatul Ulama
untuk tidak melakukan seikere karena hukumannya haram..
KH. Abdul Wahid Hasyim tidak henti – hentnya mengadakan
kontak dengan para tokoh nasionalis guna mendesak Jepang segera mewujudkan
janji kemerdekaan yang pernah diucapkan. Perjuangan mereka berhasil hingga pada
tanggal 29 April 1945 dibentuk Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai Badan Penyelidik
usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) Selanjutnya KH. Abdul Wahid
Hasyim juga terlibat aktif dalam perumusan konstitusi dan dasar negara bersama
tokoh lain yaitu Soekarno, Mohammad Hatta, muhammad yamin, achmad Soebardjo,
Abikoeseno Tjokrosoejoso, H. Agus Salim AA Maramis dan Abdul Kahar Muzakkir
yang disebut panitia sembilan. Mereka membubuhkan tanda tangannya pada piagam
jakarta pada tanggal 22 Juni 1945. Preambule atau pembubukan Undang – Undang
Dasar dalam naskah pembukaan itulah disebutkan bahwa pancasila menjadi dasar
negara Indonesia. Telah menjadi salah satu bukti bahwa Nahdlatul Ulama memiliki
semangat nasionalisme yang t
2.3. Masa
Penjajahan Belanda
Pada awal
periode berdirinya, NU lebih mengutamakan pembentukan persatuan di kalangan
umat Islam untuk melawan kolonial Belanda. Untuk mempersatukan umat islam,
K.H.Hasyim Asy’ary melontarkan ajakan untuk bersatu dan mengajukanperilaku
moderat. Hal ini diwujudkan dalam sebuah konfederasi, MajlisIslam A’la Indonesia (MIAI) yangdibentuk pada tahun 1937. Perjuangan NU
diarahkan pada duasasaran, yaitu : Pertama, NU mengarahkan perjuangannya padaupaya memperkuat aqidah dan
amalibadah ala ASWAJA disertaipengembangan persepsi keagamaan, terutama dalam
masalah sosial, pendidikan,dan ekonomi. Kedua,perjuangan NU diarahkan
kepadakolonialisme Belanda dengan polaperjuangan yang bersifat kulturaluntuk
mencapai kemerdekaan. Selain itu, sebagai organisasi sosialkeagamaan NU
bersikap tegasterhadap kebijakan kolonial Balandayang merugikan agama dan
umatIslam. Misalnya : NU menolakberpartisipasi dalam Milisia (wajib militer),
menentang undang undangperkawinan, masuk dalam lembagasemu Volksraad, dan
lain-lain
2.4. Masa
Penjajahan Jepang
Pada masa penjajahan Jepang semuaorganisasi pergerakan
nasional dibekukan
dan melarang seluruh aktivitasnya,
termasuk NU. Bahkan K.H.Hasyim Asy’ary(Rois Akbar)dipenjarakan karena menolak
penghormatan kaisar Jepang dengancara membungkukkan badan ke arahtimur pada
waktu-waktu tertentu. Mengantisipasi perilaku Jepang, NUmelakukan serangkaian
pembenahan. Untuk urusan kedalam diserahkan kepada K.H.Nahrowi Thohir sedangkan
urusan keluar dipercayakan kepada
K.H. Wahid Hasyim dan K.H. WahabHasbullah. Program perjuangandiarahkan untuk
memenuhi tigasasaran utama, yaitu : 1.)Menyelamatkan aqidah Islam darifaham
Sintoisme, terutama ajaranShikerei yang dipaksakan olehJepang. 2.)Menanggulangi
krisis ekonomisebagai akibat perang Asia Timur bekerjasama dengan
seluruhkomponen Pergerakan Nasionaluntuk melepaskan diri dari segalabentuk
penjajahan. Setelah itu, Jepang menyadarikesalahannya memperlakukan umatIslam
dengan tidak adil. Beberapaorganisasi Islam kemudian dicairkanpembekuannya.
3.)Untuk menggalangpersatuan, pada bulan Oktober 1943 dibentuk federasi antar
organisasiIslam yang diberi nama Majlis SyuroMuslimin Indonesia
(MASYUMI). Padabulan Agustus 1944 dibentukShumubu(Kantor Urusan Agama)untuk
tingkat pusat, dan Shumuka untuk tingkat daerah.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Nahdlatul Ulama didirikan pada 16 Rajab
1344 H (31 januari 1926). Organisasi ini dipimpin oleh K.H Hasyim Asy’ari
sebagai Rais Akbar. Untuk menegaskan prinsip dasar organisasi ini, maka K.H
Hasyim Asy’ari merumuskan kitab Qanun Asasi (Prinsip Dasar), kemudian juga merumuskan
kitab I’tiqad Ahlussunnah Wal Jama’ah.
Masa
Penjajahan Belanda
1.
NU mengarahkan perjuangannya padaupaya memperkuat aqidah dan
amalibadah ala ASWAJA disertai pengembangan persepsi keagamaan, terutama dalam masalah
sosial, pendidikan,dan ekonomi.
2.
,perjuangan
NU diarahkan kepada kolonialisme
Belanda dengan polaperjuangan yang bersifat kulturaluntuk mencapai kemerdekaan.
Masa Penjajahan Jepang
1.)
Menyelamatkan
aqidah Islam darifaham Sintoisme, terutama ajaranShikerei yang dipaksakan
olehJepang.
2.)
Menanggulangi
krisis ekonomisebagai akibat perang Asia Timur bekerjasama dengan
seluruhkomponen Pergerakan Nasionaluntuk melepaskan diri dari segalabentuk
penjajahan. Setelah itu, Jepang menyadarikesalahannya memperlakukan umatIslam
dengan tidak adil. Beberapaorganisasi Islam kemudian dicairkanpembekuannya.
3.)
Untuk
menggalangpersatuan, pada bulan Oktober 1943 dibentuk federasi antar
organisasiIslam yang diberi nama Majlis SyuroMuslimin Indonesia
(MASYUMI). Padabulan Agustus 1944 dibentukShumubu(Kantor Urusan Agama)untuk
tingkat pusat, dan Shumuka untuk tingkat daerah.
DAFTAR PUSTAKA
http://maarif1plered.blogspot.co.id/2016/09/peranan-nahdlatul-ulama-pada-masa.html
https://islamaswajablog.wordpress.com/2016/07/12/peran-nu-dari-masa-ke-masa/
KATA PENGANTAR
Sembah sujud penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena
anugerah dan rahmat-Nya jualah sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dalam
penyusunan makalah ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin, yang mana
telah memakan waktu dan pengorbanan yang tak ternilai dari semua pihak yang
memberikan bantuannya, yang secara langsung merupakan suatu dorongan yang
positif bagi penulis ketika menghadapi hambatan-hambatan dalam menghimpun bahan
materi untuk menyusun makalah ini.
Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh
dari kesempurnaan, baik dari segi penyajian materinya maupun dari segi
bahasanya. Karena itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif senantiasa
penulis harapkan demi untuk melengkapi dan menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR
ISI
KATA
PENGATAR...................................................................................
DAFTAR
ISI................................................................................................
BAB
I PENDAHULUAN...........................................................................
1.1.Latar
Belakang......................................................................................
1.2.Rumusan
Masalah.................................................................................
1.3.Tujuan
...................................................................................................
BAB
II PEMBAHASAN.............................................................................
2.1. Sejarah lahirnya NU ………………………………………………..
2.2. Peranan NU di masa
Penjajahan …………………………………
2.3. Peranan NU di masa Penjajahan
Belanda ………………………
2.4. Peranan NU di masa
Penjajahan Jepang.......................................
BAB
III PENUTUP.....................................................................................
A.
Kesimpulan
............................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA.................................................................................
MAKALAH
NU DI MASA PENJAJAHAN
Disusun
Oleh
NAMA KELOMPOK
1. IRNA FIRNANDA
2. TOMI ALFIAN
3. HAMZANWADI
4. SOPIANA ASTUTI
MA.
AL-IJTIHAD DANGER
2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar