Kamis, 06 Oktober 2016

MAKALAH PERILAKU PRODUSEN, KONSUMEN



KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah, merupakan satu kata yang sangat pantas penulis ucakan kepada Allah SWT, yang karena bimbingannyalah dan motivasi dari guru ekonomi maka kami bisa menyelesaikan sebuah makalah ekonomi berjudul “PERILAKU EKONOMI KONSUMEN DAN PRODUSEN“
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dalam jangka waktu tertentu sehingga menghasilkan karya yang bisa dipertanggungjawabkan hasilnya. kami mengucapkan terimakasih kepada ibuk guru yang telah membimbing kami dalam menghadapi berbagai kesulitan dalam penyusunan makalah ini.
kami menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karna itu kami mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.
Terima kasih, dan semoga makalah ini bisa memberikan sumbangsih positif bagi kita semua








DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------
DAFTAR ISI ----------------------------------------------------------------
BAB I PENDAHULIAN ---------------------------------------------------
A.   Latar Belakang   ---------------------------------------------
B.   Rumusan Masalah ------------------------------------------
C.   Tujuan Prilaku Konsumen ---------------------------------
BAB II PRILAKU KONSUMEN DAN PRODUSEN DALAM KEGIATAN EKONOMI-------------------------------------------------------------------
A.  Prilaku Konsumen -------------------------------------------
B.  Prilaku Produsen --------------------------------------------
BAB III PENUTUP --------------------------------------------------------
A.   Kesimpulan --------------------------------------------------
DAFTAR PUSTAKA ------------------------------------------------------











BAB 1
PENDAHULUAN

A.   LATAR BELAKANG
Dalam mengenal konsumen kita perlu mempelajari perilaku konsumen sebagai perwujudan dari seluruh aktivitas jiwa manusia itu sendiri. Suatu metode didefinisikan sebagai suatu wakil realitas yang disederhanakan, model perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai suatu skema atau kerangka kerja yang disederhanakan untuk menggambarkan suatu aktivitas - aktivitas konsumen. Model perilaku konsumen dapat pula diartikan sebagai kerangka kerja atau suatu yang mewakili apa yang diyakinkan konsumen dalam mengambil keputusan membeli.Adapun yang mempengaruhi factor-faktor perilaku konsumen Kekuatan social budaya terdiri dari factor budaya, tingkat social, kelompok anutan (small referebce grups) dan keluarga. Sedangkan kekuatan psikologi terdiri dari pengalaman belajar,kepribadian, sikap dan keyakinan. Sedangkan tujuan dan fungsi model perilaku konsumen sangat bermanfaat dan mempermudah dalam mempelajari apa yang telah diketahui mengenai perilaku konsumen.
B.   RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang permasalahan masalah yang ada dikemukan perumusan masalah sebagai berikut :
1.    Apakah perilaku konsumen itu dalam ilmu ekonomi mikro?

2.    Factor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku kosumen?
3.    Metode apa saja yang digunakan dalam penelitian perilaku konsumen?
4.    Apa teori dari perilaku konsumen ?
C.   TUJUAN PERILAKU KONSUMEN
yang ingin dicapai sebagai berikut :
a.    Untuk mengetahui apakah perilaku konsumen itu dalam ekonomi mikro
b.   Untuk mengetahui factor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku konsumen
c.    Untuk mengetahui metode apa saja yang digunakan dalam penelitian perilaku konsumen
d.   Untuk mengetahui teori dari perilaku konsumen.













BAB II
PEMBAHSAN

A.   Prilaku Konsumen
Sebelum kita dapat mengetahui pola perilaku konsumen, kita harus mengetahui terlebih dahulu apakah yang dimaksud dengan konsumsi?. Kata konsumsi sudah tidak asing lagi bagi Anda. Bukankah saat  acara peringatan hari besar disekolah maupun dilingkungan masyarakat selalu dibentuk panitia konsumsi?. Jadi menurut anda, apakah benar jika konsumsi diartikan sebagai proses makan dan minum?
a.      Pengertian Konsumsi
          Kata  konsumsi berasal dari kata consumptio yang berarti menggerogoti hingga habis atau menghabiskan. Dengan begitu makan dan minum dapat dikategorikan sebagai kegiatan konsumsi. Namun kegiatan konsumsi bukanlah hanya mencakup makan dan minum saja, tetapi juga berkenaan dengan kebutuhan pakaian, tempat tinggal, transportasi dan masih banyak lagi karena kebutuhan manusia cenderung bertambah dan beragam.
Jadi, setiap tindakan manusia dalam memanfaatkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya termasuk dalam kegiatan konsumsi. Namun demikian, kita harus berhati-hati dalam


menentukan apakah suatu kegiatan dalam menggunakan suatu benda tersebut termasuk kedalam lingkup konsumsi atau tidak.
Untuk melihat apakah pemakaian suatu benda termasuk kedalam lingkup konsumsi atau produksi, kita dapat melihatnya dari beberapa hal yang menjadi ciri-ciri benda konsumsi berikut.
          Benda-benda yang dikonsumsi adalah benda ekonomi atau benda yang untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan. Seperti kegiatan menghirup udara, berjemur pada sinar matahari pagi dan mandi di sungai bukan kegiatan konsumsi karena benda itu didapat secara gratis.
Benda yang dikonsumsi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Seperti penggunaan ge rgaji, cangkul, mesin-mesin, dan barang-barang modal lainnya yang bertujuan menambah faedah benda tidak dikategorikan ke dalam kegiatan konsumsi.
1.  Manfaat nilai atau jumlah barang yang digunakan tersebut akan habis sekaligus atau berangsur-angsur.
a.       Barang yang nilai gunanya dihabiskan secara berangsur-angsur. Contohnya Pakaian, sepatu dan televisi
b.      Barang yang nilai gunanya dihabiskan sekaligus.      Contohnya Makanan, minuman dan obat-obatan.
2.  Tujuan Kegiatan Konsumsi
Coba jelaskan, apa tujuan kamu makan, minum, berpakaian, menonton TV, atau piknik ke pantai? Jawabannya tentu adalah


untuk memenuhi kebutuhan. Makan, minum, dan berpakaian adalah untuk memenuhi kebutuhan fisik secara langsung.
Sedangkan menonton TV dan piknik adalah untuk memenuhi kebutuhan rohani. Kedua jenis kebutuhan tersebut dipenuhi secara langsung oleh benda konsumsi. Artinya, benda konsumsi tersebut secara langsung kamu gunakan untuk memenuhi kebutuhanmu.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kegiatan konsumsi yang dilakukan manusia pada umumnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup atau untuk memperoleh kepuasan. Selain untuk tujuan konsumsi (menghabiskan kegunaanya), suatu benda juga  dipergunakan sebagai benda produksi. Sebagai contoh, Pak Amir memiliki mobil. Pada hari Senin sampai Jumat, mobil tersebut dipergunakan untuk oleh Pak Amir untuk mengangkut penumpang. Sedangkan pada hari Sabtu dan Minggu, mobil tersebut khusus digunakan untuk keperluan keluarga, seperti berbelanja ke pasar, piknik,  atau jalan-jalan ke mal. Pada hari Sabtu dan Minggu mobil tersebut digunakan untuk kegiatan konsumsi. Namun penggunaan mobil tersebut dari hari Senin sampai dangan Jumat bukanlah untuk tujuan konsumsi, melainkan untuk tujuan menghasilkan uang dan berperan sebagai benda produksi.
3.  Pola Perilaku Konsumen
Masing-masing konsumen merupakan pribadi yang unik.

Konsumen yang satu dengan lainnya mempunyai kebutuhan yang berbeda dan perilaku yang berbeda dalam memenuhi kebutuhannya. Namun, dalam perbedaan-perbedaan yang unik itu ada suatu persamaan, yaitu setiap konsumen berusaha untuk memaksimalkan kepuasaannya dalam mengkonsumsi suatu barang.
Perilaku konsumen merupakan tindakan–tindakan yang terlibat secara langsung dalam memperoleh, mengkonsumsi, dan membuang suatu produk ataujasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan– tindakan tersebut.
Perilaku konsumen menitikberatkan pada aktivitas yang berhubungan dengan konsumsi dari individu. Perilaku konsumen berhubungan dengan alasan dan tekanan yang mempengaruhi pemilihan, pembelian, penggunaan, dan pembuangan barang dan jasa yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi(Hanna & Wozniak, 2001).
Teori perilaku konsumen dapat menjelaskan bagaimana cara seorang konsumen memilih suatu produk yang diyakini akan memberikan kepuasan meksimum dengan dibatasi oleh pendapatan dan harga barang.
Untuk membahas perilaku dalam ilmu ekonomi kita mengenal teori perilaku konsumen, yang terakomodasi dalam pendekatan kardinal dan pendekatan ordinal.



B.   Perilaku Produsen
Dahulu pada zaman purba , barang - barang yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup dapat diambil begitu saja dari alam tanpa mengeluarkan pengorbanan yang berarti. Hal ini dapat berlangsung karena barang yang tersedia jauh melebihi yang diperlukan penduduk pada zaman itu. Belum lagi kenyataan bahwa pada saat itu kebutuhan manusia masih sangat sederhana.
Namun, setelah mengalami perubahan – perubahan zaman yang memicu banyak terjadinya perubahan dalam berbagai bidang, manusia dihadapkan pada kenyataan bahwa barang yang mereka butuhkan jauh melampaui sumber daya alam yang ada. Bahkan seringkali barang yang mereka butuhkan dari alam tidak dapat langsung mereka gunakan melainkan harus melalui proses produksi. Jadi, apakah  yang dimaksud dengan produksi?
1.    Pengertian Produksi
Produksi dapat kita lihat dimana saja. Produksi yang paling sederhana adalah seseorang membuka salon kecantikan di rumahnya. Ia sudah dapat mendapat penghasilan dari salonnya tersebut. Inilah yang dimaksud dengan produksi, seseatu yang berkaitan dengan penambahan nilai guna suatu objek. Nilai guna yang ditambahkan dalam contoh diatas adalah bagaimana sebuah rumah tidak hanya digunakan sebagai tempat tinggal namun dapat berfungsi juga untuk menghasilkan pendapatan bagi pemiliknya



2.    Tujuan Produksi
Dari pengertian tersebut, jelas bahwa kegiatan produksi mempunyai tujuan yang meliputi: atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen
ü  Meningkatkan nilai guna barang atau jasa.
ü  Meningkatkan kemakmuran masyarakat.
ü  Memperoleh  keuntungan sebesar - besarnya.
ü  Memperluas lapangan usaha.
ü  Menjaga kesinambungan usaha perusahaan.
ü  Memenuhi kebutuhan rumah tangga produksi maupun rumah konsumsi
Memenuhi kebutuhan sesuai perkembangan zaman dan kemajuan teknologi serta penduduk yang semakin meningkat.
·        Memacu tumbuhnya usaha produksi lain sehingga dapat menyerang pengangguran.
·        Meningkatkan pendapatan masyarakat atau pendapatan Negara.
·        Memproduksi barang-barang ekspor berarti meningkatkan sumber devisa Negara.
3.    Faktor – faktor Produksi
Kegiatan produksi tentunya memerlukan unsur -  unsur yang dapat digunakan dalam proses produksi. Unsur – unsur ini meliputi Sumber Daya Alam, tenaga manusia, modal, dan kewirausahaan. Semua unsur – unsur tersebut dinamakan faktor

produksi. Jadi,Faktor produksi adalah semua unsur yang menopang usaha penciptaan nilai atau usaha memperbesar barang dan jasa.
1.    Faktor Produksi Sumber Daya Alam ( Natural resources)
2.    Faktor Produksi Tenaga Kerja ( Labour )
3.    Faktor Produksi Modal (Capital)
4.    Faktor Produksi Kewirausahaan (Enterpreneurship)
4. Pola Perilaku Produsen
a. Produksi jangka pendek
Produksi jangka pendek berarti terdapat satu faktor produksi yang bersifat tetap sedangkan faktor produksi lainnya bersifat variabel (berubah - ubah). Dalam hal ini jangka pendek dan jangka panjang tidak terkait dengan lamanya waktu yang digunakan dalam proses produksi suatu barang, tetapi lebih kepada sifat factor produksi yang digunakan.
1.    Fungsi Produksi
Adalah hubungan teknis antara factor produksi dengan barang produksi yang dihasilkan dalam proses produksi. Produk sebagai output  dari proses produksi sangat tergantung pada faktor produksi sebagai input dalam proses produksi tersebut.
b.  Produksi Jangka Panjang
Produksi dalam jangka panjang bukan berarti proses produksi yang dilakukan membutuhkan waktu yang panjang. Jangka panjang yang dimaksudkan dalam artian ini adalah semua variable yang digunakan dalam produksi berubah – ubah.


1.    Perilaku Produsen yang Mengutamakan Kepentingan Masyarakat
Kemajuan dan kesuksesan suatu bisnis tergantung pada etos kerja dan etika para pelaku bisnis. Selain emngejar keuntungan, pelaku bisnis juag perlu menanamkan kepercayaan kepada pelanggan. Perhatikan contoh kasus berikut :
Sebuah butik membuat baju yang dipesan pelanggannya. Agar tidak mengecewakan pelanggannya, ia membeli bahan berkualitas di pasar tradisional Tanah Abang. Untuk mengerjakannya, diserahkan pada dua orang pegawainya yang sudah profesional. Setelah jadi baju itu dijualnya dengan harga yang pantas.
















BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kebutuhan yang mendesak untuk mengarahkan seseorang untuk mencari kepuasan dari kebutuhan.  seseorang dikendalikan oleh suatu kebutuhan pada suatu waktu. Kebutuhan manusia diatur menurut sebuah hierarki, dari yang paling mendesak sampai paling tidak mendesak (kebutuhan psikologikal, keamanan, sosial, harga diri, pengaktualisasian diri). Ketika kebutuhan yang paling mendesak itu sudah terpuaskan, kebutuhan tersebut berhenti menjadi motivator, dan orang tersebut akan kemudian mencoba untuk memuaskan kebutuhan. Pembelajaran adalah suatu proses, yang selalu berkembang dan berubah sebagai hasil dari informasi terbaru yang diterima (mungkin didapatkan dari membaca, diskusi, observasi, berpikir) atau dari pengalaman sesungguhnya, baik informasi terbaru yang diterima maupun pengalaman pribadi bertindak sebagai feedback bagi individu dan menyediakan dasar bagi perilaku masa depan dalam situasi yang sama.
Keputusan pembelian menurut Schiffman, Kanuk (2004, p.547) adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang dapat membuat keputusan, haruslah tersedia beberapa alternatif pilihan. Keputusan untuk membeli dapat mengarah kepada bagaimana proses dalam pengambilan keputusan tersebut itu dilakukan.

Bentuk proses pengambilan keputusan tersebut dapat digolongkan sebagai berikut:
1.  Fully Planned Purchase, baik produk dan merek sudah dipilih sebelumnya. Biasanya terjadi ketika keterlibatan dengan produk tinggi (barang otomotif) namun bisa juga terjadi dengan keterlibatan pembelian yang rendah (kebutuhan rumah tangga). Planned purchase dapat dialihkan dengan taktik marketing misalnya pengurangan harga, kupon, atau aktivitas promosi lainnya.
2.  Partially Planned Purchase, bermaksud untuk membeli produk yang sudah ada tetapi pemilihan merek ditunda sampai saat pembelajaran. Keputusan akhir dapat dipengaruhi oleh discount harga, atau display produk
3.  Unplanned Purchase, baik produk dan merek dipilih di tempat pembelian. Konsumen sering memanfaatkan katalog dan produk pajangan sebagai pengganti daftar belanja. Dengan kata lain, sebuah pajangan dapat mengingatkan sesorang akan kebutuhan dan memicu pembelian








DAFTAR PUSTAKA

Boediono. 2002. Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No. 1 Ekonomi Mikro, Penerbit BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.
 Engel, James F., Blackwell, Roger D., dan Miniard, Paul W., 1994. Perilaku Konsumen, Alih bahasa Budiyanto, Binarupa Aksara, Jakarta,.
  diakses tanggal 02 Januari 2009
N. Gregory Mankiw, 2006. Principles of Enconomics, Pengantar Ekonomi Mikro, Edisi 3, Penerbit Salemba Empat. Jakarta




MAKALAH
PERILAKU KONSUMEN DAN PRODUSEN
O
L
E
H

NAMA   :
KELAS  :

MA. AL-IJTIHAD DANGER
TP. 2016/2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA SEBAGAI PROSES PENGUATAN MENTAL ANTI KORUPSI

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Beberapa negara di Asia memiliki beragam istilah tentang korupsi. Di China, Hong Kong dan T...