KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga makalah yang
berjudul “IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
SWT” dapat tersusun dengan baik dan dapat disajikan dengan baik.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan maupun
pengkajiannya masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu, kritik
dan saran dari berbagai pihak yang sifat-sifatnya membangun sangat penulis
harapkan, demi untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Demi kelancarannya mengerjakan tugas ini saya ucapkan terima
kasih kepada Kedua orang tua saya yang telah memberikan motivasi dan semua
teman – teman yang ikut membantu dalam penyusunan makalah ini.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan
karunianya kepada kita semua, dan akhirnya mudah-mudahan makalah ini walaupun
sederhana dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada
umumnya.
Amiin ya robbal ‘alamin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH SWT
A. Pengertian Iman Kepada Kitab-Kitab
Allah SWT
B. Dalil-dalil wahyu
C. Dalil-dalil akal
D. Macam-macam kitab Allah
E. Kitab dan Suhuf
F. Nama-nama kitab Allah dan Rasul yang
menerimanya
G. Fungsi dan Hikmah Iman Kepada
Kitab-Kitab Allah Swt
H. Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah
Perilaku SWT
I. Cara beriman kepada Kitab-Kitab
Allah
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
ENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam agama islam dikenal empat buah kitab yang wajib kita
percaya serta kita imani. Jumlah kitab suci sebenarnya tidak dijelaskan dalam
Al-quran juga dalam Hadits. Selain dari kitab Allah yang dturunkan melalui
rasul melalui malakiat Jibril, kita juga bisa berpedoman pada Hadits nabi
Muhammad SAW dan sahifah-sahifa/ suhuf/ lembaran firman Allah SWT yang
diturunkan pada nabi Adam, Ibrahim, dan Musa AS.
Percaya kepada kitab-kitab Allah SWT hukumnya adalah wajib
‘ain atau wajib bagi seluruh warga muslim di seluruh dunia. Dilihat dari
pengertian atau arti defenisi, kitab Allah SWT adalah kitab suci yang merupakan
wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT melalui rasul-rasulnya untuk dijadikan
pedoman hidup umat manusia sepanjang masa. Orang yang mengingkari serta tidak
percaya kepada Al-quran disebut orang-orang murtad.
B.
Rumusan Masalah
Sebagaimana kita ketahui, Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Swt
berarti menyakini adanya kitab-kitab yang diturunkan kepada Rasul dan Nabi
untuk disampaikan kepada Umat Manusia. Maka dari itu kita harus wajib
berpedoman kepada kitab-kitab yang diturunkan oleh Allah Swt kepada nabi dan
rasul-Nya supaya untuk mendapatakan kebahagiaan di dunia maupun diakhirat. Oleh
karena itu di dalam pembahasan Makalah ini penulis hanya akan membahas masalah
“Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Swt”.
C.
Tujuan Pembuatan Makalah
Adapun
yang menjadi tujuan dari pada pembuatan makalah yaitu sebagai berikut :
1.
Sebagai
bahan bukti bahwa kita wajib percaya kepada kitab-kitab yang diturunkan oleh
Allah Swt kepada Nabi dan Rasulnya untuk umatnya di dunia.
2. Untuk menambah wawasan dan
mengetahui betapa wajibnya kita percaya kepada kitab-kitab Allah.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Iman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT
Menurut
kamus besar bahasa Indonesia, kitab yaitu buku : bacaan : wahyu Tuhan yang
dibukukan. Sedangkan iman yaitu keyakinan dan kepercayaan kepada Allah, nabi,
kitab dst : ketetapan hati; keteguhan batin; keseimbangan batin. Yang dimaksud
iman kepada kitab-kitab Allah adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah
SWT telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada rasul-rasul-Nya untuk disampaikan
kepada umatnya sebagai pedoman hidup (petunjuk) bagi umat manusia supaya dapat
meraih kebahagian di dunia dan di akhirat. Kita wajib beriman bahwa setiap
hukum yang telah disampaikan para rasul kepada umat manusia itu atas perintah
yang mereka terima langsung atau dengan perantaraan malaikat. Beriman kepada
kitab-kitab Allah SWT berdasarkan firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat
285:
Artinya:
Rasul telah beriman kepada Al Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhan-nya,
demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada
Allah,malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya .” (Q.S. Al
Baqarah (2) : 285)
Beriman
kepada kitab-kitab Allah SWT hukumnya wajib. Wajib beriman kepada kitab-kitab
Allah yang pernah diturunkan kepada para rasul-Nya; maka pengingkaran terhadap
salah satu kitab Allah, sama artinya dengan pengingkaran terhadap kitab-kitab
Allah. Mengingkari kitab Allah, sama pula artinya mengingkari kepada
Rasulullah, para Malaikat dan kepada Allah SWT. Orang yang mengaku Islam tetapi
mengingkari iman kepada kitab-kitab Allah termasuk murtad (keluar dari islam).
Sebab
itu, kita wajib beriman kepada kitab yang diturunkan Allah kepada Nabi Ibrahim
dan Nabi musa berupa suhuf-suhuf atau lembaran- lembaran (Q.S. 53 : 36-37),
Taurat yang diwahyukan kepada nabi Musa ( Q.S. 5 : 44), Zabur yang diturunkan
kepada Nabi Daud (Q.S. 17 : 55), Injil yang diwahyukan kepada Nabi Isa putra
maryam (Q.S. 5 : 44), dan yang terakhir yaitu kitab Al Qur’an yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW (Q.S. 3 : 2-4) Iman kepada kitab-kitab Allah dahulu
berarti kita wajib percaya bahwa sebelum Al Qur’an, Allah SWT menurunkan
kitab-kitab kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya, iman yang tidak mengharuskan
kita untuk mengikuti dan patuh terhadap perundang-undangannya. Sebab
perundang-undangan kitab-kitab suci yang dahulu telah terhapus, telah
digantikan dengan perundang-undangan Al Qur’an. Maka Al Qur’anlah satu-satunya
kitab yang sekarang kita ikuti dan kita imani.
B.
Dalil-Dalil
Wahyu
1.
Perintah
Allah Ta'ala untuk beriman kepada Kitab-Kitab-Nya dan penjelasan Allah tentang
kitab-kitab tersebut. Allah Ta'ala berfirman,
· "Hai orang-orang yang beriman,
tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dna kepada kitab yang Allah
turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya."
(An-Nisa': 136).
· "Dia menurunkan Al-Kitab
(Al-Qur'an) kepadamu dengan sebenarnya membenarkan kitab yang telah diturunkan
sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil. Sebelum (Al-Qur'an), menjadi
petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al-Furqan." (Ali Imran:
3-4).
·
"Dan
Kami telah turunkan kepadamu Al-Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan
apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu
ujian terhadap kitab-kitab yang lain." (Al-Maidah: 48).
·
"Dan
Kami berikan Zabur kepada Daud." (An-Nisa: 163).
·
"Dan
sesungguhnya Al-Qur'an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam.
Al-Qur'an dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril). Ke dalam hatimu (Muhamma)
agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan.
Dengan bahasa Arab yang jelas. Dan sesungguhnya Al-Qur'an itu benar-benar
(tersebut) dalam Kitab-kitab orang yang dahulu." (Asy-Syua'ra': 192-196).
·
"Sesunguhnya
ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu. (Yaitu) Kitab-kitab
Ibrahim dan Musa." (Al-A'la: 18-19).
2.
Penjelasan
Rasulullah saw. tentang kitab-kitab tersebut dalam banyak sekali hadits,
misalnya,
·
"Sesungguhnya
keberadaan kalian terhadap orang-orang sebelum kalian ialah seperti waktu
antara shalat Ashar dengan terbenamnya matahari. Pemeluk Kitab Taurat diberi
Kitab Taurat, kemudian mereka mengamalkannya hingga pertengahan siang, kemudian
mereka tidak mampu melaksanakannya kemudian diberi uang satu qirath satu qirath
(pecahan uang dinar). Pemeluk Kitab Injil diberi Kitab Injil, kemudian mereka
mengamalkannya hingga shalat Ashar dikerjakan, kemudian mereka tidak mampu
mengamalkannya, kemudian mereka diberi uang satu qirath satu qirath. Kemudian
kalian diberi Al-Qur'an, kemudian kalian mengamalkannya hingga matahari
terbenam, kemudian kalian diberi uang dua qirath dua qirath. Para Ahli Kitab
berkata, ‘Mereka lebih sedikit amal perbuatannya daripada kami, namun lebih
banyak pahalanya,' Allah berfirman, ‘Apakah Aku mengurangi sedikitpun dari hak
kalian?' Mereka menjawab, ‘Tidak'.
·
Allah
berfirman, 'Itulah karunia-Ku yang Aku berikan kepada siapa yang Aku
kehendaki'. (Diriwayatkan Al-Bukhari).
·
"Bacaan
diperingan bagi Nabi Daud, kemudian ia memeritnahkan hewannya diberi pelana,
kemudian ia membaca Taurat atau Injil sebelum hewannya diberi pelana, dan ia
tidak akan makan kecuali dari hasil kerja tangannya sendiri."
(Diriwayatkan Al-Bukhari).
·
"Tidak
boleh dengki, kecuali kepada dua orang: Orang yang diberi Al-Qur'an oleh Allah,
kemudian ia membacanya di pertengahan malam, dan pertengahan siang. Dan orang
yang diberi harta, kemudian ia menginfakkannya di pertengahan malam, dan di
pertengahan siang." (Diriwayatkan Al-Bukhari).
·
"Aku
tinggalkan pada kalian selagi kalian berpegang teguh padanya, kalian tidak akan
sesat, yaitu Kitabullah, dan Sunah Rasul-Nya." (Diriwayatkan Al-Hakim.
Hadits ini shahih).
·
"Kalian
jangan membenarkan Ahli Kitab, dan jangan mendustakan mereka. Namun ucapkanlah,
‘Kami beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami dan diturunkan kepada
kalian, Tuhan kita, dan Tuhan kalian adalah satu, dan kita menyerahkan diri
kepada-Nya'." (Diriwayatkan Al-Bukhari).
3.
Keimanan
jutaan ulama, orang-orang bijak, dan orang-orang beriman di setiap zaman dan
tempat, dan keyakinan kuat mereka bahwa Allah Ta'ala telah menurunkan
kitab-kitab yang diwahyukan kepada rasul-rasul-Nya, manusia terbaik
pilihan-Nya.
C.
Dalil-Dalil
Akal
1.
Kelemahan
manusia dan kebutuhannya kepada Tuhan mereka dalam memperbaiki jasmani dan
ruhaninya. Itu menghendaki penurunan kitab-kitab-Nya, yang berisi undang-undang
dan hukum-hukum, yang mewujudkan kesempurnaan pada manusia dan apa yang mereka
butuhkan dalam kehidupan dunia mereka dan kehidupan akhirat mereka.
2. Para rasul adalah mediator antara
Allah Ta'ala dengan hamba-hamba-Nya. Para rasul tersebut tidak berbeda dengan
manusia lainnya yang hidup pada zaman tertentu, kemudian meninggal dunia. Jika
mereka tidak memiliki risalah yang dikandung kitab tertentu, pastilah risalah
mereka hilang begitu saja bersamaan dengan kematian mereka. Dan manusia
sepeninggal mereka hidup tanpa risalah dan tanpa mediator. Akibatnya, hilanglah
tujuan utama wahyu dan risalah. Tidak diragukan lagi, bahwa kondisi ini
menghendaki penurunan kitab-kitab Ilahiyah.
3. Jika rasul menyeru kepada Allah
Ta'ala tidak membawa Kitab dari Tuhannya, yang di dalamnya terdapat
undang-undang, petunjuk, dan kebaikan, maka dengan mudah manusia mendustakannya
dan mengingkari risalahnya. Jadi, kondisi ini menghendaki penurunan Kitab-Kitab
Ilahiyah untuk menegakkan hujjah pada manusia.
Kelebihan Alquran atas Kitab-Kitab
sebelumnya:
1. Dari segi turunnya: AlQuran
diturunkan kepada Muhammad SAW dengan Haq, kemudian para sahabat memperolehnya
dengan cara hafalan dan ditulis. (بالحق أنزلناه وبالحق نزل ) (Al isra"
:105)
2. Kandungan AlQuran sempurna, Yaitu
menjadi pertimbangan kebenaran terhadap kitab-kitab sebelumnya, Apa-apa yang
sesuai dengan Alquran maka itulah yang Haq. (و انزلنا إليك الكتاب بالحق مصدقا
لما بين يديه من الكتاب ومهيمنا عليه )( Al Maidah: 48).
3. AlQuran adalah satu-satunya kitab
Suci yang selamat dari penyelewengan dan perubahan yang dilakukan oleh
pengikutnya yang tak bertanggung jawab.( انا نحن نزلنا الذكر و انا له لحافظون )
(AlHijr: 9)
4. Bahasa yang dipakai di dalam AlQuran
sangat indah tidak akan ada yang mampu membuat ayat seperti itu. (Baca
AlBaqarah: 23-24)
5. AlQuran adalah petunjuk dan
syifaaun. (baca Yunus: 57)
6. AlQuran adalah Kitab yng pling
sering dibaca Manusia.
D.
Kitab
dan Suhuf
Yang
dimaksud kitab ialah kumulan firman Allah Swt yang diwahyukan kepada rasul-Nya.
Wahyu itu dicatat dalam lembaran-lebaran kertas. Lembaran-lembaran itu kemudian
disatukan menjado ancaman buku besar dan disusun secara sistematis sesuai
petunjuk rasul sendiri. Kumpulan lembaran-lembaran ang sudah berwujud buku itu
lazimnya disebut sebagai kitab.
Kitab
yang diturunkan Allah Swt ada empat. Keempat kitab Allah Swt itu adalah Taurat,
zabur, injil dan Al-Qur’an. Kitab-kitab itu memiliki kesamaan dan perbedaan.
Persamaannya ialah semua kitab itu menganjurkan keesaan Allah Swt. Sehingga
agama-agama sebelum islam lahir dikenal dengan sebutan agama tauhid, yakni
agama yang mengajarkan tentang keesaan Allah Swt. Perbedaannya terletak pada
sifatnya. Kitab-kitab sebelum al-qur’an bersifat local dan ajaran-ajarannya
sederhana, sedangkan Al-Qur’an bersifat universal dan abadi sepanjang masa
serta lebih luas ajarannya.
Adapun
yang dimaksud suhuf adalah lembaran-lembaran yang berisi kumpulan wahyu Allah
Swt. Yang diberikan kepada rasul-Nya untuk disampaikan kepada umat manusia.
Dengan demikian, juga kita bandingkan dengan kitab, suhuf relatif lebih sedikit
dari pada kitab. Beberapa suhuf dikumpulkan sehingga menjadio sebuah kitab.
Allah Swt berfirman sebagai berikut :
Artinya
: “Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu)
Kitab-kitab Ibrahim dan Musa.” (QS. Al-A’laa : 18-19)
Ada
persamaan dan perbedaan antara kitab dan suhuf
Persamaan
: Kitab dan suhuf sama-sama wahyu dari Allah.
Perbedaan
:
1.
Isi
kitab lebih lengkap daripada isi suhuf
2. Kitab dibukukan sedangkan suhuf
tidak dibukukan.
E.
Nama-nama
kitab Allah dan Rasul yang menerimanya
Menurut
Jumhur Ulama, Kitab-kitab Allah SWT yang diturunkan kepada para rasul jumlahnya
ada 104. Dari 104 itu, 50 buah diberikan kepada Nabi Tsis As., 30 buah
diberikan kepada Nabi Idris As., 10 buah diberikan kepada Nabi Ibrahim As. dan
10 buah diberikan kepada Nabi Musa As. seratus buah kitab ini lazim disebut
Shuhuf. Sedangkan yang empat lagi disebut kitab, yakni kitab Taurat untuk Nabi
Musa As., kitab Zabur untuk Nabi Dawud As., kitab Injil untuk Nabi Isa As. dan
kitab Al Qur’an untuk Nabi Muhammad Saw.
1.
Kitab
Taurat
Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi
Musa As. di bukit Tursina (Mesir) sekitar abad 12 Sebelum Masehi dalam bahasa
tulisan orang Yahudi dan orang yang berpegang teguh kepadanya disebut kaum
Yahudi. Firman Allah SWT dalam QS Al Maidah ayat 44 :
”Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab Taurat di dalamnya
(ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan kitab itu diputuskan
perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh
orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka
diperintahkan memelihara Kitab-Kitab Allah dan mereka menjadi saksi
terhadapnya...”.
Pokok ajaran kitab Taurat berisi
tentang Aqidah (Tauhid) dan hukum-hukum syari’at yang dikenal dengan istilah
The Ten Commandements (Sepuluh Perintah Tuhan), yaitu :
1. Kewajiban meyakini keesaan Allah SWT
2. Larangan menyembah berhala/patung
3. Larangan menyebut nama Allah dengan
sia-sia
4. Perintah mensucikan hari Sabtu
(Sabat)
5. Kewajiban menghormati kedua orang
tua
6. Larangan membunuh sesama manusia
7. Larangan berbuat zina
8. Larangan mencuri
9. Larangan menjadi saksi palsu
10. Larangan mengambil hak orang
lain.
2.
Kitab
Zabur
Kitab Zabur
diturunkan kepada Nabi Dawud As. di Yerussalem (Israel) sekitar abad 10 Sebelum
Masehi dalam bahasa tulisan Nabi Dawud sendiri yaitu bahasa Qibty. Pokok ajaran
kitab Zabur berisi tentang dzikir, nasehat dan hikmah tidak memuat hukum-hukum
syari’at. Menurut orang-orang Yahudi dan Nasrani kitab Zabur sekarang terdapat
dalam kitab perjanjian lama (mazmur) dan terdiri atas 150 pasal. Kitab Zabur
merupakan petunjuk bagi umar Nabi Dawud As. agar bertauhid kepada Allah SWT.
Firman Allah SWT dalam QS Al Isra ayat 55 :
” ... dan Sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian
nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada
Dawud.”
3.
Kitab
Injil
Kitab Injil
diturunkan kepada Nabi Isa As. di Yerussalem (Israel) sekitar abad I Masehi
dalam bahasa dan tulisan Ibrani dan orang yang berpegang teguh kepadanya
disebut kaum Nasrani Pokok ajaran kitab Injil sama dengan kitab-kitab yang
diturunkan sebelumnya tetapi sebagian menghapus hukum-hukum yang terdapat dalam
kitab Taurat yang tidak sesuai dengan zaman itu. Sehingga kitab Injil yang asli
tidak diketahui lagi keberadaanya. Firman Allah SWT dalam QS Al Maidah ayat 46 :
”dan Kami iringkan jejak mereka (nabi Nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, Yaitu: Taurat. dan Kami telah memberikan kepadanya kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, Yaitu kitab Taurat. dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa”.
”dan Kami iringkan jejak mereka (nabi Nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, Yaitu: Taurat. dan Kami telah memberikan kepadanya kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, Yaitu kitab Taurat. dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa”.
4.
Kitab
Suci Al Qur’an
Kitab Suci Al
Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. di Makkah dan Madinah (Arab Saudi)
pada abad VI Masehi dalam bahasa dan tulisan bangsa Arab suku Quraisy. Pokok
ajaran kitab Suci Al Qur’an berisi tentang aqidah (Tauhid), hukum-hukum
syari’at dan muamalat, sebagian isinya menghapus hukum-hukum syari’at yang
terdapat dalam kitab-kitab terdahulu dan melengkapinya dengan hukum-hukum
syari’at yang sesuai dengan perkembangan zaman. Firman Allah SWT dalam QS Yusuf
ayat 2 : ”Sesungguhnya Kami
menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya”.
Dari keempat kitab itu yang masih
terjaga hanya tinggal Al Qur’an saja, sedangkan kitab Taurat, Zabur dan Injil
hanya tinggal namanya saja. Ketiga kitab tersebut telah dinaskh oleh Suci Al
Qur’an, artinya sejak kitab Suci Al Qur’an diturunkan maka ketiga kitab itu
tidak berlaku lagi. Selain itu ketiga kitab tersebut telah banyak berubah atau
diganti sehingga tidak asli atau suci lagi. Sedangkan kitab Suci Al Qur’an
tetap terjaga kesuciannya sampai hari Kiamat sebab Allah SWT sendiri yang
menjamin keasliannya.
Firman Allah SWT dalam QS Al Hijr
ayat 9 :
”Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur’an, dan
sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.”
Kedudukan-kedudukan al-Qur’an antara
lain:
a.
Sebagai
wahyu Allah swt yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw
b.
Sebagai
mukjizat Nabi Muhammad saw
c.
Sebagai
pedoman hidup manusia agar tercapai kebahagiaan di dunia dan akhirat
d.
Sebagai
sumber dari segala sumber hukum Islam
F.
Fungsi
dan Hikmah Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Swt
Fungsi dan Hikmah Iman Kepada Kitab
Allah
1. Fungsi Iman kepada Kitab-kitab Allah
a.
Untuk
meningkatkan kualitas kehidupan pribadi
b.
Untuk
membangun kehidupan bermasyarakat
c.
Untuk
menjalin kerukunan dalam hidup berbangsa dan bernegara
Hikmah
Iman kepada Kitab-kitab Allah :
a.
Meningkatkan
keimanan kepada Allah swt yang telah mengutus para rasul untuk menyampaikan
risalahnya.
b.
Hidup
manusia menjadi tertata karena adanya hukum yang bersumber pada kitab suc
c.
Termotivasi
untuk beribadah dan menjalankan kewajiban-kewajiban agama, seperti yang
tertuang dalam kitab suci
d.
Menumbuhkan
sikap optimis karena telah dikaruniai pedoman hidup dari Allah untuk meraih
kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat
e.
Terjaga
ketakwaannya dengan selalu menjalankan perintah Allah dan menjauhi semua
larangan-Nya
Penerapan
Hikmah Iman terhadap Kitab-kitab Suci :
1.
Beriman
kepada kitab-kitab sebelum al-Qur’an. Caranya adalah:
a.
Meyakini
kebenaran yang terkandung dalam kitab-kitab Allah
b.
Meyakini
bahwa kitab-kitab itu benar-benar wahyu Allah bukan karangan para nabi dan
rasul
2.
Beriman
kepada al-Qur’an. Caranya adalah:
a.
Meyakini
bahwa al-Qur’an benar-benar wahyu Allah, bukan karangan Nabi Muhammad saw
b.
Meyakini
bahwa isi al-Qur’an dijamin kebenarannya, tanpa ada keraguan sedikit pun
c.
Mempelajari,
memahami, dan menghayati isi kandungan al-Qur’an
d.
Mengamalkan
ajaran al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat ditarik
beberapa kesimpulan diantaranya sebagai berikut : Iman kepada kitab-kitab Allah
SWT. Adalah mengakui, mempercayai dan meyakini bahwa Allah SWT telah menurunkan
kitab kepada para nabi dan Rasul-Nya yang berisi ajaran Allah SWT. Untuk di
sampaikan kepada umatnya masing-masing. Mengimani kitab Allah SWT, wajib
hukumnya. Mengingkari salah satu kitab Allah SWT sama saja mengingkari seluruh
kitab-kitab Allah SWT dan mengingkari para Rasul-Nya, malaikat dan mengingkari
Allah SWT sendiri.
B. Saran
Dari sumber yang diperoleh akhirnya
penulis ingin menyampaikan saran kepada pembaca bila akan menyampaikan :
1.
Kita
harus memahami sumber terlebih dahulu agar saat menyampaikan tidak akan keliru
2. Saat menyampaikan kita harus tahu
banyak tentang iman kepada kitab-kitab Allah SWT dalam ajaran islam. Sekian dan
terima kasih
DAFTAR
PUSTAKA
http://jayus-simeulu.blogspot.co.id/2014/11/makalah-beriman-kepada-kitab-allah.html
khaerunnisajuraerah.blogspot.com/2013/04/makalah-iman-kepada-kitab-allah.html
MAKALAH
IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
Oleh
NAMA KELOMPOK
1.
ANIYA ANGGUN WAHYUNI
2. TRIA ULFA HUMAIRA
3. RORIYA YATMI
4. DEWI YANTI
RAHMATILLA
5. YOGI SATRIA
PRATAMA
6. HASRIL HAFIZ
7. JULIAN SURYA
KELAS : XI – IPS 3
SMAN 1 MASBAGIK
2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar