KATA PENGANTAR
Syukur
alhamdulillah, merupakan satu kata yang sangat pantas penulis ucakan kepada
Allah SWT, yang karena bimbingannyalah dan motivasi dari guru ekonomi maka kami
bisa menyelesaikan sebuah makalah ekonomi berjudul “PERILAKU
EKONOMI KONSUMEN DAN PRODUSEN“
Makalah
ini dibuat dengan berbagai observasi dalam jangka waktu tertentu sehingga
menghasilkan karya yang bisa dipertanggungjawabkan hasilnya. kami mengucapkan
terimakasih kepada ibuk guru yang telah membimbing kami dalam menghadapi
berbagai kesulitan dalam penyusunan makalah ini.
kami
menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karna itu kami mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.
Terima
kasih, dan semoga makalah ini bisa memberikan sumbangsih positif bagi kita
semua
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------
DAFTAR ISI ----------------------------------------------------------------
BAB I PENDAHULIAN ---------------------------------------------------
A.
Latar Belakang ---------------------------------------------
B.
Rumusan Masalah ------------------------------------------
C.
Tujuan Prilaku Konsumen ---------------------------------
BAB II PRILAKU KONSUMEN DAN PRODUSEN
DALAM KEGIATAN EKONOMI-------------------------------------------------------------------
A. Prilaku
Konsumen -------------------------------------------
B. Prilaku
Produsen --------------------------------------------
BAB III PENUTUP --------------------------------------------------------
A.
Kesimpulan --------------------------------------------------
DAFTAR PUSTAKA ------------------------------------------------------
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Dalam mengenal
konsumen kita perlu mempelajari perilaku konsumen sebagai perwujudan dari
seluruh aktivitas jiwa manusia itu sendiri. Suatu metode didefinisikan sebagai
suatu wakil realitas yang disederhanakan, model perilaku konsumen dapat
didefinisikan sebagai suatu skema atau kerangka kerja yang disederhanakan untuk
menggambarkan suatu aktivitas - aktivitas konsumen. Model perilaku konsumen
dapat pula diartikan sebagai kerangka kerja atau suatu yang mewakili apa yang
diyakinkan konsumen dalam mengambil keputusan membeli.Adapun yang mempengaruhi
factor-faktor perilaku konsumen Kekuatan social budaya terdiri dari factor
budaya, tingkat social, kelompok anutan (small referebce grups) dan keluarga.
Sedangkan kekuatan psikologi terdiri dari pengalaman belajar,kepribadian, sikap
dan keyakinan. Sedangkan tujuan dan fungsi model perilaku konsumen sangat
bermanfaat dan mempermudah dalam mempelajari apa yang telah diketahui mengenai
perilaku konsumen.
B. RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan latar
belakang permasalahan masalah yang ada dikemukan perumusan masalah sebagai
berikut :
1.
Apakah perilaku konsumen itu dalam ilmu
ekonomi mikro?
2.
Factor-faktor apa saja yang
mempengaruhi perilaku kosumen?
3.
Metode apa saja yang digunakan dalam
penelitian perilaku konsumen?
4.
Apa teori dari perilaku konsumen ?
C. TUJUAN
PERILAKU KONSUMEN
yang
ingin dicapai sebagai berikut :
a.
Untuk mengetahui apakah perilaku
konsumen itu dalam ekonomi mikro
b.
Untuk mengetahui factor-faktor apa saja
yang mempengaruhi perilaku konsumen
c.
Untuk mengetahui metode apa saja yang
digunakan dalam penelitian perilaku konsumen
d.
Untuk mengetahui teori dari perilaku
konsumen.
BAB II
PEMBAHSAN
A. Prilaku
Konsumen
Sebelum kita dapat
mengetahui pola perilaku konsumen, kita harus mengetahui terlebih dahulu apakah
yang dimaksud dengan konsumsi?. Kata konsumsi sudah tidak asing lagi bagi Anda.
Bukankah saat acara peringatan hari besar disekolah maupun dilingkungan
masyarakat selalu dibentuk panitia konsumsi?. Jadi menurut anda, apakah benar
jika konsumsi diartikan sebagai proses makan dan minum?
a. Pengertian
Konsumsi
Kata
konsumsi berasal dari kata consumptio yang berarti
menggerogoti hingga habis atau menghabiskan. Dengan begitu makan dan minum
dapat dikategorikan sebagai kegiatan konsumsi. Namun kegiatan konsumsi bukanlah
hanya mencakup makan dan minum saja, tetapi juga berkenaan dengan kebutuhan
pakaian, tempat tinggal, transportasi dan masih banyak lagi karena kebutuhan
manusia cenderung bertambah dan beragam.
Jadi, setiap tindakan
manusia dalam memanfaatkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya termasuk
dalam kegiatan konsumsi. Namun demikian, kita harus berhati-hati dalam
menentukan apakah suatu kegiatan dalam
menggunakan suatu benda tersebut termasuk kedalam lingkup konsumsi atau tidak.
Untuk melihat apakah
pemakaian suatu benda termasuk kedalam lingkup konsumsi atau produksi, kita
dapat melihatnya dari beberapa hal yang menjadi ciri-ciri benda konsumsi
berikut.
Benda-benda
yang dikonsumsi adalah benda ekonomi atau benda yang untuk memperolehnya
diperlukan pengorbanan. Seperti kegiatan menghirup udara, berjemur pada sinar
matahari pagi dan mandi di sungai bukan kegiatan konsumsi karena
benda itu didapat secara gratis.
Benda yang dikonsumsi
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Seperti penggunaan ge rgaji, cangkul,
mesin-mesin, dan barang-barang modal lainnya yang bertujuan menambah faedah
benda tidak dikategorikan ke dalam kegiatan konsumsi.
1. Manfaat
nilai atau jumlah barang yang digunakan tersebut akan habis sekaligus atau
berangsur-angsur.
a.
Barang yang nilai gunanya dihabiskan
secara berangsur-angsur. Contohnya Pakaian, sepatu dan televisi
b.
Barang yang nilai gunanya dihabiskan
sekaligus. Contohnya Makanan, minuman dan
obat-obatan.
2. Tujuan
Kegiatan Konsumsi
Coba jelaskan, apa tujuan kamu makan,
minum, berpakaian, menonton TV, atau piknik ke pantai? Jawabannya tentu adalah
untuk
memenuhi kebutuhan. Makan, minum, dan berpakaian adalah untuk memenuhi
kebutuhan fisik secara langsung.
Sedangkan menonton TV
dan piknik adalah untuk memenuhi kebutuhan rohani. Kedua jenis kebutuhan
tersebut dipenuhi secara langsung oleh benda konsumsi. Artinya, benda konsumsi
tersebut secara langsung kamu gunakan untuk memenuhi kebutuhanmu.
Jadi, dapat disimpulkan
bahwa kegiatan konsumsi yang dilakukan manusia pada umumnya bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan hidup atau untuk memperoleh kepuasan. Selain untuk tujuan
konsumsi (menghabiskan kegunaanya), suatu benda juga dipergunakan sebagai
benda produksi. Sebagai contoh, Pak Amir memiliki mobil. Pada hari Senin sampai
Jumat, mobil tersebut dipergunakan untuk oleh Pak Amir untuk mengangkut
penumpang. Sedangkan pada hari Sabtu dan Minggu, mobil tersebut khusus
digunakan untuk keperluan keluarga, seperti berbelanja ke pasar, piknik,
atau jalan-jalan ke mal. Pada hari Sabtu dan Minggu mobil tersebut digunakan
untuk kegiatan konsumsi. Namun penggunaan mobil tersebut dari hari Senin sampai
dangan Jumat bukanlah untuk tujuan konsumsi, melainkan untuk tujuan menghasilkan
uang dan berperan sebagai benda produksi.
3. Pola
Perilaku Konsumen
Masing-masing
konsumen merupakan pribadi yang unik.
Konsumen yang satu dengan lainnya
mempunyai kebutuhan yang berbeda dan perilaku yang berbeda dalam memenuhi
kebutuhannya. Namun, dalam perbedaan-perbedaan yang unik itu ada suatu
persamaan, yaitu setiap konsumen berusaha untuk memaksimalkan kepuasaannya
dalam mengkonsumsi suatu barang.
Perilaku konsumen
merupakan tindakan–tindakan yang terlibat secara langsung dalam memperoleh,
mengkonsumsi, dan membuang suatu produk ataujasa,
termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan– tindakan
tersebut.
Perilaku konsumen menitikberatkan pada aktivitas yang berhubungan dengan
konsumsi dari individu. Perilaku konsumen berhubungan dengan alasan dan tekanan
yang mempengaruhi pemilihan, pembelian, penggunaan, dan pembuangan barang dan
jasa yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi(Hanna
& Wozniak, 2001).
Teori perilaku
konsumen dapat menjelaskan bagaimana cara seorang konsumen memilih suatu produk
yang diyakini akan memberikan kepuasan meksimum dengan dibatasi oleh pendapatan
dan harga barang.
Untuk membahas
perilaku dalam ilmu ekonomi kita mengenal teori perilaku konsumen, yang
terakomodasi dalam pendekatan kardinal dan pendekatan ordinal.
B. Perilaku
Produsen
Dahulu pada zaman
purba , barang - barang yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup dapat
diambil begitu saja dari alam tanpa mengeluarkan pengorbanan yang berarti. Hal
ini dapat berlangsung karena barang yang tersedia jauh melebihi yang diperlukan
penduduk pada zaman itu. Belum lagi kenyataan bahwa pada saat itu kebutuhan
manusia masih sangat sederhana.
Namun, setelah
mengalami perubahan – perubahan zaman yang memicu banyak terjadinya perubahan
dalam berbagai bidang, manusia dihadapkan pada kenyataan bahwa barang yang
mereka butuhkan jauh melampaui sumber daya alam yang ada. Bahkan seringkali
barang yang mereka butuhkan dari alam tidak dapat langsung mereka gunakan
melainkan harus melalui proses produksi. Jadi, apakah yang dimaksud
dengan produksi?
1. Pengertian
Produksi
Produksi dapat kita lihat dimana saja. Produksi yang paling
sederhana adalah seseorang membuka salon kecantikan di rumahnya. Ia sudah dapat
mendapat penghasilan dari salonnya tersebut. Inilah yang dimaksud dengan
produksi, seseatu yang berkaitan dengan penambahan nilai guna suatu objek.
Nilai guna yang ditambahkan dalam contoh diatas adalah bagaimana sebuah rumah
tidak hanya digunakan sebagai tempat tinggal namun dapat berfungsi juga untuk
menghasilkan pendapatan bagi pemiliknya
2. Tujuan
Produksi
Dari pengertian
tersebut, jelas bahwa kegiatan produksi mempunyai tujuan yang meliputi: atau
jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen
ü Meningkatkan nilai guna barang atau jasa.
ü Meningkatkan kemakmuran
masyarakat.
ü Memperoleh keuntungan
sebesar - besarnya.
ü Memperluas lapangan usaha.
ü Menjaga kesinambungan
usaha perusahaan.
ü Memenuhi kebutuhan rumah
tangga produksi maupun rumah konsumsi
Memenuhi kebutuhan
sesuai perkembangan zaman dan kemajuan teknologi serta penduduk yang semakin
meningkat.
·
Memacu tumbuhnya usaha produksi lain
sehingga dapat menyerang pengangguran.
·
Meningkatkan pendapatan masyarakat atau
pendapatan Negara.
·
Memproduksi barang-barang ekspor
berarti meningkatkan sumber devisa Negara.
3. Faktor
– faktor Produksi
Kegiatan produksi
tentunya memerlukan unsur - unsur yang dapat digunakan dalam proses
produksi. Unsur – unsur ini meliputi Sumber Daya Alam, tenaga manusia, modal,
dan kewirausahaan. Semua unsur – unsur tersebut dinamakan faktor
produksi. Jadi,Faktor produksi
adalah semua unsur yang menopang usaha penciptaan nilai atau usaha memperbesar
barang dan jasa.
1. Faktor
Produksi Sumber Daya Alam ( Natural resources)
2. Faktor
Produksi Tenaga Kerja ( Labour )
3. Faktor
Produksi Modal (Capital)
4. Faktor
Produksi Kewirausahaan (Enterpreneurship)
4. Pola Perilaku Produsen
a. Produksi
jangka pendek
Produksi jangka
pendek berarti terdapat satu faktor produksi yang bersifat tetap sedangkan
faktor produksi lainnya bersifat variabel (berubah - ubah). Dalam hal ini
jangka pendek dan jangka panjang tidak terkait dengan lamanya waktu yang
digunakan dalam proses produksi suatu barang, tetapi lebih kepada sifat factor
produksi yang digunakan.
1. Fungsi
Produksi
Adalah hubungan
teknis antara factor produksi dengan barang produksi yang dihasilkan dalam
proses produksi. Produk sebagai output dari proses produksi sangat
tergantung pada faktor produksi sebagai input dalam proses produksi tersebut.
b. Produksi
Jangka Panjang
Produksi dalam jangka panjang bukan
berarti proses produksi yang dilakukan membutuhkan waktu yang panjang. Jangka
panjang yang dimaksudkan dalam artian ini adalah semua variable yang digunakan
dalam produksi berubah – ubah.
1. Perilaku
Produsen yang Mengutamakan Kepentingan Masyarakat
Kemajuan dan kesuksesan
suatu bisnis tergantung pada etos kerja dan etika para pelaku bisnis. Selain
emngejar keuntungan, pelaku bisnis juag perlu menanamkan kepercayaan kepada
pelanggan. Perhatikan contoh kasus berikut :
Sebuah butik membuat
baju yang dipesan pelanggannya. Agar tidak mengecewakan pelanggannya, ia membeli bahan
berkualitas di pasar tradisional Tanah Abang. Untuk mengerjakannya, diserahkan
pada dua orang pegawainya yang sudah profesional. Setelah jadi baju itu
dijualnya dengan harga yang pantas.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kebutuhan yang
mendesak untuk mengarahkan seseorang untuk mencari kepuasan dari kebutuhan.
seseorang dikendalikan oleh suatu kebutuhan pada suatu waktu. Kebutuhan
manusia diatur menurut sebuah hierarki, dari yang paling mendesak sampai paling
tidak mendesak (kebutuhan psikologikal, keamanan, sosial, harga diri,
pengaktualisasian diri). Ketika kebutuhan yang paling mendesak itu sudah
terpuaskan, kebutuhan tersebut berhenti menjadi motivator, dan orang tersebut
akan kemudian mencoba untuk memuaskan kebutuhan. Pembelajaran adalah suatu
proses, yang selalu berkembang dan berubah sebagai hasil dari informasi terbaru
yang diterima (mungkin didapatkan dari membaca, diskusi, observasi, berpikir)
atau dari pengalaman sesungguhnya, baik informasi terbaru yang diterima maupun
pengalaman pribadi bertindak sebagai feedback bagi individu dan menyediakan
dasar bagi perilaku masa depan dalam situasi yang sama.
Keputusan pembelian
menurut Schiffman, Kanuk (2004, p.547) adalah pemilihan dari dua atau lebih
alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang dapat membuat
keputusan, haruslah tersedia beberapa alternatif pilihan. Keputusan untuk
membeli dapat mengarah kepada bagaimana proses dalam pengambilan keputusan
tersebut itu dilakukan.
Bentuk proses pengambilan keputusan
tersebut dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Fully
Planned Purchase, baik produk dan merek sudah dipilih sebelumnya. Biasanya
terjadi ketika keterlibatan dengan produk tinggi (barang otomotif) namun bisa
juga terjadi dengan keterlibatan pembelian yang rendah (kebutuhan rumah
tangga). Planned purchase dapat dialihkan dengan taktik marketing misalnya
pengurangan harga, kupon, atau aktivitas promosi lainnya.
2. Partially
Planned Purchase, bermaksud untuk membeli produk yang sudah ada tetapi
pemilihan merek ditunda sampai saat pembelajaran. Keputusan akhir dapat
dipengaruhi oleh discount harga, atau display produk
3. Unplanned
Purchase, baik produk dan merek dipilih di tempat pembelian. Konsumen sering
memanfaatkan katalog dan produk pajangan sebagai pengganti daftar belanja.
Dengan kata lain, sebuah pajangan dapat mengingatkan sesorang akan kebutuhan
dan memicu pembelian
DAFTAR PUSTAKA
Boediono. 2002. Seri Sinopsis
Pengantar Ilmu Ekonomi No. 1 Ekonomi Mikro, Penerbit BPFE-Yogyakarta,
Yogyakarta.
Engel, James F., Blackwell, Roger
D., dan Miniard, Paul W., 1994. Perilaku Konsumen, Alih bahasa
Budiyanto, Binarupa Aksara, Jakarta,.
diakses tanggal 02 Januari 2009
N. Gregory Mankiw, 2006. Principles
of Enconomics, Pengantar Ekonomi Mikro, Edisi 3, Penerbit Salemba Empat.
Jakarta
MAKALAH
PERILAKU
KONSUMEN DAN PRODUSEN
O
L
E
H
NAMA :
KELAS :
MA.
AL-IJTIHAD DANGER
TP.
2016/2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar