KATA PENGANTAR
Puji syukur kita
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmad, Taufik
dan Inayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah “Mengelola Perdagangan Eceran, Grosir, dan Logistik” ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman
bagi pembaca dalam proses belajar mengajar.
Harapan kami semoga
makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca,
sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami
akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang.
Oleh karena itu, kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB
II. PEMBAHASAN
A. Pengertian pedagang eceran
B. Tingkatan Layanan
C. Jenis Utama Pengecer Toko
D. Jenis Organisasi Eceran
E. Perdagangan Besar
F. Jenis Utama Perdagangan Besar
G. Logistik Pasar
BAB
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang
Dewasa ini,
konsumen dapat membeli barang dan jasa dari berbagai jenis organisasi eceran.
Beragam usaha Eceran dapat di temui di setiap lingkungan pasar, baik yang eceran maupun Non eceran. Dalam usaha
eceran terdapat empat tingkatan layanan yang dapat di tawarkan oleh pengecer
kepada konsumen berupa Swalayan (Self Service), Swa pilih (Self Selection) ,
Layanan Terbatas ( Limited Service), dan
Layanan Lengkap (Full Service).
Sedangkan
Perdagangan Besar meliputi semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang
atau jasa kepada orang-orang yang membelinya untuk dijual kembali atau untuk
penggunaan bisnis. Terdapat pula Jenis-jenis utama perdagangan Besar, berupa
Pedagang Besar Niaga, Pialang dan Agen, Cabang dan Kantor Produsen, serta Pedagang Besar lain. Semuanya akan di
bahas dalam makalah ini baik dari jenis utama pengecer, Label Privat, hingga
Keputusan Pemasaran yang harus dilakukan oleh para pengecer, dan masih banyak
lagi.
1.2.Rumusan
Masalah
1.
Apa Pengertian dari Eceran ?
2.
Berapakah Jenis Tingkatan Layanan?
3.
Apa Jenis-jenis utama pengecer toko?
4.
Apa saja jenis utama Organisasi Eceran?
5.
Apa Pengertian dari Perdagangan Besar?
6.
Apa saja Jenis-jenis utama Pedagang Besar?
7.
Apa pengertian Logistik Pasar?
1.3.Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian dari eceran
2.
Untuk mengetahui jenis tingkatan layanan
3.
Untuk mengetahui jenis-jenis utama pengecer toko
4.
Untuk mengetahui jenis utama organisasi eceran
5.
Untuk mengetahui pengertian dari perdagangan besar
6.
Untuk mengetahui jenis-jenis utama pedagang besar
7.
Untuk mengetahui pengertian logistik pasar
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Pengertian
Eceran
Eceran
(Retailing) meliputi semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau
jasa langsung kepada konsumen akhir untuk pengguna pribadi dan non bisnis.
Pengecer (
Retailer ) atau Toko Eceran ( Retail Store ) adalah setiap usaha bisnis yang
volume penjualannya terutama berasal dari eceran.
Setiap
organisasi yang melakukan penjualan kepada konsumen akhir, apakah itu produsen,
pedagang besar atau pengecer melakukan eceran. Tidak menjadi masalah bagaimana
barang atau jasa tersebut dijual baik melalui orang, surat, telepon atau mesin
penjaja atau internet atau dimana dijual baik di toko, dipinggir jalan atau di
rumah konsumen.
Jenis-Jenis
Eceran
Organisasi-organisasi pengecer
sangat beragam, dan bentuk-bentuk baru terus bermunculan antara lain; pengecer
toko (store retailers), penjualan eceran tanpa toko (non store retailers), dan
berbagai organisasi eceran (retail organization).
2.2.Tingkat Layanan
Hipotesis Roda Eceran menjelaskan
bahwa salah saru alasan mengapa muncul jenis-jenis toko baru. Toko-toko eceran
konvensional biasanya meningkatkan layanannya dan menaikkan harganya untuk
menutupi biaya. Biaya yang lebih tinggi memberikan peluang bagi bentuk-bentuk
toko baru menawarkan harga yang lebih rendah dan layanan yang lebih sedikit.
Pengecer dapat memposisikan diri
dalam menawarkan salah satu dari empat tingkat layanan:
1. Swalayan
(Self Service) adalah Landasan semua usaha diskon. Banyak pelanggan bersedia
melakukan proses menemukan, membandingkan, memilih sendiri guna menghemat uang.
2. Swa Pilih
(Self Selection) adalah Pelanggan mencari barangnya sendiri, walaupun mereka
dapat meminta bantuan.
3. Layanan
Terbatas ( Limited Service) adalah Pengecer ini menjual lebih banyak barang
belanja dan pelanggan memerlukan lebih banyak informasi dan bantuan. Toko-toko
tersebut juga menawarkan layanan seperti Kredit dan Hak mengembalikan barang.
4. Layanan
Lengkap (Full Service) adalah Wiraniaga siap membantu dalam setiap tahap proses
menemukan. Membandingkan dan memilih tersebut. Pelanggan yang suka dilayani
lebih menyukai jenis toko ini. Biaya karyawan yang tinggi ditambah dengan
jumlah barang khusus yang tinggi dan jenis barang yang perputarannya lambat dan
banyaknya jasa, menyebabkan eceran yang berbiaya tinggi.
2.3.Jenis
Pengecer Utama Toko
1. Toko Khusus
(Specially Store), yaitu toko lini produk dijual dengan sempit dengan berbagai
pilihan yang sama. Seperti toko sepatu, toko bunga, toko pakaian dll.
2. Toko Serba
Ada (Departement Store), yaitu toko yang menjual beberapa lini produk, biasanya
menjual pakaian, perlengkapan dan barang kebutuhan rumah tangga dan biasanya
tiap lini tersebut beroperasi sebagai departemen tersendiri yang dikelola oleh
pembeli spesialis atau pedagang khusus.
3. Pasar
Swalayan, yaitu toko dimana operasinya lebih besar dengan biaya dan marjin
rendah, tetapi bervolume tinggi. Swalayan dirancang untuk melayani semua
kebutuhan konsumen seperti makanan dan produk peralatan rumah.
4. Toko
Kenyamanan (Convenience Store), yaitu toko yang relative kecil dan terletak di
daerah pemukiman, mempunyai jam buka yang panjang selama 7 hari selama
seminggu, serta menjual lini dalam produk bahan pangan yang terbatas dan
memiliki tingkat perputaran tinggi.
5. Toko Diskon
( Discount Store ), yaitu toko yang menjual barang standar dengan harga lebih
murah karna mengambil marjin yang lebih rendah dan menjual dengan volume yang
tinggi dan umumnya menjual merek nasional, bukan barang bermutu rendah.
6. Pengecer
Potongan Harga ( Off Price Retail ), yaitu toko dimana membeli dengan harga
yang lebih rendah dari pada harga pedagang besar dan menetapkan harga untuk
konsumen lebih rendah dari pada harga eceran, sering merupakan barang sisa,
berlebih dan tidak regular yang diperoleh dengan harga yang lebih rendah dari
produsen atau pengecer lainnya.
7. Toko Super (
Super Store ), yaitu toko yang rata-rata memiliki ruang jual yang sangat luas
dan bertujuan untuk memenuhi semua kebutuhan konsumen akan produk makanan dan
bukan makanan yang dibeli secara rutin. Toko super dapat dibedakan menjadi :
a. Toko
Kombinasi ( Combination Store ), merupakan difersifikasi usaha swalayan ke
bidang obat-obatan.
b. Pasar Hiper
( Hipermarket ), yaitu toko yang menggabungkan prinsip-prinsip pasar swalayan,
toko diskon serta pengecer gudang, ragam produknya lebih dari sekedar
barang-barang rutin yang dibeli tapi meliputi mebel, peralatan besar dan kecil,
pakaian dan beberapa jenis lainnya. Seperti Carrefour.
8. Ruang
Pameran, yaitu menjual banyak pilihan produk bermerek, mark up tinggi,
perputaran cepat dengan harga diskon. Pelanggan memesan barang tersebut dari
suatu area pengambilan barang di toko itu.
2.4.Jenis-jenis
Utama Organisasi Eceran
1. Toko Jaringan Korporat, yaitu dua
gerai atau lebih yang biasanya dimiliki dan dikendalikan dengan melakukan
pembelian dan perdagangan terpusat dan menjual lini dagangan yang mirip.
Ukurannya memungkinkan toko jaringan korporat tersebut membeli dalam jumlah
besar dengan harga yang lebih rendah dan mampu memperkerjakan ahli-ahli
korporat untuk melakukan tugas-tugas penetapan harga, promosi perdagangan,
pengendalian, persediaan dan perkiraan penjualan. Contoh : Tower Records, GAP dll
2. Jaringan Sukarela, yaitu kelompok Pengecer Independen
yang disponsori pedagang besar yang melakukan pembelian besar-besaran dan
perdagangan umum Contoh : Indepndent Grocers Alliance (IGA).
3. Koperasi Pengecer, yaitu Pengecer-pengecer independen
yang membentuk organisasi pembelian pusat dan melakukan kegiatan-kegiatan
promosi bersama Contoh : ACE Hardware (perkakas), Associated Grocers (Pangan).
4. Koperasi Konsumen, yaitu Perusahaan Eceran yang
dimiliki pelanggannya. Dalam Koperasi konsumen, penduduk menyerahkan uang untuk
membuka toko mereka sendiri, memberikan suara untuk menetapkan kebijakannya,
memilih suatu kelompok untuk mengelolanya dan menerima deviden keanggotaan.
5. Organisasi Waralaba, yaitu Perhimpunan berdasarkan kontrak antara pemberi waralaba (produsen, pedagang besar, organisasi jasa)
dan pemegang waralaba (pengusaha independent yan g membeli hak untuk memilki
dan menjalankan satu atau beberapa unit dalam system waralaba tsb) . Contoh :
McDonald’s, Pizza Hut, 7-Eleven dll.
6. Konglomerat Perdagangan, yaitu
Perusahaan berbentuk bebas yg menggabungkan beberapa lini eceran yang
berbeda-beda dan terbentuk dibawah kepemilikan yang terpusat, bersama suatu
penggabungan distribusi dan manajemen. Contoh : Allied Domeq, PLC menjalankan
Duncin Donuts dan Baskin Robbins.
a. Kategori
Usaha Eceran Non toko
1. Penjualan
Langsung
Disebut juga penjualan multilevel
dan pemasaran jaringan, dengan ratusan perusahaan menjual dari pintu ke pintu
atau kegiatan penjualan di rumah. Contoh: Amway yang memberi kompensasi
persentase penjualan.
2. Pemasaran
Langsung
Yakni pemasaran surat langsung
(pemasaran jarak jauh atau telemarketing, pemasaran televisi respon langsung
dan belanja elektronik) dan catalog. Contoh: Amazon.com sebagai situs
penjualan online yang sukses.
3. Mesin
Otomatis
Menawarkan berbagai barang, seperti
minuman ringan, kopi, permen, surat kabar,majalah, dan lain-lain di berbagai
tempat. Contoh: Di Jepang, negara dengan mesin otomatis terbanyak, Coca Cola
memiliki lebih dari 1 juta mesin.
4. Layanan
Pembelian
Yakni pengecer tanpa toko yang
melayani klien tertentu (biasanya karyawan organisasi besar) yang ingin membeli
dari sejumlah pengecer yang setuju memberi diskon sebagai imbalan keanggotaan.
Lingkungan Eceran Baru. Contohnya,
Whole Foods Market, gerai makanan yang memberi contoh lingkungan eceran baru
seperti karyawan yang siap membantu dan produk yang unik.
b. Perkembangan
Lingkungan Eceran Lainnya
1. Bentuk dan
Kombinasi Eceran Baru
Contoh: Loblaw’s Supermarkets yang menambahkan klub kebugaran di toko.
2. Pertumbuhan
Persaingan Antarjenis
Contoh: Department store yang harus
bersaing dengan jenis toko berbeda seperti toko diskon dan ruang pamer katalog
karena memiliki konsumen yang sama dengan menjual jenis barang yang sama.
3.
Persaingan antara Pengecer Berbasis Toko dan Nontoko
Contoh: Kmart yang memperluas bisnis
dengan membuka penjualan online.
4.
Pertumbuhan Pengecer Raksasa
Contoh: WalMart, supercenter yang
menggabungkan barang makanan dan pilihan
barang bukan makanan.
5.
Penurunan Pengecer Pasar Menengah
Contoh: Kohl’s memperoleh kesuksesan
saat memasukkan nama-nama trendi seperti Vera Wang dan majalah Elle untuk
merancang lini eksklusif.
6.
Profil Global Pengecer Utama
Kini banyak pengecer dengan format
unik dan positioning merk yang kuat di Negara lain. Contoh: hipermarket
,Carrefour dari Perancis.
2.5.Perdagangan
Besar
Perdagangan besar meliputi semua
kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa kepada orang-orang yang
membelinya untuk dijual kembali atau untuk penggunaan bisnis. Perdagangan besar
tidak mencakup produsen dan petani, karena keduanya terutama terlibat produksi
dan juga tidak mencakup pengecer. Pedagang besar atau disebut juga Distributor
berbeda dengan pengecer dalam beberapa hal yaitu :
1. Pedagang
besar memberikan perhatian yang lebih sedikit pada promosi, atmosfer dan
lokasi, karena berhadapan dengan pelanggan bisnis bukan dengan pelanggan atau
konsumen akhir.
2. Transaksi
perdagangan besar biasanya lebih besar dari pada transaksi eceran, dan pedagang
besar biasanya menjangkau daerah perdagangan yang lebih luas dari pada
pengecer.
3. Pemerintah
berhubungan dengan pedagang besar dan pengecer dengan cara yang berbeda dalam
peraturan hukum dan pajak.
a.
Pertumbuhan
dan Jenis Perdagangan Besar
Perdagangan
besar telah berkembang pesat beberapa tahun ini. Sejumlah faktor menjelaskan
bahwa pertumbuhan pabrik-pabrik yang lebih besar yang terletak agak jauh dari
pembeli-pembeli utama, produksi sebelum pesanan bukan sebagai tanggapan atas
pesanan khusus, kenaikan jumlah tingkat produsen perantara dan pemakai dan
kebutuhan yang meningkat untuk menyesuaikan produk dengan pengguna perantara
dan pemakai akhir dari segi kuantitas, kemasan dan bentuk.
b.
Keputusan
Pasar Pedagang Besar
Dalam
beberapa tahun besar telah menghadapi tekanan yang semakin meningkat dari
sumber-sumber persaingan baru, pelanggan yang banyak menuntut, teknologi baru,
dan program pembelian yang lebih langsung oleh bagian pembelian industri,
institusi dan eceran besar. Sehingga para distributor tersebut harus mampu
dalam memberikan jawaban dan mengembangkan strategi yang tepat. Salah satu
pendorong utamanya adalah meningkatkan produktivitas aset dengan mengelola
persediaan dan piutangnya sendiri dengan lebih baik lagi.
c.
Pasar Sasaran
Pedagang
besar perlu mendefinisikan pasar sasarannya. Mereka dapat memilih kelompok
pelanggan sasaran berdasarkan ukuran
(hanya pengecer besar), jenis pelanggan (hanya toko makanan nyaman), kebutuhan
layanan (pelanggan yang membutuhkan kredit) atau kriteria lainnya. Dalam
kelompok sasaran tersebut, mereka dapat mengindentifikasikan pelanggan yang
paling menguntungkan dan merancang tawaran yang lebih kuat guna membina
hubungan yang lebih baik dengan mereka.
d.
Keragaman
Produk dan Layanan
“ Produk “
pedagang besar adalah keragamannya. Pedagang Besar mendapat tekanan besar untuk
menyediakan Lini lengkap dan mempertahankan persediaan yang memadai untuk
dikirimkan segera tetapi biaya menyimpan persediaan besar dapat menghilangkan
laba.
e.
Keputusan Harga
Pedagang
besar biasanya menaikkan harga pokok barang sebesar presentasi konvensional,
misalkan 20 % untuk menutupi pengeluaran-pengeluarannya. Pengeluarannya mungkin
mencapai 17 % dari marjin kotor, yang akan menyisakan marjin laba sekitar 3 %.
Mereka juga meminta potongan harga khusus dari pemasok jika mereka dapat
mengubahnya menjadi peluang untuk meningkatkan penjualan pemasok.
f.
Keputusan
Promosi
Pedagang
besar, terutama mengandalkan tenaga penjualannya untuk mencapai tujuan-tujuan
promosinya. Bahkan kebanyakan pedagang besar memandang penjualan sebagai satu
orang wiraniaga yang bicara dengan satu orang pelanggan. Pedagang besar perlu
mengembangkan strategi promosi menyeluruh yang melibatkan iklan perdagangan,
promosi penjualan dan pemberitaan. Perlu juga memanfaatkan bahan dan promosi
pemasok.
2.6.Jenis-jenis Utama Pedagang besar
a.
Pedagang
Besar Niaga
Perusahaan-perusahaan yang dimiliki
secara independent yang mempunyai kepemilikan atas barang dagangan yang mereka
tangani. Mereka biasa disebut Perantara, distributor, atau Lembaga Pemasok
Pabrik dan dapat dibagi menjadi dua kategori : Pedagang besar layanan penuh dan
Pedagang besar layanan terbatas.
1) Pedagang
Besar Layanan Penuh, yaitu Menyimpan
persediaan, memiliki tenaga penjualan, menawarkan kredit, melakukan
pengiriman dan memberikan bantuan manajemen.
Ada 2 jenis
Pedagang Besar Layanan Penuh yaitu :
a) Pedagang
Grosir yang melakukan penjualan kepada pengecer dan memberikan layanan penuh.
Ø Pedagang
Besar barang dagangan umum menjual beberapa Lini barang dagangan
Ø Pedagang
Besar Lini Umum menjual satu dua Lini.
Ø Pedagang
Besar Barang Khusus hanya menjual sebagian Lini.
b) Distributor
Industri melakukan penjualan kepada produsen, alih-alih kepada pengecer dan
memberikan beberapa layanan menyimpan persediaan, menawarkan kredit dan
melakukan pengiriman.
c) Pedagang
Besar Layanan Terbatas yaitu menawarkan layanan yang lebih sedikit kepada
pemasok dan pelanggan.
Ø Pedagang
Besar tunai memiliki Lini produk yang terbatas, barang yang cepat berputar dan melakukan penjualan
kepada pengecer-pengecer kecil secara tunai.
Ø Pedagang
Besar ruck terutama melakukan penjualan dan pengiriman Lini terbatas barang
dagangan yang agak ditahan agak lama kepada Pasar Swalayan, Toko pangan kecil,
Rumah sakit, Restoran dll
Ø Pengiriman
antaran melakukan kegiatan dalam industri besar seperti batu bara, kayu.
Ø Pemborong
rak melayani pengecer kebutuhan pokok dan obat, kebanyakan untuk jenis.
Ø Koperasi
Produsen mengumpulkan hasil bumi untuk dijual kepasar-pasar lokal. Laba
Koperasi Produsen dibagikan kepada para anggotanya pada akhir tahun.
Ø Pedagang
Besar Pesanan Pos mengirim katalog kepada pedagang eceran, pelanggan industri,
dan pelanggan lembaga yang menampilkan perusahaan-perusahaan didaerah-daerah
terpencil.
b. Pialang
dan Agen
Tidak mempunyai kepemilikan atas
barang dan hanya melakukan sedikit fungsi. Fungsi utama adalah memudahkan
pembelian dan penjualan dan untuk itu mereka menerima komisi 2 hingga 6 persen
dari harga jual.
1)
Pialang
Fungsi utama
dari Pialang adalah mempertemukan antara Pembeli dan penjual dan membantu
negosiasi. Mereka dibayar oleh pihak yang menyewanya dan tidak menyimpan
persediaan, tidak terlibat dalam pembiayaan atau tidak menanggung resiko. Contoh : Pialang Perumahan, Pialang Asuransi,
Pialang Surat berharga.
2)
Agen
Mewakili pembeli atau penjual dengan
lebih permanent.
Ø Agen
Produsen
Mewakili dua atau lebih produsen
lini produk pelengkap. Mereka menandatangani perjanjian tertulis formal dengan
masing-masing produsen mengenai kebijakan harga, wilayah, prosedur penanganan
pesanan, layanan pengiriman, dan garansi serta besarnya komisi.
Ø Agen
Penjualan
Mempunyai kewenangan berdasarkan
kontrak untuk menjual seluruh keluaran produsen dalam bidang produk seperti
tekstil, mesin dan peralatan industri, batu bara dll.
Ø Agen
pembelian
Umumnya mempunyai hubungan jangka
panjang dengan pembeli dan melakukan pembelian bagi mereka, sering menerima,
memeriksa, melakukan penggudangan, dan pengiriman barang dagangan kepada
pembeli.
Ø Pedagang
Komisi
Mempunyai kepemilikan fisik atas
produk dan menegosiasikan penjualan.
c. Cabang dan Kantor Produsen
Usaha perdagangan besar yang
dilakukan sendiri oleh penjual atau pembeli alih-alih melalui pedagang besar
independent. Cabang-cabang dan kantor-kantor yang terpisah dapat dikhususkan
untuk penjualan atau pembelian
d. Pedagang Besar lain
Sejumlah jenis khusus pedagang besar
ditemukan dalam sektor perekonomian tertentu. Jenis ini meliputi mengumpulkan
hasil pertanian (yang membeli hasil pertanian dari banyak tanah pertanian),
pabrik dan terminal minyak ukuran besar (yang mengumpulkan hasil minyak bumi
dari banyak sumur) dan Perusahaan pelelangan (yang melelang mobil, peralatan
dan sebagainya kepada penyalur dan bisnis lain).
2.7.Logistik
Pasar
Meliputi perencanaan infrastruktur
untuk memenuhi permintaan, lalu mengimplementasikan dan mengendalikan aliran
fisik bahan dan barang akhir dari titik asal ke titik penggunaan, untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan dan mendapatkan laba.
a. Tahap Perencanaan Logistik
1.
Memutuskan proposisi nilai perusahaan bagi
pelanggannya
2.
Memutuskan rancangan saluran dan strategi jaringan
terbaik untuk menjangkau pelanggan.
3.
Mengembangkan kesempurnaan operasional dalam
peramalan, penjualan, manajemen gudang, manajemen transportasi, dan manajemen
bahan
4.
Mengimplementasikan solusi dengan sistem informasi,
peralatan, kebijakan, dan prosedur terbaik.
b. Sistem Logistik Terintegrasi
Meliputi
manajemen bahan, sistem aliran bahan, dan distribusi fisik dibantu oleh
teknologi informasi (TI). Logistik pasar meliputi beberapa kegiatan. Pertama
adalah peramalan penjualan, berdasarkan jadwal distribusi, produksi dan tingkat
persediaan perusahaan. Rencana produksi mengindikasikan bahan yang harus di
pesan departemen pembelian. Bahan ini tiba melalui transportasi ke dalam,
memasuki wilayah penerimaan, dan disimpan di persediaan bahan mentah. Bahan
mentah di ubah menjadi barang jadi. Persediaan barang jadi merupakan penghubung
antara pesanan pelanggan dan kegiatan manufaktur.
Pesanan
pelanggan menurunkan tingkat persediaan barang jadi, dan kegiatan manufaktur
meningkatkannya. Barang jadi mengalir dari lini perakitan dan melewati proses
pengemasan, gudang dalam pabrik, pemrosesan ruang pengiriman, transportasi ke
luar, gudang lapangan, serta pengiriman dan layanan pelanggan.
Contoh:
FedEx bekerja sama dengan Volvo dalam menyalurkan suku cadang truk dari
permintaan melalui telepon.
c. Tujuan Logistik Pasar
Banyak
perusahaan menyatakan tujuan logistik pasar mereka sebagai “menempatkan barang
yang tepat di tempat yang tepat pada saat yang tepat dengan biaya terendah”.
Sayangnya, tujuan ini hanya memberikan sedikit panduan praktis. Tidak ada
sistem yang dapat memaksimalkan layanan pelanggan dan meminimalkan biaya
distribusi pada saat yang sama. Layanan pelanggan maksimum mengimplikasikan
persediaan besar, transportasi premium, dan berbagai gudang yang semuanya
meningkatkan biaya logistik pasar. Perusahaan juga tidak dapat mencapai
efisiensi logistik pasar dengan meminta setiap manajer logistik pasar
meminimalkan biaya logistiknya sendiri. Biaya logistik pasar berinteraksi dan
sering berhubungan secara negatif.
Contoh:
Land’s End, pengecer pakaian raksasa menetapkan tujuannya untuk “merespons
semua panggilan dalam 20 detik dan mengirim pemesanan dalam 24 jam setelah
penerimaan pemesanan”.
d. Kalkulasi Biaya Sistem Logistik Pasar
Pemilihan
sistem logistik pasar memerlukan pengamatan total biaya (M) yang berhubungan
dengan berbagai sistem yang direncanakan dan memilih sistem yang
meminimalkannya. Jika sulit mengukur S, perusahaan harus berusaha meminimalkan
T + FW + VW untuk tingkat layanan pelanggan yang ditargetkan.
e. Keputusan Logistik Pasar
1.
Pemrosesan Pemesanan
Perusahaan
berusaha mempersingkat siklus pemesanan sampai pembayaran, yakni waktu antara
penerimaan pesanan, pengiriman, dan pembayaran.
Contoh: General Electric
mengoperasikan sistem informasi yang memeriksa kredit pelanggan terhadap
penerimaan pesanan dan menentukan apa dan di mana barang disimpan.
2.
Pergudangan
Fungsi penyimpanan adalah membantu
memperlancar perbedaan antara produksi dan jumlah yang diinginkan oleh pasar.
Ø Gudang
Penyimpanan : Menyimpan barang untuk
jangka waktu menengah sampai panjang
Ø Gudang
Distribusi : Menerima barang dari
berbagai pabrik perusahaan dan pemasok serta memindahkan sesegera mungkin.
Ø Gudang
Otomatis : Menerapkan sistem
penanganan bahan yang maju di bawah kendali komputer pusat.
3.
Persediaan
Manajemen harus mengetahui tingkat
stok yang diperlukan untuk menempatkan pesanan baru (titik pesanan). Perusahaan
juga harus menyeimbangkan antara:
Ø Biaya
pemrosesan pesanan (biaya setup dan biaya pelaksanaan)
Ø Biaya
penyimpanan persediaan (biaya penyimpanan, biaya modal, pajak dan asuransi,
serta penyusutan dan keusangan).
Menentukan Kuantitas Pesanan
Optimal. Contohnya, Sony menetapkan sistem “persediaan mendekati nol”, yang
disebut sebagai SOMO (sell one, make one). Sistem ini mengharuskan perusahaan
membuat sesuai pesanan, tidak stok.
4.
Transportasi
Pilihan transportasi akan
mempengaruhi penetapan harga produk,
kinerja pengiriman tepat waktu, dan kondisi barang ketika barang itu tiba, yang
semuanya memengaruhi kepuasan pelanggan. Kontainerisasi terdiri dari memasukkan
barang dalam kotak atau trailer yang mudah dipindahkan antar dua model
transportasi.
Ø Piggyback : penggunaan rel dan truk
Ø Fishyback : penggunaan air dan truk
Ø Trainship :
penggunaan air dan rel
Ø Airtruck : penggunaan udara dan truk
Pengiriman dapat memilih dari
angkutan pribadi, kontrak, dan angkutan umum. Angkutan kontrak adalah
organisasi independen yang menjual layanan transportasi kepada pihak lain
berdasarkan kontrak. Angkutan umum memberikan layanan antara titik yang
ditentukan sebelumnya berdasarkan jadwal dan tersedia bagi semua pengirim
dengan tarif standar. Contoh transportasi: Di Eropa, P&G menggunakan tiga
kelompok sistem logistik (angkutan pribadi, kontrak dan umum) untuk
menjadwalkan pengiriman barang paling efisien.
f.
Pelajaran
Organisasional
Strategi logistik pasar harus diturunkan
dari strategi bisnis, bukan hanya dari pertimbangan harga. Sistem logistik
harus memberikan informasi intensif dan membentuk hubungan elektronik diantara
semua pihak yang berkepentingan. Terakhir, perusahaan harus menetapkan tujuan
logistiknya untuk menyamai atau melebihi standar layanan pesaing dan harus
melibatkan anggota semua tim yang relevan dalam proses perencanaan.
Melaksanakan logistik dengan benar akan memberikan imbalan besar.
Contoh :
Pepsi Bottling Group (pembotol independen dan distributor terbesar Pepsi)
memperbaiki rantai pasokan yang bocor di tahun 2002 hingga angka kejadian
kehabisan stok berkurang signifikan di 2006
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
a. Eceran
Eceran (Retailing) meliputi semua
kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa langsung kepada
konsumen akhir untuk pengguna pribadi dan non bisnis. Pengecer ( Retailer )
atau Toko Eceran ( Retail Store ) adalah setiap usaha bisnis yang volume
penjualannya terutama berasal dari eceran
Tingkat Layanan
1.
Swalayan (Self Service)
2.
Swa pilih (Self Selection)
3.
Layanan Terbatas ( Limited Service)
4.
Layanan Lengkap (Full Service).
Kategori
Usaha Eceran Non toko
1.
Penjualan Langsung
2.
Pemasaran Langsung
3.
Mesin Otomatis
4.
Layanan Pembelian
b. Keputusan
Pemasaran
Keputusan Pemasaran berupa Pasar
Sasaran, Keragaman produk dan perolehan produk, Pengadaan Barang, Layanan dan
Atmosfir Toko, Kegiatan dan Pengalaman Toko, Harga, Keputusan komunikasi, dan
Keputusan Tempat.
c.
Perdagangan Besar
Perdagangan besar meliputi semua
kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa kepada orang-orang yang
membelinya untuk dijual kembali atau untuk penggunaan bisnis.
d.
Jenis-jenis Utama Pedagang besar
Jenis-jenis utama pedagang besar
yaitu, Pedagang Besar Niaga, Pialang dan Agen, Cabang dan Kantor Produsen, dan
Pedagang Besar lain.
e.
Logistik Pasar
Meliputi perencanaa infrastruktur
untuk memenuhi permintaan, lalu mengimplementasikan dan mengendalikan aliran
fisik bahan dan barang akhir dari titik asal ke titik penggunaan, untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan dan mendapatkan laba.
3.2. Saran
Para pengusaha Eceran maupun
Pedagang Besar tentunya harus membuat keputusan yang baik dan tepat dalam
memajukan usahanya, baik dari segi pemasaran, pemilihan tempat penjualan,
memahami keinginan dari konsumen yang berbeda-beda, hingga menentukan Logistik
Pasar yang direncanakan sehingga mendatangkan Pelanggan dan mendapat keuntungan
laba yang sesuai.
DAFTAR PUSTAKA
Kotler,Philip.Kevin Lane Keller.2009.Manajemen Pemasaran,Edisi 13 jld 2,
Jakarta.Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar